Tuan Hegar & Anita

"Katakan dimana kau menyembunyikan Mala?"

Anita yang sedang menyisir rambutnya depan cermin mendadak menghentikan aktivitasnya. Berbalik arah menatap sang suami yang sedang berdiri di pintu kamar mereka.

"Kau baru saja pulang, bukannya membersihkan diri dan makan malah menanyakan hal tidak penting." jawab Anita dengan tenang.

"Tidak penting katamu?" ujar Tuan Hegar sambil berjalan masuk mendekati istrinya. "Sudah lama aku membiarkanmu tumbuh menjadi wanita egois dan kejam. Bahkan nyawa putriku sendiri menjadi taruhannya."

"Putrimu hanya Viska dan dia baik-baik saja. Hidup nyaman serta bahagia." ujar Anita kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Kau melupakan Maldevi hah? Dia juga putriku." jawab Tuan Hegar membuat Anita menatap tajam suaminya lewat cermin depannya.

"Dia hanya anak yang lahir karena kesalahan. Ibunya itu murahan, gampang di rayu untuk dijadikan istri kedua. Memang sudah sepantasnya dia mati agar tidak mengganggu keluarga kita." balas Anita membuat Tuan Hegar naik pitam.

Rambut Anita ditarik keras, membuat wanita itu terkejut.

"Ahhhh, apa yang kau lakukan? Sakit, lepaskan." kata Anita berteriak keras.

"Begini sakit?" tanya Tuan Hegar berbisik di telinga istrinya. "Apa yang telah kau lakukan pada Maldevi itu jauh lebih sakit."

Tuan Hegar menyeret Anita ke kamar mandi. Menyiram tubuh wanita itu dengan air dingin.

"Kau gila Hegar, menyiksa istrimu. Lepaskan aku. Jika Viska tau, dia akan kecewa padamu." teriak Anita meronta-ronta minta di lepaskan.

"Viska tidak akan tahu, toh putri kesayangan mu itu tidak akan peduli. Dia selalu sibuk dengan dunianya sendiri. Viska mewarisi bakatmu saat masih muda, menjadi pemuas nafsu banyak pria." kata Tuan Hegar dengan nada merendahkan.

"Lancang sekali, kau tega merendahkan putrimu sendiri. Lepaskan aku, cepat lepaskan. Apa kau tidak ingat, nyawa Mala berada di tanganku. Dengan sekali perintah, anak buahku pasti akan langsung mengeksekusi dia." ujar Anita mengeluarkan ancamannya.

Plakkk

Tuan Hegar menampar wajah Anita dengan keras. Membuat wanita itu ketakutan. Selama menjadi istri Hegar, baru kali ini dia mendapatkan perlakuan seperti ini.

"Sudah lebih dari 20 tahun kita menikah, tapi hari ini demi istri kedua mu dan anak kalian, kau berani melakukan kekerasan padaku?" ujar Anita dengan air mata berlinang.

"Ya, selama ini aku selalu sabar menghadapi sifat burukmu itu. Selalu menuruti apa katamu. Karena kau menjadi Mala dan Maldevi sebagai senjata untuk mengancamku." jawab Tuan Hegar dengan wajah memerah.

"Anita, aku tahu kau ikut terlibat dalam kematian Maldevi. Kau manusia kejam yang pernah aku temui. Aku berharap semoga semesta segera membalas perbuatanmu." tambah Tuan Hegar, Anita sendiri terkejut tidak menyangka rahasia yang selama ini dia tutup rapat pada akhirnya di ketahui oleh sang suami.

Kali ini Anita tersenyum menatap suaminya, lalu berkata, "Ah ya, anak kesayangan mu itu mati karena aku. Sebenarnya aku tidak berniat membuatnya mati tapi mungkin tadinya saja buruk. Aku benci saat tahu dia hidup bahagia bersama istri tercinta mu. Aku benci saat melihat dengan bangga menatapnya saat pesta pernikahan Viska. Aku semakin membenci anakmu karena dia bisa menikah dengan pria yang lebih mapan dari Viska. Harusnya Viska yang mendapatkan itu semua. Viska lebih layak daripada Maldevi yang notabene anak dari istri kedua."

Perkataan Anita membuat Tuan Hegar semakin marah. Pria itu mencengkram wajah istrinya.

"Kau tahu kenapa hidup Maldevi lebih baik dari pada Viska?" tanya Tuan Hegar dengan penuh penekanan. "Itu karena sedari kecil hidupnya sudah penuh dengan penderitaan. Hidup terasingkan dari aku yang tak lain ayah kandungnya. Dan saat dia dewasa, Tuhan memberikan dia nasib baik. Bisa bekerja di perusahaan besar, membahagiakan ibunya dengan tulus serta menikah dengan pria yang amat mencintainya."

