Episode 18

"Hey berhenti...!" Arsy dan Arsa pun berhenti saat mendengar suara meneriaki mereka berdua. Keduanya pun menoleh kearah suara itu.

"Papa?" gumam keduanya serentak. Keduanya langsung menghampiri Ars yang sudah berdiri ditempatnya entah sejak kapan.

"Papa sudah pulang?" tanya Aleta yang juga baru menyadari suaminya yang ternyata sudah pulang kerja.

Arsa dan Arsy pun kembali ketempat duduk masing-masing. Dan kembali bergabung dengan Oma dan Opa buyutnya.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Ars pada kedua anaknya.

"Mereka cuma bermain Pa, lagipula mereka sudah terbiasa seperti itu," jawab Aleta. Sementara Arsa dan Arsy hanya tertunduk.

Ars tidak lagi bertanya, kemudian Aleta mengajak suaminya untuk kekamar. Karena suaminya baru pulang kerja.

Diva dan Darmendra tidak mau ikut campur jika Ars atau Aleta menegur Arsa dan Arsy. Biarlah mereka mendidik anak-anaknya dengan cara mereka sendiri.

Asal jangan menggunakan kekerasan, karena itu bisa merusak mental anak. Diva mendidik anak-anaknya dengan kelembutan, namun tegas.

Mengajarkan norma-norma sosial dan kebaikan untuk berbagi terhadap sesama. Dan banyak lagi kebaikan yang diajarkan, sehingga anak-anaknya hidup mandiri.

Dan kini ajaran itu diturunkan kepada cucu dan cicitnya. Walaupun mereka kejam jika di usik, tapi mereka sebenarnya baik.

"Kalian istirahatlah," ucap Diva pada Arsa dan Arsy. Keduanya pun mengangguk, lalu mencium tangan Oma dan Opa buyutnya itu.

Diva dan Darmendra tersenyum saat melihat mereka pergi dari situ. Kini hanya mereka berdua saja di taman belakang.

Sementara Arsa dan Arsy masuk kedalam kamar mereka masing-masing. Keduanya ingin mandi karena merasa gerah setelah main kejar-kejaran.

Namun saat Arsy ingin masuk kedalam kamar mandi, ponselnya berdering pertanda panggilan masuk.

Arsy mengambil ponselnya lalu menjawab panggilan tersebut tanpa melihat nama pemanggil. Karena Arsy sudah menduga jika itu adalah dari Naura.

"Assalamualaikum, Nau, ada apa?" tanya Arsy langsung ke intinya.

"Tadi kamu pulang diikuti cowok itu?" tanya Naura.

"Kamu melihatnya?"

"Ya, sekilas. Saat kalian keluar dari parkiran."

"Ya benar. Aku tahu dia punya maksud lain, tapi sepertinya bukan maksud jahat deh."

"Dari penampilannya, sepertinya dia cowok baik-baik. Maksudku tidak suka main perempuan."

Arsy hanya tersenyum, sepertinya Naura belum mengetahui identitas Zio yang sesungguhnya.

"Ya aku harap dia tidak seperti David," sahut Arsy. Arsy tidak ingin membongkar identitas Zio. Karena bisa saja itu melanggar privasi.

Zio berpenampilan seperti itu, Arsy anggap untuk menyembunyikan identitasnya didepan publik.

Merasa pada dirinya sendiri yang berpenampilan sederhana dan mengendarai motor biasa setiap pergi ke kampus atau pun restoran.

Setelah merasa cukup, Arsy pun menyudahi obrolannya. Karena percakapan mereka hanya membahas tentang Zio saja.

Arsy kemudian menyimpan ponselnya di tempat tidur. Lalu berjalan ke kamar mandi. Belum sempat ia masuk, pintu kamarnya pun diketuk.

"Siapa lagi sih?" dengus Arsy mulai kesal. Dua kali ingin masuk kedalam kamar mandi selalu gagal.

"Ada apa? Jangan ganggu jika tidak penting," tanyanya setelah membuka pintu.

"Jutek amat, lagi pms ya?"

Arsy hanya mendengus saja tanpa menjawab. Lalu ia masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya.

Arsa bodo amat, dia pun duduk di sofa dan berbaring sambil bermain ponsel. Setelah beberapa saat Arsy pun keluar hanya menggunakan bathrobe.

Ia mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambutnya. Baru setelah itu ia berganti pakaian lengkap.

"Dek, bagaimana dengan tuan mafia itu? Sepertinya dia ngintilin kamu terus," tanya Arsa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

Arsy juga tidak tahu mau jawab apa? Entahlah, kali ini dia terlalu risih meski diikuti. Berbeda saat David mengikutinya.

