empat belas

"dasar anak nakal, jadi ini yang kamu lakuin sama suami mommy" mommy menjewer telinga metta saat mereka sudah berada didalam ruangan daddy

"ampun mom... Habisnya itu tante-tante susah banget dikasih tau, eh kebetulan banget dia nuduh metta jadi selingkuhan daddy, ya udah metta perjelas aja deh. Lagian mommy juga ngapain ke kantor, bukannya udah disuruh duduk manis aja dirumah, seru mom liat muka kesel dia pas tau daddy ngebelain metta"

"nih... Ponsel daddy ketinggalan, dari tadi bunyi terus gimana mommy bisa santai dirumah coba.." mommy meletakkan ponsel suaminya di meja

"pantesan dari tadi ngga ada ribut panggilan meeting.. Ternyata ketinggalan.. Hehe maaf ya mom.." ucap daddy merasa bersalah

"Mom, dad.. Emang bener kalo semua yang kalian punya udah atas nama metta..?" tanya metta penasaran saat ingat perkataan sang mommy

"iya bener... Tapi dengan catatan kalau mommy juga daddy sudah tidak ada lagi didunia ini"jelas mommy

"itu mah sama aja warisan..." ucap metta dengan wajah malasnya

"lagian mommy bilang gitu cuma mau ngetes aja, mommy yakin apa yang naura inginkan, keliatan kan.. Pas tau daddy ngga punya apa-apa dia langsung diam.."

"hah... Gimana bisa daddy berpaling dari dua wanita hebat ini..." tiba-tiba saja daddy merangkul mommy juga metta

"daddy sayang sama kalian, daddy ngga akan pernah mau mengganti kebahagian daddy saat ini cuma buat kebahagiaan sesaat. Kalian harus ingat itu." daddy mengingatkan.

"iya daddy... Maafin mommy yang udah buruk sangka sama daddy" ujar mommy menatap suaminya

Metta langsung melepaskan rangkulan tangan daddynya

"kalo udah suasana kaya gini metta pamit ya. Mau nyari angin, siapa tau ketemu calon suami"

"mau kemana kamu nak..?" tanya daddy

"mau nongkrong dad.. Tapi mau ganti dulu lah... Aneh juga pake baju ini lama-lama"

Metta menuju kamar mandi yang ada di ruangan daddynya membawa tas yang ia bawa. Tak lama ia pun keluar dengan setelan biasanya.

"anak ini... " ujar mommy geleng-geleng sambil melihat anaknya

"it's my style mom.. " ujar metta sambil memakai ranselnya

"hati-hati ya kamu..." daddy mengingatkan

"iya sayangnya aku" jawab metta sambil mencium pipi daddynya bergantian dengan pipi mommynya

"karena udah aman kondisinya metta undur diri ya.. Inget disini kantor jadi jangan mesra mesraan mulu. Bye mom, dad assalamualaikum" ingat metta yang ingat kalau orang tuanya selalu mengumbar kemesraan

"waalaikumussalam"

Metta berlalu sambil melihat ponselnya ada 1 pesan dari gala

●Mett masih marah..?●

ach makhluk 1 ini selalu bisa jungkir balikkan perasaan metta. Tak lama metta memutuskan untuk menelpon

"assalamualaikum mamaku yang syantik..."

"waalaikumussalam.. Ya ampun mett... Sehat kamu? kenapa baru nelpon mama.?"

"hehe.. Maaf ma, metta sibuk sama urusan kampus. Kenapa ma.. Ada kabar apa nih..?"

"ngga ada mama cuma khawatir aja sama kamu. Habisnya kamu pulang ngga pamitan langsung, mama jadi kepikiran takut kamu kenapa-kenapa"

"maafin metta ya ma, urgent banget soalnya jadi ngga sempet pulang dulu, tapi metta ok koq" metta merasa bersalah sudah membohongi kakak dari daddynya itu

"iya ngga apa-apa yang penting kamu selamat pulang kerumah, kapan-kapan main ya ke singapur, mama ajak kamu keliling nantinya"

"in syaa allah ma, mama udah balik ya sama papa?" metta mulai menggali informasi

"iya mama pulang sama papa juga langit aja. Anta sama gala duluan soalnya gala ada masalah di perusahaannya sedangkan anta katanya ngga ada temen pas tau kamu balik " jelas mama

"ow.. Gitu.. Eh ini mama sibuk ngga, metta ganggu ya.?" tanya metta

"engga sayang.. Kebetulan mama mau makan siang nih sama yang lain, lagi nunggu di restoran sama langit yang lain belum pada dateng" jelas mama

"wah enak banget bisa kumpul. Ya udah metta juga mau ketemu temen-temen metta ya ma, salam sama papa dan yang lain" ucap metta mengakhiri obrolannya

Namun ketika akan mematikan ponselnya metta sempat mendengar suara yang selama ini ia rindukan. Ya suara gala yang baru datang dan memanggil mama nya.

metta terdiam sesaat dan tersadar kalau sambungan telpon nya sudah terputus

dan tak lama ponsel metta bergetar tanda pesan masuk

●kenapa udahan, mas juga mau ngobrol sama kamu, kalau udah ngga marah mas boleh nelpon kamu nanti malam..?●

Metta senyum-senyum melihat pesan masuknya tanpa mau membalas metta malah melanjutkan langkahnya dengan gembira.

****

"mama gimana bisa lupa sih soal pernikahan om bryan.. Kalo udah gini kita ngga bakalan bisa ganggu mereka"

Setelah keluar dari perusahaan dikta juga naura langsung pulang ke rumah yang mereka sewa selama ini

"terus gimana lagi donk, kita ngga bisa terus-terusan hidup seperti ini dikta. Mama juga mau jalan-jalan. Semenjak papa kamu pergi kita hidup ngga jelas seperti ini"

"karena mama udah gagal dengan kebohongan soal dikta mama mungkin masih bisa deketin om bryan secara pribadi. Bikin om bryan percaya kalau mama masih cinta sama dia. Siapa tau om masih punya sedikit perasaan sama mama" usul dikta

"bagus juga ide kamu nak.. Nanti kalau suasana udah agak membaik, mama akan coba deketin bryan lagi. Sekarang kita siap-siap ke club. Kita cari mangsa disana"

"iya ma... Dikta juga udah lama ngga pegang uang banyak. Tapi sebelumnya boleh pemanasan dulu ngga sama mama" ucap dikta sambil tangannya menjelajah ke tubuh wanita yang sudah melahirkannya. Seakan lupa hubungan mereka, mereka pun hanyut dalam hubungan terlarang dan menikmati setiap sentuhan yang saling mereka berikan layaknya suami istri.

Naura yang memang haus belaian pun tak menolak walau harus bermain dengan anaknya sendiri. setelah mereka ditinggalkan oleh johan suami naura, naura juga dikta bekerja di club. Tempat yang tepat untuk mendapatkan uang dengan cepat. Sampai akhirnya mereka tak segan-segan melakukannya dirumah hanya untuk memuaskan hasrat masing-masing.

#Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... Ditunggu absen jempolnya See U tomorrow

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***