Rencana Winata

"Berani sekali mengaku jadi kekasihku?" kata Max menatap Rila yang tengah menikmati pesanannya. Gadis itu terlihat lahap sekali makan.

"Aku hanya membantumu menghindarinya. Aku kira dia sangat cantik seperti di foto, ternyata lebih tua dari yang aku bayangkan." jawab Rila mengingat wajah Iris.

"Tanpa bantuan mu, aku bisa mengatasinya sendiri." Max mengatakan dengan nada sombongnya.

"Lalu kenapa tadi kau pasrah saja saat aku mengatakan kekasihmu? Bilang saja mau juga suka." balas Rila menggoda Max.

"Jika aku membantah ucapan mu, sama saja aku mempermalukan mu." ujar Max membuat Rila mencebikan bibirnya.

"Katakan, apa tujuanmu datang ke perusahaan ku? Tidak mungkin kau datang cuma-cuma melihat penampilan mu seperti ini." tanya Max menatap Rila yang memakai pakaian seba hitam.

Rila menganggukkan kepala, mengelap tangannya dengan tissu lalu merogoh tas disampingnya.

"Buka saja nanti, kau akan paham dengan maksud ku. Aku tidak punya waktu untuk menjelaskan karena harus bertemu dengan seseorang." kata Rila menyerahkan sesuatu pada Max.

Max menatap kotak yang Rila berikan padanya. "Gadis itu memang misterius, sebentar menghilang, lalu muncul dengan membawa sesuatu. Entah mengapa aku rasa, Rila lebih banyak mendapatkan informasi daripada aku." ucap Max mengagumi cara kerja Rila.

"Sayang sekali, aku tidak menyukaimu. Dan pastinya, kita tidak mungkin bisa bersama." tambah Max melihat kepergian Rila.

**

Jika tidak ada yang mengenal keduanya, pasti akan mengira mereka adalah pasangan kekasih. Si gadis menggandeng manja lengan pasangan.

"Tumben sekali mengajakku berbelanja. Katakan padaku, pasti ada sesuatu." ujar Rila yang saat ini tengah berada di pusat perbelanjaan.

"Bantu aku pilihkan kado untuk Senafa. Nanti malam aku akan flight ke Cina untuk merayakan ulang tahunnya." Jawab Rico dengan tenang.

"Aku kira kau ingin membahas kemana saja aku beberapa hari ini? Bagaimana perkembangan hubungan ku dengan Max? " ucap Rila menebak isi pikiran Rico.

Rico terkekeh mendengarnya, Rila memang pandai menebak sesuatu. "Ya, itu juga ingin aku tahu. Kau sekarang jarang pulang ke rumah. Selalu kembali ke apartemen bersama anak buahmu."

"Aku hanya membantu calon kekasih ku agar masalahnya cepat berakhir. Mungkin dalam waktu dekat semua akan selesai dan kami bisa bersama." ujar Rila dengan wajah ceria. Dia tidak sabar menantikan hari dimana Max menggandeng dirinya seperti saat ini bersama Rico.

Rico menyentil kening adiknya. "Jangan menghayal bahagia dulu, semua tidak semudah yang dibayangkan. Kau harus berbicara dengan ayah dan ibu. Bukankah mereka akan menjodohkan mu dengan anak teman mereka." kata Rico membuat mood gadis itu mendadak buruk.

"Ah ya, aku sangat tidak suka dijodohkan. Meskipun niat ayah dan ibu baik, tapi aku lebih puas jika mencari sendiri." ujar Rila yang masih yakin dengan keputusannya. "Max itu pria baik, bisa aku lihat dari cara dia mencintai mendiang istrinya. Jika dia bukan tipe pria setia, aku yakin belum lama Maldevi meninggal, pria itu sudah menikah lagi."

Bisa Rico lihat bagaimana senangnya Rila saat menceritakan tentang Max. Jika begini mana mungkin dia menceritakan kisah yang pernah terjadi antara dia dan Max.

"Iya dia pria baik, aku harap terus begitu." Rico berkata dengan lirih. "Lalu selain dia tampan dan setia, apa lagi yang lirik darinya?" tanya Rico membuat Rila memutar bola matanya dengan malas.

