17. KCTT 17

Wanita itu mendesah pelan, menghentikan sejenak pekerjaan miliknya dan membuka pesan suara yang telah ia terima beberapa saat lalu. Wanita itu bahkan sengaja meningkatkan sedikit volume suara sementara tangannya kembali berkutat pada laptop.

[[ "Hei,,, Coba dengarkan lagu ini, aku yakin kamu akan menyukainya. Ini lagu terbaru dari grup musik idolaku,"]]

Suara Lucie terdengar antusias, beberapa saat kemudian suara musik terdengar selama beberapa detik, hingga suara pria menyanyikan sebuah lagu yang berhasil membuat Nayla menghentikan gerakan tangannya, mendengarkan alunan suara penyanyi yang tidak pernah ia dengar sebelumnya, detik berikutnya kembali berkutat dengan laptop tanpa mematikan lagu yang terus mengalun.

Suara ponsel Nayla tidak terlalu keras, namun cukup untuk didengar mereka yang berada di belakang Nayla.

"Pst,,,, Bukankah itu lagu kita?" tanya Ethan berbisik.

Semua mengangguk membenarkan, lagu yang tengah di putar Nayla melalui ponselnya adalah lagu terbaru mereka yang baru saja dinyanyikan saat konser beberapa hari lalu.

Ponsel Nayla kembali berdering setelah lagu itu berakhir.

"Tck,,,, Kenapa dia suka sekali mengganggu?" Nayla menggerutu pelan, namun tetap menerima panggilan.

📞📞📞📞

"Apa?" sambut Nayla.

"Bagaimana?" tanya Lucie antusias.

"Bagus," jawab Nayla singkat

"....."

"Nay,,,,? Bagaimana lagunya?" tanya Lucie lagi.

"Bagus," jawab Nayla.

"....."

"Sudah? Hanya itu? Komentarmu hanya itu?" protes Lucie meninggikan suaranya.

"Pelankan suaramu, Lucie! Kau mengganggu pekerjaanku!" sambut Nayla.

"Kamu menginginkan aku memberikan jawaban apa?" imbuhnya.

"Itu lagu Shadow," ungkap Lucie.

"Baru pertama kali ku dengar," jawab Nayla abai.

"Kamu tidak tahu mereka?" sambut Lucie tak percaya.

"Tidak," jawab Nayla singkat.

"Mereka bahkan menjadi penyanyi terbaik saat ini," sahut Lucie.

"Memenangkan penghargaan berulang kali, menjadi perbincangan semua orang, dan hampir semua orang tahu siapa mereka,"

"Hampir," sahut Nayla.

"Dan aku adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tidak mengenal mereka. Kau senang? Sekarang berhenti menggangguku!"

"Tunggu,,, Tunggu,,,,," cegah Lucie ketika Nayla bersiap untuk memutus panggilan.

"Ayolah! Berikan pendapatmu, pendengaranmu yang terbaik di kantor ini, jadi aku ingin tahu bagaimana menurutmu tentang lagu dan suara mereka," bujuk Lucie

Nayla mendesah pelan, menurunkan sedikit kacamata yang ia kenakan dan memberikan pijatan ringan diantara kedua matanya, lalu menaikan kacamata itu lagi.

"Hemm,,,, Lagunya bagus, suara mereka juga nyaman untuk didengar,"

Lucie tetap diam, tidak memberikan penyelaan ketika Nayla menjeda kalimatnya. Disaat yang sama, mereka yang berada di belakang Nayla menajamkan pendengaran meraka, ingin mendengar pendapat dari wanita yang tidak mengenali mereka.

"Ada lima jenis suara berbeda di sini. Pada awalnya, kupikir ada empat, tapi setelah didengar lebih baik lagi, ada dua suara yang serupa tapi sedikit berbeda. Pembedanya ada di napas panjang dan pendek, namun saling melengkapi,"

"Ada satu suara yang menjadi dominan diantara semuanya, suara ini juga yang lebih banyak terdengar dari satu lagu yang aku dengar. Dia menyanyikan di lirik kedua. Apakah itu cukup?" tanya Nayla setelah berbicara panjang lebar.

