3. KCTT 3.

Pria berjaket hitam dengan topi senada serta masker yang menutupi sebagian wajahnya berjalan dengan langkah gontai memasuki sebuah gedung. Gedung yang menjadi tempat dirinya tinggal bersama lima orang temannya.

Gedung enam lantai yang memiliki beberapa ruangan dengan fasilitas lengkap di mana gedung itu memiliki studio dance, gym, ruang rapat, beberapa kamar yang berada di lantai paling atas, ruang santai dan dapur, serta ruangan lain yang dibutuhkan untuk menunjang keperluan pria itu bersama rekannya sebagai penyanyi grup. Gedung yang selalu mereka sebut dengan nama Bâtiment.

Pria yang sebelumnya berada di taman itu memilih pulang setelah beberapa lama mencari sesuatu yang tidak ia temukan.

Dia memasuki salah satu ruangan di mana setiap dinding ruangan itu dipenuhi cermin serta lampu yang menyala terang. Di dalam ruangan, ia disambut lima orang pria yang menjadi teman satu tim-nya, memberikan tatapan penuh tanya namun enggan untuk mendekat.

Mereka yang sebelumnya tengah berbincang seketika terdiam, mengamati bagaimana pria berjaket hitam itu melepas topi dan masker, lalu menjatuhkan tubuhnya ke lantai seraya menutupi wajahnya menggunakan topi disertai suara hembusan napas putus asa.

Salah satu dari mereka beranjak dari duduknya, mendekati pria berjaket hitam itu, lalu berdiri di samping tubuhnya.

"Kau tidak menemukan dompetnya, Jo?" dia bertanya.

"Tidak," jawabnya singkat

"Sepertinya, kita memang harus menunggu pihak polisi menghubungi kita, lagipula kita sudah membuat laporan tentang hilangnya dompetmu,"

Pria yang berdiri berkata lagi seraya duduk di samping pria yang menjadi adiknya, lalu menepuk bahu sang Adik.

"Setidaknya kau sudah mencarinya Rory. Kau bahkan segera mencari dompetmu setelah konser kita selesai dan baru saja kembali, itu tidaklah waktu yang singkat," teman lain menimpali.

"Kita hanya bisa berharap yang menemukan dompetmu bukan orang yang akan memanfaatkan keadaan," satu teman yang lain turut angkat bicara.

"Beberapa orang juga sudah membantu mencari di mana sajatempat yang kau datangi dan tidak menemukannya,"

Rory menghembuskan napas cepat, bangun dari berbaringnya dan duduk dengan menyilangkan kaki yang membuat tubuhnya kini berhadapan dengan sang Kakak. Kevin.

Sementara empat orang yang menjadi temannya segera mendekat ketika melihat Rory bangun dari berbaringnya.

"Semoga saja apa yang kamu katakan benar, Thomas," Rory mendesah pelan pada pria yang berdiri di belakang Kevin.

"Bukankah kau pernah menyimpan kartu namaku di dalam dompetmu, Rory?" tanya satu dari mereka yang sejak tadi diam sekaligus pria yang menjadi manager mereka.

"Ya. Aku menyimpannya. Mengapa?" jawab Rory balas bertanya.

"Di sana ada nomor ponselku," sahut si Manager.

"Aku tahu itu, Martin. Yang aku khawatirkan adalah seseorang menyalahgunakan kartu identitasku. Banyak orang yang mengenal siapa kita," ujar Rory sedikit kesal.

"Tenanglah!" Kevin menyela sembari menepuk bahu adiknya.

"Martin hanya ingin mengatakan bahwa siapa saja yang menemukan dompetmu, dia akan menghubungi nomor ponselnya,"

"Aku juga sudah mengatisipasi jika hal seperti itu akan terjadi. Jadi, kita hanya perlu bersabar dan menunggu," lanjutnya

"Tapi, ini sudah tengah malam, dan masih tidak ada yang menghubungi Martin," sanggah Rory.

