Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini

“Apa!”

“Abraham, mari kita akhiri pernikahan ini,” Alea kembali mengulangi ucapannya.

Abraham hanya tersenyum kecil, lelaki ini sama sekali tidak menanggapi ucapan Alea sedang serius, mana mungkin wanita yang selalu bergantung dan menguntit dirinya selama bertahun-tahun, menginginkan perpisahan.

“Alea, aku lelah,” timpal Abraham seraya menapakkan kakinya di setiap anak tangga.

“Abraham, aku serius,” ucap Alea kembali, dia tau jika lelaki itu menganggap ucapan adalah lelucon.

Abraham mengendurkan dasi Maroon yang melilit di lehernya, ia kembali turun dan mendekati Alea, tatapannya sangat dingin namun menusuk, “Apa kamu marah?” Tanyanya.

Marah!

Alea langsung menggeleng, “Tidak!”

“Atau kamu sedang sakit?” Tanya Abraham kembali dan Alea kembali menggeleng, “Tidak!”

“Atau, uang yang aku berikan pada Ibumu kurang?”

Uang! Ibu!

Untuk pertanyaan kali ini Alea tidak meresponnya, karena dia benar-benar tidak mengerti, uang apa?

Abraham terkekeh dengan senyum mengejek, “Alea, katakan saja jika uang yang aku berikan pada Ibumu kurang, bukankah aku selalu menuruti permintaanmu, apapun itu….” Abraham menghentikan ucapannya, ia membungkukkan badannya untuk mengimbangi Alea, Alea yang tidak siap dengan posisi yang berjarak kurang dari satu meter langsung mundur namun lelaki itu menahannya, dengan nada jahat, Abraham berbisik tepat ditelinga Alea, “Alea Kim, bukankah kamu yang menginginkan ini? Jadi, patuhlah padaku dan nikmatilah menjadi Nyonya Muda Abraham.”

Alea menelan ludahnya dengan kasar, rasanya amat pahit sampai ia tidak mampu untuk membuka mulut.

Abraham kembali menegakkan badannya, menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu pergi meninggalkan Alea yang masih mematung tidak berdaya. Lelaki itu baru saja memperingati Alea, agar tidak bertindak diluar persetujuannya.

Abraham tidak akan mungkin melepaskannya begitu saja, bukan karena ingin mempertahankan Alea sebagai istri, tapi ingin membuat wanita itu menderita seumur hidupnya.

Tapi keputusan Alea sudah bulat, dia sudah memikirkan ini selama berhari-hari. Dia harus pergi.

“Nyonya!” Suara Sekertaris Lee, mengejutkan Alea.

“Sekertaris Lee, apa sejak tadi kamu berdiri di sana?”

“Ya.”

“Apa kamu juga mendengar? Dan apa kamu juga berpikir jika aku sedang menggertak atau membuat lelucon?”

“Entahlah, hanya Anda dan Tuhan yang tau,” sahutnya acuh dan kembali berkata, “Nyonya, Tuan Muda butuh istirahat, Tuan Muda baru kembali dari perjalanan jauh, mohon mengerti.”

“Apa dia pergi bersama, Jessika?”

Sekertaris Lee sedikit terkejut! Jessika! Kenapa harus pergi dengan gadis itu?

Tapi Sekretaris Lee tidak mau menjawab pertanyaan yang tidak penting.

“Nyonya, sebaiknya Anda jangan berpikir terlalu jauh. Saya permisi, selamat beristirahat.”

**

Kini Alea berdiri di balkon kamarnya, menatap gelapnya malam yang selalu menemani kesendiriannya. Ada puluhan pertanyaan hadir dibenaknya.

Ada apa dengan Abraham, seharusnya dia senang kan. Dengan mengakhiri pernikahan ini dia bisa menikah dengan Jessika, memberi keturunan yang selalu dipertanyakan Mama Sandra?

Apa dia ingin memberi aku kesempatan untuk melihat kebersamaannya dengan Jessika?

Yang jelas dia ingin menindas dan menghukum ku atas kejadian tiga tahun yang lalu.

Lalu uang! Uang apa yang dimaksud?

Alea yang bingung, pusing dan stres. Tertidur di kursi panjang yang ada di balkon kamarnya, tanpa selimut dan penerang.

****

Keesokan harinya, Abraham melakukan aktivitas seperti biasanya. Keinginan Alea yang meminta untuk mengakhiri pernikahan sama sekali tidak mengganggu pikiran dan hatinya.

Apa benar?

Alea tidak mungkin berani dan mau, meninggalkannya. Pikir Abraham.