"Itu suara Ace, leader dalam tim mereka," sambut Lucie.

"Aku tak percaya jika sebelum ini kamu tidak pernah mendengarkan lagu mereka," imbuhnya.

"Memang tidak," jawab Nayla.

"Lalu, bagaimana kamu bisa menjabarkan semuanya dengan akurat? Kamu bahkan tahu mereka berjumlah lima orang," sambut Lucie.

"Dari lagu yang kau kirimkan padaku," jawab Nayla.

"Tidak mungkin!" sanggah Lucie.

"Selalu ada kata mungkin untuk sesuatu, Lucie," sambut Nayla.

"Ya,, Ya,,, Ya,,, Kau dan segudang filosofi mu. Jadi, kamu benar-benar tidak pernah melihat video mereka? Mendengarkan lagu mereka yang lain?" Lucie bertanya lagi.

"Tidak,"

Bukan hanya Lucie yang terkejut dengan pernyataan Nayla, namun kelima orang yang berada di belakang Nayla turut terkejut mendengarnya. Berkata dalam benak mereka masing-masing bagaimana bisa seseorang yang tidak pernah melihat dan mendengar lagu mereka namun bisa menjabarkan detailnya dengan akurat. Terutama suara si kembar yang segera disadari hanya dengan satu kali mendengar.

"Mengapa?" suara Lucie terdengar lagi.

"Karena aku tidak memiliki waktu untuk itu," sahut Nayla.

"Dasar kutu buku!" ledek Lucie.

"Tapi kamu mengatakan lagunya bagus,"

"Karena memang bagus," jawab Nayla.

"Tapi kamu tidak menonton video klipnya?" tanya Lucie lagi.

"Aku mengatakan bagus dari mendengar, bukan melihat," jawab Nayla.

"Mereka tampan, Nay," ucap Lucie.

"Jelas saja karena mereka pria, akan lucu jika kau mengatakan mereka cantik bukan?" sambut Nayla.

"Rghhhh,,,," Lucie mulai menggeram kesal mendengar jawaban Nayla tetap datar seperti biasanya.

"Kamu juga mengatakan suara Ace paling dominan," Lucie berkata lagi, tidak menyerah ingin mengajak Nayla yang dia kenal tertutup untuk berbincang lebih lama.

"Lalu?" sambut Nayla tetap fokus dengan pekerjaan di depannya.

"Dia satu-satunya personil tertampan dalam tim, dan pemilik vokal terbaik dalam tim, tidakkah kamu tertarik?" pancing Lucie.

"Sebagian besar wanita menggilainya,"

"Dia memiliki dua tangan, dua kaki, dua mata, satu hidung, satu mulut dan satu kepala. Apa yang membuatnya berbeda?" sambut Nayla bertanya.

"Pft,,,,,"

Jawaban polos Nayla sukses membuat mereka yang berada di belakang Nayla berusaha keras untuk menahan tawa mereka tanpa terkecuali.

"ARRGGHHH,,,,,,, NAYYYYY,,,,, JIKA KAMU TERUS SEPERTI INI, BAGAIMANA KAMU AKAN MENDAPATKAN KEKASIHHHH,,,!!!"

Suara teriakan Lucie praktis membuat Nayla menjauhkan ponsel dari telinganya, merasakan dengungan pada telinganya.

"Pelankan suaramu!" hardik Nayla kesal.

"Aku masih menyayangi telingaku,"

"Apapun,,,!"

📞📞📞📞📞

Selesai dengan jawaban itu, Lucie memutus panggilan begitu saja, membuat Nayla menekan dahinya disertai hembusan napas panjang.

"Suara Lucie terdengar seperti biasanya." Jim berkata seraya melangkah mendekati Nayla.

Melihat pelayan itu mendekati meja Nayla, mereka yang berada di belakangnya segera menudukkan kepala, menyembunyikan wajah mereka.

"Haahh,,,, Kau tahu persis seperti apa dia." sambut Nayla, lalu mematikan laptopnya.

"Kau mau pergi? Kamu belum menghabiskan kopimu," ucap Jim.

"Aku harus kembali ke kantor sebelum Lucie menggangguku lagi," jawab Nayla.

