Kesalahpahaman Masa Lalu

BRUK

"Jelaskan!"

Max melemparkan sebuah berkas kepada dia orang karyawan yang sudah berdiri di hadapannya.

"Jelaskan apa tuan? Saya tidak paham."

Wajah Max langsung menatap sinis kepada pria dengan nametag bertuliskan Endi.

"Aku selalu mempekerjakan karyawan pintar dan berkompeten. Tapi kenapa yang ada di depanku saat ini adalah manusia dengan kapasitas minim? Apakah kalian masuk jalur orang dalam?"

Setelah Rila pergi, segera Max memeriksa berkas yang sebelum ditunjuk oleh gadis itu. Benar saja, ada tindak kecurangan yang telah dilakukan oleh karyawannya.

Marah.

Tentu saja. Siapa yang tidak marah ketika ada orang yang telah berani bertindak kotor di perusahaannya. Sudah payah dia bekerja secara jujur, bertindak adil dalam segala hal dan kali ini seseorang berniat licik pada bisnisnya.

"Ingin menjelaskan sendiri atau aku akan menyelidiki sendiri hingga ke akar-akarnya?" tanya Max dengan penuh penekanan. Dia tidak suka dibantah apalagi hingga dibohongi.

Josen, pria yang berdiri di samping Endi langsung menjatuhkan diri dan memohon pada Max.

"Tuan Max, ampuni saya. Saya dibutakan oleh harta hingga berani melakukan penyelewengan dana perusahaan."

Max terkekeh, akhirnya jujur juga. Kini beralih pada Endi yang masih menggelengkan kepala menatap Max dan Josen bergantian.

"Kau masih ingin tetap membela diri, Endi?" tanya Max yang kembali duduk di kursinya.

"Baiklah, berarti kau meminta aku yang bertindak sendiri." Max segera menghubungi seseorang dan tidak lama pintu ruangan nya di ketuk dan dibuka.

"Sorry, aku baru saja mencari bukti yang diperlukan."

Sandy Bagus Marino atau biasa dipanggil Sandy. Dia adalah tangan kanan Max. Siapa yang tidak mengenal pria satu ini? Selain wajahnya yang tidak kalah tampan dengan Max. Sandy merupakan lulusan IT dari salah satu kampus besar di Amerika dan ayahnya seorang petinggi di militer. Bagi karyawan perusahaan Max, Sandy bagaikan dewa pencabutan nyawa. Sekali bertindak langsung binasa.

"Urus mereka, San. Aku malas lama berasa basi." ujar Max melihat Sandy memutar sebuah flashdisk ditangannya. Sudah pasti itu bukti dari perilaku dua orang di depannya.

"Aku akui kalian sangat berani sekali melakukan kecurangan ini." ujar Sandy menatap kedua karyawan pria di depannya. "Apa imbalan yang mereka tawarkan?" tanya Sandy dengan nada penuh penekanan.

"Jangan berbohong, aku tahu kalian bekerja untuk seseorang." tambah pria itu saat Endi ingin membuka mulut.

Josen melirik Endi, kedua terlihat bingung dan gemetar. "Tuan, kami di ancam oleh seseorang untuk melakukan ini." ujar Josen dengan penuh hati-hati.

Brughh

Sandy memukul wajah Josen dengan keras, darah segar mengalir dari pelipis Josen, menandakan pukulan Sandy tidak main-main.

"Sudah aku peringati, jangan berbohong. Aku sangat menjunjung tinggi kejujuran." ujar Sandy mengusap lembut tangannya.

"Maafkan kami tuan, maafkan kami." Baik Josen dan Endi akhirnya berlutut di kaki Sandy. Keduanya tidak menunjukkan ada tanda ingin menjelaskan.

DOR DOR

Sandy menembak keduanya tepat di kepala, lalu menendang tubuh mereka hingga terhuyung ke belakang.

"Sampah yang harus di bersihkan." ucapnya memasukkan pistol ke saku celana.

"Apa yang mereka perbuat?" tanya Max sambil meneguk kopinya.

