Percakapan Max dan keluarga

"Apakah mami mu masih terus meminta agar kau setuju menikah dengan Iris?" tanya Tuan Marten pada putranya, Max.

Max menganggukkan kepala, saat ini mereka baru selesai makan malam bersama. Ada Eleya yang dengan telaten menyuapi dessert pada Hiro.

"Jangan menikah karena perjodohan yang tak kau inginkan, Max. Kau tahu sendiri bagaimana akhir rumah tangga papi dan mami mu yang menikah karena perjodohan. Tidak semua perjodohan bisa berjalan dengan mulus, apalagi jika salah satu pihak sudah memiliki pasangan yang diinginkan." ujar Tuan Marten menasehati putranya. Dia banyak belajar dari masa lalu dan tidak ingin kisahnya terulang kembali pada Max.

"Hanya papi yang sadar akan hal itu, sedangkan mami tidak. Aku sama sekali tidak tertarik pada Iris, tidak hanya itu, dia juga keponakan dari Winata. Orang yang sangat membenci papi dan juga aku. Entah mengapa aku merasa, perjodohan yang mami lakukan ini atas keinginan Winata juga." Max tahu jika Iris memang sudah lama menyukainya. Tapi sedari dulu, dia tidak pernah memberikan celah sedikitpun pada wanita itu untuk berada di dekatnya.

"Mama juga tidak setuju jika dia menikah denganmu. Wajahnya tidak meyakinkan bisa menjadi istri yang baik untukmu, juga ibu yang baik untuk Hiro." kata Eleya ikut berpendapat.

"Menjadi ibu saja berat, apalagi ibu sambung. Tidak mudah untuk bisa mendekatkan diri pada anak, butuh waktu dan tenaga." tambahnya yang sangat tahu bagaimana sulitnya menjadi ibu sambung. "Dulu kamu bisa menerima mama dengan mudah karena kita sering bertemu dan berinteraksi. Sedangkan Iris, setiap kali bertemu dengan Hiro, anak ini selalu menghindarinya." Eleya mengusap pelan rambut Hiro, bocah cilik itu mengangguki perkataan omanya, seakan paham dengan pembahasan mereka.

"Papa, tante itu jahat. Hiro tidak suka." Tiba-tiba saja Hiro berkata seperti ituu.

"Memang Hiro pernah diapakan oleh Tante Iris?" tanya Max ingin tahu. Tidak mungkin putranya ini berkata sembarangan tanpa sebab. Hiro bukan tipe anak yang suka mencari-cari kesalahan orang lain. Meskipun usianya masih kecil, Hiro adalah anak yang cerdas dan cepat tanggap.

"Tante Iris mengatakan jika mama pergi karena tidak suka dengan Hiro. Mama menginginkan anak yang cantik bukan anak tampan. Oleh sebab itu Tante Iris ingin menggantikan mama dan menjaga Hiro. Tapi kata Oma Ele, mama sangat sayang Hiro. Karena mama sakit dan tidak kuat, jadi mama memilih melahirkan Hiro untuk menggantikan mama. Mama ingin Hiro tumbuh jadi anak yang kuat, bisa melindungi papa, opa dan oma." jawab anak itu dengan tenang. "Jadi Tante Iris itu pembohong, dia jahat, menjelekkan mama."

Max menatap Mama Eleya seakan meminta penjelasan.

"Ya, Iris selalu memberikan cerita bohong tentang Maldevi pada Hiro. Itu sebabnya mama tidak setuju jika kau menikahinya. Tidak terbayangkan, bagaimana nasib Hiro ke depan."

Max mengangguk paham, memang sedari Hiro lahir yang merawatnya adalah Mama Eleya. Alasan pertama karena Mami Jena sangat membenci Hiro, karena Hiro juga anak Maldevi, wanita yang tidak Jena sukai. Alasan kedua karena memang yang lebih berhak merawat Hiro memang dia dan keluarga ini. Hiro keturunan Sanjaya. Mana bisa Max melepaskan Hiro pada orang yang tidak bisa dia percaya. Sejak lahir, Max dengan lantang mengatakan siapapun yang berani mencelakai putranya maka tidak segan dia hilangkan nyawanya.