"Itulah mengapa aku memintamu untuk menunggu," sambut Kevin.

"Tidak ada gunanya kau terus mengeluh," imbuhnya.

Untuk kesekian kalinya Rory menghela napas panjang, menyadari apa yang dikatakan sang Kakak benar adanya.

"Bagaimana jika kita latihan saja?"

Suara celetukan dari pria kembar di dekat mereka yang diucapkan secara serempak sukses menghadirkan tawa bagi semua orang.

"Seperti biasa. Ethan dan Nathan yang selalu mengatakan hal tak terduga," sambut Kevin tersenyum geli, lalu menepuk bahu Rory sekali lagi seraya berkata,

"Tidak ada gunanya mengkhawatirkan hal yang tidak pasti, kita tunggu sampai besok, semoga saja ada kabar baik." ujarnya sembari mengulurkan tangan pada Rory yang segera menyambut tangan sang Kakak, lalu berdiri.

"Baiklah, kita tunggu sampai besok," ucap Rory setuju.

"Kalian yakin ingin berlatih setelah beberapa waktu lalu kalian tampil?" tanya Martin tak percaya.

"Ini sudah lewat tengah malam, kalian juga perlu bangun pagi besok. Setidaknya sayangi tubuh kalian! Kalian perlu istirahat!" imbuhnya.

"Hanya peregangan sebagai pengalih perhatian saja, Martin," Thomas menjawab.

Semua oang mengangguk setuju, terutama Rory.

"Hanya lima belas menit, kami janji," Ethan menimpali.

"Benar, latihan menjadi obat terbaik ketika Rory stres bukan?" sambung Nathan.

"Meski pada akhirnya tarian dia tetap menjadi yang terburuk," ucap Ethan dengan suara pelan.

"Aku mendengarnya, Ethan." sambut Rory berkacak pinggang.

"Oh,,, Bagus, itu artinya aku tidak perlu berbicara manis padamu, itu sangat menggelikan," jawab Ethan.

"Aku bahkan tidak pernah mengharapkannya," balas Rory dengan wajah keberatan.

"Baiklah,,, Baiklah,,, Berhenti berdebat!" Martin melerai.

"Kalian bisa latihan. Tapi, hanya lima belas menit. Setelah itu kalian harus kembali ke kamar masing-masing!" ucap Martin.

Mereka memberikan anggukan pasti, lalu berkumpul di tengah ruangan untuk mulai berlatih. Tepat ketika mereka akan menyalakan musik sebagai teman latihan, suara dering ponsel Martin menyela lebih cepat.

Hal yang membuat seluruh pandangan segera tertuju pada Martin hanya untuk melihat pria itu mengeluarkan ponsel dari saku celana, namun segera mengerutkan kening kala melihat nomor asing tertera pada layar ponsel.

Kedua matanya menyipit ketika pria itu melihat waktu yang tertera pada layar ponsel.

'Agensi tidak mungkin menghubungiku di jam seperti ini, terutama malam ini mereka baru saja selesai dengan konser mereka,' batin Martin.

'Jika itu panggilan untuk rekaman, mereka selalu menghubungiku pagi hari,' imbuhnya.

Pria itu menggeser layar untuk menerima panggilan, sengaja menghidupkan pengeras suara yang membuat semua orang terkejut dengan apa yang diucapkan si penelepon.

"Hallo..." Martin menjawab dengan sedikit mendekatkan ponsel ke wajahnya.

"Hallo,,," suara wanita asing terdengar.

"Selamat malam,,, Ahh,, Sebelum itu, tolong maafkan saya karena telah menghubungi Anda selarut ini, saya benar-benar lupa waktu,"

"Apa yang kau inginkan?" Martin bertanya waspada, raut wajahnya menunjukkan tidak senang atas panggilan yang ia terima di jam lewat tengah malam, terutama wanita asing.

"Bisakah saya berbicara dengan Tuan Rory Ace Jordan?"

