C04 : GELANG

...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...

Siang harinya tepat jam 2 siang. Zafer pulang bersama teman-temannya. Umar sebenarnya di jemput, tapi dia menolak karena ingin pulang bersama teman-temannya. Di tengah perjalanan, Zafer melihat gelang yang di jual di pinggir jalan. Seketika dia teringat pada Selin ibunya yang sama sekali tidak pernah memakai perhiasan di tubuhnya. Zafer mengajak teman-temannya untuk singgah sebentar. Zafer tertarik pada gelang tembaga yang cukup tipis. Ia merasa bahwa gelang tersebut cocok untuk ibunya, dan kebetulan juga harga gelang itu sesuai dengan uang yang dia punya. Setelah membeli gelang tersebut, tiba-tiba seseorang merampas gelang tersebut dari Zafer. "HEI PENCURI, " teriak Zafer. Mereka berempat kemudian bersama mengejar pencuri tersebut. Zafer memanglah cukup cepat dalam berlari. Teman-temannya bahkan tertinggal cukup jauh di belakangnya. Setelah cukup dekat dengan pencuri tersebut, Zafer langsung menarik jacket si pencuri dan membuatnya terjatuh ke tanah.

Zafer yang kesal langsung menghajar pencuri tersebut tanpa ampun. Dan tak lama kemudian datang Naashir bersama kedua temannya datang. "Zafer, Zafer. Hentikan. Kita gak boleh main hakim sendiri. Tapi main hakimnya rame-rame. HAJAR DIA, " ucap Naashir yang langsung menghajar pencuri tersebut bersama Umar dan Athaar. Zafer mengambil gelang dari tangan pencuri itu. Pencuri tersebut ketakutan, karena tak di sangka anak-anak 15 tahun ini lebih jago bela diri ketimbang dirinya. Pencuri itu minta maaf dan kabur setelah Zafer meminta teman-temannya untuk berhenti. Setelah mendapatkan gelang itu mereka kembali pulang. Setibanya di rumah, Zafer merapikan pakaiannya sebelum masuk ke rumah.

"Kau sudah pulang nak, "

"Iya mah. Maaf kalau agak telat dikit. Tadi Zafer singgah bentar untuk membeli ini, " ucap Zafer memberikan gelang yang tadi dia beli.

"Zafer. Ini? Dari mana kamu dapat uang?"

"Nyuri mah, " mendengar itu Selin tentu kesal dan mengambil sebatang kayu kecil lalu memukul Zafer. "KENAPA KAMU MENCURI? MAMAH TIDAK PERNAH MENGAJARI KAMU UNTUK MENCURI ZAFER, " ocehan Selin tentu tidak membuatnya takut. Zafer malah tertawa saat Selin memukulinya. "Kenapa kamu tertawa?" Zafer menghela nafas dan merangkul Selin.

"Mah. Mamah tau tidak kenapa Zafer tertawa? Mamah kalua lagi marah, lucuuuuu sekali, "

"Kau ingin merayu mamah?"

"Ayolah mah. Putra mu ini adalah anak baik-baik. Zafer tidak mencuri. Zafer membeli gelang itu menggunakan uang yang mamah kasih untuk bayar pendaftaran Zafer yang kurang kemarin, " mendengar itu membuat Selin semakin marah dan menjewer telinga putranya.

"Aa-aaa mah. Sakit.. "

"Mamah bilang uang itu untuk membayar kurangan pendaftaran mu kemarin. Kenapa kamu pakai untuk yang lain?"

"Aaa mamah lepas dulu. Zafer jelasin pelan-pelan, " Selin melepas tangannya dari telinga Zafer.

"Jadi kemarin Zafer menanyakan soal pembayaran itu pada kepala sekolah langsung. Dan ternyata yang mempermasalahkan pembayaran itu bukan cuma Zafer, tetapi ada siswi lain juga yang pembayarannya sama dengan Zafer. Setelah itu, kepala sekolah memanggil staf guru yang menjadi panitia pendaftaran kemarin, "

"Lalu apa yang terjadi?"

"Kepala sekolah meminta maaf atas kecurangan pihak sekolah. Dan mereka juga mengembalikan uang mamah. Dan Zafer juga meminta untuk kembalikan lagi yang 20 dirham nya, "

"Nak. Sekolahan mu sama rumah mu itu jauh, "

"Mamah apa gunanya sepeda itu? Zafer akan pergi sekolah menggunakan sepeda saja, " Selin tersenyum dan memeluk putra semata wayangnya tersebut dengan sangat erat.

...· . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . ·...