"Dia selalu begitu bukan? Abaikan saja," sahut Jim.

"Aku perlu melakukan hal lain, Jim. Dan pekerjaanku tidak bisa menyelesaikan dirinya sendiri," jawab Nayla.

"Perlu aku antar kopi ini ke ruanganmu?" Jim menawarkan.

"Kamu selalu perhatian seperti biasa," sambut Nayla tersenyum.

"Tapi tidak, terima kasih." tolak Nayla sembari menyerahkan uang pada Jim yang menerima dengan engan.

"Kau tahu? Sebenarnya kamu tidak perlu membayar ini," ucap Jim.

"Dan jika Antony tahu?" goda Nayla.

"Itu,,, Ehmm maksudku aku yang akan membayar minumanmu." jawab Jim sembari menggosok tengkuknya.

"Terima kasih, tapi aku ingin kamu menerima ini. Kamu di sini bekerja, Jim." jawab Nayla seraya berdiri serta membawa barang-barang miliknya, sementara Jim berbalik meninggalkan Nayla bersama cangkir kotor di tangannya.

Tepat saat Nayla berbalik, pandangan Nayla bertemu dengan Rory yang tersenyum pada dirinya, baru menyadari kehadiran mereka yang duduk tepat di belakangnya.

"Hai Nay, lama tidak bertemu." sapa Rory tersenyum lalu berdiri.

"Bagaimana kabarmu?" imbuhnya bertanya.

"Hai,,," sambut Nayla balas tersenyum.

"Aku baik, bagaimana denganmu?"

"Aku baik. Aku sempat mengira salah orang ketika mendengar suaramu," ucap Rory canggung.

"Dan membuatmu ragu untuk menyapa?" tebak Nayla dengan alis terangkat, lalu tersenyum membuat Rory menggosok tengkuknya.

"Mereka teman-temanmu?" tanya Nayla lagi beralih pandang pada teman-teman Rory secara bergantian.

"Ah,,, Ya,,, Benar. Mereka teman temanku," jawab Rory.

"Ethan." Rory menepuk bahu pria di sampingnya.

"Ini Nathan, dia Thomas dan Kevin kakakku," ungkap Rory memperkenalkan semua temannya.

"Aku Nayla. Senang bertemu kalian. Menikmati sarapan bersama?" tanya Nayla ramah.

"Senang bertemu denganmu, Nayla," sambut Thomas.

"Ingin bergabung?"

"Aku yakin Rory akan senang jika kamu bergabung," Ethan menimpali.

"Ah,,, Sayang sekali, aku tidak bisa untuk saat ini," sahut Nayla.

"Sibuk?" tanya Rory.

"Begitulah." jawab Nayla menaikan bahunya.

"Baiklah, mungkin lain kali?" sahut Rory.

"Tentu," sambut Nayla.

"Senang bertemu lagi denganmu, Nay," ucap Rory lagi.

"Aku juga senang_,,,"

Drtt,,, Drtt,,,

Kalimat Nayla terputus ketika ponselnya kembali berdering, membuat wanita itu segera mengeluarkan ponsel dari saku blazernya dan melihat nama 'Rose' tertera pada layar ponsel.

"Sebentar," ucap Nayla.

Rory mengangguk, membiarkan wanita di depannya menerima panggilan.

[[ "Ya, Rose?" sambut Nayla.

"Bisakah kamu ke ruanganmu sekarang? Ada hal yang perlu kamu lihat," ucap Rose.

"Aku kesana sekarang," jawab Nayla.

"Baiklah, aku tunggu," jawab Rose. ]]

Nayla menurunkan ponsel dan kembali menyimpannya, mengangkat pandangan hingga kembali terkunci pada Rory.

"Maaf sekali, sepertinya aku harus pergi sekarang," ucap Nayla.

"Senang bertemu kalian, dan senang bertemu denganmu lagi Roy. Aku pergi dulu, sampai bertemu lagi." Nayla berkata sembari mengangguk singkat, dan berlalu melewati Rory.

"Naya,,," Rory memanggil ketika Nayla belum mencapai pintu keluar, membuat wanita itu berbalik.