"Masih bertanya apa? Tentu saja karena dia kaya. Hartanya bisa menghidupi aku dan keturunan ku." jawab gadis itu membuat Rico merasa kesal.

"Jika sekedar kaya, aku tahu kau tidak sematre itu, Rila. Keluarga kita juga kaya, bahkan tanpa kau menikah dengan Max, kami bisa membiayai mu seumur hidup." Terlepas dari kekayaan keluarga mereka, masing-masing dari anak kembar ini memang sudah memiliki bisnis lain juga.

Rila tertawa mendengar respon Rico. "Ya baiklah, selain tampan, kaya, setia, aku sebenarnya tidak memiliki alasan lagi. Hanya saja aku selalu nyaman saat berada di dekatnya."

"Memang kau merasa tidak aman jika berada di dekatku?" sela Rico membuat Rila ingin menonjok wajah pria ini.

"Oh setelah menggoda Max, sekarang ganti menggoda pria lain." ujar Iris yang kebetulan sedang berada di tempat yang sama. Iris datang sendiri, niatnya ingin menghibur diri karena sudah dicampakkan Max tadi. Namun baru saja tiba di lantai atas, matanya langsung tertuju pada gadis yang baru saja dia temui tadi dan mengaku sebagai kekasih Max.

Dengan wajah berseri segera dia memotret kemesraan Rila bersama Rico yang dia kira incaran Rila selain Max.

"Lihat saja, Max pasti akan langsung memutuskan mu." kata Iris mengirimkan foto itu pada Max.

"Max hanya akan menjadi milikku. Om Winata sudah menjanjikan itu sejak aku masih sekolah." Tidak ada yang bisa menghentikan kegilaan Iris. Apapun yang dia inginkan harus dia dapatkan. Meskipun dengan cara yang salah.

**

"Kau gila ingin aku melakukan itu? Bagaimana pun dia cucuku. Mana mungkin aku membiarkan Hiro dalam bahaya. Aku tidak mau." Tolak tegas Jena, saat mendengar rencana Winata.

"Tidak ada penolakan, Jena. Aku sudah bersabar menunggu mu berhasil membujuk Max dengan cara halus, tapi gagal. Jadi jangan salahkan aku jika harus menggunakan cara kasar." ucap Winata menegaskan jika dirinya tidak menerima penolakan.

Jena menatap bingung suaminya. Tidak habis pikir kenapa pria ini bisa membuat rencana nekat. "Jika kau ingin melakukan sesuatu pada Max, mungkin aku masih bisa maklum. Tapi Hiro, anak itu masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Max pasti akan sangat marah jika kita melakukan ini pada putranya. Belum lagi Marten, dia juga pasti akan melakukan sesuatu pada mu."

"Tujuan ku adalah agar Max mau menikah dengan Iris. Apa yang terjadi selanjutnya, biar menjadi urusan Iris. Kau tahu aku sudah merencanakan ini sejak lama, Jen. Kali ini saja, bantu aku. Bukankah selama ini aku selalu menuruti semua keinginan mu? Anggap saja ini harga yang harus kau bayar karena dulu lebih memilih menikah dengan Marten daripada denganku." kata Winata, membuat Jena tidak enak hati. Winata memang tahu kelemahannya.

Jena terdiam sejenak, dia menimbang rencana yang tadi disampaikan suaminya.

"Aku akan melakukannya, tapi kau jangan membuat Hiro terluka." kata Jena memastikan Winata tidak berbuat sesuatu yang membahayakan Hiro.

"Kau cukup membawanya keluar dari jangkauan anak buah Max. Bawa anak itu ke tempat yang sudah aku tentukan. Aku jamin, anak itu tidak akan dalam bahaya." ujar Winata sambil memeluk tubuh istrinya.

Pada akhirnya, Jena kembali menuruti perintah sang suami. Entah sampai kapan dia harus tunduk pada Winata, selain karena dia sangat mencintai pria ini, tentu tidak ada pria lain yang mau menerimanya.

**

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!