Ardiona Waranggana

"Aku tidak butuh bodyguard, Kakek," ucap seorang pria tampan dengan pakaian kerja formal ke arah pria paruh baya dengan jenggot putih, suit lengkap dan duduk sambil memegang tongkat.

"Ardi, ingat ada yang ingin membunuhmu dengan memberikan paku di minuman kamu. Banyak talent yang ingin menjebak kamu..." ucap pria paruh baya yang dipanggil kakek. "Kakek rasa tidak ada salahnya kamu pakai bodyguard sekarang, Ardiona."

Ardiona menatap datar ke arah kakeknya. Ardiona adalah seorang CEO yang bergerak di bidang FnB. Keluarga Waranggana memiliki perusahaan yang memegang banyak brand restauran, cafe dan drink stall dimana-mana. Ardiona tinggal bersama kakeknya karena kedua orangtuanya sudah meninggal saat Ardiona masih kuliah di bidang bisnis culinary Paris. Kedua orangtuanya dan neneknya meninggal akibat kecelakaan pesawat, meninggalkan Ardiona bersama kakeknya yang bernama Bratajaya.

Ardiona menyelesaikan pendidikannya dan di usia 25 tahun, dia bersama kakeknya, melanjutkan perusahaan keluarga mereka. Jangan dikira keluarga mereka akur, tidak. Oom dan Tante Ardiona ingin menguasai perusahaan keluarga dan berusaha menjatuhkan Ardiona namun kakeknya dikenal pengusaha tangan besi. Tidak perduli itu anak dan menantunya, Bratajaya membuang mereka yang berusaha menghancurkan perusahaan yang dibangun dari jaman ayahnya dengan susah payah.

Bratajaya mencoret anak dan menantunya dari daftar warisan bahkan tidak dimasukkan sebagai bagian dari keluarga Waranggana. Akibatnya, keduanya pun menjadi dendam dan berusaha membunuh keduanya. Bratajaya pun tidak tinggal diam dan membuat mereka tidak dapat kembali ke Indonesia.

"Tapi aku tidak butuh Kakek. Oom Indrajit dan Tante Sissy sudah tinggal di Arizona. Mereka pun tidak bisa masuk ke Indonesia."

"Memang mereka ditahan di Arizona, tapi kan bisa saja mengirimkan orang buat hajar kamu, Ardi," ucap Bratajaya.

"Kakek, mereka di Arizona sudah empat tahun dan sudah punya usaha sendiri disana."

Bratajaya tetap teguh dengan pendiriannya. "Tetap Kakek tidak tenang. Benar kamu ada Ishan, asisten kamu tapi tidak ada salahnya, Ardi."

Ardiona menghela nafas panjang karena percuma ribut dengan kakeknya ya sama-sama keras kepala. Pria berusia 29 tahun itu hanya mengangguk. "Baiklah. Kapan dia datang?"

"Siang ini."

Ardiona melongo. Apa?

***

Ramadhan Securitas Jakarta

Sabrina mempelajari semuanya tentang kliennya yang bernama Ardiona Waranggana. Gadis itu tampak serius di depan laptopnya untuk mencari detail tentang pria itu.

"Harusnya dia punya dua bodyguard, pak Galuh. Bukan aku seorang," ucap Sabrina ke Galuh yang menjadi keluarga angkatnya di Jakarta.

Semenjak Galuh dikalahkan Sabrina, pria itu menjadi wali gadis itu bahkan memasukkannya ke dalam KK nya sebagai adik. Galuh yang tinggal bersama ibunya, seperti mendapatkan adiknya yang hilang. Dulu Galuh punya adik perempuan tapi meninggal karena sakit. Melihat Sabrina, mengingatkan Galuh dengan adiknya hingga dia bersedia menjadi walinya termasuk saat Sabrina membuat KTP dan kuliah.

"Sayangnya, Brina, Ardiona Waranggana adalah pria keras kepala yang menganggap semua aman."

Sabrina mematikan laptopnya. "Oom dan Tante nya memang sudah di Arizona tapi namanya orang dendam kan tahu sendiri pak Galuh."

"Tul! Sudah, kamu bersiap-siap ke W Food deh."

***

Gedung PRC Jakarta

Sabrina menatap gedung tinggi 36 lantai itu dengan perasaan yang aneh, seperti ada sesuatu yang membuatnya berdesir. Gedung itu tidak hanya dipakai PRC Group tapi juga disewakan ke beberapa perusahaan karena memang letaknya sangat strategis di Kuningan. PRC Group sendiri berkantor dari lantai 15 hingga 36 sementara W Food berada di lantai enam hingga sepuluh. Sisa lantai lainnya sudah disewa beberapa perusahaan dan sekarang Sabrina masuk ke dalam lift setelah mengatakan kepentingannya ke satpam.

Sabrina tiba di lantai sembilan, tempat dirinya akan bertemu dengan Bratajaya dan Ardiona Waranggana. Gadis itu mengenakan mantel dan tampak cantik natural dengan make up tipis. Rambutnya dibiarkan tergerai hingga tidak tampak sebagai seorang bodyguard.

