Rila Bertemu Dengan Iris

"Kak Max, aku diminta mami mengantarkan makan siang untukmu. Semoga kakak suka dengan masakan ini." Iris dengan penuh percaya diri mengatakan itu di depan karyawan Max. Wanita itu berjalan cepat mendekati Max yang menatapnya datar.

"Aku sudah mengirim pesan sejak 1 jam yang lalu tapi kakak tidak membalasnya. Oleh karena itu, aku berinisiatif datang langsung kesini. Ayo kita makan siang bersama." ajak Iris dengan nada manja, seakan ingin menujukkan pada banyak orang bagaimana kedekatannya dengan Max.

"Dimana?" tanya Max membuat Iris semakin senang karena menganggap Max mau menerima ajakannya.

"Di ruangan kakak saja." jawab Iris dengan penuh semangat.

Namun ternyata Iris salah. Bukan itu yang dimaksud oleh Max.

"Dimana rasa malu mu, Iris? Sudah tahu pesan saja tidak ku balas sejak tadi, bahkan telpon mu juga tidak ku angkat. Tapi kau malah datang ke kantor ku. Membuat keributan karena memaksa masuk." ujar Max membuat wajah Iris memerah menahan malu. Dia tidak menyangka Max berani memperlakukannya seperti ini.

"Kak Max, apa maksudmu?" tanya Iris pura-pura tidak paham.

Max menghempaskan tangan Iris yang ingin merangkulnya. "Kau pikir aku turun kebawah sebelum jam makan siang itu kenapa? Tentu saja untuk mengusir mu. Pihak keamanan memberitahu aku jika dirimu tetap ingin memaksa masuk, padahal sudah jelas aku katakan jika kamu di larang menginjakkan kaki disini."

Iris terdiam, tangannya mengepal erat. Ya memang sejak minggu lalu, Max sudah memerintahkan pihak keamanan untuk melarang dirinya datang kesini. Hal tersebut bermula dari Iris yang telah melakukan penganiayaan pada resepsionis.

Iris kesal karena resepsionis tidak mengizinkan dia naik ke lantai atas, tempat dimana ruangan Max berada. Dengan emosi Iris menampar dan mencakar wajah resepsionis hingga mengalami luka serius. Itu yang membuat Max murka.

"Aku sudah meminta maaf dan karyawan mu itu sudah memaafkan aku, kak." ujarnya dengan lirih.

"Karyawan ku memang sudah memaafkan kamu tapi aku tidak. Aku tidak sebaik itu, Iris." ujar Max dengan tegas. "Sekarang pergi dari sini, bawa makanan mu juga. Aku sudah memesan makanan bersama Sandy. Katakan juga pada Mami Jena, jangan terus mengganggu waktu istirahat ku dengan sesuatu yang tidak penting."

Iris menggeleng cepat seakan tidak setuju. "Tidak kak, kamu harus makan ini bersamaku. Mami pasti akan kecewa jika kau tidak menghargai masakannya."

"Kau pikir aku bodoh? Sejak kapan Mami Jena bisa memasak? Ibu kesayangan mu itu hanya bisa berdandan dan berbelanja menghabiskan uang. Pergilah Iris, sebelum aku meminta. pihak keamanan menyeret mu keluar." ancam Max yang sangat muak dengan kehadiran Iris.

"Tidak, aku tidak akan pergiii." tolak Iris yang memang keras kepala.

Sedangkan di pintu masuk, Rila melihat pemandangan di depannya dengan perasaan panas.

"Berani sekali menyentuh tangan calon suamiku." ujarnya dengan penuh ketidaksukaan.

Gadis itu berjalan mendekati mereka, dia tersenyum saat Amx melihat kedatangannya.

"Singkirkan tangan kotor mu itu dari tangan kekasih ku, nona. Aku takut dia alergi."

Suara Rila membuat Iris membalikkan badan. "Siapa kau?" Iris memperhatikan penampilan Rila sangat menawan sekali.

