bab 9

"Mengapa bintang?"

"Tanpa beban gunung hijau, tanpa cinta laut, tanpa panas matahari, tanpa angin yang tak terduga. Aku adalah diriku sendiri, bintang kecil yang tak berarti di alam semesta yang luas."

"Dokter anda terlalu rendah hati. Saat Anda merawat pasien, Anda lebih agung dari gunung hijau. Saat Anda merayu wanita, Anda lebih penyayang dari lautan. Saat Anda menggoda wanita, Anda lebih panas dari matahari. Saat Anda mengejar wanita, Anda bahkan tidak melepaskan pasien wanita. Anda bahkan lebih bebas dari angin."

"Angel." suara Theo dengan menggertakkan giginya marah.

"Apakah aku salah?"

"Dokter anda bukan tipe orang yang memanfaatkan jabatannya untuk balas dendam pribadi, bukan?”

“Itu mungkin tidak benar.”

Theo kembali tersenyum "Apakah kamu tahu aku bisa memperbaiki tulang dan bisa juga mematahkan tulang?"

“Dokter, Anda bukan tipe orang yang memanfaatkan jabatannya untuk balas dendam pribadi, bukan?”

“Itu mungkin tidak benar.” Theo tersenyum puas.

Tiba tiba dari arah belakang datang Amar "Angel"

"Ini istriku, biarkan aku yang mendorongnya." Amar mengambil alih kursi roda tersebut dari Theo.

Ekspresi Angel menjadi suram setelah kedatangan Amar. Akhirnya ia memutuskan untuk mempermalukannya  “Suamiku, kapan kamu akan membeli rumah di Riverside Mansion? Staf penjualan memberi tahu saya bahwa mereka hanya punya satu rumah tersisa. Jika kita tidak cepat, tidak akan ada yang tersisa.”

“Saya tidak mengatakan tidak akan membelinya. Hanya saja waktunya belum tepat,” jawab Amar.

Angel berkata, “Menurutku, kamu sama sekali tidak ingin membeli rumah. Atau kamu tidak ingin membeli rumah mewah di tepi sungai, kan?”

Amar merasa sedikit merasa bersalah karena dia sudah membelikan rumah untuk Alin di tepi sungai, jika ia kembali membeli untuk Angel takutnya malah tetangga bergosip tentangnya.

Amar berkata dengan nada dingin "Angel akulah yang mencari uang di rumah. Kamu harus mempertimbangkan kemampuan suamimu untuk mencari uang.”

Angel menatap mata Amar dengan ekspresi marah dan kecewa, dulu sebelum menikah dia berjanji akan menghidupi dirinya dan keluarganya. Namun setelah menikah dia hanya di jadikan babu gratisan di rumah sedangkan uangnya di berikan kepada selingkuhan nya.

“Bagaimana jika saya bersikeras membelinya?”

Amar menjawab marah "Kau memaksa ku?"

Theo menjawab "Amar ini salahmu. Bukankah ini hanya rumah? Jika Angel ingin membelinya, belikan saja untuknya. Lagipula, ini tidak akan menghabiskan separuh hidupmu.”

Amar menatapnya dengan tajam. “Menurutmu, apakah vila seharga 100 juta dolar itu jumlah yang kecil?”

“Jika kamu butuh uang, aku bisa meminjamkannya kepadamu. Lagipula, aku tidak ingin melihat keluarga keponakanku tercinta tidak bahagia,” kata Theo.

Amar menatap nya dengan mengejek “Berapa banyak yang bisa kau pinjamkan padaku dengan gajimu yang sedikit sebagai seorang dokter?”

"Demi Angel aku akan meminjamkan semua yang ku miliki."

“Kamu cuma ngomong doang. Kalau aku benar-benar mau pinjam uang, apa kamu punya uang untuk meminjamkan ku?” tunjuk Amat dengan nada sangat marah.

Angel yang merasa marah lalu berkata "Aku ingin istirahat, kamu bisa kembali."

Amar mencengkram tangan Angel "Angel besok kakek, paman dan bibi akan datang menjenguk lakukan mereka dengan baik."

Theo kembali menjawab "Amar, Angel itu seorang pasien yang setengah lumpuh, kamu ingin Angel menghibur kakek? Kamu itu pikiran nya bisnis, hanya memanfaat kan keadaan untuk keuntungan sendiri."

"Aku hanya khawatir Angel tidak memperlakukan kakek dengan baik." sambil berlalu pergi.