Malam harinya, Zafer pergi ke warung untuk membeli sembako seperti yang di minta oleh ibunya. Di tengah perjalanan dia melihat Zira berada di depan rumah sambil membaca buku. "Hai, " sapa Zafer. Mendengar itu Zira hanya melirik sekilas dan tidak menjawab salam dari Zafer. "Kau juga tinggal di sini rupanya?" Tanya Zafer kembali. Zira seperti tidak suka dengan Zafer yang banyak tanya. Dia kemudian beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam rumah."Cewek aneh, " gerutu Zafer kesal.

Keesokan harinya, saat jam istirahat. Zafer dan ketiga temannya sedang bermain bola di lapangan. Bukan cuma mereka berempat tetapi ada beberapa anak-anak yang juga ikut bermain di sana. Tendangan Zafer mengenai salah satu gadis yang tengah asik mengambil foto selfie di pinggir lapangan.

"Ahh. Kenapa mereka di situ sih, " gumam Zafer kesal. Zafer berlari menghampiri ketiga gadis tadi bukan untuk minta maaf, melainkan untuk mengambil bola.

"HEI. Minta maaf pada teman ku, "

"Minta maaf? Kalian yang salah. Sudah tau ada anak-anak yang sedang bermain bola kalian malah mengambil foto selfie di sini. Salah sendiri kan?"

Ditengah perdebatan tersebut. Umar yang mengenal mereka meminta Naashir dan Athaar untuk menghentikan Zafer. "Gawat. Kita harus buat Zafer meminta maaf. Dia Emla adiknya tuan Desmon, " ucap Umar. Mendengar itu kedua temannya panik dan mereka bertiga langsung menghampiri Zafer.

"Kau yakin tidak mau meminta maaf padaku?"

"Emangnya apa salah ku? Bukankah di sana sudah ada peringatannya. Jika ada siswa yang sedang bermain bola di lapangan, tidak ada yang boleh melintasi tempat ini, "

"Zafer, Zafer. Ayo minta maaf, " tegur Naashir.

"Untuk apa aku yang minta maaf? Dia yang salah, "

"Dasar orang kampungan, " ejek Emla.

"Apa kau bilang tadi?"

"Kampungan. Kenapa? Mau marah, "

"Kau boleh marah. Tapi jangan menghinanya, " tegur Arthaar.

"Ck. Kalian ini dari desa kampungan. Makanya pemikiran kalian sama, "

"Apa kau sadar dengan apa yang barusan kau katakan?"

"Jangan mentang-mentang kau anak kota. Kau bisa seenaknya menghina kami, " sambung Zafer.

"Kau pikir kau hebat hanya karena kau berasal dari kota?"

"Liat saja. Kalian akan ku buat bertekuk lutut di hadapan ku, "

"Kau pikir kau ini ratu? Presiden?" Ucap Zafer yang kini berada dekat dengan wajah Elma memberi tatapan tajam.

"BERHENTI BERDEBAT, " teriak Zira yang melihat mereka berdebat di pinggir lapangan.

"Kalian ini masih menjadi siswa baru di sekolah dan mau bertingkah selayaknya senior begitu?" Ucap Zira kepada Elma.

"Nah betul tu, " ucap Zafer dan teman-temannya bersamaan.

"Kalian juga sama. Kalian mau sok jagoan di depan perempuan?"

"Sudah bubar, sebelum aku laporkan perbuatan kalian kepada guru, "

"Dengar urusan kita belum selesai, " ucap Elma pada Zafer. Elma dan kedua sahabatnya Rayla dan Eshma pergi meninggalkan Zafer dan juga teman-temannya.

"Kalian juga tidak mau pergi?"

"E-em. Anu kami akan pergi. Ayo Zafer, "

"Zafer, " panggil Zira.

"Ikut aku sebentar, " ajak Zira. Mendengar itu, Naashir dan kedua temannya tersenyum karena melihat Zafer di ajak oleh Zira.

"Ada apa?"

"Ku peringatkan dirimu. Jangan pernah melawan Elma dan juga teman-temannya. Kakak mereka mempunyai kuasa di sekolah ini, " ucap Zira memperingati Zafer.