"Ya, Roy?" sambut Nayla.

"Ehmmm,,,, Itu,,, Bolehkah aku menghubungimu?" tanya Rory ragu.

"Apakah kamu menghapus nomor ponselku?" Nayla balas bertanya.

"Apa? Tentu saja tidak," sanggah Rory.

"Maka, kamu bisa menghubungiku kapanpun," sambut Nayla.

"Terima kasih," sahut Rory tersenyum senang.

"Tidak perlu berterima kasih untuk hal sederhana seperti itu Roy, sampai jumpa lagi," sahut Nayla.

"Sampai bertemu lagi," balas Rory.

Tawa mereka meledak segera setelah Nayla menghilang dari pandangan mereka.

"Wooahh,,, Kalian bahkan sudah memiliki panggilan khusus, Roy?" sindir Thomas.

"Sungguh,,, Dia benar-benar berbeda," timpal Nathan.

"Perutku sakit karena menahan tawa sejak tadi." ucap Ethan memegangi perutnya sembari tertawa tanpa suara.

"Astaga,,, Baru kali ini aku bertemu dengan wanita seunik dia," imbuhnya

"Dan kabar baiknya dia tidak mengenali kita sama sekali," ucap Thomas lagi.

Mereka kembali tertawa, sementara Rory hanya terdiam. Mereka tidak menyadari salah satu dari mereka kembali memberikan sorot tidak senang yang dia tutup rapat dari teman-temannya.

...%%%%%%%%%%...

. . . . .

. . . . .

To be continued...

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Lucinta Luna itu mah 🤣🤣🤣🤣

2024-11-14

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Nay : dan aku termasuk disalah satunya, gak kenal....😄

