Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan

Sekertaris Lee, benar-benar melakukan apa yang Abraham perintahkan, membuang amplop berisi surat gugatan cerai itu ke dalam tong sampah.

        “Tuan, dua jam lagi ada meeting.”

       “Ya, kamu persiapkan saja,” sahut Abraham, yang masih fokus pada pekerjaannya. 

   Sekertaris Lee, mengangguk dan pergi. 

        

                    Sejak kejadian di Klub Venus, Abraham tidak pulang ke Villa Mars, tidak juga bertemu dengan Alea. Ingin memberi pelajaran pada wanita itu dengan cara mengabaikannya, tidak mengirim pesan secara langsung atau lewat kepala pelayan. Abraham menghilangkan begitu saja. Pikirnya, Alea akan memberondong dirinya dengan puluhan pesan permintaan maaf dan meminta dia pulang ke Villa. 

    Alih-alih mendapatkan apa yang diangan-angankan, di hari ketiga Abraham justru menerima surat gugatan cerai. Sangat mengejutkan! Tapi lelaki angkuh ini masih menduga jika Alea sengaja menarik ulur demi mendapatkan apa yang ia inginkan. 

         

              Abraham meletakkan pulpen,  nyatanya lelaki ini tidak fokus dengan pekerjaannya. Beberapa dokumen hanya Abraham coret-coret tidak jelas, ada sesuatu yang mengganggu pikiran hingga membuatnya tidak profesional seperti ini, tapi ia masih belum sadar itu apa. Abraham melirik tong sampah dimana Sekertaris Lee, membuang amplop berisi gugatan cerai. Hatinya semakin dingin. 

       Ia mengambil ponselnya, membuka aplikasi berkirim pesan. Banyak pesan yang masuk tapi bukan dari orang yang diharapkan. “Ok! Kita lihat seberapa lama kamu bisa bertahan,” kata Abraham, lalu mengaktifkan timer di ponselnya. 

              Timer yang disetel semakin berjalan menuju di angka yang sangat jauh, tidak diharapkan Abraham, dan lelaki ini  gelisah. 

 Bolak balik lelaki ini memeriksa ponsel, tapi pesan yang diharapkan tidak kunjung datang. 

      “Sial! Baik, kali ini aku akan berbaik hati padamu.” Batinya kesal lalu membuka aplikasi hijau berlogo gagang telepon, mencari kontak yang ia beri nama (penguntit) 

       Tapi….

                 Di blokir…

“Alea….” Geramnya, dengan meremas kuat ponsel hingga nyaris hancur. 

        

        Dengan penuh amarah, Abraham bangkit dari duduknya, meraih jas yang tergantung di sandaran kursi. 

        “Tuan, Anda mau kemana?” Tanya Sekretaris Lee, yang secara bersamaan memasuki ruangan Abraham.

           “Pulang!” Jawabnya singkat, namun penuh emosi. 

              Apa! Pulang!

       “Tapi Tuan, lima belas menit lagi, meeting dimulai.”

             “Batalkan!” 

        Semudah itu seorang Presdir membatalkan meeting yang sudah dipersiapkan dengan matang. Dibatalkan, di menit-menit terakhir. 

         Sekertaris Lee hanya bisa menggeleng, otaknya langsung berputar, bekerja menyusun kata-kata yang akan ia alunkan pada orang-orang yang sudah siap di ruang meeting. 

        “Lee, cepat siapkan mobil.” 

       Sudah membatalkan meeting seenaknya, tidak juga memberi Sekertaris Lee, kesempatan untuk pergi ke ruang meeting terlebih dahulu. 

       “Baik, Tuan.” 

          **

Di mobil.

      “Tuan, ada apa? Apa ada sesuatu terjadi di Villa?” Tanya Sekretaris Lee, tapi selama tiga hari ini dia tidak mendapat kabar tidak enak dari kepala pelayan, itu artinya di sana baik-baik saja. 

      Tapi kenapa Tuan Muda, tiba-tiba bernafsu ingin pulang. 

            “Apa harus ada alasan tertentu untuk pulang?” Abraham, malah balik bertanya.

          “Tidak Tuan, maafkan saya yang sudah mempertanyakan pertanyaan yang tidak berbobot.” 

              “Bagus jika kamu sadar itu.” 

Beginilah Abraham. Dingin, angkuh dan arogan. 

               **

Sesampainya di Villa Mars. Alangkah terkejutnya Abraham, saat mendapati Jessika ada di sana. 

          “Apa yang kamu lakukan di sini? Siapa yang memberimu izin, datang?” Abraham bertanya dengan geram. Dia paling tidak suka jika ada orang lain yang datang dan memasuki Villa Mars, tanpa izin terlebih dahulu padanya. Bahkan, Nyonya dan Tuan Liam pun, harus izin.  

         Jessika gugup, lebih tepatnya takut. 

