Tentang Maldevi

"Benarkah kau ingin membantuku? Apa tujuanmu, Nona Rila?"

"Aku menyukai Max, suami Maldevi, putrimu yang sudah meninggal dunia akibat kecelakaan. Namun untuk menjadi istri Max ternyata tidak mudah. Banyak hal yang harus aku selesaikan lebih dulu. Termasuk mencari tahu tentang penyebab kematian Maldevi. Dan aku rasa, anda setuju jika aku menyebutkan bahwa kematian Maldevi bukan murni kecelakaan biasa. Benar bukan?"

Pria itu mengangguk, tangannya terlihat mengepal tanda menahan emosi.

"Sesibuk apakah anda, Tuan Hegar? Sampai aku sangat sulit menemuimu." ujar Rila pada pria paruh baya itu. Kini dia sedang berhadapan langsung dengan ayah kandung Maldevi.

"Saat aku membaca suratmu, aku sempat ragu. Tapi mungkin ini satunya cara agar aku bisa membalas perbuatan orang yang sudah membunuh putriku." jawab Tuan Hegar dengan pandangan kosong. "Sayangnya gerak gerikku selalu di awasi oleh istri pertamaku, Anita. Sejak Maldevi lahir, seluruh hidupku berada dalam genggamannya. Dan kematian Maldevi adalah hal terburuk yang harus aku tanggung dosanya."

Rila mengangguk paham, memang untuk dapat bertemu dengan Tuan Hegar tidak mudah. Yoan sudah mengawasi Tuan Yoan dan ternyata seluruh aktivitas pria ini di pantau oleh istrinya. Akhirnya Rila harus meminta bantuan Rico dengan membuat tawaran kerja sama pada perusahaan Tuan Hegar dan dia yang mewakili pertemuan tersebut. Rencananya berhasil dan akhirnya setelah beberapa hari menunggu mereka bisa bertemu.

"Jadi anda memiliki 2 istri? Dan Maldevi putri anda dengan istri kedua?" tanya Rila mulai tertarik mengulik cerita masa lalu.

"Ya, aku menikah dengan Anita karena paksaan orang tua. Keluargaku berhutang nyawa dengan keluarga Anita, salah satu ginjal ibu Anita di donorkan pada ayahku. Oleh sebab itu demi balas budi, aku harus menikah dengan Anita. Sayangnya pernikahan kami tidak berjalan baik, Anita wanita liar yang suka bergonta ganti pasangan. Aku lelah menghadapi sifatnya, namun kami tidak di izinkan bercerai, hanya maut yang memisahkan. Oleh sebab itu keluarga besar akhirnya mengizinkan aku menikah lagi dengan wanita yang ku cintai. Dia adalah Mala, wanita sederhana dan baik tutur katanya. Mala sempat menolak menjadi istri kedua, tapi aku terus meyakinkannya. Bahkan Anita juga ikut membujuk Mala agar mau menikah denganku. Aku akui, kami sangat gila saat itu." ujar Tuan Hegar mengakui kebrengsekannya.

"Kami akhirnya menikah, namun hanya dihadiri anggota keluarga saja. Tapi aku sangat bahagia. Kehidupan rumah tanggaku dengan kedua istriku juga baik-baik saja. Anita masih bersama kehidupan malamnya dan aku bersama Mala. Lalu Anita mulai berubah, tidak pernah lagi keluar malam atau pergi sesuka hati. Dia belajar dengan Mala menjadi istri yang baik. Aku turut senang karena tidak perlu menasehati Anita lagi. Tidak lama Anita hamil, tentu itu kabar bahagia bagi keluarga besar kami. Setelah hampir 4 tahun menikah denganku, akhirnya kami memiliki keturunan. Anita menjadi lebih manja dan ingin terus bersamaku, Mala juga paham dan mengerti. Istri keduaku tidak mempermasalahkannya, aku banyak menghabiskan waktu untuk menjaga Anita."

Terlihat jelas ada raut kebahagiaan sedikit tersirat dari wajah Tuan Hegar. Kembali pria itu melanjutkan.

"Kabar bahagia juga datang dari Mala. Saat usia kehamilan Anita 2 bulan, Mala juga hamil. Keluargaku sangat senang sekali karena akan mendapatkan 2 keturunan dariku. Tapi ini awal masalah rumah tangga di mulai. Memang benar, dalam satu istana tidak bisa ada 2 ratu. Anita sebagai istri pertama mendominasi dengan kuat. Sejak tahu Mala juga hamil, dia semakin dingin dengan Mala. Tidak pernah mau berdekatan bahkan untuk makan malam saja dia tidak mau satu meja dengan Mala. Lagi, Mala mengalah. Dia memilih makan di dapur bersama para pelayan. Bahkan dia juga rela kamarnya pindah ke belakang, agar Anita tidak melihat wajahnya."

"Jadi istri kedua anda tidak mendapatkan perlakuan yang sama?" ujar Rila menyela.

"Benar, Anita tidak mau jika Mala di perlakukan sama dengannya. Anita hanya ingin dia yang selalu di utamakan, tidak mau berbagi apa pun dengan Mala. Aku juga hanya bisa menuruti keinginannya, karena saat itu kehamilan Anita bermasalah. Keluarga juga mendukung Anita karena dia istri pertama. Hingga Anita melahirkan bayi perempuan. Semua menyambutnya dengan suka cita, termasuk aku. Hingga lupa dengan keberadaan Mala. Ah tidak, lebih tepatnya Anita tidak mau aku meninggalkannya sedikit pun. Dia mengancam jika aku meninggalkannya, maka dia tidak mau mengurusi bayi kami." jawaban Tuan Hegar membuat Rila paham, jika kecemburuan sudah mendominasi perasaan Anita. Wanita itu sudah jatuh cinta pada suaminya dan tidak mau berbagi kasih sayang dengan madunya.

