Bab 5 Hati Yang Patah

Abraham tidak menunjukkan ekspresi apapun, wajahnya datar seperti lapangan. Dia hanya menyahut dengan dingin, “Lalu!”

Lalu!

Alea bingung, seharusnya dia senang kan! Apa dia sudah tahu? “Abraham, apa kamu tidak ingin bertemu dengannya?”

“Untuk apa?”

Alea tambah bingung, “Untuk….”

Ucapnya tergantung setelah dering ponsel Abraham menggema, lelaki ini mengacuhkan Alea, menepi untuk mengangkat panggilan yang ternyata dari Nyonya Liam.

Alea memilih untuk masuk ke dalam, melihat respon Abraham saat ia menyinggung soal Jessika, wanita ini jadi senyum-senyum sendiri. Pikirnya, Abraham sudah tidak lagi memperdulikan gadis masa lalunya, membuat Alea sedikit lega dan senang.

“Nyonya, sepertinya Anda sedang bahagia?” Tanya Bibi pelayan, baru kali ini dia melihat Alea senyum karena sepanjang hari selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, Nyonya itu selalu murung dan menampakkan wajah sedih.

“Ah, tidak! Oya Bi, apa Bibi sudah masak untuk makan malam nanti?”

“Belum Nyonya, apa Anda ingin saya buatkan sesuatu, untuk makan malam nanti?"

“Tidak, terima kasih. Biar aku yang masak.”

“Tapi Nyonya…”

“Tidak apa-apa, aku yang akan masak untuk makan malam.”

“Baiklah,” bibi mengangguk dengan pasrah, yang penting Nyonya senang.

Begitu semangatnya, Alea mengeluarkan semua bahan-bahan yang tersimpan di kulkas, hari ini dia ingin menyenangkan hati Abraham, walaupun resikonya makanan itu tidak mungkin di makan seperti biasa, tapi hari ini Alea yakin, Abraham pasti makan malam di Villa.

Tiga jam telah berlalu, Abraham kini sudah sangat rapi, ia memandangi dirinya di depan cermin, kemeja putih sudah melekat sempurna di tubuhnya yang kekar, menambah ketampanan lelaki berusia 30 tahun ini.

Saat ia membuka laci, tempat dimana dasi tersimpan, wajahnya kebingungan mencari sesuatu. Dengan langkah panjang, Abraham keluar kamar, tanpa menuruni tangga ia memanggil Istrinya, “Alea!”

Abraham! Dia memanggil! Dengan tergesa-gesa, Alea menaiki tangga, karena terburu-buru hampir membuatnya tergelincir. “I…iya. Ada apa?” Alea menyeka keringat yang membanjiri wajahnya, celemek berwarna merah muda masih terpasang di badan kecilnya, rambutnya pun terlihat berantakan.

Melihat penampilan Alea yang demikian, Abraham berucap, “Di sini kamu bukan pelayan.”

“Aku….”

Abraham kembali mendengus kesal, “Sudah! Dimana dasi warna maroon?”

“Akan aku ambilkan,” dengan cepat, Alea melewati Abraham, masuk ke dalam kamar lelaki itu.

“Ini, dasinya,” tidak membutuhkan waktu lama, Alea langsung menemukan apa yang Abraham butuhkan.

Abraham menerima tanpa mengatakan apapun.

Melihat suaminya yang rapi, Alea sudah bisa menduga jika lelaki ini pasti ingin pergi. Tapi dia sudah masak banyak untuk makan malam nanti.

Dengan sangat hati-hati, Alea bertanya, “Apa kamu mau pergi?”

“Eemmm… dan malam ini aku tidak pulang, kamu tidak usah menungguku.”

Hati Alea langsung patah, baru tiga jam yang lalu dia sedikit bahagia, mengira jika Abraham akan makan malam di Villa.

“Kemana?” Pertanyaan ini kali pertama Alea lontarkan, selama tiga tahun ia tidak pernah mempertanyakan Abraham pergi kemana, meskipun lelaki itu tidak pulang selama satu Minggu.

Abraham melirik sekilas, “Mama mengajak makan malam bersama.”

Mama! Mama Sandra, kan?

Sebelumnya Alea tau, jika Nyonya Liam mengatur pertemuan Jessika dan Abraham, apa mungkin ini?

Alea kembali ditampar kenyataan, tidak mungkin Abraham melupakan gadis masa lalunya begitu saja.

