Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.

“Apa! Alea pergi dari Villa!” Kaget Nyonya Liam, saat Ameera menyampaikan kabar dari Jessika.

“Suuutt…. pelankan suaramu, Ma. Bagaimana kalau Nenek mendengar dia pasti marah.”

Nyonya Liam langsung menutup mulut nya, ia menarik Ameera masuk kedalam kamar dan mengunci pintu.

“Ameera, apa yang kamu katakan ini benar? Jangan mengada-ngada!” Tanya Nyonya Liam, memastikan karena sangat tidak mungkin jika Alea meninggalkan Villa Mars begitu saja. Wanita itu sangat kecintaan pada Abraham, mana mungkin pergi.

“Benar Ma, Jessika sendiri yang mengatakannya padaku, Alea pergi sesaat setelah Mama pulang mengantar Jessika ke Villa, dia pergi dengan membawa semua barang-barangnya.”

Nyonya Liam terdiam, ia memang tidak menyukai Alea, tapi sebenarnya bukan orangnya yang tidak Sandra sukai, Alea sangat baik dan tulus. Hanya karena kelakuan keluarga Kim yang menipu, Nyonya Liam jadi membenci Alea. Tapi saat ia mendengar menantunya pergi dari Villa entah kenapa ia tidak merasa senang, bukankah ini tujuannya.

Apa yang membuatnya tidak senang?

“Mama kenapa?”

“Tidak apa-apa, Ameera, jangan sampai perkara ini sampai ke telinga Nenek Rossela.”

“Iya, aku tau itu. Aaah…. senangnya, sebentar lagi aku ganti Kakak Ipar,” seru Ameera, kegirangan.

“Sudah, kamu pergi sana!” Usir Sandra.

Ia harus mengkonfirmasi kebenaran ini pada Abraham secara langsung.

Di Villa Mars.

Abraham yang baru keluar dari bilik mandi, terlihat menggigil. Entah sudah berapa jam ia habiskan untuk membasuh diri dengan air yang sangat dingin. Diluar, hari sudah gelap, hujan juga turun begitu deras. Lelaki ini kesusahan mencari baju hangat. Semua lemari isinya hampir kemeja dan jas, saja. Jika mencari pakaian yang jarang dipakai Abraham pasti akan kesulitan.

“Dimana dia menyimpannya!” Abraham membolak-balik tumpukan baju yang sudah tersusun rapi, tapi masih belum menemukan apa yang ia cari.

Dengan kesal karena tidak kuat menahan dingin, Abraham menutup pintu lemari, berjalan menuju pintu keluar, seraya menarik gagang pintu lelaki ini bertanya seperti kebiasaannya, “Alea! Dimana baju….”

Abraham terdiam saat melihat Sekretaris Lee, yang ingin mengetuk pintu.

Alea!

“Tuan, Nyonya Alea tidak ada Villa,” kata Sekretaris Lee, mengingatkan.

Ya, wanita itu sudah tidak ada, kenapa aku malah mencarinya.

“Apa ada yang Anda butuhkan, Tuan?” Tanya Sekertaris Lee.

“Carikan baju hangat.”

Sekretaris Lee, langsung mengangguk, sedangkan Abraham kembali masuk dengan lesu dan kebingungan.

Ini pasti karena aku mandi terlalu lama, jadi lupa, jika wanita itu pergi.

Beberapa menit kemudian.

“Lee, apa kamu masih belum menemukannya?” teriak Abraham.

“Belum Tuan, tunggu sebentar. Pakailah selimut jika Anda masih kedinginan,” sahut Lee yang masih sibuk dengan beberapa lemari.

“Ternyata ada juga yang tidak kamu bisa, Lee,” ledek Abraham.

Lemari sebanyak ini kenapa isinya hanya kemeja saja, “Tuan, apa Anda yakin mempunyai baju hangat?”

“Lee, apa kamu pikir aku ini pelupa?”

Dia malah balik bertanya, tentu saja iya. Buktinya, Anda lupa jika Nyonya Alea sudah tidak tinggal di Villa.

“Tidak Tuan, ingatan Anda sangat baik, tidak perlu diragukan,” sahut Sekretaris Lee, tidak sesuai dengan apa yang ada di benaknya.

Saat sedang sibuk dengan baju hangat sang Tuan Muda, ponsel Sekretaris Lee, berdering, Nyonya Liam!

“Halo! Nyonya, ada yang bisa saya bantu?”

(“Selalu saja seperti ini, padahal saya ingin bicara dengan Abraham tapi kenapa selalu melalui kamu dulu, Lee. Cepat! Berikan ponselnya pada Abraham, saya ingin bicara padanya,”) Kesal Nyonya Liam.

