Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu

Di malam hari, Abraham memutuskan ingin kembali ke Vila Mars, tempatnya selama ini tinggal bersama Alea. 

        “Kenapa tidak menginap walau satu malam? Abraham, kamu tidak pernah menginap di rumah ini, masih banyak yang ingin Mama ceritakan padamu, setiap kali kamu berkunjung, kamu hanya menghabiskan waktu bersama Nenek Rossela, sungguh Mama sangat cemburu,” kata Nyonya Liam, dengan sedih, Sandra sangat baik dalam memainkan perannya. 

“Aku sibuk,” jawab Abraham, dengan singkat. 

 “Ya, Mama tau kamu sangat sibuk, tidak seperti istrimu yang hanya diam di rumah tanpa melakukan apapun.”

  Lagi-lagi, Nyonya Liam menjatuhkan Alea, agaknya dia tidak akan tenang dan merasa puas jika belum menindas wanita itu. 

Abraham hanya diam, ia tidak berniat untuk membela atau melindungi istrinya, akibat dari kelakukan masa bodo lelaki ini, membuat Nyonya Liam terus-menerus menindas dan merendahkan Alea, bukan hanya Nyonya Sandra bahkan beberapa kerabat, Keluarga besar bahkan pelayan di kediaman itu tidak segan-segan menjelek-jelekkan, Alea. Mereka pikir, tidak akan dihukum, toh! Alea menantu yang tidak diinginkan di Keluarga Liam. 

Alea memang menantu yang tidak diharapkan Keluarga Liam, Alea juga bukan istri yang dicinta, semenjak Keluarga Kim bangkrut Alea bukan  siapa-siapa di mata mereka, tidak ada apapun yang bisa dibanggakan dari wanita ini. Jika bukan karena Nenek Rossela yang sangat menyayanginya, mungkin Alea sudah ditendang sejak tiga tahun yang lalu. Namun, meskipun Alea tau tidak diharapkan, tidak di cintai dan sebagainya, Alea tetep bertahan dan setia mengabdi pada Abraham dan Keluarga Liam. 

     Dengan langkah panjang, Abraham mengabaikan ucapan Nyonya Sandra. Ia berjalan dengan tegap dan gagah menuju 

  Sekertaris Lee, yang sudah menunggunya.

Dengan menundukkan sedikit kepalanya, Sekertaris Lee, membuka pintu mobil untuk Abraham dan juga untuk Alea. Tugas Lee, bukan hanya Sekertaris yang merangkap Asisten Abraham, dia juga sopir untuk lelaki itu. 

                  ***

Suasana didalam mobil begitu hening dan dingin, bukan karena udara tapi karena di mobil itu di isi dengan orang-orang yang berhati Es, terkecuali Alea.

Alea merasa sedang berada di tengah-tengah gunung Es yang tidak akan pernah bisa cair meski Matahari menyinari. 

         

               “Apa yang Nenek bicarakan, padamu?”

Alea yang sejak tadi melempar pandangan pada kaca mobil, kini menoleh, ia tersentak saat matanya yang sayu dan terlihat rapuh menatap mata tajam milik Abraham, “Tidak ada, Nenek tidak mengatakan apapun padaku,” sahut Alea yang langsung menundukkan kepalanya.

         Abraham tersenyum sinis, “Apa kamu ingin menutupi sesuatu? Nenek pasti membahas soal anak, kan?!” 

     Dia sudah tahu, seharusnya tidak perlu bertanya lagi, kan!

                         “I…iya.”

“Kamu tidak berpikir untuk memenuhi keinginan, Nenek, kan?”

        Memenuhi keinginan Nenek! Tentu sajak tidak, sekalipun  ingin melakukannya, bagaimana bisa  hamil jika kamu tidak pernah menyentuh istrimu, seharusnya kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, Abraham. 

    “Tidak!  tentu tidak,” sahut Alea dengan getir. 

     “Bagus jika kamu tau diri untuk itu,” cemooh Abraham. 