"Mungkin dalam waktu dekat semua akan terbongkar. Kejadian dulu akan terungkap siapa saja dalangnya. Aku harap baik papi dan mama bersiap saja. Percayakan semua padaku." ujar Max membuat kedua orang tua itu tersenyum senang.

"Mama harap keadilan segera ditegakkan. Demi Tuhan, mama sampai sekarang belum mengikhlaskan semua yang telah terjadi. Selagi pelakunya belum tertangkap, mama belum bisa hidup dengan tenang." kata Eleya dengan menahan air matanya agar tidak menetes. Tuan Marten mengusap bahu istrinya untuk memberikan ketenangan.

"Papa harap setelah masalah ini selesai, kita bisa memperkenalkan Hiro pada publik dengan tenang. Hiro bisa menjalani hidup dengan normal, tanpa merasa takut bahaya datang mengancam." ujar Tuan Marten dengan penuh harap.

Max paham dengan ucapan orang tuanya. Mama Eleya sangat menyayangi mereka, kejadian itu ikut mengguncang dirinya. Untung saja Hiro bisa lahir dengan selamat, dengan adanya Hiro membawa sedikit obat untuk mereka semua.

Setelah Hiro lahir, keluarga merah semakin tertutup. Tidak sedikitpun mereka memberikan celah pada orang luar untuk bisa mendapatkan informasi tentang keluarga ini.

"Kau juga harus mulai memikirkan dirimu sendiri Max. Jangan terlalu fokus dengan Hiro saja, ada papi dan mama bisa mengurusnya. Kami tidak mungkin memberikan cucu sendiri dalam bahaya." kata Eleya memikirkan Max yang sampai saat ini masih betah sendiri, kepergian Maldevi membawa luka yang amat mendalam.

"Hidupku memang sepenuhnya untuk Hiro. Dia putraku, yang harus aku bahagiakan dan aku lindungi. Cukup aku harus kehilangan Maldevi, ibu Hiro yang sangat aku cintai." jawab Max tetap dalam keyakinannya.

Baik Tuan Marten dan Mama Eleya hanya bisa menghembuskan napas kasar. Max adalah orang yang paling sakit di antara mereka. Mengorbankan banyak hal untuk keluarga ini. Hidupnya hanya untuk keluarga dan perusahaan.

"Papi dulu juga seperti mu, Max. Tidak mau menikah dan hanya ingin mengurusmu dengan baik. Tapi ternyata kehadiran mama mu ini berhasil mematahkan semuanya. Papi bisa jatuh cinta dengan mama dan kamu juga merestui hubungan kami. Papi harap suatu hari nanti ada wanita lain yang bisa membuat mu jatuh cinta selain Maldevi." Ucap Tuan Marten membuat Max tertawa.

"Kita berbeda papi, jika papi dan mami adalah pasangan yang tidak saling mencintai. Sedangkan aku dan Maldevi adalah dua orang yang saling mencintai."

"Oh ya, mama dengan ada seorang gadis yang sedang gencar mendekatimu. Kata Sandy, dia gadis yang cantik dan juga cerdas. Lain kali bawalah ke rumah. Mama yang akan menilainya." kaya Eleya sambil mengedipkan mata menggoda Max.

"Mama jangan mudah percaya perkataan Sandy, dia suka melebihkan sesuatu. Gadis itu sangat menyebalkan, aku saja tidak betah berada di dekatnya." jawab Max mengingat betapa centilnya Rila saat mereka bertemu. Hanya akhir-akhir ini saja Rila dalam mode dewasa, mungkin karena fokus mereka saat ini ada pada kasus Maldevi.

"Wanita seperti ini hanya akan berisik pada pria yang dia sukai. Itu sebagai tanda dia tidak malu menunjukkan sisi lain dalam dirinya. Harusnya kau bangga Max. Tandanya kau spesial di hatinya." sela Tuan Marten ikut menanggapi. "Katakan pada papi, siapa wanita itu? Jika kau mau, dengan senang hati papi akan melamarkannya untuk mu."

Max dengan cepat menggeleng. "Tidak, aku tidak mau."

"Tapi Hiro mau, papa." teriak Hiro yang kini tengah bermain mobil remotnya.

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!