Tentang Max

Angin berhembus kencang saat Rila menampakkan kaki di sebuah area pemakaman keluarga. Tempat ini cukup jauh dari pusat kota, lebih dekat dengan lingkungan perdesaan yang masih asri, memerlukan waktu hampir 2 jam dari kantor Max.

Terlihat pagar menjulang tinggi, menandakan makam ini tidak boleh sembarangan orang bisa masuk. Pengelola makam ini sangat menjaga dengan baik. Di depan pintu masuk ada sebuah monumen yang tertera nama "SANJAYA". Ya, Rila mengunjungi pemakaman keluarga milik Sanjaya, yang tak lain Keluarga Max.

Desainnya artistik dengan taman yang ditumbuhi rumput hijau serta bunga mawar. Rila mulai memasuki area makam dengan tenang. Rila menduga bagian awal makan di penuhi oleh generasi awal Keluarga Sanjaya, semakin ke atas ditempati oleh generasi berikutnya.

"Jika aku menjadi bagian dari keluarga ini, aku yakin kelak makamku juga di sini." batin gadis itu menatap sekelilingnya. "Tidak masalah, suasana tenang dan nyaman. Aku bisa beristirahat dengan baik."

Memang pikiran Rila tidak bisa ditebak, dalam keadaan seperti ini masih bisa memikirkan tempat peristirahatan masa depannya.

Tiba Rila di depan makam dengan nisan bertulis nama Maldevi Anya Sanjaya. Rila tersenyum, ini makam yang dia cari. Dia menatap tanggal kematian wanita ini, ternyata sekitar 4 tahun yang lalu.

"Max, kau menyembunyikan rahasia apa sebenarnya?" ujar Rila mengusap nisan dengan lembut, tidak lupa meletakkan bunga daisy yang ia bawa sebelumnya.

"Aku tidak tahu kau suka bunga apa. Tapi saat melihat foto maternitymu di hamparan bunga daisy, Maka aku memutuskan membawa bunga ini saja. Semoga kau tidak keberatan,"

Rila mengingat saat tadi pagi di ruangan Max, menemukan foto pria itu bersama seorang anak laki-laki. Sudah pasti itu putra kesayangan Max. Usianya sudah 4 tahun, bocah itu sangat menggemaskan dan mirip sekali dengan Max.

Di belakang foto itu ternyata ada foto lain. Seorang wanita dengan pose memegang perut besarnya, dia foto di hamparan bunga daisy yang sangat cantik. Rila yakini itu adalah istri Max yang sudah meninggal serta ibu dari bocah cilik tadi. Di sudut foto tersebut ada nama yang tertera, Maldevi A S.

Sudah cukup lama Rila mencari informasi tentang keluarga Max setelah tahu pria itu seorang duda anak 1. Namun Max sangat pandai menyimpan informasi, seperti tidak mengizinkan siapa pun mengetahui tentang hidupnya. Tentang istrinya yang telah meninggal dan juga putranya.

Kedatangan Rila ke kantor Max pagi sekali, itu bukan hanya sekedar ingin bertemu dengan Max saja. Namun juga mencari petunjuk bagaimana dia bisa mendapatkan informasi tentang hidup pria itu.

Datang ke makam Keluarga Sanjaya adalah tujuan yang tepat. Dia bisa tahu nama lengkap mendiang istri Max, kapan dia lahir serta meninggal. Mungkin bagi sebagian orang menganggap informasi itu tidaklah penting namun bagi Rila, ini adalah awal dari semuanya.

"Kita mungkin tidak mengenal satu sama lain, tapi izinkan aku mendekati Max. Aku menyukainya, aku ingin memperjuangkan perasaanku, dan aku juga siap menjadi ibu sambung bagi putramu, Hiro. Entah apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Max, tapi aku yakin ada sesuatu hal besar yang dia sembunyikan. Dan itu menyangkut kalian, kau, Max dan juga Hiro."

Setelah berkata seperti itu, Rila berdiri dan membungkuk sedikit. Dia tersenyum lalu membalikkan badan, berjalan keluar dari makam ini.

**

Wajah Max terlihat sangat tidak bersahabat, menatap Mami Jena dan Iris yang duduk bersebrangan dengannya. Mami Jena adalah ibu kandungnya. Namun sejak dia berusia 13 tahun, orang tuanya bercerai dan Mami Jena menikah lagi dengan pria lain. Itu yang membuat hubungan Max dan Mami Jena merenggang.

Iris, wanita itu adalah anak dari adik ipar Mami Jena. Orang tua Iris sudah meninggal dan sejak lulus SMA, dia di rawat oleh Mami Jena bak putri sendiri. Oleh sebab itu hubungan Mami Jena dan Iris sangat dekat dan tidak terpisahkan.