Rila menatap Iris dari atas kepala sampai kaki. Satu kalimat yang ada di pikiran Rila saat ini. "Iris seperti tante-tante."

Rila menampakkan wajah ramahnya, tangan kanannya merangkul tangan kiri Max. "Aku Rila, kekasih Max. Hari ini aku datang memberi kejutan dan untuk mengajaknya makan siang bersama. Tapi ternyata kekasihku ini malah di ganggu olehmu."

Perkataan Rila membuat darah Iris mendidih. Dia menatap Max. "Sejak kapan kak Max memiliki kekasih? Kenapa aku tidak tahu? Mami juga pasti tidak tahu kan?" ujar wanita itu meminta penjelasan.

"Sejak lama, dan itu tidak ada urusannya dengan anda Nona Iris, dan juga Mami Jena." Rila yang menjawabnya, Max hanya diam membiarkan gadis ini mengurusnya.

"Mami Jena berhak tahu, dia ibu kandung Kak Max. Jika mami tahu, dia pasti akan kecewa dengan Kak Max." jawab Iris seakan memojokkan Max.

"Untuk apa kecewa? Kami baru menjadi pasangan kekasih, belum menikah. Jika nanti kami akan menikah, pasti aku akan menemui beliau." balas Rila seakan apa yang dia lakukan bukan sebuah kesalahan.

Iris tidak tahan, wanita itu akhirnya mengeluarkan sifat aslinya. "Cih, kau pasti wanita murahan yang sudah menggoda Kak Max lebih dulu. Asal kau tahu, Kak Max sangat mencintai mendiang istrinya. Keberadaan mu disisinya itu hanya sebuah pajangan saja. Dan aku yakin hubungan kalian tidak akan di restui. Kau dan Kak Max tidak setara. Kak Max itu berasal dari keluarga berada. Jika pun dia menikah, itu pasti hanya denganku."

Itu lah sifat asli Iris, suka merendahkan orang dan sombong. Dia selalu menghalangi siapapun wanita yang ingin bersama Max. Menganggap mereka semua tidak pantas, hanya dia yang berhak menjadi pasangan Max.

Rila hanya terkekeh mendengar itu. "Ayo sayang kita pergi. Jangan buang waktu istirahat mu hanya dengan meladeni dia." Gadis itu menarik Max agar berjalan meninggalkan Iris.

"Kak Max, kau tidak boleh pergi dengannya. Kau hanya boleh pergi denganku." Iris berniat menarik tanga Max namun gerakannya kalah cepat dengan Rila, gadis itu menghempaskan tangan Iris dengan kasar.

"Jangan berani menyentuh kekasihku atau tangan mu aku patahkan." ancam Rila dengan tegas.

Iris tidak menyangka jika tenaga Rila sekuat itu, tangannya terasa sakit. "Sial, lihat saja aku akan membalasmu." teriak Iris dan hanya ditanggapi lambaian tangan oleh Rila.

Melihat dirinya menjadi tontonan karyawan Max, segera Iris pergi meninggalkan tempat itu.

"Om Winata, Max sudah memiliki kekasih. Tapi sepertinya dia bukan dari keluarga berada melihat penampilan nya sangat biasa saja. Aku tidak terima jika harus kalah dengannya. Sudah cukup aku bersabar melihat Max bersama Maldevi. Kali ini aku tidak akan sabar lagi." Ujar Iris mengirimkan pesan suara pada Winata.

Sedangkan Winata saat ini sedang sibuk dengan bisnisnya. Permintaan kayu sedang meningkat, tapi produksi nya sedang menurun. Menurut orangnya yang ada di lapangan, beberapa kualitas kayu sedang tidak baik sehingga memerlukan waktu untuk melakukan pengiriman.

Kini dia harus mendapatkan laporan lain dari Iris. Kepalanya terasa ingin pecah memikirkan banyak hal. "Aku harus menggunakan cara lain agar Max mau menikah dengan Iris."

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!