"Bahkan sampai Mala melahirkan, aku juga tidak mendampinginya. Mala hanya di temani pelayan, tidak ada satu orang pun anggota keluarga datang menemaninya karena ingin menjaga perasaan Anita. Seumur hidup, aku hanya sempat sekali menggendong tubuh kecil Maldevi. Saat aku meminta Mala membawa Maldevi pergi dari rumah kami, demi keamanan mereka berdua. Karena, Anita membenci Mala dan Maldevi. Anita menganggap anak yang Mala lahirkan akan menjadi saingan bagi putrinya dan bisa mengambil posisi putrinya sebagai pewaris keluarga kami. Sejak itulah aku tidak lagi berkomunikasi dengan Mala dan juga Maldevi."

Itulah cerita singkat tentang asal usul Maldevi. Sejak dari dalam kandungan tidak merasakan kebahagiaan dengan ayahnya. Bahkan sampai meninggal juga tidak tahu siapa ayahnya.

"Lalu, apa maksud perkataan anda tadi? Kenapa kematian Maldevi harus anda yang menanggung dosanya?" tanya Rila meminta penjelasan, sepertinya Tuan Hegar tahu sesuatu.

"Andai saat itu aku bisa menjaga Maldevi serta ibunya dengan baik, mungkin kedua wanita ini tidak akan menderita. Aku sudah terkurung oleh kuasa Anita yang sangat membenci Mala, juga menolak kehadiran Maldevi." ucap Tuan Hegar mulai bercerita. "Hari itu tanpa pikir panjang aku meminta Mala membawa Maldevi pergi ke kota lain, dengan tujuan agar jauh dari kehidupanku juga Anita. Beberapa tahun berjalan dengan baik, meskipun aku tidak pernah menemui mereka, namun aku masih mencukupi kebutuhan dan memantau mereka dari jauh. Hingga Maldevi lulus kuliah, bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar. Aku senang beberapa kali sempat bertemu dengannya, meski dia tidak mengenalku sebagai ayahnya. Namun itu membuat Anita marah, dia tidak suka melihat Maldevi hidup bahagia dan berada di dekatku."

Terlihat Tuan Hegar sudah tidak bisa menahan air mata, Rila paham bagaimana perasaan seorang ayah yang kehilangan anaknya.

"Beberapa bulan aku tidak mendapatkan kabar tentang Maldevi, tidak pernah lagi bertemu dengannya di acara perusahaan. Tapi malam itu, saat aku mengadakan pesta pernikahan untuk putriku dengan Anita, Maldevi datang bersama Tuan Max, dan kabarnya mereka sudah menikah. Bahkan perut Maldevi sudah membesar. Aku bahagia saat tahu dia menikah bukan dengan sembarang pria, karena dengan begitu Maldevi selalu dalam pengawasan." kata Tuan Hegar dengan wajah berbinar. "Aku juga akan segera memiliki cucu." pikirku saat itu.

"Terlalu bahagianya aku dalam satu momen membuat diriku lupa jika Anita mengawasiku. Jika tidak salah ingat 2 bulan setelahnya, saat matahari baru saja terbenam, sebuah kabar mengejutkan diriku." ujar pria itu menahan sesak di dada mengingat kejadian beberapa tahun silam. "Maldevi mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Anaknya harus lahir dengan operasi cesar, beruntung bayi itu bisa di selamatkan."

Rila ikut bersedih mendengar cerita ini. Pasti saat itu Maldevi sudah berusaha keras melindungi anak dalam perutnya.

"Kau tahu, Nona Rila?" ucap Tuan Hegar dengan lirih. "Aku adalah ayah yang jahat. Saat maldevi lahir, aku tidak berada di dekatnya. Saat Maldevi tumbuh dewasa, aku malah mengasingkannya dan saat Maldevi meninggal aku juga tidak mengantarkan dia ke pemakaman. Sungguh aku ayah yang buruk, bukan?"

"Ya, anda memang ayah yang buruk. Tapi itu tidak sepenuhnya salah anda, Tuan Hegar." jawab Rila mencoba menenangkan perasaan pria itu.

"Benar, itu tidak sepenuhnya salahku. Anita, dia dalang kematian Maldevi. Bersama seseorang, dia merencanakan kecelakaan itu. Sayang sekali, aku tidak bisa membalas perbuatan Anita karena sampai saat ini Mala berada di tangannya. Anita menyembunyikan Mala, entah dimana lokasinya aku tidak tahu. Yang jelas, jika aku bertindak sudah pasti nyawa Mala dalam bahaya." balas Tuan Hegar dengan menahan gejolak amarah.

"Apakah anda tahu, siapa seseorang yang ikut dalam rencana istri anda, Anita?" tanya Rila namun Taun Hegar menggelengkan kepala.

"Aku tidak tahu, yang jelas keduanya menginginkan kematian Maldevi juga suaminya."

Meskipun Tuan Hegar mengatakan tidak tahu, tapi Rila sudah bisa menebak siapa orang tersebut. Winata, orang itu adalah Winata, papa tiri Max.

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!