            “Aku…Bibi Sandra, yang mengajakku kesini.”

          Bibi Sandra, itu artinya Nyonya Liam. 

          Kali ini Abraham benar sudah diambang emosi yang siap meledak. Tapi, bayangan masa lalu muncul hingga dalam keadaan emosi seperti apapun, Abraham tidak bisa memarahi apa lagi murka pada Jessika. 

         “Abraham tolong jangan marah, Bibi Sandra yang mengajakku, sungguh aku tidak berbohong.” 

      Abraham menghindar saat Jessika ingin meraih tangannya, wajahnya merah rahang pun ikut mengeras, dengan dingin Abraham berkata pada Sekertaris Lee, “Lee, antara Jessika pulang.” 

           Pulang.

“Tidak Abraham, aku tidak mau pulang…maksudku, aku tidak bisa pulang, rumahku tidak aman, aku takut tinggal di sana dan….”

         “Anda bisa tinggal di  Apartemen atau Hotel, untuk sementara waktu Nona Jessika,” potong Sekertaris Lee. Membuat Jessika menatapnya penuh marah.

            Sekertaris ini, selalu ikut campur. 

        “Pergilah Jessika, Lee akan mengantarmu ke Hotel yang aman,” timpal Abraham, lalu berjalan meninggalkan Jessika dan Lee.

     “Abraham tunggu! dengarkan penjelasanku dulu. Aku tidak bisa pulang atau tinggal di Hotel…” 

         “Nona, mari saya antar, Anda.” Tidak ingin membuat Abraham mengamuk, Sekertaris Lee langsung menyingkirkan Jessika. 

          Dengan langkah panjang dan sedikit tergesa-gesa, Abraham menuju dapur, Alea pasti ada di sana. Karena setiap kali dia pulang wanita itu selalu berada di sana. 

      Mungkin itu tempat favoritnya Alea. 

        Tapi hanya ada Bibi pelayan di sana. 

           Apa Alea di kamar? 

“Tuan Muda, Anda sudah kembali,” Pelayan yang sebelumnya tidak mendapat kabar, sang Tuan akan pulang, panik. Ia menundukkan kepalanya, “Selamat datang, Tuan Muda,” ia berlari menghampiri Abraham. 

         Abraham mengedarkan pandangannya, “Dimana Nyonya?” 

           Tuan Muda bertanya! Itu artinya Tuan Muda tidak tahu. 

            “Nyonya…. nyonya pergi, Tuan.”

        “Pergi!”

Dia tidak meminta izin.

          Abraham langsung memasang wajah kesal, “Kemana dia pergi?” 

         “Maaf Tuan, saya tidak tahu karena Nyonya tidak mengatakan, akan pergi kemana. Tapi….” Bibi pelayan semakin menundukkan kepalanya, ia sedih dan kembali melanjutkan ucapannya dengan pelan,” Nyonya membawa kopernya dan dijemput Pengacara dari Keluarga, Tuan Kim.” 

           Jiwa Abraham serasa dibakar dengan api yang berkobar. Panas, jengkel, tidak terima. Dia langsung menuju lantai atas memeriksa kamar Alea. 

     Ya, kamar Alea. Abraham dan Alea memiliki kamar masing-masing, mereka tidak pernah tidur di kamar yang sama semenjak menikah. 

          Kamar Alea masih sangat rapi. Gorden pun tertutup rapat, Abraham membuka lemari besar. Masih penuh dan lengkap. Tidak satupun Alea membawa barang yang memang sudah disediakan untuknya di sana. Baju dan gaun-gaun indah bahkan masih bersegel, padahal itu sudah dibeli tiga atau dua tahun yang lalu. Sepatu mahal tas mewah masih terbungkus, tidak pernah terbuka. 

     Sepanjang hari, selama bertahun-tahun Alea dikurung di Villa, Abraham tidak pernah mengajaknya pergi, ke pesta, menghadiri acara perusahaan, atau apapun itu layaknya istri-istri orang penting di luar sana, untuk apa Alea memakai barang-barang itu.

Dia istri tersembunyi, Alea  istri yang hanya disimpan di Villa pribadi suaminya, tanpa disentuh dan dicintai. 

      Abraham tertegun sejenak, lalu ia kembali membuka laci-laci besar. Segala macam dan bentuk perhiasan, mulai dari Emas, Berlian, Permata, tersusun rapi di sana. Masih utuh dan lagi-lagi masih tersegel. Kartu hitam yang pernah Abraham berikan pada Alea pun tersimpan di sana. Jadi, wanita itu pergi tanpa membawa apapun. Hanya beberapa pakaian yang tiga tahun lalu Alea bawa dari rumahnya, dan beberapa benda pribadi yang ia beli dari uangnya peninggalan, mendiang Tuan Kim. 