2024-11-14

2

Zenun

Zenun

Yah Ros, teponnya tunda dulu dong. Nay lagi kongko sama Rory nih 😄

2024-11-14

1

lihat semua
Episodes
1 1.Prolog
2 2. Pertemuan
3 3. KCTT 3.
4 4. KCTT 4.
5 5. KCTT 5
6 6. KCTT 6
7 7. KCTT 7
8 8. KCTT 8.
9 9. KCTT 9
10 10. KCTT 10.
11 11. KCTT 11.
12 12. KCTT 12.
13 13. KCTT 13.
14 14. KCTT 14.
15 15. KCTT 15.
16 16. KCTT16.
17 17. KCTT 17
18 18. KCTT 18.
19 19. KCTT 19.
20 20. KCTT 20.
21 21. KCTT 21.
22 22. KCTT 22
23 23. KCTT 23.
24 24. KCTT 24.
25 25. KCTT 25.
26 26. KCTT 26.
27 27. KCTT 27.
28 28. KCTT 28.
29 29. KCTT 29.
30 30. KCTT 30.
31 31. KCTT 31.
32 32. KCTT 32.
33 33. KCTT 33.
34 34. KCTT 34.
35 35. KCTT 35.
36 36. KCTT 36.
37 37. KCTT 37.
38 38. KCTT 38.
39 39. KCTT 39.
40 40. KCTT 40 (Masa Lalu Nayla).
41 41. KCTT 41 ( Masa Lalu Nayla)
42 42. KCTT 42 (Masa Lalu Nayla)
43 43. KCTT 43 (Masa Lalu Nayla)
44 44. KCTT 44 (Masa Lalu Nayla)
45 45. KCTT 45 ( Masa Lalu Nayla)
46 46. KCTT 46 ( Masa Lalu Nayla End)
47 47. KCTT 47
48 48. KCTT 48.
49 49. KCTT 49.
50 50. KCTT 50.
51 51. KCTT 51.
52 52. KCTT 52.
53 53. KCTT 53.
54 54. KCTT 54.
55 55. KCTT 55.
56 56. KCTT 56.
57 57. KCTT 57.
58 58. KCTT 58
59 59. KCTT 59.
60 60. KCTT (Tersudut) 60.
61 61. KCTT 61.
62 62. KCTT 62.
63 63. KCTT 63.
64 64. KCTT 64.
65 65. KCTT 65.
66 66. KCTT 66.
67 67. KCTT 67
68 68. KCTT 68
69 69. KCTT 69.
70 70. KCTT 70.
71 71. KCTT 71.
72 72. KCTT 72.
73 73. KCTT 73.
74 74. KCTT 74
75 75. KCTT 75
76 76. KCTT 76.
77 77. KCTT 77.
78 78. KCTT 78.
79 79. KCTT 79.
80 80. KCTT.
81 81. KCTT 81
82 82. KCTT 82
83 83. KCTT 83
84 84. KCTT 84
85 85. KCTT 85.
86 86. KCTT 86
87 87. KCTT 87
88 88. KCTT 88.
89 89. KCTT 89.
90 90. KCTT 90
91 91. KCTT 91.
92 92. KCTT 92.
93 93. KCTT 93
94 94. KCTT 94
95 95. KCTT 95.
96 96. KCTT 96.
97 karya baru
98 98. KCTT 98
99 99. KCTT 99.
100 100. KCTT 100.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Prolog
2
2. Pertemuan
3
3. KCTT 3.
4
4. KCTT 4.
5
5. KCTT 5
6
6. KCTT 6
7
7. KCTT 7
8
8. KCTT 8.
9
9. KCTT 9
10
10. KCTT 10.
11
11. KCTT 11.
12
12. KCTT 12.
13
13. KCTT 13.
14
14. KCTT 14.
15
15. KCTT 15.
16
16. KCTT16.
17
17. KCTT 17
18
18. KCTT 18.
19
19. KCTT 19.
20
20. KCTT 20.
21
21. KCTT 21.
22
22. KCTT 22
23
23. KCTT 23.
24
24. KCTT 24.
25
25. KCTT 25.
26
26. KCTT 26.
27
27. KCTT 27.
28
28. KCTT 28.
29
29. KCTT 29.
30
30. KCTT 30.
31
31. KCTT 31.
32
32. KCTT 32.
33
33. KCTT 33.
34
34. KCTT 34.
35
35. KCTT 35.
36
36. KCTT 36.
37
37. KCTT 37.
38
38. KCTT 38.
39
39. KCTT 39.
40
40. KCTT 40 (Masa Lalu Nayla).
41
41. KCTT 41 ( Masa Lalu Nayla)
42
42. KCTT 42 (Masa Lalu Nayla)
43
43. KCTT 43 (Masa Lalu Nayla)
44
44. KCTT 44 (Masa Lalu Nayla)
45
45. KCTT 45 ( Masa Lalu Nayla)
46
46. KCTT 46 ( Masa Lalu Nayla End)
47
47. KCTT 47
48
48. KCTT 48.
49
49. KCTT 49.
50
50. KCTT 50.
51
51. KCTT 51.
52
52. KCTT 52.
53
53. KCTT 53.
54
54. KCTT 54.
55
55. KCTT 55.
56
56. KCTT 56.
57
57. KCTT 57.
58
58. KCTT 58
59
59. KCTT 59.
60
60. KCTT (Tersudut) 60.
61
61. KCTT 61.
62
62. KCTT 62.
63
63. KCTT 63.
64
64. KCTT 64.
65
65. KCTT 65.
66
66. KCTT 66.
67
67. KCTT 67
68
68. KCTT 68
69
69. KCTT 69.
70
70. KCTT 70.
71
71. KCTT 71.
72
72. KCTT 72.
73
73. KCTT 73.
74
74. KCTT 74
75
75. KCTT 75
76
76. KCTT 76.
77
77. KCTT 77.
78
78. KCTT 78.
79
79. KCTT 79.
80
80. KCTT.
81
81. KCTT 81
82
82. KCTT 82
83
83. KCTT 83
84
84. KCTT 84
85
85. KCTT 85.
86
86. KCTT 86
87
87. KCTT 87
88
88. KCTT 88.
89
89. KCTT 89.
90
90. KCTT 90
91
91. KCTT 91.
92
92. KCTT 92.
93
93. KCTT 93
94
94. KCTT 94
95
95. KCTT 95.
96
96. KCTT 96.
97
karya baru
98
98. KCTT 98
99
99. KCTT 99.
100
100. KCTT 100.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!