"Anya sudah meninggal 4 tahun yang lalu, dan Hiro juga butuh sosok ibu. Mami yakin, Iris adalah orang yang tepat menggantikan posisi Anya. Jadi terimalah dia, Max." ujar mami Jena dengan nada memaksa.

"Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Anya sebagai ibu dari Hiro. Sudah aku katakan berkali-kali pada mami, jika memang aku ingin menikah, wanita yang akan menjadi istriku adalah pilihanku sendiri. Bukan pilihan mami ataupun orang lain. Tidak ada yang bisa mengatur hidupku meskipun mami adalah orang yang sudah melahirkan aku." Max menolak dengan tegas, dia muak dengan keinginan Mami Jena yang secara sepihak menjodohkan dia dengan Iris.

"Kak Max, aku tahu masih menutup diri. Mungkin bentuk trauma masa lalu sehingga membuat kakak sangat berhati-hati memilih pasangan. Tapi aku berbeda kak, aku sangat setia dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu pria lain. Aku bukan wanita murahan yang bisa merelakan dirinya pada..."

Brakkk

Iris terkejut, wanita itu belum sempat menyelesaikan perkataannya namun Max sudah menggebrak meja dengan keras.

"Tutup mulut sampahmu!" Max tidak bisa menahan emosi yang sejak tadi dia tahan karena masih menghargai maminya. Namun untuk Iris, perkataan wanita itu sudah melewati batas sabarnya.

"Max, yang Iris katakan benar. Kenapa kau marah?" tanya Mami Jena sambil memeluk Iris yang ketakutan.

"Tahu apa kalian tentang hidupku? Kalian hanya tahu cerita sekilas. Seluruh kebenaran tentang cerita hidupku dan masa laluku hanya aku dan orang terpercayaku yang tahu." jawab Max mencondongkan tubuhnya pada kedua wanita itu. "Aku katakan sekali lagi, aku menolak perjodohan ini."

Max merapikan jasnya, lalu meninggalkan Mami Jena dan Iris.

"Sandy, aku ingin pergi ke makam Maldevi." kata Max menghampiri Sandy yang dengan santai menunggu di luar.

Sandy mengangguk, dia paham jika Max butuh ketenangan dan makam Maldevi adalah tempat yang bisa membuat pria ini tenang. Tidak peduli siang atau malam, jika Max butuh ketenangan pasti akan pergi ke sana.

"Jika dia bukan wanita yang telah melahirkanku, maka sejak dulu sudah aku binasakan." Max meneguk air mineral tandas, memijat kepalanya yang lelah dengan keinginan maminya.

"Iris, wanita itu pasti yang menghasut Mami Jena. Sejak dulu dia menyukaimu, bahkan secara terang-terangan mendekatimu, bukan? Hingga tidak memikirkan perasaan Maldevi yang sudah dulu menjadi kekasihmu." Sandy tahu kisah mereka, kisah cinta yang tidak terjalin semestinya.

"Aku merasa kematian Maldevi ada campur tangan Iris. Tapi kau tahu, bagaimana Om Winata melindungi wanita itu. Tidak cukupkah dia merebut perhatian mamiku? Kini dia juga ingin mendapatkan aku." ujar Max merasa muak dengan mereka semua.

"Aku rasa semua ini bermula dari perjodohan orang tuamu di masa lalu. Andai kedua orang tuamu bersatu karena rasa cinta, mungkin hidupmu tidak seperti ini. Om Winata hanya menjadikan mu objek balas dendam. Meskipun pada akhirnya dia bisa menikah dengan Mami Jena, tetap saja dia membenci Papi Marten dan juga dirimu. Dengan kamu menikah dengan Iris, bukankah lebih mudah membuatmu tunduk dengannya?"

Perkataan Sandy memang benar, Max setuju. "Harusnya mami sadar dengan sikap manipulatif suaminya dan keponakan suaminya. Sayangnya dia sudah dibutakan oleh rasa cinta pada Om Winata dan rasa benci pada mantan suaminya. Papiku sangat mendukung hubunganku dengan Maldevi, bahkan saat Hiro lahir, dia sangat bahagia, wajah cucunya semakin besar sangat mirip dengan keturunan Keluarga Sanjaya. Mata dan rambut berwarna coklat."

"Aku tahu apa yang kau pikirkan. Lahir dalam satu garis keturunan yang sama memang sulit membedakan..." Sandy tidak jadi melanjutkan ucapannya. Dia hanya terkekeh melihat wajah frustasi Max.

"Baiklah, cepat atau lambat semua ada masanya."

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Iris, apa dia wanita gatal?

2024-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!