   

          

         

    

  

Terpopuler

Comments

Kunang-kunang

Kunang-kunang

sungguh membagongkan ya Lee 😂

2024-12-30

1

AFM

AFM

dia gelisah Lee, karena Alea tidak mengirim pesan, malah memblokir kontaknya 🤭

2024-11-12

1

Lia Afriani

Lia Afriani

syediiiihhhh

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Jebakan
2 Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3 Bab 3 Dia Kembali
4 Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5 Bab 5 Hati Yang Patah
6 Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7 Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8 Bab 8. Ingin Bebas
9 Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10 Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11 Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12 Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13 Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14 Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15 Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16 Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17 Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18 Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19 Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20 Bab 20. Di Danau Senja
21 Bab 21. Jadi Reporter
22 Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23 Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24 Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25 Bab 25. Dipersulit Abraham
26 Bab 26. Gadis Kecil
27 Bab 27. Diacuhkan
28 Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29 Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30 Bab 30. Marahnya Abraham
31 Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32 Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33 Bab 33. Alea Mati
34 Bab 34. Keyakinan Abraham
35 Bab 35. Di Negara Rush
36 Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37 Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38 Bab 38. Pekerjaan Alea
39 Bab 39. Misi Utama Ale
40 Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41 Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42 Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43 Bab 43. Bertemu Arlo
44 Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45 Bab 45. Di Klub Malam
46 Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47 Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48 Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49 Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50 Bab 50. Menyelamatkan Alea
51 Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52 Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53 Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54 Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55 Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56 Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57 Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58 Bab 58. Abraham Dan Arlo
59 Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60 Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61 Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62 Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63 Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64 Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65 Bab 65. Syarat Dari Alea
66 Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67 Bab 67. Tidur Bersama
68 Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69 Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70 Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71 Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72 Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73 Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74 Bab 74. Konferensi Pers
75 Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76 Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77 Bab 77. Temani Aku Mandi
78 Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79 Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80 Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81 Bab 81. Akhirnya....
82 Bab 82. Ingin Terus Menempel
83 Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84 Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85 Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86 Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87 Bab 87. Kesialan Jessika
88 Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89 Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90 Bab 90. Menjemput Juno
91 Bab 91. Persaingan Sengit
92 Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93 Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94 Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95 Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96 Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97 Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98 Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99 Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100 Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101 Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102 Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103 Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104 Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105 Bab 105. Semua Sudah Diadili
106 Bab 106. Duka.
107 Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108 Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109 Bab 109. Cari Bukti Dulu
110 Bab 110. Kondisi Sandra.
111 Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112 Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113 Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114 Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115 Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116 Bab 116. Helena Masih Hidup
117 Bab 117. Mewawancarai Jessika
118 Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119 Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120 Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121 Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122 Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123 Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124 Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125 Bab 125 Jessika Tidak Percaya
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Jebakan
2
Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3
Bab 3 Dia Kembali
4
Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5
Bab 5 Hati Yang Patah
6
Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7
Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8
Bab 8. Ingin Bebas
9
Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10
Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11
Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12
Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13
Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14
Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15
Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16
Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17
Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18
Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19
Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20
Bab 20. Di Danau Senja
21
Bab 21. Jadi Reporter
22
Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23
Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24
Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25
Bab 25. Dipersulit Abraham
26
Bab 26. Gadis Kecil
27
Bab 27. Diacuhkan
28
Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29
Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30
Bab 30. Marahnya Abraham
31
Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32
Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33
Bab 33. Alea Mati
34
Bab 34. Keyakinan Abraham
35
Bab 35. Di Negara Rush
36
Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37
Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38
Bab 38. Pekerjaan Alea
39
Bab 39. Misi Utama Ale
40
Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41
Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42
Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43
Bab 43. Bertemu Arlo
44
Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45
Bab 45. Di Klub Malam
46
Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47
Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48
Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49
Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50
Bab 50. Menyelamatkan Alea
51
Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52
Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53
Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54
Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55
Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56
Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57
Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58
Bab 58. Abraham Dan Arlo
59
Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60
Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61
Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62
Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63
Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64
Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65
Bab 65. Syarat Dari Alea
66
Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67
Bab 67. Tidur Bersama
68
Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69
Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70
Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71
Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72
Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73
Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74
Bab 74. Konferensi Pers
75
Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76
Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77
Bab 77. Temani Aku Mandi
78
Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79
Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80
Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81
Bab 81. Akhirnya....
82
Bab 82. Ingin Terus Menempel
83
Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84
Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85
Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86
Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87
Bab 87. Kesialan Jessika
88
Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89
Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90
Bab 90. Menjemput Juno
91
Bab 91. Persaingan Sengit
92
Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93
Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94
Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95
Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96
Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97
Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98
Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99
Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100
Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101
Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102
Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103
Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104
Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105
Bab 105. Semua Sudah Diadili
106
Bab 106. Duka.
107
Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108
Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109
Bab 109. Cari Bukti Dulu
110
Bab 110. Kondisi Sandra.
111
Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112
Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113
Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114
Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115
Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116
Bab 116. Helena Masih Hidup
117
Bab 117. Mewawancarai Jessika
118
Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119
Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120
Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121
Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122
Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123
Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124
Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125
Bab 125 Jessika Tidak Percaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!