"Mereka berniat memanipulasi isi kontrak. Dari bukti yang aku dapatkan, Perusahaan Orla tidak terima dengan keterlibatan kita sebagai pemenang mega proyek nusantara. Sebagai perusahaan pembantu mereka ingin menggagalkan rencana kerja kita dengan memanipulasi isi kontrak yang sudah di sepakati. Dan kedua pria ini menerima tawaran dari mereka, dengan imbalan sebuah mobil serta rumah di pusat kota." Sandy menjelaskan secara singkat saja, untuk beberapa pihak lain yang ikut terlibat sudah dia amankan lebih dulu.

"Aku minta maaf karena lalai memeriksa berkas tadi. Mungkin kita harus mengucapkan terima kasih pada gadis itu karena sudah memberitahu mu." kata Sandy membuat Max menatap tajam pria itu.

"Kau pikir aku bodoh, tidak akan memeriksa kembali berkas yang harus aku tanda tangani? Tanpa dia memberitahu, aku juga pasti akan tahu." jawab Max kembali kesal saat mengingat kelakuan Rilla tadi.

Sandy terkekeh mendengar jawaban Max. "Jangan terlalu benci, akan sangat repot jika kau tiba-tiba jatuh hati padanya. Gadis itu bukan dari keluarga sembarangan, mungkin bisa jadi pertimbangan untukmu."

"Aku tidak tertarik dengan gadis berisik seperti dia. Meski keluarganya juga terpandang, tapi kau tidak lupa kan jika kakaknya dulu pernah terlibat perkelahian denganku." jelas Max dengan wajah menahan marah.

"Hei, itu hanya kesalahpahaman. Bukan dia pelakunya, sudah cukup kau membenci orang yang tidak terlibat dengan kejadian masa lalu." Sandy jelas paham arah pembicaraan Max. Dia tidak ingin sahabatnya terus menerus hidup dalam rasa benci yang tak berkesudahan.

"Aku tahu, tapi pertemanan kita sudah hancur sejak hari itu. Bahkan aku yakin, Rila juga tidak tahu akan hal ini." kata Max seakan ragu dengan semuanya.

Sandy hanya bisa menghembuskan napas kasar. tidak di pungkiri dia juga ikut memikirkan hal itu. Andai waktu bisa di ulang, dia rela menggantikan posisi Max. Terjebak di antara pertemanan dan percintaan.

