Masalah di Masa Lalu

"Kenapa kau diam saja saat tahu pria yang disukai Rila adalah Max?" tanya Rian dengan nada serius. "Kau mengizinkan dia bersama pria tempramen buruk itu?"

Saat ini Rico sedang mengunjungi rumah saudara kembarnya. Pulang dari kantor tanpa sempat membersihkan diri, pria itu langsung menemui Rian. Kini keduanya sedang di ruang kerja Rian sambil menikmati secangkir coklat hangat buatan kakak iparnya.

"Kau tahu Rila seperti apa bukan? Keinginannya sulit untuk di bantah. Biarkan saja dia terlena dengan perasannya. Toh saat ini dia sedang mencari tahu masalah yang berkaitan dengan Max. Tidak perlu di larang, jika dia dalam bahaya baru aku akan turun tangan. Dan jika dia tidak kuat pasti akan mundur dengan sendirinya." jawab Rico dengan santainya. "Aku tahu bagaimana sifat Max, kita cukup lama berteman. Max pria baik, hanya saja sulit mengendalikan emosi."

"Aku masih ingat bagaimana dulu dia menghajarmu hingga berakhir dirumah sakit dan tidak sadarkan diri. Jika saat itu aku telat menolong mu, pasti nyawamu dalam bahaya dan Max akan aku buat menderita." ujar Rian yang teringat dengan kejadian di masa lalu.

"Itu juga salahku. Andai dulu aku cepat bertindak, pasti Max tidak akan berbuat seperti itu. Sebagai teman, aku gagal."

"Itu bukan salahmu, bodoh. Dia saja yang cepat terbawa emosi, tidak mencari tahu dulu kebenarannya hingga dengan mudah menyalahkan mu. Jika saja saat itu otaknya di pakai, hubungan pertemanan kalian tetap baik-baik saja. Hanya karna Maldevi menyebut namamu, kalian bertengkar hebat." sela Rian terlihat tidak suka dengan Max.

"Jadi kau tidak akan merestui jika Rila benar bersama Max?" tanya Rico seakan memaksa Rian untuk mengatakan sejujurnya.

"Adik laki-laki ku dihajar habis-habisan olehnya. Kau tahu betapa khawatirnya saat itu. Susah payah berlatih bela diri tapi karena merasa bersalah kau rela membayar rasa bersalah dengan nyawamu sendiri. Lalu kini, pria yang sudah memukuli dirimu, dekat dengan adik perempuan ku. Gila saja, sungguh aku tidak rela. Bahkan aku yakin, jika Rila tahu hal ini, dia pasti akan langsung meninggalkan Max." jawab Rian dengan penuh keyakinan.

Rico terdiam sejenak seperti menimbang sesuatu. Rila. "Aku tergantung Rila. Jika dengan bersama Max dia bahagia dan Max juga bisa membuatnya lebih bahagia, biarkan masalah kami terkubur dengan rapat. Usia Rila sudah pantas untuk menikah. Bahkan ayah dan ibu juga berniat menjodohkan dia dengan pilihan mereka. Sayangnya Rila menolak keras."

"Bisa jadi pilihan ayah dan ibu lebih baik daripada Max. Apalagi statusnya duda anak satu. Rila masih gadis, dia layak mendapatkan pria yang belum pernah menikah." ungkap Rian masih dengan pendapatnya.

"Duda tidak masalah, selagi bisa memperlakukan Rila dengan baik dan keluarga nya bisa menerima Rila juga."

"Tidak, aku tetap tidak setuju." sela Rian dengan nada tegas.

Rian menyaksikan sendiri saat Max menghajar Rico di bawah guyuran hujan. Tidak ada yang berani menghentikan kegilaan Max, pria itu dengan brutal menghajar adiknya tanpa belas kasih.

Rian yang saat itu datang terlambat harus melihat Rico sudah terkapar tidak berdaya. Darah mengalir dari pelipis serta hidung, belum lagi sebuah peluru sudah bersarang di pundaknya.

"Apa yang kau lakukan pada adikku hah?" Rian mencengkram kerah kemeja Max lalu melayangkan pukulan .

Brugh

"Dia membiarkan Maldevi di bawa oleh musuhku. Adikmu ingin membuat kekasihku dalam bahaya." jawab Max menatap sengit Rico.