Episodes
1 C01 : AWALAN
2 C02 : LULUS
3 C03 : DI SEKOLAH
4 C04 : GELANG
5 C05 : PERKELAHIAN
6 C06 : MISI
7 C07 : MISI KEDUA
8 C08 : DENAH
9 C09 : PINDAH SEKOLAH
10 C10 : MISI PENANGKAPAN
11 C11 : TERBAKAR
12 C12 : BEBAS
13 C13 : KEBENARAN
14 C14 : MATI
15 C15 : BUKU
16 C16 : KEBENARAN
17 C17 : ABU DHABI
18 C18 : PENYERANGAN
19 C19 : BOM
20 C20 : SELANG OKSIGEN
21 C21 : KERAS KEPALA
22 C22 : RESTAURANT
23 C23 : ISSAM
24 C24 : KAMPUS
25 C25 : SALAH PAHAM
26 C26 : MEMBANTU
27 C27 : DAPUR KANTIN
28 C28 : PERUBAHAN RENCANA
29 C29 : PENYERANGAN
30 C30 : TUMBANG
31 C31 : PESTA
32 C32 : PELECEHAN
33 C33 : MENGHILANGKAN BUKTI
34 C34 : ZYAN & DICTO
35 C35 : RESTAURAN
36 C36 : HOTEL
37 C37 : PENJARA
38 C38 : OPERASI
39 C39 : LEDAKAN
40 C40 : BURJ KHALIFAH
41 C41 : TERTANGKAP
42 C42 : MUSEUM
43 C43 : PENJARA BAWAH TANAH
44 C44 : RUMAH SAKIT
45 C45 : ZEHRA
46 C46 : LOS ANGELES
47 C47 : HOTEL
48 C48 : PERTEMUAN
49 C49 : RUMAH CANDRA
50 C50 : HUTANG
51 C51 : CALIANNA
52 C52 : SIRKUS
53 C53 : PENYELAMATAN
54 C54 : TES DNA
55 C55 : PERSYARATAN
56 C56 : HASIL
57 C57 : PULANG
58 C58 : KEDAI
59 C59 : ADYKIRANA
60 C60 : BERKUMPUL
61 C61 : HADIAH
62 C62 : KEDIAMAN HERNANDES
63 C63 : SURAT TANAH
64 C64 : LOS ANGELES
65 C65 : KEMBALI
66 C66 : EKSEKUSI
67 C67 : KELAHIRAN
68 C68 : BUNGA
69 C69 : LEDAKAN
70 C70 : RENCANA PERNIKAHAN
71 C71 : PERNIKAHAN (END)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
C01 : AWALAN
2
C02 : LULUS
3
C03 : DI SEKOLAH
4
C04 : GELANG
5
C05 : PERKELAHIAN
6
C06 : MISI
7
C07 : MISI KEDUA
8
C08 : DENAH
9
C09 : PINDAH SEKOLAH
10
C10 : MISI PENANGKAPAN
11
C11 : TERBAKAR
12
C12 : BEBAS
13
C13 : KEBENARAN
14
C14 : MATI
15
C15 : BUKU
16
C16 : KEBENARAN
17
C17 : ABU DHABI
18
C18 : PENYERANGAN
19
C19 : BOM
20
C20 : SELANG OKSIGEN
21
C21 : KERAS KEPALA
22
C22 : RESTAURANT
23
C23 : ISSAM
24
C24 : KAMPUS
25
C25 : SALAH PAHAM
26
C26 : MEMBANTU
27
C27 : DAPUR KANTIN
28
C28 : PERUBAHAN RENCANA
29
C29 : PENYERANGAN
30
C30 : TUMBANG
31
C31 : PESTA
32
C32 : PELECEHAN
33
C33 : MENGHILANGKAN BUKTI
34
C34 : ZYAN & DICTO
35
C35 : RESTAURAN
36
C36 : HOTEL
37
C37 : PENJARA
38
C38 : OPERASI
39
C39 : LEDAKAN
40
C40 : BURJ KHALIFAH
41
C41 : TERTANGKAP
42
C42 : MUSEUM
43
C43 : PENJARA BAWAH TANAH
44
C44 : RUMAH SAKIT
45
C45 : ZEHRA
46
C46 : LOS ANGELES
47
C47 : HOTEL
48
C48 : PERTEMUAN
49
C49 : RUMAH CANDRA
50
C50 : HUTANG
51
C51 : CALIANNA
52
C52 : SIRKUS
53
C53 : PENYELAMATAN
54
C54 : TES DNA
55
C55 : PERSYARATAN
56
C56 : HASIL
57
C57 : PULANG
58
C58 : KEDAI
59
C59 : ADYKIRANA
60
C60 : BERKUMPUL
61
C61 : HADIAH
62
C62 : KEDIAMAN HERNANDES
63
C63 : SURAT TANAH
64
C64 : LOS ANGELES
65
C65 : KEMBALI
66
C66 : EKSEKUSI
67
C67 : KELAHIRAN
68
C68 : BUNGA
69
C69 : LEDAKAN
70
C70 : RENCANA PERNIKAHAN
71
C71 : PERNIKAHAN (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!