Pernikahan

"Om, apakah Max benar akan tiba?" tanya Iris yang sudah siap dengan gaun pengantin pilihannya. Tadi saat sepulang berbelanja, Om Winata mengabari agar dia datang ke lokasi yang sudah disiapkan. Dengan gaun pengantin dan riasan pilihannya sendiri.

"Tante mu sudah berhasil menculik Hiro, lebih cepat dari yang ia janjikan. Oleh sebab itu sekarang cepatlah bersiap dengan gaun dan riasan terbaikmu. Hari ini Max pasti menjadi milik mu, Iris. Lokasi sesuatu dengan rencana kita. ujar Om Winata membuat Iris bahagia.

Meskipun hari sudah sore, mudah bagi Iris menyiapkan semuanya. Sengaja dia memilih gaun pengantin termahal, baginya ini adalah momen seumur hidup yang tidak akan dia lewatkan.

Disinilah mereka sekarang, sebuah gedung putih yang telah di dekor indah. Bunga lily mendominasi hiasan ruangan ini.

"Aku sudah menyiapkan sesuai keinginan mu. Aku anggap ini juga hutang, Iris." kata pria itu yang tengah duduk di samping keponakannya.

"Setelah aku menikah dengan Max dan berhasil menguasai pria itu, aku pasti menepati janjiku, om. Tidak usah khawatir." jawab Iris dengan tatapan meyakinkan.

Entah apa perjanjian yang dibuat keduanya. Hanya mereka yang tahu.

"Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda kedatangan Max. Itu membuat hati Iris gelisah dan Winata merasa di permainkan.

" Sepertinya Max lebih memilih kehilangan putra kesayangannya dari pada harus menikah mu, Iris."

Ucapan tersebut membuat Iris marah. "Apapun yang terjadi, malam ini aku harus menikah dengan Max. Kita sudah bergerak sejauh ini. Banyak rencana yang sudah kita buat, bahkan sudah memakan korban jiwa. Aku tidak mau rencana kali ini kembali gagal."

"Aku pun sama, tidak mau mengalami kegagalan lagi. Jika malam ini Max tidak datang dan menikah denganmu, maka jangan salahkan aku menggunakan rencana terakhir. Itu sudah kesepakatan kita. Kau ingat bukan?" ujar Winata membuat mata Iris membelalak.

"Tidak, jangan gegabah. Meskipun dulu kita sudah merencanakan itu, aku rasa itu bukan pilihan terbaik. Sama saja membuat kita hancur." tolak Iris mempertimbangkan apa yang akan terjadi. "Kematian Maldevi mungkin kita mampu membungkam semua orang yang terlibat. Tapi untuk ini, aku tidak yakin. Max yang dulu bukan yang sekarang." tambah Iris tidak mah gegabah.

"Alasan saja. Kau hanya terlalu mencintainya, Iris. Apapun akan kau lakuin demi Max, termasuk menunggu pria itu mencintaimu." balas Winata yang sangat paham dengan perasaan Iris. "Kematian Maldevi adalah rencanamu, jika Max tahu dia pasti akan lebih membencimu. Jadi, jika malam ini dia tidak menikahimu, maka aku akan membunuhnya saja."

"Max pasti akan datang. Aku tahu dia sangat menyayangi Hiro. Demi putranya, dia pasti mau menikah denganku." Iris berharap Max datang, dia tidak akan sanggup jika harus melihat jasad Max esok pagi karena ulah pamannya.

"Baik, kita lihat berapa lama lagi dia akan datang."

Tepat pukul 9 malam, sebuah mobil tiba di halaman gedung tersebut. Max turun dari mobil dengan memakai jas hitam, tampak pria itu lebih tenang dari tadi.

Max tidak datang sendiri, melainkan bersama Sandy. Tentu itu atas kesepakatan dengan Winata.

Wajah Iris berseri-seri melihat Max datang. "Akhirnya sebentar lagi aku akan menjadi istrimu, Max" ujar wanita itu dalam hati.

Winata tersenyum melihat Max berjalan memasuki ruangan. "Akhirnya kau datang juga. Ternyata kau benar menyayangi putramu."

"Tentu saja, Hiro adalah kebanggaan Keluarga Sanjaya. Apapun akan aku lakukan demi melindunginya dari tangan manusia tidak bertanggungjawab." ujar Max dengan nada mengejek.

"Kau selalu berpikir buruk padaku, Max. Padahal aku sangat menyayangimu, karena bagaimana pun juga kau anak tiriku. Jena sangat menyayangimu dan membangunkan mu."

"Berhenti berpura-pura, Om Winata. Sejak dulu kau hanya menyayangi mamiku, tidak termasuk aku. Justru kau sangat membenciku, karena wajahku sangat mirip dengan papiku, orang yang telah menikah dengan cinta pertama mu." Kali ini Max ingin mengutarakan yang sebenarnya. Meskipun sedang berada di kandang lawan.

"Memang, aku sangat membenci kalian tapi itu dulu. Oleh sebab itu aku ingin kau menikah dengan Iris. Dengan kata lain kau akan menjadi menantuku dan hubungan kita bisa lebih dekat." bantah Winata membuat Max ingin sekali mengajar nya. Max tahu, pria itu mengatakan kebohongan.

"Kenapa aku harus menikah dengan Iris? Keuntungan apa yang akan aku dapatkan?" tanya Max ingin tahu tujuan mereka terus memaksanya menikah dengan wanita yang saat ini masih duduk santai di samping Winata.

Sudah hampir 3 bulan ini Mami Jena terus memintanya setuju menikah dengan Iris. Dengan istilah menikah karena perjodohan. Memang gila sekali ibunya. Padahal saat itu Max sedang pusing menghadapi Rila yang gencar mendekatinya. Membuat kepalanya ingin meledak.

"Kau harus menikah dengan Iris dan menandatangi surat perjanjian itu." Winata meminta anak buahnya memberikan sebuah berkas pada Max.

Max membacanya dengan teliti, begitupun Sandy yang tengah berdiri di samping Max.

"Ini gila, Max. Meraka menginginkan separuh harta Keluarga Sanjaya. Bahkan jika kau ingin menceriakan Iris, maka kau harus menyerahkan 25% saham perusahaan mu kepadanya." bisik Sandy namun Max masih terlihat tenang.

Berkas itu dilemparkan sembarangan oleh Max. "Kau mengincar kepemilikan hutan milik keluarga ku kan?" tanya Max membuat wajah Winata yang tadi tersenyum lebar kini berubah dingin.

"Kenapa? Terkejut? Kau pikir aku tidak tahu niatmu apa." kata Max mulai melonggarkan dasinya.

"Max, jangan buat dirimu tidak rapi. Kita akan menikah." teriak Iris melihat Max membuka jasnya.

"Kau pikir aku datang rapi kesini untuk benar menuruti keinginan pria itu hah?" ujar Max dengan lantang. "Tidak Iris, aku datang rapi sebagai bentuk formalitas saja. Siapa tahu akan ada kejadian menarik yang bisa menjadi tontonan gratis."

"Kau jangan banyak bicara Max. Nyawa putramu dalam genggaman ku. Mungkin saat ini putramu juga mami mu sedang dalam bahaya. Karena mereka aku kirimkan ke daerah yang tidak akan ada orang tahu."

Winata tersenyum licik setelah mengatakan itu. Berbeda dengan Max yang sedang menatapnya dengan tajam.

"Lancang sekali. Berani mengganggu anakku. Kalian terlalu meremehkan ku, ya?"

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!