"Tidak, aku tidak tahu jika Elon musuhmu. Aku tidak ada sangkut pautnya dengan dia membawa Maldevi pergi." Meskipun sudah tidak bertenaga, Rico masih bisa membantah tuduhan Max. Pria itu salah paham dengannya.

"Kau kira aku percaya? Maldevi mengatakan kau berada disana, berbincang akrab dengan Elon dan juga ikut mengantar Elon keluar dari hotel." balas Max tetap menuduh Rico.

"Aku bertemu dengan Elon murni pertemuan bisnis. Perihal aku mengantarkan nya keluar hotel, itu murni bentuk rasa terimakasih ku karena dia mau datang ke Indonesia dan menjalin kerjasama denganku. Aku sangat menghargainya. Lagi pun aku aku tidak tahu jika Maldevi datang ke hotel seorang diri dan aku juga tidak tahu jika antara kau dan Elon ada masalah. Elon mengatakan kalian dulu teman baik saat magang di London." kata Rico mencoba menjelaskan.

Max menangis dibawah guyuran air hujan yang semakin bertambah deras. "Kau tahu, Maldevi hampir dilecehkan. olehnya. Elon ingin merusak kekasihku, tujuannya jelas agar aku ikut hancur. Sedari dulu aku tidak pernah menganggap Elon teman baik. Dia adalah musuh dalam selimut. Pengajuan proposal perusahaan keluarga ku gagal karena ulahnya, dia mencuri data yang sudah aku rancang."

"Kau tahu kenapa Elon gagal menjadi direktur? Itu karena pengaduan ku pada perusahaan tentang ulahnya yang sudah merugikan aku. Oleh sebab itu dia sangat membenciku. Dan kini Maldevi hampir menjadi korban." jelas Max dengan perasaan membuncah.

Rico semakin menyesali hal ini. Dia tidak menyangka jika Elon berniat melecehkan Maldevi. Andai dia bertindak cepat, menghubungi Max untuk memberitahu jika Maldevi berada di hotel yang sama dengannya dalam acara khusus. Mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.

"Maldevi tidak baik-baik saja. Gadis itu menjerit ketakutan saat melihat laki-laki. Hanya dengan ku dia bisa sedikit tenang lalu mengatakan kau juga ada disana. Meskipun Elon belum sempat menyentuhnya tapi tindakan Elon sudah merusak mental Maldevi." tambah Max membuat Rico semakin merasa bersalah yang tak berkesudahan.

Rico, Max serta Maldevi adalah teman satu kampus. Mereka sering pergi bersama, jadi tidak heran mengapa ketiganya bisa kenal dekat. Ini juga yang membuat Rico merasa bersalah pada Max juga Maldevi. Harusnya dia peka jika tidak mungkin Max mengizinkan kekasihnya pergi ke acara besar tanpa bersamanya.

"Itu bukan sepenuhnya salah Rico. Kau tidak berhak menghakimi adikku seperti ini. Ini murni kesalahpahaman." kata Rian lalu mendekati Rico yang sudah mulai memucat.

Max menjatuhkan diri ke tanah. Memandang kedua tangannya yang sudah membuat Rico tidak berdaya. "Maafkan, maafkan aku Rico." ujarnya dengan nada menyesal.

"Kau selalu seperti ini Max, setiap kali ada masalah tidak mampu mengendalikan emosimu. Meskipun kita tidak kenal dekat, bukan berarti aku tidak tahu kau orang seperti apa. Aku selalu mengawasi setiap orang yang dekat dengan keluargaku, termasuk Rico." Rian menatap Max dengan tajam. Dia heran mengapa Rico masih mau bergaul dengan orang yang memiliki tempramen buruk seperti Max, tidak segan mencelakai orang tanpa mencari tahu kebenarannya.

"Setelah ini aku harap kita tidak akan bertemu. Persetan dengan hubungan pertemanan kalian. Itu sudah hancur sejak kau membuat Rico dalam bahaya. Lupakan kejadian ini dan kita tidak ada urusan lagi." Rian segera membawa Ruco masuk mobil. Kondisi Rico sudah sangat memprihatinkan.

Sejak saat itu baik Rico dan Max tidak pernah lagi bertemu. Bahkan semesta seperti mendukung perkataan Rian. Namun ternyata semesta hanya menyetujui dalam kurun waktu 5 tahun saja.

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!