“Tuan!” Panggil Lee, pada lelaki yang semakin menggigil itu.

“Apa! mana baju hangatnya?”

“Belum ketemu.”

“Lalu?”

“Nyonya Liam, ingin bicara dengan Anda,” kata Sekretaris Lee, seraya menyerahkan ponsel.

Mendengar sebutan Nyonya Liam, seketika Abraham kesal, wanita itu yang membawa Jessika masuk bahkan sampai menginap di Villa. Sudah sejak tadi ia menahan emosi dengan tidak menghubungi apalagi mendatangi kediaman Liam, karena tidak mau Nenek Rossela mengetahui masalah ini. Tapi kini Sandra malah memancing dengan menghubunginya terlebih dahulu. Sudah bisa ditebak apa yang terjadi.

Kembali pada urusan baju hangat, Lee yang menyerah tidak bisa menemukannya, meminta bantuan Kepala pelayan, tapi hasilnya sama.

“Apa mungkin Nyonya Muda, menyimpannya di ruang bawah tanah,” ucap Sekretaris Lee, ia sangat lelah dengan pekerjaan ini. Hanya mencari baju hangat tapi sangat membuatnya kesusahan seperti ini, lebih susah dari dia meninjau beberapa proyek di berbagai tempat.

“Sekretaris Lee, bagaimana kalau kita bertanya langsung pada, Nona Alea?” usul Kepala Pelayan.

Sekretaris Lee, melirik Abraham yang masih berselimut, tengah marah-marah pada Nyonya Liam dibalik telepon.

“Ok! Lakukan,” sahutnya.

Dari pada Tuan Muda beku kedinginan lebih baik bertanya langsung pada Nyonya.

Tidak perlu waktu lama, "Di laci putih besar, nomor 2," kata kepala pelayan, yang sudah mendapat informasi akurat dari Nyonya.

Mata Sekretaris Lee, mencari benda besar yang dimaksud. Itu dia! Akhirnya, pekerjaan ini selesai juga. Ternyata susah juga jika tidak ada Anda, Nyonya.

"Kamu lama sekali, menemukannya, Lee," ucap Abraham yang kini menerima baju yang ia inginkan. Wajahnya sangat muram pasca marah besar pada Nyonya Liam

"Maafkan saya, Tuan."

"Tuan, besok pagi pemotretan Jessika di lakukan," kata Sekretaris Lee, menyampaikan agenda untuk besok.

"Ya, kamu atur saja semuanya."

"Eeemm.... Tuan, bagaimana dengan masalah, Nyonya Alea?" Tanya Sekretaris Lee, dengan hati-hati takut membuat sang Tuan Muda marah.

"Biarkan saja dulu, aku yakin dia tidak akan bertahan lama di sana, dia pasti pulang."

Meskipun ada keraguan, Sekretaris Lee hanya bisa mengiyakan.

Semoga saja keyakinan Anda , benar Tuan.

Keesokan harinya .

Alea memilih langsung pindah dari Apartemen Pengacara Andreas, setelah kejadian kemarin ia takut pada Abraham. Takut lelaki itu kembali datang, padahal di manapun Alea pergi Abraham pasti dengan sangat mudah bisa menemukannya.

Alea juga meminta Pengacara Andreas, mempercepat proses perceraian, "Tuan Abraham, belum menandatangani surat perceraian, Nona. Tapi Anda jangan khawatir, saya akan berusaha semaksimal mungkin."

"Iya, terima kasih."

"Tapi, apa benar Anda mau pindah dari sini?"

"Iya, aku sudah menemukan tempat yang baru," yakin Alea.

"Saya akan mengantar."

"Tidak! Terima kasih, aku bisa sendiri. Kalau begitu, aku permisi, tolong segera kabari aku jika ada perkembangan," ucap Alea seraya berpamitan.

Pengacara Andreas mengangguk penuh kecewa, "Baik, Nona."

Semalam, Alea menghubungi nomor Monica yang ia dapat dari Kafe, dan ternyata benar! Monica sengaja menulis nomor ponselnya, dengan harapan suatu hari nanti Alea datang ke tempat itu dan melihat tulisannya. Senang bukan main, dua sahabat yang tiga tahun terpisah akhirnya bisa kembali berkomunikasi. Pagi ini, Alea akan bertemu dengan Monica yang bekerja di Stasiun TV.

Terpopuler

Comments

Kunang-kunang

Kunang-kunang

baru perkara baju aja udah kaya gini ya Lee. makanya jangan sepelekan kerjaan wanita.