“Apa dia punya keberanian untuk pergi dariku!” Ucapnya tiba-tiba, dan ini membuat Sekertaris Lee yang sedang menjelaskan selembar dokumen, kaget bercampur bingung.

“Tuan?”

Abraham tidak menyahut, tatapan matanya tertuju pada jendela kaca besar.

Lelaki itu sama sekali tidak mendengar penjelasan yang sedang dijabarkan, Sekertaris Lee.

“Apa Anda sedang memikirkan Nyonya Muda?” Tanya Sekertaris Lee kembali, seraya meletakkan dokumen di atas meja tepat di depan Abraham membuat lelaki itu tersadar dari lamunan.

“Memikirkannya!? Kamu jangan gila. Cepat, lanjutkan.”

“Sajak dua puluh detik yang lalu, saya sudah menyelesaikan penjelasan isi dokumen itu. Tuan.”

Abraham melirik Sekretaris Lee, “Kalau begitu, kamu pergilah.”

“Baiklah.”

Sepertinya saya harus meminum secangkir kopi agar bisa mencerna ucapan Anda tadi, Tuan.

Villa Mars.

Alea memohon dan membujuk kepala pelayan agar mengizinkan dia keluar.

“Tidak Nyonya, tetaplah di Villa.”

“Aku mohon pak, aku ingin pulang sebentar saja,” pinta Alea dengan mengatupkan kedua tangannya.

“Tidak Nyonya, seperti apapun Anda meminta dan dengan alasan apapun, saya tidak akan mengizinkan Anda keluar Villa, tanpa izin dari Tuan Muda atau Sekertaris Lee.”

Keras kepala! Dia benar-benar sangat patuh dan taat pada peraturan Abraham.

“Baiklah, aku yang akan meminta izin pada Sekertaris Lee,” ujar Alea dan kembali masuk kedalam kamarnya.

“Pak Tan, aku sudah mendapat izin dari Sekertaris Lee,” kata Alea, setelah dua puluh menit dia mengurung diri dikamar dan keluar, menunjukkan bukti izin dari Sekertaris Lee.

Kepala pelayan meneliti.

“Ini, bacalah pesan dari Sekertaris Lee,” Alea mendekatkan ponsel pada, kepala pelayan. Masih dengan mimik curiga, kepala pelayan memeriksa keaslian pesan itu.

Benar-benar dari Sekretaris Lee.

Alea tersenyum, “Jadi aku bisa keluar sekarang, kan?”

“Iya, tapi Anda harus kembali sebelum Tuan Muda pulang.”

Belum tentu dia pulang hari ini.

“Baiklah.”

Alea bergegas keluar Villa Mars, namun dalam pengawasan sopir Villa, yang diminta kepala pelayan untuk menemani Alea. Tidak masalah, yang penting dia bisa keluar.

Apa bukti izin yang Alea tunjukkan asli?

Tentu saja tidak!

Alea memalsukan pasan itu dan beruntungnya kepala pelayan tidak sadar, mungkin karena dia sudah hampir tua jadi tidak terlalu teliti.

Alea nekat dan terpaksa melakukan ini dengan segala resiko yang sudah dicatat dalam buku hariannya, Abraham jarang pulang, jika lelaki itu pulang ke Villa tiga hari kemudian tentu kepala pelayan tidak akan melaporkan jika aku pergi kan! karena dia sudah lupa.

Ada sesuatu yang harus dia lakukan di luar sana. Terutama pulang ke rumahnya.

****

“25 miliar! Untuk apa, Bu!?” Alea benar-benar terkejut saat mengetahui jika Ibunya benar-benar meminta uang sebanyak itu pada, Abraham.

“Memperbaiki gedung peninggalan Ayahmu, dan Axel akan mengelolanya.”

“Tidak, aku tidak setuju tolong kembalikan uang itu pada, Abraham.”

“Apa kamu sudah gila? Bukankah kamu sudah berjanji akan menebus semua jasa-jasaku! Inilah waktunya," tolak Vika.

Sekujur tubuh Alea bergetar, saat ia memutuskan ingin mengakhiri pernikahan dengan Abraham, saat itu juga Alea memutuskan untuk tidak akan lagi bergantung pada lelaki itu, termasuk menghentikan keluarganya yang selalu mengandalkan Abraham.

“Apa dengan uang 25 miliar itu, aku sudah bisa menebus jasamu, Ibu?” Tanya Alea, meskipun dia tahu jika jasa seorang Ibu tidak akan pernah bisa ditebus dengan apapun.

Tapi Nyonya Kim, menjawab, “Ya. Aku akan menganggap itu adalah bayaran untukku, yang telah mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan dirimu.”