Saat malam pertama mereka, Abraham meninggalkan Alea sendiri di Villa Mars. Pada malam itu jugalah Alea baru sadar jika Abraham sama sekali tidak menginginkan dirinya. 

“Jangan pernah berharap apapun pada pernikahan ini. Alea, aku tidak pernah berniat memiliki anak darimu.”

“Kenapa?” Tanya Alea dengan mata yang berkaca-kaca, harapan besar ingin membangun rumah tangga yang bahagia bersama lelaki ini pupus hanya dengan kata-kata Abraham, yang begitu menusuk. 

“Masih tanya kenapa? Kamu yang memilih untuk masuk dalam lingkaran ini, kamu yang memilih jalan hidupmu sendiri. Jadi, nikmatilah kesendirian mu.”

      Nikmatilah kesendirian mu, Alea mengerti apa yang dikatakan lelaki ini, ia ingin membuat Alea menderita dalam kesepian, kesendirian, tanpa memiliki siapapun yang menyayangi dan menemaninya. 

Saat mengingat malam tiga tahun yang lalu, Alea hanya bisa meremas jari-jari tangannya, sungguh itu menyakitkan tapi ia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Abraham. 

Abraham tidak berkata apapun lagi. Ia rasa tidak perlu banyak bicara dengan wanita yang duduk di sampingnya, karena itu hanya membuang-buang tenaga dan waktu. 

                 **

Mobil memasuki Villa Mars, beberapa pengawal sudah berjaga menyambut kedatangan sang Tuan Muda, satu penjaga kekar langsung membuka pintu mobi,l ia menundukkan kepala dengan penuh hormat, “Selamat malam, Tuan Muda.”

 Seperti yang sudah-sudah, Abraham tidak akan pernah membuang suaranya yang merdu untuk membalas sapaan dari pelayan atau pengawal. Ia terus berjalan dengan angkuh dan penuh kekuasaan memasuki Villa Mars. 

     “Nyonya Muda, selamat malam,” sapa pelayan yang ingin mengambil alih tas yang ada di tangan Alea, meskipun Alea bukan istri yang dicinta tapi ia tetap di hormati saat berada di Villa Mars, sebagai Nyonya Muda. 

          “Terima kasih, tapi biarkan aku bawa sendiri,” timpal Alea, kembali menarik tasnya. 

            ***

Keesokan harinya.

“Tuan, Axel kembali membuat masalah,” Sekertaris Lee menyampaikan kabar atas laporan yang ia terima dari lapangan. 

      Abraham  yang fokus pada dokumen  menjawab tanpa melihat, “Apa lagi yang dia lakukan anak itu?” 

    “Upah pekerja proyek pembangunan Danau Senja, tidak dibayarkan. Padahal dana pembayaran sudah dicairkan kantor sejak satu bulan yang lalu.”

Abraham langsung menutup dokumen yang sedang ia teliti, “Bawa dia kehadapan ku.”

Sekertaris Lee, mengangguk, “Baik Tuan.”

Axel, adalah adik lelaki Alea, ia bekerja di perusahaan keluarga Liam yang di pimpin oleh Abraham. Kemampuan Axel tidak memenuhi standar bagi William Grup, tapi karena Alea memohon agar adik lelakinya di terima, Axel pun mendapat kesempatan. Tapi ia selalu membuat masalah hingga tidak jarang menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. 

               

               Villa Mars

   Alea baru selesai memasak, ini rutinitas kesehariannya, memasak dan mengantar makan siang di Kantor, untuk Abraham pastinya, meskipun lelaki itu kerap kali memperingati Alea, untuk tidak lagi mengantar makan siang, tapi wanita ini tetep melakukanya, kadang dia memang keras kepala. 

Alea juga, selalu menyempurnakan tugas lainya sebagai istri, menyiapkan baju kerja, memperhatikan apa yang dibutuhkan Abraham. Merapihkan ruang kerja laki-laki itu dan hal-hal kecil lainnya. Tapi Abraham malah menganggap Alea terlalu berlebihan. Entah apa yang membuat Abraham beranggapan demikian.

