Bab 4 Keputusan yang Mengubah Segalanya

Minggu-minggu berlalu setelah pertemuan yang mengubah segalanya di Bukit Surga. Zayyy dan Angelina mulai menjalin kembali hubungan mereka, namun dengan cara yang berbeda.

Mereka sepakat untuk saling mendukung impian masing-masing, sambil perlahan-lahan menyelami kedalaman perasaan yang sempat terpendam.

Setiap hari mereka bertemu di sekolah, berbagi cerita, dan bahkan melakukan kegiatan bersama di luar pelajaran. Di antara tawa dan canda, Zayyy merasakan sesuatu yang lebih—keberanian untuk menyatakan perasaannya lebih dalam.

Suatu siang, Zayyy menunggu Angelina di depan sekolah. Hari itu cerah, dengan langit biru tanpa awan dan angin lembut yang berhembus. Di tangan Zayyy terdapat sebuah buket bunga kecil yang ia beli dari pasar pagi.

Bunga itu merupakan favorit Angelina, mawar putih yang melambangkan kesucian dan harapan. Zayyy merasa bahwa momen ini tepat untuk menyampaikan perasaannya lebih dalam, dan harapannya agar hubungan mereka bisa semakin erat.

Ketika Angelina tiba, wajahnya bersinar cerah saat melihat Zayyy. “Hai, Zay! Ada apa ini?” tanyanya, sambil melirik bunga di tangan Zayyy.

Zayyy tersenyum lebar dan menyodorkan bunga itu. “Ini untuk kamu, Lina. Aku hanya ingin bilang betapa berartinya kamu bagiku dan betapa senangnya aku bisa menghabiskan waktu bersamamu lagi.”

Angelina terkejut sejenak, lalu menerima bunga itu dengan senyum yang semakin lebar. “Makasih, Zay! Ini bunga favoritku! Kamu tahu banget apa yang bikin aku senang.” Dia menghirup aroma bunga tersebut, dan terlihat seolah-olah semua beban di hatinya seakan sirna.

“Mungkin kita bisa menjadikan ini simbol untuk memulai hal baru,” kata Zayyy dengan hati-hati. “Aku tahu kita sudah sepakat untuk saling mendukung, tetapi aku juga ingin kita bisa berbagi lebih banyak lagi.”

Angelina menatapnya dalam-dalam, seolah menilai setiap kata yang diucapkan Zayyy. “Apa yang kamu maksud dengan berbagi lebih banyak lagi?” tanyanya, suara lembut namun penuh rasa ingin tahu.

Zayyy merasa jantungnya berdegup kencang. “Aku ingin kita jujur tentang perasaan kita. Aku merindukan momen-momen kita bersama, dan aku ingin kita bisa menjelajahi hubungan ini lebih dalam lagi. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama?”

Angelina terdiam sejenak, seolah memikirkan setiap kata. Kemudian, dia mengangguk. “Aku merasakan hal yang sama, Zay. Aku merasa kita sudah melewati banyak hal bersama, dan aku tidak ingin kehilangan kamu lagi. Tetapi kita harus berhati-hati. Kita tidak bisa terburu-buru, kan?”

“Ya, aku setuju. Kita bisa melakukannya pelan-pelan, tetapi aku ingin kamu tahu bahwa aku siap untuk menjelajahi perasaan ini lebih dalam,” jawab Zayyy dengan keyakinan.

Sejak saat itu, hubungan mereka mulai terjalin dengan lebih kuat. Mereka menghabiskan waktu bersama di sekolah, di taman, bahkan melakukan kegiatan sukarela di panti asuhan.

Setiap momen bersama membuat Zayyy merasa semakin dekat dengan Angelina. Di antara tawa dan percakapan hangat, mereka membangun fondasi baru untuk hubungan mereka.

Suatu malam, saat Zayyy sedang duduk di teras rumahnya, ia menerima pesan dari Angelina. “Zay, besok ada acara di Bukit Surga. Kita harus datang, banyak teman-teman yang mau berkumpul!”