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

gedeg bgt sama emaknya Alea. semangat terus Kak, 🌹 mendarat

2024-11-14

1

AFM

AFM

Iya, pulang-pulang satu Minggu atau satu bulan kemudian

2024-11-12

1

Pcy

Pcy

ingin ku tumpuk biar puas bacanya...😂

2024-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Jebakan
2 Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3 Bab 3 Dia Kembali
4 Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5 Bab 5 Hati Yang Patah
6 Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7 Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8 Bab 8. Ingin Bebas
9 Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10 Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11 Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12 Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13 Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14 Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15 Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16 Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17 Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18 Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19 Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20 Bab 20. Di Danau Senja
21 Bab 21. Jadi Reporter
22 Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23 Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24 Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25 Bab 25. Dipersulit Abraham
26 Bab 26. Gadis Kecil
27 Bab 27. Diacuhkan
28 Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29 Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30 Bab 30. Marahnya Abraham
31 Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32 Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33 Bab 33. Alea Mati
34 Bab 34. Keyakinan Abraham
35 Bab 35. Di Negara Rush
36 Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37 Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38 Bab 38. Pekerjaan Alea
39 Bab 39. Misi Utama Ale
40 Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41 Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42 Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43 Bab 43. Bertemu Arlo
44 Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45 Bab 45. Di Klub Malam
46 Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47 Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48 Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49 Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50 Bab 50. Menyelamatkan Alea
51 Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52 Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53 Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54 Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55 Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56 Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57 Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58 Bab 58. Abraham Dan Arlo
59 Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60 Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61 Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62 Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63 Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64 Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65 Bab 65. Syarat Dari Alea
66 Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67 Bab 67. Tidur Bersama
68 Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69 Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70 Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71 Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72 Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73 Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74 Bab 74. Konferensi Pers
75 Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76 Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77 Bab 77. Temani Aku Mandi
78 Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79 Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80 Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81 Bab 81. Akhirnya....
82 Bab 82. Ingin Terus Menempel
83 Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84 Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85 Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86 Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87 Bab 87. Kesialan Jessika
88 Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89 Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90 Bab 90. Menjemput Juno
91 Bab 91. Persaingan Sengit
92 Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93 Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94 Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95 Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96 Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97 Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98 Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99 Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100 Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101 Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102 Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103 Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104 Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105 Bab 105. Semua Sudah Diadili
106 Bab 106. Duka.
107 Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108 Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109 Bab 109. Cari Bukti Dulu
110 Bab 110. Kondisi Sandra.
111 Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112 Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113 Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114 Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115 Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116 Bab 116. Helena Masih Hidup
117 Bab 117. Mewawancarai Jessika
118 Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119 Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120 Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121 Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122 Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123 Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124 Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125 Bab 125 Jessika Tidak Percaya
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Jebakan
2
Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3
Bab 3 Dia Kembali
4
Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5
Bab 5 Hati Yang Patah
6
Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7
Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8
Bab 8. Ingin Bebas
9
Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10
Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11
Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12
Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13
Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14
Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15
Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16
Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17
Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18
Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19
Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20
Bab 20. Di Danau Senja
21
Bab 21. Jadi Reporter
22
Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23
Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24
Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25
Bab 25. Dipersulit Abraham
26
Bab 26. Gadis Kecil
27
Bab 27. Diacuhkan
28
Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29
Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30
Bab 30. Marahnya Abraham
31
Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32
Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33
Bab 33. Alea Mati
34
Bab 34. Keyakinan Abraham
35
Bab 35. Di Negara Rush
36
Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37
Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38
Bab 38. Pekerjaan Alea
39
Bab 39. Misi Utama Ale
40
Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41
Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42
Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43
Bab 43. Bertemu Arlo
44
Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45
Bab 45. Di Klub Malam
46
Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47
Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48
Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49
Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50
Bab 50. Menyelamatkan Alea
51
Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52
Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53
Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54
Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55
Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56
Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57
Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58
Bab 58. Abraham Dan Arlo
59
Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60
Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61
Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62
Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63
Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64
Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65
Bab 65. Syarat Dari Alea
66
Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67
Bab 67. Tidur Bersama
68
Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69
Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70
Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71
Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72
Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73
Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74
Bab 74. Konferensi Pers
75
Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76
Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77
Bab 77. Temani Aku Mandi
78
Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79
Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80
Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81
Bab 81. Akhirnya....
82
Bab 82. Ingin Terus Menempel
83
Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84
Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85
Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86
Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87
Bab 87. Kesialan Jessika
88
Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89
Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90
Bab 90. Menjemput Juno
91
Bab 91. Persaingan Sengit
92
Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93
Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94
Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95
Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96
Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97
Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98
Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99
Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100
Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101
Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102
Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103
Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104
Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105
Bab 105. Semua Sudah Diadili
106
Bab 106. Duka.
107
Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108
Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109
Bab 109. Cari Bukti Dulu
110
Bab 110. Kondisi Sandra.
111
Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112
Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113
Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114
Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115
Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116
Bab 116. Helena Masih Hidup
117
Bab 117. Mewawancarai Jessika
118
Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119
Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120
Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121
Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122
Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123
Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124
Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125
Bab 125 Jessika Tidak Percaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!