      Sopir Villa Mars, mengantar Alea menuju Kantor Wiliam Grup. Jaraknya tidak terlalu jauh, dalam waktu dua puluh menit Alea sudah sampai di kantor. Meskipun ia istri dari Presdir Abraham, ia tetep harus mengkonfirmasi kedatangan yang ingin bertemu Abraham, pada Sekertaris Lee. 

          Orang-orang di kantor selalu memandang rendah Alea, mereka tau taktik apa yang dilakukan Alea dan keluarganya hingga bisa menjadi Nyonya Muda Abraham. 

   Itu taktik kotor dan amat memalukan, inilah yang sering Alea dengar. 

   “Nyonya, mari ikut saya,” ajak Sekertaris Lee. 

Alea mengangguk dan langsung mengikuti Sekertaris Lee menuju lift, melihat apa yang ada di tangan Alea, Sekertaris Lee sudah tau apa yang dibawah wanita itu dan Sekertaris Lee juga tau jika pada akhirnya makanan itu tidak akan pernah disentuh oleh, Abraham. 

Saat keluar lift dan ingin menuju ruangan Abraham, Alea berpapasan dengan Axel. Ia terkejut melihat kehadiran adiknya. Bukankah Axel bertugas di lapangan, kenapa ada di sini? Alea tambah terkejut melihat wajah Axel yang lebam. 

Alea menghentikan langkah kakinya sedangkan Sekertaris Lee terus berjalan meninggalkan Alea, “Axel! Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa wajahmu? Kamu tidak membuat masalah lagi, kan?!” 

            