Pertanyaan dari wanita itu cukup untuk membuat Martin melebarkan kedua matanya, berusaha untuk mengingat nomor yang tertera pada layar ponselnya, namun tidak mengingat siapa pemilik dari nomor ponsel itu.

Tanpa aba-aba, lima orang yang sebelumnya mengatakan akan melakukan latihan segera menghampiri Martin, ingin memastikan pendengaran mereka tentang apa yang baru saja mereka dengar.

"Apa?" sambut Martin bertanya.

"Bisakah saya berbicara dengan Tuan Rory Ace Jordan?"

Suara wanita itu mengulang pertanyaan yang sama, memperjelas pertanyaan yang mereka kira hanyalah sebuah lelucon.

"EEEHHHH,,,,,,?!?"

...%%%%%%%%%...

. . . . . .

. . . .. .

To be continued...

NOTE:

- Bâtiment

Dalam bahasa Prancis, Bâtiment bisa disebut sebagai bangunan atau gedung, merupakan struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen.

Terpopuler

Comments

〈⎳Mama Mia

〈⎳Mama Mia

ya ampun, pas kagi bc ada orang ngambil londry an
terus ngobrol dulu. 🙏🙏🙏

2024-11-06

1

Aiyuki

Aiyuki

smpe sni dlu ya thor ☕☕+🌹🌹🌹🌹 biar makin semangat 😉

2024-11-06

1

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

🔵꧁ঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂

kubaca sampai sini dulu, /Coffee//Coffee/ meluncur

2024-11-15

2

lihat semua
Episodes
1 1.Prolog
2 2. Pertemuan
3 3. KCTT 3.
4 4. KCTT 4.
5 5. KCTT 5
6 6. KCTT 6
7 7. KCTT 7
8 8. KCTT 8.
9 9. KCTT 9
10 10. KCTT 10.
11 11. KCTT 11.
12 12. KCTT 12.
13 13. KCTT 13.
14 14. KCTT 14.
15 15. KCTT 15.
16 16. KCTT16.
17 17. KCTT 17
18 18. KCTT 18.
19 19. KCTT 19.
20 20. KCTT 20.
21 21. KCTT 21.
22 22. KCTT 22
23 23. KCTT 23.
24 24. KCTT 24.
25 25. KCTT 25.
26 26. KCTT 26.
27 27. KCTT 27.
28 28. KCTT 28.
29 29. KCTT 29.
30 30. KCTT 30.
31 31. KCTT 31.
32 32. KCTT 32.
33 33. KCTT 33.
34 34. KCTT 34.
35 35. KCTT 35.
36 36. KCTT 36.
37 37. KCTT 37.
38 38. KCTT 38.
39 39. KCTT 39.
40 40. KCTT 40 (Masa Lalu Nayla).
41 41. KCTT 41 ( Masa Lalu Nayla)
42 42. KCTT 42 (Masa Lalu Nayla)
43 43. KCTT 43 (Masa Lalu Nayla)
44 44. KCTT 44 (Masa Lalu Nayla)
45 45. KCTT 45 ( Masa Lalu Nayla)
46 46. KCTT 46 ( Masa Lalu Nayla End)
47 47. KCTT 47
48 48. KCTT 48.
49 49. KCTT 49.
50 50. KCTT 50.
51 51. KCTT 51.
52 52. KCTT 52.
53 53. KCTT 53.
54 54. KCTT 54.
55 55. KCTT 55.
56 56. KCTT 56.
57 57. KCTT 57.
58 58. KCTT 58
59 59. KCTT 59.
60 60. KCTT (Tersudut) 60.
61 61. KCTT 61.
62 62. KCTT 62.
63 63. KCTT 63.