**

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

sandy kejam sekalii, langsung tembak saja. keren sih. smngt author 🔥🔥

2024-11-05

1

Adinda

Adinda

sandy tembak aku dong tepat dihatiku/Smile//Smile//Smile/

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kesalahpahaman Masa Lalu
3 Tentang Max
4 Bertemu Kembali
5 Usaha Rila Mencari Kebenaran
6 Pergi ke Hutan
7 Tentang Maldevi
8 Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9 Selalu Dicurigai
10 Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11 Masalah di Masa Lalu
12 Tuan Hegar & Anita
13 Percakapan Max dan keluarga
14 Rila Bertemu Dengan Iris
15 Rencana Winata
16 Hiro Hilang
17 Pernikahan
18 Mengungkap Kebenaran (1)
19 Mengungkap Kebenaran (2)
20 Mengungkap Kebenaran (3)
21 Mengungkap Kebenaran (4)
22 Dikurung Dalam Satu Ruangan
23 Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24 Menikah Lagi (Flashback)
25 Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26 Terasingkan (Flashback)
27 Kisah Cinta Jena (Flashback)
28 Jena & Winata (Flashback)
29 Hukuman Jena
30 Hukuman Iris
31 Derita Winata & Anita
32 Akhir Hidup Anita
33 Permintaan Hiro
34 Membuat Janji Temu
35 Datang ke Kantor
36 Makan Siang Bersama
37 Rila Tidak Menyerah
38 Datang ke rumah Max
39 Makan Malam Bersama
40 Menuruti Keinginan Orang Tua
41 Kekasih Saga?
42 Kecurigaan Rila pada Saga
43 Tentang Saga
44 Acara Amal
45 Keracunan
46 Rila & Saga
47 Keluarga Orlano
48 Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49 Berkunjung ke Rumah Saga
50 Cerita Saga
51 Periksa Kandungan Meila
52 Kembali dan Menemui Max
53 Masalah Saga dan Keluarganya
54 Rila Tahu Semuanya
55 Kemarahan Rila
56 Flasback Maldevi
57 Flashback Maldevi
58 Flashback Maldevi
59 Flasback Maldevi
60 Flashback Maldevi
61 Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62 Kekecewaan Rila
63 Saga & Rila
64 Kembali Bertemu Meila
65 Saga & Rila Bertemu Lagi
66 Bertemu Teman Lama
67 Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68 Kegelisahan Max
69 Kecurigaan Saga
70 Usaha Awal Max
71 Max Bertemu Rian
72 Rila Tumbang
73 Upaya Mencari Rila
74 Mulai Berhadapan
75 Kemarahan Saga
76 1 VS 2
77 Hilang Dalam Dekapan Laut
78 Menemukan Keberadaan Rila
79 Cerita Rila
80 Sekilas Info
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahpahaman Masa Lalu
3
Tentang Max
4
Bertemu Kembali
5
Usaha Rila Mencari Kebenaran
6
Pergi ke Hutan
7
Tentang Maldevi
8
Masih perlu Mengumpulkan Bukti
9
Selalu Dicurigai
10
Mengatakan Sebenarnya Pada Max
11
Masalah di Masa Lalu
12
Tuan Hegar & Anita
13
Percakapan Max dan keluarga
14
Rila Bertemu Dengan Iris
15
Rencana Winata
16
Hiro Hilang
17
Pernikahan
18
Mengungkap Kebenaran (1)
19
Mengungkap Kebenaran (2)
20
Mengungkap Kebenaran (3)
21
Mengungkap Kebenaran (4)
22
Dikurung Dalam Satu Ruangan
23
Hubungan Anita dan Hegar (Flashback)
24
Menikah Lagi (Flashback)
25
Hubungan Anita dan Winata (Flashback)
26
Terasingkan (Flashback)
27
Kisah Cinta Jena (Flashback)
28
Jena & Winata (Flashback)
29
Hukuman Jena
30
Hukuman Iris
31
Derita Winata & Anita
32
Akhir Hidup Anita
33
Permintaan Hiro
34
Membuat Janji Temu
35
Datang ke Kantor
36
Makan Siang Bersama
37
Rila Tidak Menyerah
38
Datang ke rumah Max
39
Makan Malam Bersama
40
Menuruti Keinginan Orang Tua
41
Kekasih Saga?
42
Kecurigaan Rila pada Saga
43
Tentang Saga
44
Acara Amal
45
Keracunan
46
Rila & Saga
47
Keluarga Orlano
48
Flashback Kejadian Masa Lalu Orlando
49
Berkunjung ke Rumah Saga
50
Cerita Saga
51
Periksa Kandungan Meila
52
Kembali dan Menemui Max
53
Masalah Saga dan Keluarganya
54
Rila Tahu Semuanya
55
Kemarahan Rila
56
Flasback Maldevi
57
Flashback Maldevi
58
Flashback Maldevi
59
Flasback Maldevi
60
Flashback Maldevi
61
Memutuskan Untuk Memperjuangkan
62
Kekecewaan Rila
63
Saga & Rila
64
Kembali Bertemu Meila
65
Saga & Rila Bertemu Lagi
66
Bertemu Teman Lama
67
Meminta Izin Menikah Dengan Rila
68
Kegelisahan Max
69
Kecurigaan Saga
70
Usaha Awal Max
71
Max Bertemu Rian
72
Rila Tumbang
73
Upaya Mencari Rila
74
Mulai Berhadapan
75
Kemarahan Saga
76
1 VS 2
77
Hilang Dalam Dekapan Laut
78
Menemukan Keberadaan Rila
79
Cerita Rila
80
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!