"Jangan tanya hal-hal yang tidak penting. Kakak sekarang sudah seperti Naura, suka kepo dengan urusan orang," jawab Arsy akhirnya.

"Cuma sekedar bertanya, jangan bilang kamu suka dengan Zio itu?"

"Bahas yang lain saja kenapa sih? Eneg tahu gak mendengarnya?"

Kemudian Arsy pun keluar dari kamarnya. Dia malas membahas masalah itu. Dalam hati Arsy ngedumel sendiri.

"Tadi Nau-Nau, sekarang Sa-Sa," batinnya sambil menuruni anak tangga.

"Kenapa mukanya ditekuk begitu?" tanya Diva saat Arsy sudah duduk disamping Oma buyutnya di ruang tamu.

"Tidak ada apa-apa Oma, cuma kesal sama si Sa-Sa," jawab Arsy lalu merangkul Diva. Diva tersenyum sambil mengelus rambut Arsy.

Tidak berapa lama pelayan datang memberitahukan jika makan malam sudah siap. Karena memang sudah jadwalnya makan malam, mereka pun berkumpul di meja makan.

Diva tidak pernah lagi mencampuri urusan memasak, semua sudah di serahkan kepada pelayan mansion ini. Dan juga Aleta tidak mengizinkan Oma nya terlalu capek. Takutnya akan mempengaruhi kesehatannya.

"Arsa tidak ikut makan?" tanya Ars yang tidak melihat putranya di meja makan.

"Ikut dong Pa," jawab Arsa yang tiba-tiba muncul dan langsung duduk di kursi meja makan.

"Sebentar lagi Papa mau pensiun dan kamulah yang Papa harapkan untuk menggantikan Papa nantinya," ucap Ars pada putranya.

Arsa hanya mengangguk, ia sudah tahu itu. Dia adalah putra satu-satunya. Siapa lagi jika bukan dia. Sementara Arsy sudah diwariskan restoran untuk di kelola. Dan nanti, rumah sakit juga dia yang kelola.

Tanggung jawabnya lebih besar daripada Arsa karena mengelola dua tempat sekaligus. Sementara restoran cabang, ia percayakan pada orang lain.

"Sudah, makan dulu, nanti baru bahas masalah itu," tegur Diva.

Mereka semua diam dan mulai makan. Seperti biasa, hanya dentingan sendok dan garpu beradu dengan piring yang terdengar.

Setelah selesai makan, mereka kembali ke ruang tamu untuk mengobrol sebentar. Baru setelah itu mereka akan kembali ke kamarnya masing-masing.

Keesokan harinya ...

Arsy sudah bersiap-siap untuk pergi kuliah. Setelah selesai sarapan, iapun pamit kepada orang tuanya.

"Dek tunggu!" Arsa berlari kecil mengejar Arsy yang hendak keluar dari mansion.

"Tumben mau bareng?" tanya Arsy curiga.

"Pengen aja, gak boleh?" jawab Arsa.

Mereka berangkat menggunakan kendaraan berbeda. Setelah keluar dari pintu gerbang, keduanya pun melajukan kendaraannya masing-masing.

Mereka sengaja berangkat lebih pagi, agar terhindar dari kemacetan parah. Kebetulan Arsy memang ada kelas pagi hari ini.

Sebelum jam delapan harus sudah ada di kampus. Saat tiba di parkiran, ternyata ada yang lebih pagi dari mereka.

Ya, Zio sudah menunggu Arsy di parkiran dengan gaya culun nya. Tidak ada yang perduli dengan Zio karena penampilannya.

Karena itulah yang diinginkan oleh Zio, agar tidak menjadi pusat perhatian orang-orang, terutama para mahasiswi di kampus ini.

"Hai," sapa Zio. Kemudian menghampiri Arsy yang baru turun dari motor.

"Ternyata ada yang lebih pagi lagi," gumam Arsy, namun masih didengar oleh Zio.

Zio hanya tersenyum, karena dia memang sengaja menunggu Arsy.

Terpopuler

Comments

Reogkhentir

Reogkhentir

Pantang menyerah jua ternyata Zio ini........ terus berjuang Zio buat Arsy luluh hatinya hingga mudah mengajak untuk mempertemukan Arsy dengan kakek mu

2024-11-08

3

Dewi kunti

Dewi kunti

hmmmm calon pacarmu sat set lho

2024-11-08

3

jaran goyang

jaran goyang

sᥙᥙᥙᥱᥱᥱrrrr ᥣһ... ᥣᥙᥴᥙ ᥣіᥲ𝗍 mrk ᑲ2....🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ᥒᥱ᥊𝗍 kk

2024-11-08

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Pengumuman.
122 Episode bonus 1
123 Episode bonus 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Pengumuman.
122
Episode bonus 1
123
Episode bonus 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!