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

semangat terus Kak, insyaallah nanti bacanya nyicil

2024-11-09

2

Salju

Salju

Baru bab pembukaan aja sudah segeret ini. Bagus alurnyna Thor, saya suka. 🌹🌹🌹

2024-12-08

1

AFM

AFM

Membuang-buang suaranya yang merdu! 😕

2024-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Jebakan
2 Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3 Bab 3 Dia Kembali
4 Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5 Bab 5 Hati Yang Patah
6 Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7 Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8 Bab 8. Ingin Bebas
9 Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10 Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11 Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12 Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13 Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14 Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15 Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16 Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17 Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18 Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19 Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20 Bab 20. Di Danau Senja
21 Bab 21. Jadi Reporter
22 Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23 Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24 Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25 Bab 25. Dipersulit Abraham
26 Bab 26. Gadis Kecil
27 Bab 27. Diacuhkan
28 Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29 Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30 Bab 30. Marahnya Abraham
31 Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32 Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33 Bab 33. Alea Mati
34 Bab 34. Keyakinan Abraham
35 Bab 35. Di Negara Rush
36 Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37 Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38 Bab 38. Pekerjaan Alea
39 Bab 39. Misi Utama Ale
40 Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41 Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42 Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43 Bab 43. Bertemu Arlo
44 Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45 Bab 45. Di Klub Malam
46 Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47 Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48 Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49 Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50 Bab 50. Menyelamatkan Alea
51 Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52 Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53 Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54 Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55 Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56 Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57 Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58 Bab 58. Abraham Dan Arlo
59 Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60 Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61 Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62 Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63 Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64 Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65 Bab 65. Syarat Dari Alea
66 Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67 Bab 67. Tidur Bersama
68 Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69 Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70 Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71 Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72 Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73 Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74 Bab 74. Konferensi Pers
75 Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76 Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77 Bab 77. Temani Aku Mandi
78 Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79 Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80 Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81 Bab 81. Akhirnya....
82 Bab 82. Ingin Terus Menempel
83 Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84 Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85 Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86 Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87 Bab 87. Kesialan Jessika
88 Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89 Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90 Bab 90. Menjemput Juno
91 Bab 91. Persaingan Sengit
92 Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93 Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94 Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95 Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96 Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97 Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98 Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99 Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100 Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101 Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102 Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103 Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104 Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105 Bab 105. Semua Sudah Diadili
106 Bab 106. Duka.
107 Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108 Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109 Bab 109. Cari Bukti Dulu
110 Bab 110. Kondisi Sandra.
