Hati Angel tiba tiba tidak enak berharap Theo bisa membantunya namun dia pun tak bisa berharap banyak karena walau bagaimana pun Theo adalah pamannya Amar, sudah pasti dia ada di pihak Amar.
Angel takut merusak tubuhnya karena tahu Amar hanya menginginkan anak dan mendapatkan saham yang 5% itu.
Theo menatap lurus pada Angel tapi tatapan matanya ada rasa ketakutan lalu berkata "Amar, untuk saat ini belum waktunya Angel untuk pulang."
"Berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan?"
"Tiga bulan."
"Paman dia jelas pulih dengan baik."
"Dia adalah subjek penelitianku, waktu penelitian nya adalah 90 hari. Kau tahu aku mempertaruhkan nyawaku untuk menyelamatkan Angel? Jadi aku tidak akan memberi kan Angel begitu saja."
Dengan ekspresi muram Amar berkata "Aku akan memberi mu uang, kamu bisa mencari lagi siapa yang akan di jadikan subjek penelitian. Aku pasti akan membawa Angel pulang."
"Kamu akan membawa Angel pulang dari rumah sakit ku? Amar menurutmu apa aku mudah di ganggu?"
Amar tertawa menghina, keluarga besar bahkan hampir tak menganggapnya ada setelah dia memutuskan untuk menjadi dokter, jadi walaupun Amar membawa Angel keluar dari rumah sakit nya Amar akan mendapat banyak dukungan.
Angel menghela napas, ia tahu Theo akan kalah melawan Amar. Namun tak di sangka Theo memberikan perlawanan.
"Amar kamu berani membawa Angel pulang? Coba lah kalau kau punya nyali."
Amar tiba tiba kaget melihat perubahan ekspresi nya yang menyeramkan, Theo biasanya acuh tak acuh namun kali ini dia memberikan perlawanan.
"Angel adalah istriku, jadi aku bisa membawa nya pergi kapan saja."
"Tapi kamu sudah menandatangani kontrak perjanjian dan memberikan nya padaku untuk penelitian."
"Aku akan membayar denda nya karena tidak menepati janji itu."
"Tidak ada denda, jika kamu membatalkan perjanjian itu aku akan menyiarkan nya di surat kabar kalau Amar telah menghentikan perkembangan ilmu pengetahuan."
Setelah Theo mengatakan itu Amar benar benar marah, ia menggertakkan giginya. "Tidak masuk akal." lalu pergi meninggalkan ruangan.
Angel tidak percaya Theo berani membela dirinya, bahkan dia membuat Amar pergi dengan amarahnya.
"Apakah hasil penelitian mu sangat penting? Jalan masa depan mu akan sulit karena kamu menentang Amar."
"Jika aku menggunakan penelitian terhadap mu foto kamu akan di publikasikan. Apa kamu bersedia?"
Angel tercengang dia berkata dengan jengkel "Aku tidak ingin menjadi objek penelitian mu, lihat saja kalau sampai di publikasi kan aku mau putus hubungan dengan mu."
Theo pura pura bingung "Lalu apa yang harus ku lakukan? Kau sudah ku perjuangkan dengan susah payah, tidak ada alasan bagiku untuk melepaskan mu begitu saja kan?"
"Paman aku tahu aku berhutang budi padamu di kehidupan ini, di kehidupan selanjutnya aku akan membalas kebaikanmu."
"Aku seorang ateis, jadi aku tidak percaya tuhanmu."
"Kalau begitu di kehidupan ini aku akan membalas kebaikanmu, apa yang harus aku lakukan agar bisa membalas kebaikanmu?"
"Benarkah?"
Angel mengangguk dengan cepat dan penuh semangat.
"Kalau begitu tunggu kamu sembuh, setelah itu kita akan bahas balas budi ini."
Ketika Theo meninggalkan ruangan hatinya merasa sangat baik.
Setelah Amar pulang dari rumah sakit ia buru buru pergi ke rumah kakek nya Kusuma, ia mengatakan kalau Theo menghalangi nya untuk membawa Angel pulang.
Ia tahu Kusuma akan marah, karena dia sangat menjaga hubungan keharmonisan suami istri. Setelah Kusuma tahu hal itu ia segera menyuruh asistennya untuk mengatakan malam ini pulang jangan terlalu larut.
Pukul sepuluh malam Theo baru sampai rumah biasanya semua orang sudah terlelap namun kali ini papa yang lainnya masih terjaga dan menunggu di kursi, Amar dan ibunya merasa sangat puas melihatnya.
Orang tua itu mulai berbicara "Dulu aku tidak setuju kau jadi dokter, lihatlah kau kelelahan setiap hari dan gaji nya sedikit."
"Ayah tidak semua orang hidup demi uang, ada juga orang ingin mencapai impian nya."
Kusuma tahu Theo sangat keras kepala sepertinya dirinya jadi dia mengganti topik lain.