Tuan Hegar menarik napas sejenak. "Sedangkan Viska, kenapa dia terlihat berantakan padahal kita sebagai orang tua sejak kecil selalu mengarahkannya dengan baik? Itu karena dia tumbuh dengan penuh kesombongan yang ditanamkan olehmu. Tanpa kau sadari, Viska seperti sekarang karena menuruni sifatmu. Keras kepala, egois, belum lagi liar."

Anita menggelengkan kepala, dia tidak setuju dengan apa yang suaminya katakan.

"Mau kau membantah seperti apa, itu memang fakta, Anita. Jujur saja saat dia mengatakan ingin menikah, aku sebagai ayahnya belum siap memberikan izin. Dia belum bisa mengurus dirinya sendiri dengan baik, lalu bagaimana dia bisa mengurus suaminya? Dan lihat sekarang? Berapa sering menantu kita menanyakan keberadaan Viska? Hampir setiap hari. Anakmu itu selalu berbohong pada suaminya, mengatakan pergi menjenguk kita padahal sejak dia menikah belum sekalipun Viska datang ke rumah ini dan bertemu dengan aku, ayahnya."

Tuan Hegar melepaskan cengkramannya. "Aku sudah gagal menjadi suami. Baik menjadi suamimu maupun menjadi suami Mala. Aku juga sudah gagal menjadi ayah yang baik untuk Maldevi hingga dia harus meregang nyawa akibat ulahmu. Aku juga gagal menjadi ayah bagi Viska karena nyatanya sampai saat ini Viska masih hidup seenaknya, tidak menghargai orang tuanya, tidak juga menghormati suaminya."

"Itu semua terjadi karena Mala masuk ke hidup kita." bentak Anita membuat Tuan Hegar merasa muak dengan sikap istrinya.

"Yang membawa Mala masuk ke hidup kita adalah kita berdua. Aku mencintainya karena saat itu kau tida mencintai aku. Kau sibuk dengan pria-pria di luar sana. Ingin bercerai pun tidak bisa, karena keluarga kita sudah terikat perjanjian. Maka solusi saat itu adalah aku menikah lagi. Dan kau pun menyetujuinya, bahkan kau juga yang ikut membujuk Mala. Jangan pernah lupakan itu, Anita." balas Tuan Hegar mengingatkan istrinya.

"Tidak, itu bukan salah kita. Memang Mala saja yang murahan, dia hanya ingin hartamu. Mala orang tidak punya, ditawari menikah denganmu adalah berkah untuknya. Hidup dengan layak bergelimang harta. Andai dia tidak hamil, mungkin aku masih menerimanya menjadi maduku. Tapi dia hamil, padahal aku sudah memintanya menggugurkan kandungan namun ditolak olehnya. Oleh sebab itu aku sangat. membenci Mala dan anaknya. Dan aku puas saat melihat mayat putrimu terbujur kaku di ruang jenazah. Aku puas melihatnya."

Anita tertawa setelah mengatakan itu. Lalu mendekati suaminya, kemudian berkata, "Yang membenci Maldevi itu bukan aku sendiri. Ada wanita lain yang juga menginginkan Maldevi mati. Kau tahu kenapa? Karena putrimu sudah merebut pria milik wanita lain. Ternyata Maldevi sama seperti ibunya, suka dengan milik orang lain. Putrimu itu tidak layak bersanding dengan Tuan Muda Max, yang berasal dari keluarga berada. Max, dia sudah di jodohkan ibunya dengan wanita bernama Iris. Sayangnya Maldevi pintar merayu sehingga Max tergila-gila padanya. Itu yang membuat Iris membenci Maldevi, dan menginginkan Maldevi mati."

Tuan Hegar tersenyum sambil menangis. "Kau mengatakannya. Aku berhasil."

Hal itu membuat Anita bingung, namun belum sempat mengatakan apapun, Tuan Hegar sudah menarik tangannya dan mengikat dengan dasi.

"Apa yang ingin kau lakukan? Lepaskan aku, Hegar." teriak Anita panik ketakutan. "Kau tidak mungkin membunuhku kan? Ingat, Mala berasa di dalam pengawasan ku. Jika aku mati, dia juga akan matiii."

Namun Tuan Hegar seolah tuli, mengabaikan perkataan Anita.

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
81 Akhirnya Membahagiakan
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info
81
Akhirnya Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!