Bodoh! Sungguh bodoh, bisa-bisanya ia berpikir untuk menyenangkan hati Abraham. Abraham sangat sulit dijangkau, seharusnya Alea sadar itu.

“Ok! Semoga berjalan lancar,” sahut Alea, dan ia langsung pergi begitu saja, tidak ada yang tau jika hatinya sakit.

Abraham menatap kepergian Alea.

Semoga berjalan lancar!

Ucapan Alea terdengar ambigu di telinganya.

Hanya makan malam bersama seperti biasanya, apa harus dia berkata seperti itu.

\*\*

Alea kembali ke dapur, ia memandang iba hidangan yang sudah susah payah dibuat.

“Nyonya, apa saya sudah bisa membawa makanan di meja makan? sebentar lagi tiba waktu makan malam.”

Alea diam seribu bahasa dan diwaktu yang bersamaan, kepala pelayan datang, “Tuan Muda, tidak makan malam di Villa. Nyonya Liam mengundangnya makan malam bersama, di rumah besar Keluarga Liam.”

Bibi pelayan terperangah.

Itu artinya….? Padahal Nyonya Muda sudah masak sebanyak ini. “Baik, Pak Tan,” sahut Bibi pelayan dan kembali beralih pada Alea, “Nyonya, mari saya bantu Anda, untuk bersiap-siap.”

“Bibi Yohanan, hanya Tuan Muda yang pergi.”

“Maaf, maafkan saya, Pak Tan.” Ketidaktahuan Membuat bibi pelayan salah paham. Tidak sepenuhnya dia salah, apa yang salah! Jika orang menduga Alea akan ikut serta bersama Abraham menghadiri makan malam Keluarga.

Tapi, Alea bukan menantu yang diinginkan keluarga terhormat itu, ingat ini baik-baik.

“Aku permisi,” pamit Alea, yang tidak menggubris apapun yang dibicarakan kepala dan Bibi pelayan.

Bibi pelayan memandangi setiap langkah Alea, dia yang tahu betapa semangatnya Nyonya Muda saat memasak tadi, dan kini ia harus sekecewa itu.

“Setiap hari, Nyonya selalu memasak dan memastikan setiap kebutuhan Tuan Muda.”

Kepala pelayan pun tau itu, tapi dia memilih untuk diam. Tidak mau berkomentar apapun jika menyangkut Tuan dan Nyonya Muda.

Dua hari berlalu.

Semenjak menghadiri makan malam yang diatur, Nyonya Liam. Abraham belum kembali ke Villa, tidak ada kabar apapun yang ia berikan pada Alea. Abraham mengacuhkan istrinya, dan sebenarnya ini sudah biasa, tapi entah kenapa kali ini Alea gelisah.

Sudah puluhan kali Alea, mengecek ponselnya, berharap lelaki itu mengirim pesan. Tapi tidak ada. Sesekali dia pertanyaan pada kepala Pelayan, tapi pria itu selalu berkata, "Sekertaris Lee, belum memberi kabar. Anda jangan khawatir, saya akan langsung menyampaikan pada Nyonya, jika Tuan Muda, akan pulang ke Villa."

Tanpa izin dari Abraham atau Sekertaris Lee. Alea tidak akan pernah bisa keluar Villa Mars, terkecuali pergi ke rumah besar Keluarga Liam.

Ia terkurung di Villa itu, tanpa bersosialisasi dengan siapapun diluar sana, Alea harus meninggalkan dunianya dan harus patuh pada peraturan Keluarga Liam. Gelar Nyonya Muda Abraham, hanyalah label. Aslinya, dia seperti tawanan yang entah kapan bisa bebas.

Sepanjang hari Alea menghabiskan waktu dengan, membantu Bibi pelayan, memasak untuk Abraham meskipun tidak dimakan, berdiri di balkon kamarnya memandangi hamparan pohon rimbun, dan di waktu senja ia akan berdiri di depan pintu menunggu Abraham pulang, meskipun lelaki itu jarang pulang tapi Alea selalu menunggu.