64 64. KCTT 64.
65 65. KCTT 65.
66 66. KCTT 66.
67 67. KCTT 67
68 68. KCTT 68
69 69. KCTT 69.
70 70. KCTT 70.
71 71. KCTT 71.
72 72. KCTT 72.
73 73. KCTT 73.
74 74. KCTT 74
75 75. KCTT 75
76 76. KCTT 76.
77 77. KCTT 77.
78 78. KCTT 78.
79 79. KCTT 79.
80 80. KCTT.
81 81. KCTT 81
82 82. KCTT 82
83 83. KCTT 83
84 84. KCTT 84
85 85. KCTT 85.
86 86. KCTT 86
87 87. KCTT 87
88 88. KCTT 88.
89 89. KCTT 89.
90 90. KCTT 90
91 91. KCTT 91.
92 92. KCTT 92.
93 93. KCTT 93
94 94. KCTT 94
95 95. KCTT 95.
96 96. KCTT 96.
97 karya baru
98 98. KCTT 98
99 99. KCTT 99.
100 100. KCTT 100.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Prolog
2
2. Pertemuan
3
3. KCTT 3.
4
4. KCTT 4.
5
5. KCTT 5
6
6. KCTT 6
7
7. KCTT 7
8
8. KCTT 8.
9
9. KCTT 9
10
10. KCTT 10.
11
11. KCTT 11.
12
12. KCTT 12.
13
13. KCTT 13.
14
14. KCTT 14.
15
15. KCTT 15.
16
16. KCTT16.
17
17. KCTT 17
18
18. KCTT 18.
19
19. KCTT 19.
20
20. KCTT 20.
21
21. KCTT 21.
22
22. KCTT 22
23
23. KCTT 23.
24
24. KCTT 24.
25
25. KCTT 25.
26
26. KCTT 26.
27
27. KCTT 27.
28
28. KCTT 28.
29
29. KCTT 29.
30
30. KCTT 30.
31
31. KCTT 31.
32
32. KCTT 32.
33
33. KCTT 33.
34
34. KCTT 34.
35
35. KCTT 35.
36
36. KCTT 36.
37
37. KCTT 37.
38
38. KCTT 38.
39
39. KCTT 39.
40
40. KCTT 40 (Masa Lalu Nayla).
41
41. KCTT 41 ( Masa Lalu Nayla)
42
42. KCTT 42 (Masa Lalu Nayla)
43
43. KCTT 43 (Masa Lalu Nayla)
44
44. KCTT 44 (Masa Lalu Nayla)
45
45. KCTT 45 ( Masa Lalu Nayla)
46
46. KCTT 46 ( Masa Lalu Nayla End)
47
47. KCTT 47
48
48. KCTT 48.
49
49. KCTT 49.
50
50. KCTT 50.
51
51. KCTT 51.
52
52. KCTT 52.
53
53. KCTT 53.
54
54. KCTT 54.
55
55. KCTT 55.
56
56. KCTT 56.
57
57. KCTT 57.
58
58. KCTT 58
59
59. KCTT 59.
60
60. KCTT (Tersudut) 60.
61
61. KCTT 61.
62
62. KCTT 62.
63
63. KCTT 63.
64
64. KCTT 64.
65
65. KCTT 65.
66
66. KCTT 66.
67
67. KCTT 67
68
68. KCTT 68
69
69. KCTT 69.
70
70. KCTT 70.
71
71. KCTT 71.
72
72. KCTT 72.
73
73. KCTT 73.
74
74. KCTT 74
75
75. KCTT 75
76
76. KCTT 76.
77
77. KCTT 77.
78
78. KCTT 78.
79
79. KCTT 79.
80
80. KCTT.
81
81. KCTT 81
82
82. KCTT 82
83
83. KCTT 83
84
84. KCTT 84
85
85. KCTT 85.
86
86. KCTT 86
87
87. KCTT 87
88
88. KCTT 88.
89
89. KCTT 89.
90
90. KCTT 90
91
91. KCTT 91.
92
92. KCTT 92.
93
93. KCTT 93
94
94. KCTT 94
95
95. KCTT 95.
96
96. KCTT 96.
97
karya baru
98
98. KCTT 98
99
99. KCTT 99.
100
100. KCTT 100.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!