Seorang sekretaris yang ditemuinya, meminta untuk menunggu dan Sabrina bisa melihat jika lantai sembilan dan sepuluh ternyata sudah disulap oleh W Food menjadi satu. Sabrina duduk di sofa empuk depan meja sekretaris dan mengedarkan pandangannya. Sabrina menghapalkan layout ruangan itu dan dia bisa melihat ada tangga melingkar ke arah ruangan dengan pintu kayu kokoh. Sabrina memperkirakan itu adalah ruang kerja calon kliennya.

"Nona Sabrina. Pak Ardiona akan segera menemui anda. Mohon tunggu sebentar ya?" ucap sekretaris manis itu.

"Baik nona." Sabrina pun menunggu lagi.

***

"Terima kasih Ika. Saya akan turun sebentar lagi," ucap Ardiona saat Ika memberitahukan bahwa tamunya sudah datang.

Pria itu berbalik ke arah kakeknya. "Kenapa bodyguard aku wanita?"

"Karena wanita itu lebih luwes, Ardi. Dia akan dikira Aspri (asisten pribadi) kamu. Kamu lihat dulu deh. Kakek tidak akan salah pilih orang," jawab Bratajaya tenang sambil menyesap tehnya.

Ardiona menggelengkan kepalanya, kesal dengan Kakeknya yang suka membuat keputusan seenaknya. Ardiona pun keluar dari ruang kerjanya dan berdiri dari atas. Hanya ada satu gadis yang sedang duduk dengan sikap santai tapi waspada. Ardiona menatap dingin ke arah gadis itu dan matanya menilai fisiknya.

Setidaknya tidak malu-maluin kalau dibawa kemana-mana.

Sabrina mendongakkan wajahnya dan melihat wajah kliennya berdiri di depan ruang kerjanya.

"Ika, suruh gadis itu naik."

"Baik pak Ardiona." Ika meminta Sabrina naik menggunakan tangga yang ada disana.

"Terima kasih nona Ika," jawab Sabrina sopan.

"Sama-sama nona Sabrina."

Sabrina pun naik dan Ardiona masuk ke dalam ruang kerjanya dengan membiarkan pintunya terbuka. Sabrina mengetuk pintu dan sebuah suara bariton terdengar di dalam.

"Masuk Sabrina," ucap Bratajaya sambil berdiri dan Sabrina pun masuk ke dalam lalu menutup pintu kayu itu.

"Selamat siang, tuan Bratajaya," senyum Sabrina sambil menyalami pria tua itu.

"Selamat siang, Sabrina. Kamu sudah bertemu dengan cucuku, Adriona."

"Selamat siang tuan Ardiona," senyum Sabrina sembari mengulurkan tangannya namun Ardiona hanya menyimpan kedua tangannya di dalam saku celana pantalonnya.

"Hhmmm..." sahut Ardiona dengan wajah tidak bersahabat.

"Biarkan saja Sabrina. Kita duduk dulu." Bratajaya mengajak gadis itu duduk di sofa sementara Ardiona duduk di kursi kebesarannya.

"Tuan Bratajaya sudah mendapatkan informasi dari Pak Lewis kan?" tanya Sabrina.

"Sudah dan kata Lewis, kamu paling cocok menjadi pengawal Ardi. Kalau boleh tahu, apakah kamu menguasai bahasa asing apa saja?" tanya Bratajaya.

"Tidak banyak, tuan. Selain Inggris, saya menguasai Jerman dan Jepang. Sekarang sedang belajar Korea. Memang di Ramadhan Securitas, kami diberikan pelajaran bahasa asing karena klien kami tidak hanya orang Indonesia tapi juga seluruh dunia."

Bratajaya mengangguk. "Itu sudah bagus, Sabrina. Kemampuan bela diri kamu?"

"Basic saya pencak silat, tapi saya suka belajar berbagai macam bela diri dan dua tahun terakhir fokus di krav maga."

Ardiona hanya diam saja mendengarkan obrolan kakeknya dan Sabrina.

"Menembak?"

Sabrina mengangguk. "Saya punya lisensinya."

"Good. Mulai siang ini, kamu mengawal Ardiona ya!"

Sabrina dan Ardiona melongo.

"EEEEHHH?"

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa gaeeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

sefi dwi handriyantin

sefi dwi handriyantin

Ardiona mbok jangan dingin-dingin tho ntar jadi bucin akut lho.. pesona cewek-cewek Pratomo kan tiada duanya.. Brina semakin dekat dengan keluarga kandungnya.. nyicil masuk gedungnya dulu..

2024-11-01

8

tan_wiedya

tan_wiedya

sama-sama di gedung PRC, akankah ada anggota klan pratomo yang ngeh nanti kalau sabrina adalah anggota keluarga yang hilang? 🤔

2024-11-01

6

Chintya

Chintya

kirain ini Adriana keturunan Arya gtwnya beda ya haha namnya bnyak yg sama jg pusing 😂

2024-11-01

3

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!