Terpopuler

Comments

fjk

fjk

🌹🌹 buat author semangat yahhh

2024-11-03

1

Rini Antika

Rini Antika

kasihan bgt sih Alea. sabar ya, suatu saat nanti kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan. semangat terus Kak, 💪💪

2024-11-11

1

Dewi Soraya

Dewi Soraya

ko bodoh bngt y.tinggal pergi aj slsai

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Jebakan
2 Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3 Bab 3 Dia Kembali
4 Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5 Bab 5 Hati Yang Patah
6 Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7 Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8 Bab 8. Ingin Bebas
9 Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10 Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11 Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12 Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13 Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14 Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15 Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16 Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17 Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18 Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19 Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20 Bab 20. Di Danau Senja
21 Bab 21. Jadi Reporter
22 Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23 Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24 Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25 Bab 25. Dipersulit Abraham
26 Bab 26. Gadis Kecil
27 Bab 27. Diacuhkan
28 Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29 Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30 Bab 30. Marahnya Abraham
31 Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32 Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33 Bab 33. Alea Mati
34 Bab 34. Keyakinan Abraham
35 Bab 35. Di Negara Rush
36 Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37 Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38 Bab 38. Pekerjaan Alea
39 Bab 39. Misi Utama Ale
40 Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41 Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42 Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43 Bab 43. Bertemu Arlo
44 Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45 Bab 45. Di Klub Malam
46 Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47 Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48 Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49 Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50 Bab 50. Menyelamatkan Alea
51 Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52 Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53 Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54 Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55 Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56 Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57 Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58 Bab 58. Abraham Dan Arlo
59 Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60 Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61 Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62 Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63 Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64 Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65 Bab 65. Syarat Dari Alea
66 Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67 Bab 67. Tidur Bersama
68 Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69 Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70 Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71 Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72 Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73 Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74 Bab 74. Konferensi Pers
75 Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76 Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77 Bab 77. Temani Aku Mandi
78 Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79 Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80 Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81 Bab 81. Akhirnya....
82 Bab 82. Ingin Terus Menempel
83 Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84 Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85 Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86 Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87 Bab 87. Kesialan Jessika
88 Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89 Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90 Bab 90. Menjemput Juno
91 Bab 91. Persaingan Sengit
92 Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93 Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94 Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95 Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96 Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97 Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98 Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99 Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100 Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101 Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102 Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103 Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104 Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105 Bab 105. Semua Sudah Diadili
106 Bab 106. Duka.
107 Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108 Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109 Bab 109. Cari Bukti Dulu
110 Bab 110. Kondisi Sandra.
111 Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112 Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113 Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114 Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115 Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116 Bab 116. Helena Masih Hidup
117 Bab 117. Mewawancarai Jessika
118 Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119 Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120 Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121 Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122 Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123 Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124 Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125 Bab 125 Jessika Tidak Percaya
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Jebakan
2
Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3
Bab 3 Dia Kembali
4
Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5
Bab 5 Hati Yang Patah
6
Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7
Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8
Bab 8. Ingin Bebas
9
Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10
Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11
Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12
Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13
Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14
Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15
Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16
Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17
Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18
Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19
Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20
Bab 20. Di Danau Senja
21
Bab 21. Jadi Reporter
22
Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23
Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24
Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25
Bab 25. Dipersulit Abraham
26
Bab 26. Gadis Kecil
27
Bab 27. Diacuhkan
28
Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29
Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30
Bab 30. Marahnya Abraham
31
Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32
Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33
Bab 33. Alea Mati
34
Bab 34. Keyakinan Abraham
35
Bab 35. Di Negara Rush
36
Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37
Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38
Bab 38. Pekerjaan Alea
39
Bab 39. Misi Utama Ale
40
Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41
Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42
Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43
Bab 43. Bertemu Arlo
44
Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45
Bab 45. Di Klub Malam
46
Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47
Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48
Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49
Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50
Bab 50. Menyelamatkan Alea
51
Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52
Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53
Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54
Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55
Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56
Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57
Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58
Bab 58. Abraham Dan Arlo
59
Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60
Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61
Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62
Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63
Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64
Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65
Bab 65. Syarat Dari Alea
66
Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67
Bab 67. Tidur Bersama
68
Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69
Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70
Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71
Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72
Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73
Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74
Bab 74. Konferensi Pers
75
Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76
Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77
Bab 77. Temani Aku Mandi
78
Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79
Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80
Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81
Bab 81. Akhirnya....
82
Bab 82. Ingin Terus Menempel
83
Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84
Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85
Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86
Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87
Bab 87. Kesialan Jessika
88
Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89
Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90
Bab 90. Menjemput Juno
91
Bab 91. Persaingan Sengit
92
Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93
Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94
Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95
Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96
Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97
Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98
Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99
Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100
Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101
Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102
Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103
Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104
Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105
Bab 105. Semua Sudah Diadili
106
Bab 106. Duka.
107
Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108
Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109
Bab 109. Cari Bukti Dulu
110
Bab 110. Kondisi Sandra.
111
Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112
Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113
Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114
Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115
Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116
Bab 116. Helena Masih Hidup
117
Bab 117. Mewawancarai Jessika
118
Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119
Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120
Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121
Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122
Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123
Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124
Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125
Bab 125 Jessika Tidak Percaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!