111 Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112 Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113 Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114 Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115 Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116 Bab 116. Helena Masih Hidup
117 Bab 117. Mewawancarai Jessika
118 Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119 Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120 Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121 Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122 Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123 Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124 Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125 Bab 125 Jessika Tidak Percaya
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Jebakan
2
Bab 2 Aku Tidak Berniat Mempunyai Anak Darimu
3
Bab 3 Dia Kembali
4
Apa Bisa Aku Mempertahankan, Abraham?
5
Bab 5 Hati Yang Patah
6
Bab 6 Sebaiknya Kamu Mengalah, Alea
7
Abraham, Mari Kita Akhiri Pernikahan Ini
8
Bab 8. Ingin Bebas
9
Bab 9. Apa Yang Kamu Inginkan, Alea
10
Bab 10. Ingin Bercerai! Apa Anda Yakin, Nyonya?
11
Bab 11. Apa Yang Terjadi?
12
Bab 12. Memang Jebakan Jessika
13
Bab 13. Nyonya Pergi, Tuan
14
Bab 14. Nyonya Tidak Meminta Apapun Dari Anda, Tuan
15
Bab 15. Apa Dia Memberikan Apa Yang Tidak Pernah Aku Berikan Selama Ini?!
16
Bab 16. Aku Tidak Menginginkanmu, Abraham
17
Bab 17. Ternyata Susah Juga Jika Tidak Ada Anda, Nyonya.
18
Bab 18. Jandanya Abraham Tidak Mungkin Kekurangan Uang
19
Bab 19. Identitas Kekasih Jessika
20
Bab 20. Di Danau Senja
21
Bab 21. Jadi Reporter
22
Bab 22. Melanggar Untuk Yang Kedua Kalinya
23
Bab 23. Seharusnya Ini Tidak Boleh Terjadi
24
Bab 24. Tidak Mau Menerima Apapun Dari Lelaki Itu
25
Bab 25. Dipersulit Abraham
26
Bab 26. Gadis Kecil
27
Bab 27. Diacuhkan
28
Bab 28. Menginap, Kejadian Tidak Terduga
29
Bab 29. Uang Kompensasi Untuk Tuan Muda
30
Bab 30. Marahnya Abraham
31
Bab 31. Sempat Ingin Menyerah, Bahaya Saat Sedang Menunggu
32
Bab 32. Berita Kecelakaan Alea
33
Bab 33. Alea Mati
34
Bab 34. Keyakinan Abraham
35
Bab 35. Di Negara Rush
36
Bab 36. Kejadian Yang Sebenarnya
37
Bab 37. Memiliki Keluarga Baru
38
Bab 38. Pekerjaan Alea
39
Bab 39. Misi Utama Ale
40
Bab 40. Bertemu Tuan Besar Liam
41
Bab 41. Abraham Ke Negara Rush
42
Bab 42. Menyelesaikan Masalah Tuan Liam
43
Bab 43. Bertemu Arlo
44
Bab 44. Dia Masih Bocah! Bukan Lawan Yang Seimbang
45
Bab 45. Di Klub Malam
46
Bab 46. Berada Di Tempat Yang Sama
47
Bab 47. Kembali, Setelah 5 Tahun
48
Bab 48. Tidak Ada Kata Berakhir, Alea
49
Bab 49. Tindakan Abraham Di Klub
50
Bab 50. Menyelamatkan Alea
51
Bab 51. Arlo Harus Tetep Menjadi Anak Yang Dirahasiakan.
52
Bab 52. Pembalasan Untuk Marcus
53
Bab 53. Wajahnya seperti tidak asing.
54
Bab 54. Akhirnya Abraham Bertemu Arlo
55
Bab 55. Tidak Mungkin Jika Arlo Hanya Anakmu!
56
Bab 56. Sudah Pasti Dia Anakku
57
Bab 57. Membawa Arlo Pergi, Hanya Dengan Begini Dia Akan Kembali.
58
Bab 58. Abraham Dan Arlo
59
Bab 59. Tidak Bisa Tidur
60
Bab 60. Dongeng Untuk Arlo
61
Bab 61. Kembali Ke Negara Asalnya
62
Bab 62. Kepulangan Alea Mengejutkan Penghuni Villa Mars
63
Bab 63. Tinggallah Di sini Dengan Patuh
64
Bab 64. Lakukan Sebagai Istri
65
Bab 65. Syarat Dari Alea
66
Bab 66. Rencana Yang Dieksekusi Dengan Sangat Baik
67
Bab 67. Tidur Bersama
68
Bab 68. Apa Yang Membuatmu Tidak Bisa Tidur?
69
Bab 69. Aku Menginginkanmu, Alea!
70
Bab 70. Gagal Untuk Malam Ini
71
Bab 71. Saingan Yang Tidak Bisa Dilawan
72
Bab 72. Ingin Mengatakan Pada Dunia Jika Alea Sudah Mati
73
Bab 73. Mau Tidak Mau, Abraham Yang Harus Turun Tangan.
74
Bab 74. Konferensi Pers
75
Bab 75. Istri Saya Masih Hidup.
76
Bab 76. Klarifikasi, Membuat Jessika Kacau
77
Bab 77. Temani Aku Mandi
78
Bab 78. Masih Ada Jessika Diantara Abraham Dan Alea.
79
Bab 79. Kamu Harus Menjauhkan Abraham Dari Jessika.
80
Bab 80. Alea! Aku Sudah Tidak Bisa Menahannya Lagi
81
Bab 81. Akhirnya....
82
Bab 82. Ingin Terus Menempel
83
Bab 83. Cucu Idamannya Sandra
84
Bab 84. Jika Kamu Berpikir, Aku Alea Yang Dulu, Itu Salah Besar!
85
Bab 85. Tidak Mau Lagi, Terlihat Baik
86
Bab. 86. Ingin Tahu Reaksi Abraham
87
Bab 87. Kesialan Jessika
88
Bab. 88. Tidak Suka Juno Datang.
89
Bab 89. Apa Hubungan Mereka Pada Kasus 4 Tahun Yang Lalu?
90
Bab 90. Menjemput Juno
91
Bab 91. Persaingan Sengit
92
Bab 92. Mengadu Pada Jimmy
93
Bab 93. Tuan Muda Seperti Pengangguran
94
Bab 94. Alea Menyimpan Rahasia
95
Bab 95. Rahasia Alea Terkuak
96
Bab 96. Alea! Kamu Meragukanku?
97
Bab 97. Bayi Yang Hilang Di Rumah Sakit Kota Froz
98
Bab 98. Kesaksian Sekretaris Lee.
99
Bab 99. Penyelidikan Abraham.
100
Bab 100. Rahasia Liam Diketahui Abraham,
101
Bab 101. Keberadaan Bayi Alea
102
Bab 102. Bayi Itu, Benar Sudah Meninggal.
103
Bab 103. Pukulan Besar Bagi Abraham
104
Bab 104. Jika Langsung Mati, Bukankah Terlalu Sederhana
105
Bab 105. Semua Sudah Diadili
106
Bab 106. Duka.
107
Bab 107. Kematiannya Akan Selalu Dikenang
108
Bab 108. Pengakuan Tuan Liam
109
Bab 109. Cari Bukti Dulu
110
Bab 110. Kondisi Sandra.
111
Bab 111. Siapa Lelaki itu?
112
Bab 112. Kebutuhan Batin Harus Tetep Terpenuhi, kan!
113
Bab 113. Keyakinan Alea, Menemui Titik Terang.
114
Bab 114. Tidak Akan Mengampuni Siapapun Yang Terlibat
115
Bab 115. Pelaku Sebenarnya Tertangkap
116
Bab 116. Helena Masih Hidup
117
Bab 117. Mewawancarai Jessika
118
Bab 118. Terbukti, Dia Helena.
119
Bab 119. Ini Baru Awal, Hukuman Untuk Jessika.
120
Bab 120. Asal Mula, Jessika Menjadi Helena
121
Bab 121. Apa Dia, Mempunyai Rencananya Sendiri?
122
Bab 122. Terjadi Belasan Tahun Yang Lalu
123
Bab 123. Janji Abraham Pada Jessika
124
Bab 124. Tempat Berlindung Untuk Jessika
125
Bab 125 Jessika Tidak Percaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!