lima

"ngomongin bisnis yang mau kamu buat, mas bisa ikut join..?" ucap gala tiba-tiba dengan serius

"hmm... bisnis apa mas..?" metta yang memang tak tau pun balik bertanya.

"katanya mau mulai bisnis dari nol.." jelas gala mengingatkan

"ow itu.. Tapi metta belum tau mau bisnis apa mas, ada ide ga..?"

"kamu hobby apa..?

"motoran.." jawab metta enteng

"mmm... gimana kalo kamu buka bengkel aja, sebelahnya buka distro sama cafe"

"hmm.. Boleh juga, nanti metta obrolin sama temen-temen yang lain"ucap metta dengan semangat

"kalo udah yakin kamu bisa bikin proposal dan kasih ke mas nanti kita bahas lagi"

"siap... Hehe, metta jadi semangat nih mau mulai bisnisnya."

Apalagi didukung ayang whehehe... Harus buru-buru kasih tau anak-anak nih biar gerak cepet...

Seharian ini metta menemani gala jalan-jalan, katanya udah lama ngga jalan-jalan. Kesehariannya selalu diisi sama hal monoton yaitu kerja, weekend cuma dipakai istirahat.

"mas.. Metta mau nanya donk" tanya meta yang saat ini sedang berjalan-jalan di sebuah taman

"dari tadi kamu juga nanya mulu" celetuk gala membuat metta manyun

"metta serius mas, mas gala emang ngga pernah pacaran..? Lanjut metta mengungkapkan rasa penasarannya

"hmm.. Menurut mas buang-buang waktu" jawab gala yang sudah duduk dan menatap ke arah depan

"kalo suka sama seseorang?"

"pernah.. Dulu pernah suka trus langsung mas ajak nikah eh dia malah nolak, besoknya dia jadian sama temen mas" cerita gala menceritakan kisahnya

"hahahaha... Lagian belom kenal udah ngajak nikah aja"

"lah.. Kamu juga kita baru ketemu lagi malah mau jadi istri mas kan.?"

"kan kita masih 1 keluarga mas, metta kenal orang tua mas gala jadi metta yakin lah"

"ow..."

"metta serius mas, metta boleh berjuang dulu buat bikin mas gala suka sama metta?"

" umur kamu masih 22 tahun mett, sedang mas gala sudah 28, kamu ngga mau gitu senang-senang sama temen-temen kamu"

"mas.. Umur itu hanyalah angka. Kalo kita cocok bahkan sama yang beda umurnya hampir setengah umur kita aja ngga masalah, lagian kalo udah nikah sama orang yang tepat metta tetep bisa koq main sama temen-temen walau waktunya jadi lebih singkat, atau metta alihkan masa muda metta sama suami metta nanti, siapa tau dia juga bisa metta ajak balapan atau nongkrong di cafe"

"mas cuma ngga mau bikin kamu berharap"

"ok.. Metta anggap kalo metta boleh berusaha. Makasih mas... "metta menampilkan senyum manisnya

"mas pulang yu.. Udah sore, malah kita ngga bawa hp, siapa tau orang rumah nyariin"

Gala juga metta pun beranjak pergi dari taman dan kembali ke rumah. Sampai rumah metta di sambut oleh mama iren

"ya ampun sayang kamu kemana aja, kalo sampai kamu kenapa-kenapa mommy kamu bisa nyap-nyap sama mama"

"hehehhe.. Cuma ngafe aja sama mas gala ma, maaf ya bikin mama khawatir"ucap metta merasa bersalah

"tapi kamu ngga di apa-apain kan sama anak mama" bisik mama pada metta

"ngga ma, aman koq" metta terkekeh, marena mama iren lebih khawatir padanya dari pada anaknya sendiri

Gala sendiri malah masuk menuju kamarnya. Dan tak berapa lama metta pun menuju kamarnya untuk menelpon teman-temannya untuk memberitahu bisnis yang akan ia buat.

"assalamualaikum guys..." salam metta saat ia melakukan vcall dengan beberapa temannya untuk mempersingkat waktu.

"weh. Ada apa nih tumben-tumbenan vcall keroyokan gini" ujar deni

"gw mau ngobrolin bisnis nih... Gw rencana mau buka bengkel motor, toh selama ini kita sering modif sama perbaiki motor sendiri kan, nah mumpung ada investor nih yang mau mendanai, jadi gw mau minta kalian bikin proposal kerja sama biar secepatnya di realisasikan"

"wah serius mett... Kalo bener mah biar gw sama danu aja yang bikin proposal. Lo tinggal bilang mw seperti apa bengkel kita nanti." dian menawarkan diri tak kalah semangat dari metta

"selain Bengkel motor mungkin kita bisa sekalian buka distro, isinya perlengkapan berkendara, dari helm belt sampai baju-baju. Dan juga cafe biar yang nunggu motornya bisa dengan nyaman duduk di cafe."

"bagus tuh ide nya, secepatnya kita bikin ya.. Lo tinggal terima beres aja."

"oke... Gw tunggu ya di proposalnya.. Buat yang lain bolehlah nyicil nyari-nyari tempat yang strategis buat kita buka usaha nanti"

"siap bu boz... " ucap mereka serempak...

setelah berbasa basi mereka pun menyudahi panggilannya.

saat keluar kamar untuk mengambil minum, metta berpapasan dengan gala..

"tuh benerkan, kita tuh jodoh mas, dimana aja kita pasti ketemu" ujar metta sambil mengikuti langkah gala yang juga menuju dapur

"ini sih kamu yang ngikutin, lagian kita tinggal 1 rumah masa ngga ketemu"

"loh, metta emang niat mau ambil minum koq"

Gala tidak menyahuti omongan metta tapi mencari sesuatu di tempat penyimpanan

"mas nyari apa.?" tanya metta yang selesai minum dan melihat gala kebingungan

"nyari yang bisa dimakan..." jawab gala sambil tetap mencari

"mau makanan berat apa ringan"

"berat, tadi cuma makan kue aja kan mangkanya sekarang lapar"

"mau nasi goreng..?" tanya metta setelah melihat isi kulkas

"boleh.. Apa aja asal kenyang"

"oke, mas gala duduk disana dulu ya 10 menit. Oiya.. Kalo ditambah bakso sosis sama sayuran boleh..?"

"boleh.." singkat gala

Setelah itu metta langsung memakai apron dan mulai memasak. gala yang duduk tak jauh dari sana bisa melihat jelas apa yang metta lakukan dan menyunggingkan senyum gala yang sangat mahal.

10 menit metta menyelesaikan masakannya 1 piring nasi goreng sederhana porsi jumbo sudah tersaji didepan gala

"sendoknya 1 lagi mett" ujar gala, metta hanya mengiyakan... Saat kembali gala sedang menyuap nasi gorengnya. Metta meletakkan sendok yang baru ia ambil di piring gala

"kenapa ditaro, ayo makan bareng" sontak saja metta melongo mendengarnya dengan mulut terbuka. Gala yang melihatnya malah memasukan nasi goreng ke mulut metta

**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***