Theo menatap Angel dan berkata "Kamu benar benar buta."

Keesokan harinya keluarga Amar datang, lelaki tua itu mengamati Angel yang kurus, hatinya terasa sakit "Angel kamu pasti sangat menderita ya."

Wanita tua itu menjawab "Bagaimana mungkin tidak menderita, dia beruntung masih hidup setelah melompat dari gedung tinggi."

Lelaki itu kembali berkata "Angel aku di sini untuk mendukungmu hari ini. Ceritakan padaku yang sebenarnya tentang apa yang terjadi hari itu. Aku ingin tahu alasan sebenarnya mengapa kau lompat dari gedung."

Semua orang terkesiap, topik Angel lompat dari gedung sangat sensitif, keluarga Amar keluar besar agar media tidak membuat berita itu. Namun semua orang memiliki pertanyaan "Kenapa Amar membawa Alin tapi istrinya tidak selamat?"

Jika masalah ini diselidiki secara teliti mungkin akan terbukti skandal.

Pada saat ini Amar menjadi sangat tegang, Walaupun ia tidak bertanggung jawab atas hidup Angel, tapi sikap dingin dan kejamnya yang sudah menghancurkan hatinya dan menyebabkan dia membuat keputusan tragis itu.

Angel menatap wajah Amar dingin "Suamiku, bukannya kamu sudah memberi tahu kakek apa alasan aku melompat?"

"Angel, aku sudah memberi tahu kakek, hari itu penipu menceritakan banyak kata kata yang mengancam sehingga kamu kehilangan akal dan jatuh dari jendela".

Angel mencibir, dia benar benar tahu cara menghindari masalah yang sudah jelas.

"Benarkah?" Angel menatap Amar dengan mata merah.

Kening lelaki tua itu mengerut, ada makna tersembunyi dalam kata kata Angel "Amar jika kamu melakukan sesuatu yang mengecewakan Angel, aku tidak akan membiarkan mu pergi."

Amar ketakutan mendengar hal itu "kakek Angel melompat dari gedang tak ada hubungan nya denganku."

"Kalau begitu katakan padaku, kenapa Alin tidak terjadi apa apa tapi Angel..."

Amar sudah menemukan alasan yang tepat "Kakek Angel Sudah dikurung berhari hari oleh penculik. Ketika aku melihatnya hari itu dia sedang mengigau."

Angel tidak menyangka Amar akan mengatakan omong kosong itu di depannya, lalu berkata dengan pelan "Kamu salah, aku belum pernah melihat hari yang jelas saat itu."

Karena takut Angel akan mengungkap lebih banyak informasi yang merugikan nya, Amar membujuk Angel dengan lembut "Angel aku tahu kamu sudah menderita, aku janji akan menebusnya dimasa depan."

Tatapan Angel berubah dingin. Apakah Amar pikir ia akan memberi sedikit bantuan agar menghapus kesalahan nya?

Angel tidak mengungkap semua nya bukan karena ingin melindungi Amar, tetapi ia belum yakin sepenuh nya kalau kakek Amar mendukungnya.

Bagaimana pun Amar tetap cucunya, jika ini terungkap mungkin hanya akan memberi hukuman yang ringan untuk Amar dan Angel tidak mau itu.

Lelaki tua itu kembali berkata "Amar aku memperingatkan mu, Angel itu istri sah kamu jika kamu menyakiti nya aku akan mencabut semua saham dan menarik kembali hak mu."

Amar keringat dingin "Kakek tenang saja, aku tidak akan menyakiti Angel."

"Dan segera putuskan hubungan dengan Alin, aku tidak ingin melihat kamu dekat dengan nya. Jika aku masih melihat kamu dekat dengan nya aku akan mematahkan kaki mu."

"Kakek aku dan Alin hanya teman biasa." jawab Amar.

Angel bertekad akan segera mengumpulkan bukti perselingkuhan Amar dan Alin, ia ingin tahu apa yang dikatakan kakek nya ini benar atau tidak akan mencabut sahamnya.

"Dimana Theo? Bukan kah ia dokter pribadi Angel? Kenapa aku tidak melihat nya sejak datang kesini?"

Lelaki tua itu segera meminta putri bungsu nya untuk ke ruangan "Panggil kakak mu kesini, aku ingin tahu apakah luka di badan Angel serius."

"Baiklah." kemudian ia keluar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!