Pergi ke Hutan

"Ini gila, penebangan kayu ilegal." bisik Zee mengintip dari belakang pohon yang sangat besar. Saat ini ketiganya baru tiba di sebuah pemukiman yang di isi beberapa rumah panggung dari kayu. Penerangan disini hanya menggunakan lampu minyak dan obor.

"Bagaimana mereka bisa mengangkut kayu sebanyak ini? Apakah ada jalan lain yang kita tidak tahu?" ucap Yoan menatap tumpukan kayu yang sepertinya sudah siap untuk di angkut.

Rila mengamati dengan teliti, lalu memejamkan mata. Cukup lama berdiam diri, gadis itu membuka mata dan tersenyum. "Air, mereka memanfaatkan itu. Kita harus mencari tahu dimana letak aliran itu."

"Apakah kita akan berpencar saja? Waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi dan suasana disini masih sanat sepi." kata Yoan diangguki oleh Rila.

Zee pergi ke arah timur dan Yoan ke arah barat. Sedangkan Rila maju ke depan, arah selatan. Mereka bergerak dengan penuh hati-hati, untung saja sudah terlatih dengan baik.

Rila masuk ke dalam sebuah gubuk yang ternyata tidak di kunci dan tidak ada penjaga. Setelah diperiksa ternyata ini dapur. Persediaan bahan makanan sangat banyak.

"Berarti jumlah mereka tidak sedikit." ujar Rila berkeliling dapur.

Sedangkan Zee, saat ini ia sedang menelusuri sebuah goa yang sangat gelap. Semakin ke dalam, terdengar suara aliran air. Mungkin itu yang di maksud oleh Rila tadi. Benar saja, sampai di ujung lorong, ada air terjun dengan ketinggian 4 meter. Sebuah lampu dengan bantuan tenaga surya sedikit menerangi area itu.

"Aliran sungai ini sudah di tata sedemikian rupa agar kapal bisa membawa kayu dengan mudah. Sangat pintar." ucap Zee menemukan 4 buah kapal cukup besar.

Lain sisi, Yoan menemukan bangunan yang cukup besar, dengan keahliannya dia bisa masuk tanpa harus merusak kunci.

"Mereka juga memburu satwa yang dilindungi." Yoan menemukan kulit harimau yang sudah dikeringkan. Ada juga Elang Jawa serta Tringgiling.

**

Winata adalah seorang pengusaha ekspor impor yang sangat terkenal. Ini merupakan bisnis keluarga yang di wariskan secara turun-temurun. Rumahnya sendiri 50% terbuat dari kayu jati, harga jualnya tentu tidak lah sedikit. Hidup bergelimang harta membuat Winata menganggap uang bisa menyelesaikan segalanya.

Pagi ini suasa meja makan sangat santai, Jena duduk di samping Winata sedangkan Iris masih belum bangun.

"Apakah putramu masih menolak Iris?" tanya Winata membuat wajah Jena yang tadinya ceria mendadak murung.

"Aku masih berusaha membujuk Max. Dia sedikit keras kepala." jawab Jena dengan hati-hati, tidak mau membuat suaminya marah.

Winata langsung meneguk habis kopi miliknya. "Dia sama seperti Marten, sangat keras kepala. Harusnya dia jadi putraku saja, bisa mewaris bisnis keluargaku."

Winata tidak memiliki anak dengan Jena, karena kesuburannya bermasalah. Sudah beragam upaya mereka lakukan untuk mendapatkan anak tapi selalu gagal. Dulu dia berniat menjadikan Max putranya, dengan syarat Max harus tinggal di rumahnya dan menuruti semua perkataannya. Namun Max menolak keras.

"Papiku juga kaya, dan sampai kapan pun ayahku adalah Tuan Marten." itu jawaban Max saat dia di ajak Mami Jena datang ke rumah ini. Saat itu Max baru lulus SMP dan Jena kira dia bisa membujuk Max dengan mudah. Mengingat sudah lama mereka tidak bertemu tapi ternyata Max menolak tawaran Winata dengan tegas.

"Max sangat berbahaya, jika dia tahu tentang kejadian itu, aku yakin dia juga semakin membencimu." ujar Winata membuat Jena ketakutan. "Jika tidak mau di benci olehnya, buat dia setuju menikah dengan Iris. Buat Max jatuh cinta dengan Iris."

"Aku sudah mengusahakan berbagai cara tapi semua tidak berhasil. Max hanya mencintai Anya, meskipun dia sudah mati tapi cinta Max hanya untuk Anya." balas Jena merasa frustasi.

"Kau gagal menjadi ibu yang baik untuk Max, Jena. Kau lihat Eleya, meskipun dia ibu tiri tapi Max sangat menurut padanya." ejek Winata membuat emosi Jena semakin tidak karuan. Wanita itu belum menyelesaikan sarapannya langsung memilih pergi ke kamar. Membuat Winata tersenyum melihatnya. Jena tidak suka jika dirinya dibandingkan dengan Eleya, istri mantan suaminya.

"Semakin emosi, kau akan semakin menjadi-jadi dan aku suka itu." kata Winata tanpa ada rasa kasihan.

Iris baru saja turun dari lantai atas, dia duduk di depan Winata. "Ada apa dengan Tente Jena? Kenapa seperti orang tidak waras, membanting barang di kamarnya."

"Biarkan saja, Om ingin dia berpikir cara lain agar Max mau menikah dengan mu. Kita sudah lama mengulur waktu." jawab Winata membuat Iris tersenyum senang.

"Aku juga ingin secepatnya menikah dengan Max. Sejak lama aku sudah sabar menunggu. Jangan sampai usahaku membunuh Anya terbuang sia-sia." ujar Iris membuat Winata mengangguk.

"Om janji, secepatnya kau akan menikah dengan Max. Bagaimana pun caranya, kalian harus menikah."

**

Kembali pada Rila yang kini sudah keluar dari hutan dan sudah tiba di apartemen miliknya.

"Aku harap semua berjalan sesuai rencana. Kalian harus memantau dengan baik, Zee dan Yoan." perintah Rila dengan tegas. "Cepat atau lambat, Winata pasti sadar dengan kejanggalan yang ada. Tapi aku harap saat dia sadar, semua bukti sudah terkumpul jelas."

"Serahkan saja pada kami. Toh semua sudah berada di posisi masing-masing." ujar Zee yakin. "Lalu apa rencana selanjutnya?" lanjut Zee bertanya.

"Menemui seseorang yang mungkin bisa berada di pihak kita." jawab Rila membuat Yoan menghentikan aktivitasnya. "Yoan, besok aku ikut denganku."

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!