Zayyy membalas dengan cepat. “Tentu! Aku akan datang. Apakah ada yang perlu kita persiapkan?”

Angelina membalas lagi. “Enggak, kita hanya perlu bersenang-senang! Aku sudah merindukan saat-saat seperti ini.”

Malam itu, Zayyy tidak bisa tidur nyenyak. Ia merasa bersemangat untuk bertemu Angelina dan teman-teman mereka di acara itu. Ia membayangkan keceriaan yang akan mengisi malamnya—musik, tawa, dan canda.

Namun, di sisi lain, ada juga keraguan. Zayyy berpikir tentang bagaimana jika sesuatu yang tidak terduga terjadi, atau jika hubungan mereka kembali diuji.

Keesokan harinya, Zayyy pergi lebih awal untuk mempersiapkan diri. Ia memilih pakaian terbaik yang membuatnya merasa percaya diri. Setelah selesai berdandan, ia melangkah keluar rumah dengan langkah mantap menuju Bukit Surga.

Saat ia tiba, suasana sudah ramai. Teman-teman mereka berkumpul, menikmati makanan dan minuman, sementara musik mengalun di latar belakang.

Zayyy melihat Angelina berdiri di tengah kerumunan, dikelilingi teman-teman lainnya, dan seakan sinar matahari memantulkan keindahan wajahnya.

“Lina!” teriak Zayyy, melambaikan tangan. Angelina menoleh dan tersenyum, matanya berbinar melihat Zayyy.

Ketika Zayyy mendekat, Angelina langsung menyambutnya dengan pelukan hangat. “Zay, kamu datang! Aku senang kamu bisa datang,” ucapnya dengan ceria.

Zayyy merasa jantungnya berdegup lebih kencang. “Tentu saja! Aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk bersenang-senang bersama kamu dan teman-teman.”

Mereka mulai menikmati acara, menari, dan berbincang-bincang dengan teman-teman yang lain. Namun, di tengah keceriaan, Zayyy tidak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan satu hal: keberadaan Dito di sudut acara.

Teman baiknya itu tampak tidak terlalu bersemangat, hanya berdiri diam sambil menatap kerumunan dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Zayyy merasa ada yang tidak beres. “Lina, sebentar ya,” ujarnya, sebelum berjalan menuju Dito.

“Dit, kenapa kamu kelihatan cemas? Apa ada yang salah?” Zayyy bertanya, mengkhawatirkan keadaan teman baiknya itu.

Dito menghela napas panjang. “Gue cuma merasa bingung, Zay. Kadang, ada hal-hal yang lebih dari sekadar kesenangan. Lo tahu kan tentang hubungan gue sama Rina? Kita baru putus, dan sekarang dia ada di sini. Rasanya berat banget.”

Zayyy menatapnya dengan penuh empati. “Gue ngerti. Patah hati itu nggak mudah. Tapi lo harus ingat, Dito, hidup terus berjalan. Jika lo masih mencintainya, jangan ragu untuk mencoba memperbaiki segalanya.”

“Gue tahu, tapi kadang sulit untuk melihat dia bahagia tanpa gue,” jawab Dito dengan nada sedih.

Zayyy menepuk bahu Dito. “Kita semua pernah merasakannya. Yang terpenting sekarang adalah lo harus kuat. Jangan biarkan perasaan itu menghentikan lo untuk bergerak maju.”

Dito mengangguk pelan. “Iya, lo benar. Makasih, Zay. Gue akan coba berpikir positif.”

Ketika Zayyy kembali ke Angelina, ia merasa lebih lega setelah berbicara dengan Dito. Mereka melanjutkan bersenang-senang, berbagi tawa, dan menikmati momen bersama teman-teman.

Di tengah keramaian, Zayyy tidak bisa menahan perasaannya dan memutuskan untuk mengajak Angelina ke tempat yang lebih tenang.

“Mau ke mana, Zay?” tanya Angelina, penasaran.

