Bab 13. Pertarungan Sengit Melawan Kraken bagian 2.

Bab 13. Pertarungan Sengit Melawan Kraken bagian 2.

Semua orang terkejut melihatnya, bahkan 7 Meta Human menatap monster itu dengan sangat serius, Daniel pun juga sama. Jika dia yang mendapatkan semua sarangan itu bisa di pastikan dia akan terluka parah. Tapi monster di depannya benar baik baik saja tanpa goresan luka sedikitpun.

Tiba tiba monster itu mengucapkan sebuah tehnik serangan yang sangat kuat

"COSMIC TIDE BURST"

WUSH! DUAR!

Ledakan energi kosmik bercampur air laut segera menyebar ke udara.

Monster Kraken membentuk inti energi kosmik yang menarik air laut dalam spiral besar. Setelah mencapai titik kritis, inti meledak melepaskan gelombang air bercampur energi kosmik yang menghancurkan segalanya di jalurnya.

Kehampaan bergetar hebat dan kekuatan penghancur yang luar biasa langsung menghantam Daniel dan yang lainnya. Serangan itu sangat cepat, mereka terlambat mengantisipasinya.

WUSH!

Mereka terlempar sejauh 8 km dengan luka parah di sekujur tubuh. Namun dengan cepat mereka menstabilkan kondisinya dan segera menyembuhkankan luka mereka dengan kemampuan regenerasi masing masing.

John yang sangat marah langsung melesat ke arah monster Kraken. Sambil melesat dia menggunakan skil miliknya

"IRON FORTRESS CHARGE"

WUSH

Tubuh Jhon memancarkan cahaya keperakan. Detik berikutnya sebuah buah logam tebal menyelimuti seluruh tubuhnya. Dai berlari dengan kecepatan tinggi, menghantam musuh seperti benteng yang mengamuk. Dia meraung sekali lagi

"TITANIC CHAIN HAMMER"

Tangan Jhon memancarkan energi keperakan yang sangat terang, kemudian energi itu membentuk sebuah rantai logam raksasa yang menyatu menjadi palu besar yang memancar kekuatan dahsyat.

Tanpa banyak menunda waktu Jhon menggenggam palu tersebut dan menghantamnya ke arah Kreken

WUSH!

Siulan angin terdengar begitu kuat dan tajam. Badai energi menderu, kekuatan destruktif yang sangat menghancurkan langsung melesat menghantam musuh. Satu detik sebelum palu itu menghantam, monster Kraken sudah mengerahkan tantekelnya untuk menangkis serangan itu.

WUSH! DUAR!

Gelombang kejut langsung menyebar ke segala arah. Tidak berhenti disana , Jhon terus mengayunkan palunya berkali kali, berusaha mengincar titik vital monster itu.

WUSH!

BOM! BOM! BOM!

Namun tantekel monster itu bergerak dengan sangat cepat menahan bahkan menepis setiap pukulan palu yang mengarah kepadanya.

BOM! BOM! BOM! BOM!

Belasan, puluhan hingga ratusan kali, Jhon mengerahkan seluruh kekuatannya, gerakannya juga menjadi lebih cepat, tapi serangan Jhon tidak ada yang berhasil.

Dan palu Jhon benar benar di tahan dengan sempurna tanpa ada kesulitan yang berarti.

Sebagai balasan monster itu mengeluarkan skilnya

"TENTACLE BARRAGE"

WUSH! SWOSH!

Kraken menggerakkan tentakelnya dan menyerang secara beruntun beruntun ke arah Jhon dengan kecepatan tinggi, menghancurkan logam yang melindungi tubuhnya. Tantekel itu langsung melilit tubuhnya dengan kuat.

KRAK! KRAK!

KRATAK! KRATAK!

Bunyi tulang Jhon yang patah terdengar begitu keras.

ARGH!

Jhon merintih kesakitan, kini bukan hanya tulangnya yang retak tap organ dalamnya juga mulai terkoyak.

Merasakan lawannya terluka parah, monster itu di liputi oleh kepuasan, Namun, perasaan itu tidak bertahan lama, monster Kraken merasakan krisis yang begitu besar dari arah belakang melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sosok itu bergerak secepat sambaran petir. Dia adalah Daniel.

Sambil bergerak cepat Daniel segera menggunakan skilnya

"SPECTRAL THUNDER INFERNO"

WHOSH! SLASH! BLAR!

Daniel melepaskan ledakan api gelap yang bercampur petir dari pedangnya. Serangan ini menciptakan badai energi yang langsung mengarah ke monster yang ada di depannya.

Dengan gerakan yang sangat cepat Kreken segera menahannya dengan tantekelnya yang lain.

Namun hal di luar dugaan terjadi. Serangan Daniel membakar tantekel milik Kraken, bahkan rasa terbakar itu mulai menjalar dan menghantam jiwanya dengan kekuatan dahsyat.

ARGH!

Kraken mengerang kesakitan, jeritannya menggema hingga lilitan tentakelnya pada Jhon perlahan mengendur. Melihat celah itu, Daniel bergerak cepat. Tubuhnya menghilang sekejap, lalu muncul tepat di depan Jhon.

Dengan sigap, dia memegang bahu Jhon, dan dalam sekejap mata, mereka berdua menghilang lagi, muncul di tengah-tengah tempat rekan-rekannya berkumpul.