2024-12-30

1

Kunang-kunang

Kunang-kunang

muak banget sama Jesika

2024-12-30

1

Arum Sekar

Arum Sekar

lanjut kak

2024-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Jebakan
2 Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3 Bab 3 Dia Kembali
4 Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5 Bab 5 Hati Yang Patah
6 Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7 Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8 Bab 8. Ingin Bebas
9 Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10 Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11 Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12 Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13 Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14 Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15 Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16 Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17 Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18 Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19 Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20 Bab 20. Di Danau Senja
21 Bab 21. Jadi Reporter
22 Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23 Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24 Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25 Bab 25. Dipersulit Abraham
26 Bab 26. Gadis Kecil
27 Bab 27. Diacuhkan
28 Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29 Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30 Bab 30. Marahnya Abraham
31 Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32 Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33 Bab 33. Alea Mati
34 Bab 34. Keyakinan Abraham
35 Bab 35. Di Negara Rush
36 Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37 Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38 Bab 38. Pekerjaan Alea
39 Bab 39. Misi Utama Ale
40 Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41 Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42 Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43 Bab 43. Bertemu Arlo
44 Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45 Bab 45. Di Klub Malam
46 Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47 Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48 Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49 Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50 Bab 50. Menyelamatkan Alea
51 Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52 Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53 Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54 Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55 Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56 Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57 Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58 Bab 58. Abraham Dan Arlo
59 Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60 Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61 Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62 Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63 Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64 Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65 Bab 65. Syarat Dari Alea
66 Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67 Bab 67. Tidur Bersama
68 Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69 Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70 Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71 Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72 Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73 Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74 Bab 74. Konferensi Pers
75 Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76 Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77 Bab 77. Temani Aku Mandi
78 Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79 Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80 Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81 Bab 81. Akhirnya....
82 Bab 82. Ingin Terus Menempel
83 Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84 Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85 Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86 Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87 Bab 87. Kesialan Jessika
88 Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89 Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90 Bab 90. Menjemput Juno
91 Bab 91. Persaingan Sengit
92 Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93 Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94 Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95 Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96 Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97 Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98 Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99 Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100 Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101 Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102 Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103 Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104 Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105 Bab 105. Semua Sudah Diadili
106 Bab 106. Duka.
107 Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108 Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109 Bab 109. Cari Bukti Dulu
110 Bab 110. Kondisi Sandra.
111 Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112 Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113 Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114 Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115 Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116 Bab 116. Helena Masih Hidup
117 Bab 117. Mewawancarai Jessika
118 Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119 Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120 Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121 Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122 Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123 Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124 Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125 Bab 125 Jessika Tidak Percaya
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Jebakan
2
Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3
Bab 3 Dia Kembali
4
Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5
Bab 5 Hati Yang Patah
6
Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7
Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8
Bab 8. Ingin Bebas
9
Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10
Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11
Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12
Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13
Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14
Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15
Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16
Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17
Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18
Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19
Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20
Bab 20. Di Danau Senja
21
Bab 21. Jadi Reporter
22
Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23
Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24
Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25
Bab 25. Dipersulit Abraham
26
Bab 26. Gadis Kecil
27
Bab 27. Diacuhkan
28
Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29
Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30
Bab 30. Marahnya Abraham
31
Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32
Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33
Bab 33. Alea Mati
34
Bab 34. Keyakinan Abraham
35
Bab 35. Di Negara Rush
36
Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37
Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38
Bab 38. Pekerjaan Alea
39
Bab 39. Misi Utama Ale
40
Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41
Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42
Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43
Bab 43. Bertemu Arlo
44
Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45
Bab 45. Di Klub Malam
46
Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47
Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48
Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49
Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50
Bab 50. Menyelamatkan Alea
51
Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52
Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53
Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54
Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55
Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56
Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57
Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58
Bab 58. Abraham Dan Arlo
59
Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60
Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61
Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62
Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63
Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64
Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65
Bab 65. Syarat Dari Alea
66
Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67
Bab 67. Tidur Bersama
68
Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69
Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70
Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71
Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72
Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73
Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74
Bab 74. Konferensi Pers
75
Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76
Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77
Bab 77. Temani Aku Mandi
78
Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79
Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80
Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81
Bab 81. Akhirnya....
82
Bab 82. Ingin Terus Menempel
83
Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84
Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85
Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86
Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87
Bab 87. Kesialan Jessika
88
Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89
Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90
Bab 90. Menjemput Juno
91
Bab 91. Persaingan Sengit
92
Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93
Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94
Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95
Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96
Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97
Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98
Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99
Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100
Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101
Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102
Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103
Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104
Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105
Bab 105. Semua Sudah Diadili
106
Bab 106. Duka.
107
Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108
Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109
Bab 109. Cari Bukti Dulu
110
Bab 110. Kondisi Sandra.
111
Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112
Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113
Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114
Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115
Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116
Bab 116. Helena Masih Hidup
117
Bab 117. Mewawancarai Jessika
118
Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119
Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120
Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121
Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122
Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123
Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124
Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125
Bab 125 Jessika Tidak Percaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!