“Ke bukit kecil di belakang, tempat kita dulu sering berbincang. Rasanya aku ingin mengingat kembali semua kenangan itu,” jawab Zayyy.

Angelina tersenyum, tampak bersemangat. “Ayo, aku suka tempat itu! Kita bisa melihat pemandangan yang indah dari atas.”

Mereka berjalan ke bukit kecil itu, menjauh dari kerumunan. Saat tiba, Zayyy merasakan udara segar dan tenang. Pemandangan dari atas bukit memberikan mereka perspektif baru tentang dunia di sekitar mereka.

Sambil duduk di atas rumput, Zayyy menatap Angelina. “Lina, aku tahu kita baru memulai perjalanan ini, tapi aku ingin kita bisa terus saling mendukung. Aku ingin tahu lebih dalam tentang apa yang kamu impikan.”

Angelina menatap Zayyy dengan serius. “Aku ingin jadi seseorang yang bisa memberikan dampak positif bagi orang lain. Mungkin di bidang pendidikan atau sosial. Aku ingin membantu mereka yang membutuhkan.”

“Dan aku ingin mendukungmu sepenuhnya,” jawab Zayyy. “Karena kamu adalah sumber inspirasiku. Setiap kali aku melihat semangatmu, aku merasa termotivasi untuk mencapai impianku juga.”

Malam semakin gelap, bintang-bintang mulai bermunculan di langit. Di bawah cahaya rembulan, Zayyy dan Angelina saling berbagi cerita, harapan, dan ketakutan mereka. Satu per satu, mereka mulai membuka diri tentang masa lalu, kegagalan, dan keinginan untuk membangun masa depan bersama.

Saat percakapan berlanjut, Zayyy menyadari betapa pentingnya momen ini. Ini adalah kesempatan untuk tidak hanya saling mengenal, tetapi juga untuk saling memperkuat satu sama lain.

Dalam keheningan malam, mereka merasakan kedekatan yang semakin dalam—sebuah ikatan yang tak tergoyahkan oleh waktu atau rintangan.

Zayyy menatap Angelina, dan seiring dengan keberanian yang tumbuh dalam hatinya, ia memutuskan untuk melanjutkan. “Lina, aku tahu kita masih banyak hal yang perlu dipelajari. Tapi satu hal yang aku yakini, aku ingin bersamamu melalui semua perjalanan ini. Apapun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu.”

Air mata kebahagiaan mulai mengalir di pipi Angelina. “Aku juga, Zay. Bersamamu, aku merasa kita bisa menghadapi segala sesuatu. Mari kita jalani perjalanan ini bersama-sama.”

Malam itu menjadi saksi dari pernyataan cinta yang tulus antara Zayyy dan Angelina. Mereka tidak hanya menemukan kembali cinta mereka, tetapi juga menemukan kekuatan baru untuk menghadapi masa depan.

Saat mereka kembali ke kerumunan, Zayyy tahu bahwa ini baru permulaan dari perjalanan mereka yang panjang—sebuah perjalanan yang dipenuhi harapan, cinta, dan impian yang siap dijalani bersama.

Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Bayangan dari Masa Lalu
3 Bab 3 Jejak Tak Terlupakan
4 Bab 4 Keputusan yang Mengubah Segalanya
5 Bab 5 Menghadapi Tantangan Baru
6 Bab 6 Menggali Kebenaran
7 Bab 7 Menghadapi Musuh di Bayangan
8 Bab 8 Musuh yang Tak Terduga
9 Bab 9 Pengkhianatan dalam Bayang-Bayang
10 Bab 10 Menggali Kebenaran di Balik Pengkhianatan
11 Bab 11: Menghadapi Badai Bersama
12 Bab 12: Di Ujung Kesabaran
13 Bab 13: Janji di Bawah Langit
14 Bab 14: Persimpangan Jalan
15 Bab 15: Jalan yang Berbeda
16 Bab 16: Pertemuan Tak Terduga
17 Bab 17: Kenangan yang Terukir
18 Bab 18: Senja yang Tak Pernah Padam
19 Bab 19: Bayangan di Tengah Keramaian
20 Bab 20: Batas-Batas yang Teruji
21 Bab 21: Persimpangan Keputusan
22 Bab 22: Jejak Langkah
23 Bab 23: Petualangan di Air Terjun Singokromo
24 Bab 24: Perjalanan Menuju Taman Pintar Nganjuk
25 Bab 25: Pertemuan di Taman Pandan Wilis
26 Bab 26: Menggali Kenangan di Air Terjun Singokromo
27 Bab 27: Menyusuri Jalan Raya ke Taman Pandan Wilis
28 Bab 28: Memori di Taman Pintar
29 Bab 29: Jejak dalam Kenangan
30 Bab 30: Dalam Jalinan Takdir
31 Bab 31: Langkah ke Depan
32 Bab 32: Pertemuan Tak Terduga
33 Bab 33: Menemukan Jati Diri
34 Bab 34: Menemukan Jalan Menuju Central Continent
35 Bab 35: Di Balik Rintangan
36 Bab 36: Jejak Masa Lalu
37 Bab 37: Menuju Gunung Eldoria
38 Bab 38: Menemukan Kembali Diri
39 Bab 39: Jejak yang Tak Terhapuskan
40 Bab 40: Peluang di Ujung Jalan
41 Bab 41: Bayang-Bayang Ancaman
42 Bab 42: Pertempuran Malam
43 Bab 43: Kekuatan Persahabatan
44 Bab 44: Kenangan Terakhir
45 Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Bayangan dari Masa Lalu
3
Bab 3 Jejak Tak Terlupakan
4
Bab 4 Keputusan yang Mengubah Segalanya
5
Bab 5 Menghadapi Tantangan Baru
6
Bab 6 Menggali Kebenaran
7
Bab 7 Menghadapi Musuh di Bayangan
8
Bab 8 Musuh yang Tak Terduga
9
Bab 9 Pengkhianatan dalam Bayang-Bayang
10
Bab 10 Menggali Kebenaran di Balik Pengkhianatan
11
Bab 11: Menghadapi Badai Bersama
12
Bab 12: Di Ujung Kesabaran
13
Bab 13: Janji di Bawah Langit
14
Bab 14: Persimpangan Jalan
15
Bab 15: Jalan yang Berbeda
16
Bab 16: Pertemuan Tak Terduga
17
Bab 17: Kenangan yang Terukir
18
Bab 18: Senja yang Tak Pernah Padam
19
Bab 19: Bayangan di Tengah Keramaian
20
Bab 20: Batas-Batas yang Teruji
21
Bab 21: Persimpangan Keputusan
22
Bab 22: Jejak Langkah
23
Bab 23: Petualangan di Air Terjun Singokromo
24
Bab 24: Perjalanan Menuju Taman Pintar Nganjuk
25
Bab 25: Pertemuan di Taman Pandan Wilis
26
Bab 26: Menggali Kenangan di Air Terjun Singokromo
27
Bab 27: Menyusuri Jalan Raya ke Taman Pandan Wilis
28
Bab 28: Memori di Taman Pintar
29
Bab 29: Jejak dalam Kenangan
30
Bab 30: Dalam Jalinan Takdir
31
Bab 31: Langkah ke Depan
32
Bab 32: Pertemuan Tak Terduga
33
Bab 33: Menemukan Jati Diri
34
Bab 34: Menemukan Jalan Menuju Central Continent
35
Bab 35: Di Balik Rintangan
36
Bab 36: Jejak Masa Lalu
37
Bab 37: Menuju Gunung Eldoria
38
Bab 38: Menemukan Kembali Diri
39
Bab 39: Jejak yang Tak Terhapuskan
40
Bab 40: Peluang di Ujung Jalan
41
Bab 41: Bayang-Bayang Ancaman
42
Bab 42: Pertempuran Malam
43
Bab 43: Kekuatan Persahabatan
44
Bab 44: Kenangan Terakhir
45
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!