Melihat buruannya lepas, Kraken sangat marah, tapi dia tidak berani gegabah, dia menatap Kevin dengan tajam, kini dia tahu, ancaman terbesarnya adalah dia.

Karena sejauh ini yang lain tidak bisa melukainya, tapi Daniel justru bisa melukainya. Dan yang paling penting serangannya itu bisa memperlambat proses regenerasinya.

Di sisi lain Daniel juga menatap monster itu dengan serius. Tiba tiba terdengar suara Mordis di dalam fikirannya.

"Daniel, hati hati. Sepertinya monster itu sudah menandai kita sebagai lawan yang berbahaya."

Mendengar hal itu Daniel hanya terkekeh.

"Menandai kita kah? Apakah artinya gurita jelek itu ketakutan? Hahaha, Mordis ayo buat dia lebih ketakutan lagi, kita hisap energi kehidupannya sedikit demi sedikit." Jawab Daniel.

Seketika itu juga Mordis juga tertawa

"Hahaha! Ide bagus. Aku suka rencanamu! Ayo mari kita lakukan!" Kata Mordis dengan bersemangat.

Dia sisi lain Kraken segera menggunakan skil andalannya. Dia bergumam

"LIFE DRAIN"

WUSH!

Seketika energi Mana dari alam sekitar seperti tersedot dan masuk ke dalam tubuh Kraken seperti lubang tanpa dasar. Energi itu terus masuk sehingga membuat dirinya menjadi semakin kuat dan kuat.

Kini wujud monster itu mulai berevolusi lagi, tubuh dan wajahnya yang mengerikan mulai membentuk fisik yang 50% mendekati manusia. Kekuatannya juga semakin mengerikan.

Lengannya yang tadinya berbentuk tantekel kini berubah menjadi lengan manusia, tubuhnya juga menjadi wujud manusia. Matanya hitam pekat tanpa ada pupil sedikitpun. Di punggungnya tumbuh 9 tantekel dengan ukuran 3 meter yang menari nari dengan liar.

Dari tantekel itu elemen racun mulai meremas keluar dan menyebar di udara.Melihat hal itu Daniel dan yang lainnya menjadi sangat waspada.

Tapi dengan gerakan cepat Elisa segera melesat ke depan dengan tatapan tajam. Seolah siap memotong motong lawannya.

Dia langsung mengeluarkan skilnya

GLACIAL SCYTHE AVALANCHE

WHOSH! BRUSH! BOM!

Elisa melesat dengan kecepatan tinggi, tangan terangkat dan seketika energi elemen es milikinya membentuk sabit es raksasa. Dengan satu ayunan presisi, sabit itu terlepas, memotong udara dan menghantam tubuh Kraken.

Longsoran es besar segera muncul dari kehampaan, meluncur cepat di belakangnya. Ketika sabit membekukan sebagian tubuh Kraken, longsoran es yang dahsyat menghantam tentakel-tentakel raksasa, membekukannya dalam es tebal. Kini tubuh Kraken benar benar berada dalam penjaga es.

Namun 5 detik berikutnya.

KRATAK! KRATAK! KRAK! PYAR!

Es beku itu langsung retak dan hancur berkeping keping, Elisa yang tadinya hendak bernafas lega, di kejutkan dengan kejadian itu. Tantekel monster itu segera bergerak cepat menuju Elisa. Ujungnya yang tajam melesat dengan kecepatan mengerikan menargetkan jantungnya.

Elisa hendak menghindar, tapi dia merasakan tubuhnya kelelahan akibat mengeluarkan tehnik yang begitu besar. Kini dia hanya bisa diam membeku menunggu tantekel itu merenggut nyawanya.

Di sisi lain, Daniel mengumpat dengan kesal.

"Sialan, dia terlalu ceroboh!"

"THUNDERS STEP"

WUSH!

Daniel bergerak dengan sangat cepat melebihi kecepatan cahaya, di saat yang sama derak petir selalu muncul di belakangnya saat dia bergerak.

Tepat 1 detik sebelum tantekel itu menembus jantungnya. Tiba tiba...

"SPECTRAL THUNDER INFERNO"

"WHOSH! SLASH! BLAR!

Tebasan pedang Daniel langsung memotong tantekel itu sehingga Elisa berhasil di selamatkan.

ARGH!

Monster Kraken meraung kesakitan. Daniel dengan cepat melesat pergi sambil menarik Elisa bernama dengan yang lainnya.

Saat itu Elisa masih linglung. Dia benar benar syok karena hampir saja tewas.

"Apa kau bodoh? Kau terlalu ceroboh Elisa! Bagaimana jika aku terlambat dan kau mati hah! Berfikir lah sebelum bertindak." Bentak Daniel dengan sangat keras. Hal itu mengejutkan Elisa dan membuat fikirannya benar benar jernih.

Yang lain juga terkejut. Mereka tidak menyangka Daniel yang terlihat raman ternyata bisa sangat marah.

Seolah menyadari kesalahannya Elisa hanya bisa menundukkan kepala dengan bergumam lirih

"Maaf." Ucapnya dengan nada menyesal. Perhitungannya benar benar meleset total.

"Tidak apa apa, tapi lain kali jangan gegabah. Bajingan itu bukan monster yang bisa kita anggap remeh." Kata Daniel.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***