"Theo saya dengar kesehatan Angel sudah mulai membaik, kenapa kamu tidak mengizinkan Amar membawa nya pulang? Dia sangat kelelahan setiap hari harus bolak balik antara rumah, perusahaan dan rumah sakit. Kami harus bersumpah."
Theo menjawab dengan seringai di matanya "Angel sudah lama dirawat di rumah sakit, Amar mengunjungi nya bisa dihitung dengan satu tangan. Ayah tak perlu bertanya."
"Paman itu karena saya sibuk di perusahaan, makanya saya ingin Angel pulang ke rumah karena ingin merawatnya secara maksimal. Dengan cara ini saya yakin Angel akan lebih baik."
Biasanya Theo tak mau berdebat dengannya jadi dia akan mengikuti keinginan nya, namun tak disangka kali ini berbeda Amar merasa menyesal karena telah berdebat dengan nya.
Theo "Perasaan Amar pada Angel sangat menyentuh."
Ibunya Amar "Pasangan itu memiliki hubungan yang baik, bukankah kamu tahu itu?"
"Jika hubungan kalian begitu baik, kenapa ketika datang ke rumah sakit selalu tergesa gesa dan pergi pun tergesa gesa bahkan kalian tidak mempunyai catatan medis Angel, begitukah hubungan yang baik?"
"Bahkan aku harus menggantikan peran kalian membersihkan badan Angel dan mengurusnya, jika mereka yang tidak tahu mungkin akan berpikir dia adalah istriku, apakah ini yang kau maksud mencintai Angel?"
Mendengar hal itu Kusuma marah "Amar apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kau bilang Angel memiliki rasa trauma setelah diculik?"
Amar tidak menyangka kalau pamannya akan menyerangnya.
Theo kembali berkata "Menurutku Amar tidak bisa menjaga Angel dengan baik, jadi lebih baik kalian berpisah."
Ibunya Amar langsung menjawab "Theo, Angel adalah istrinya Amar jadi hanya dia yang akan memutuskan untuk berpisah atau tidaknya bukan kamu, ingat kamu hanya paman nya Amar. Atau jangan jangan kamu punya motif tersendiri."
Theo tersenyum dingin. Namun kakak pertama nya menjawab.
"Jangan lupa Theo mempunyai karakter sendiri dan mana mungkin mempunyai perasaan terhadap Angel. Dulu mungkin iya dia mampu menggerakkan jantung Theo tapi sekarang Angel sudah kurus mana mungkin masih menyukai nya, bahkan mungkin suaminya pun tidak ingin melihatnya lagi."
The kembali berkata "Kakak mempunyai pikiran yang picik, aku sangat menghargai Angel. Dia adalah pasienku, aku sudah berusaha untuk menyelamatkan nya jadi aku tidak akan membiarkan kecelakaan itu terjadi lagi. Itu akan mempengaruhi kinerjaku di forum medis."
Amar menatap kakek nya dengan penuh harap "Kakek paman jelas jelas ingin memisahkan kita."
"Amar sebaiknya tinggalkan Angel di rumah sakit kamu tidak akan bisa merawatnya, lebih baik dia di tangani sama yang ahli. Keselamatan nya menjadi prioritas utama."
Dari semua menantu nya Kusuma memang sangat menyayangi Angel, dia menantu yang sangat sederhana dan tidak memandang harta kekayaan.
Setelah kakek nya mengatakan itu Amar tak bisa lagi berdebat hanya mengatakan "Baiklah." setelah itu mereka pulang.
Sesampainya di rumah ibunya amar berkata "Seperti yang kau lihat kakek sangat menyayangi Angel, kamu jangan sampai berpisah dengan nya. Dia juga sangat menghargai mu setelah menikah karena kamu menemukan istri yang baik."
Amar lalu berpikir benar juga setelah dia menikah kakek nya sangat menyayangi nya, namun setelah kejadian penculikan itu sikap Angel sekarang sangat dingin.
"Bu tapi Angel sekarang sangat marah."
"Ku pikir itu sesuatu hal yang serius, kamu harus meluangkan waktu lebih banyak untuknya, berikan hadiah hadiah kecil. Dia sangat menyayangimu aku yakin dia akan kembali seperti dulu."
"Benar juga, besok aku akan beri di hadiah kecil."
"Jangan buan buang uang, ibu punya mas yang sudah tidak terpakai berikan saja padanya. Dia tidak akan nolak."
Angel melihat suami dan mertuanya akan menyerangnya, dulu dia terima apapun yang di berikan mertua nya karena menghargai tapi Angel tidak menyangka kalau ibu mertuanya tetap akan membencinya.
Keesokan harinya Amar datang ke rumah sakit dan membawa satu set perhiasan.
"Angel apa kamu menyukai nya? Aku sengaja membeli satu set perhiasan ini untukmu, aku rasa ini sangat cocok untukmu."
"Benar kah? Tapi ko modelnya kuno."
Amar menjadi malu "Kalau kamu tidak suka besok aku akan menukarnya dan memilihkan yang bagus untukmu. Perhiasan apa yang kamu suka?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments