Kehidupan Menakjubkan Setelah Perceraian

Kehidupan Menakjubkan Setelah Perceraian

bab 1

Angel sudah di sekap selama enam hari masih berharap suaminya Amar mencarinya namun sampai hari ini dia tidak mau membayar uang tebusan.

Sampai para penculik itu mengumpat "Sial, sepertinya Amar tidak mencintaimu buktinya dia tidak mencari mu sama sekali."

Para pencuri itu mengirimkan foto Angel kepada Amar yang penuh dengan luka lebam. Namun hal tidak ada tanggapan sama sekali seolah tidak terjadi apa apa.

Keesokan harinya para penculik itu memutuskan untuk menculik mantan kekasih Amar yaitu Alin dia adalah mantan kekasih yang paling di sayanginya.

Benar saja pada hari kedua Alin diculik Amar sudah muncul di balik reruntuhan.

"Katakan padaku, berapa harga yang kau mau?"

"Sepuluh juta, tapi pilih satu dan bawa pergi, sedangkan yang satu lagi tinggalkan untuk kami."

Amar melihat Angel dan Alin bergantian.

Angel memiliki firasat buruk kalau seandainya Amar memilih Alin, namun dia berusaha meyakinkan diri sendiri kalau Amar mencintainya dan pasti memilihnya. Kalau tidak mencintainya dia gak mungkin menikah.

"Aku memilih Alin" jawab Amar.

Wajah Angel berubah menjadi pucat pasi, Amar sudah memilih menyelamatkan cinta pertamanya dan meninggalkan dirinya bersama para penculik.

"Harusnya aku sudah menduga bahwa di mata Amar kamu tidak berharga, kupikir aku sudah menghabiskan waktu menculik mu kemarin ternyata dia lebih memilih mantan kekasihnya. Sebagai ganti nya layani aku malam ini." gumam si penculik

Angel membeku, para penculik saja berpikir secara logika kenapa dia masih berharap kalau Amar akan memilihnya.

Lalu para penculik itu melepaskan Alin dan mendorongnya ke arah Amar.

"Amar aku sangat takut, sambil memeluk Amat." ucap Alin

"Jangan takut, ada aku disini." jawab Amar dengan sangat lembut.

Kata kata itu membuat Alin sedikit tenang, namun hal itu membuat Angel merasa sakit hati dan tiba tiba kehilangan kekuatannya.

Angel menatap Amar dengan kekecewaan, tatapan matanya yang biasanya begitu polos sekarang berubah menjadi sangat tajam. Amar merasa cemas, bukan dia tidak ingin menyelamatkan Angel namun Amar ingin menyelamatkan Alin terlebih dahulu.

Dia sudah ada disini tidak ada alasan untuk tidak menyelamatkannya.

Setelah waktu yang lama Angel berkata pada penculik itu "Kalian benar aku buta jatuh cinta pada orang yang salah, maka dari itu aku akan menemanimu malam ini. Tapi bisa kah kalian melepaskan ikatan nya dulu? Aku ingin mengucapkan salam perpisahan padanya."

Setelah berpikir sejenak penculik melepaskan nya "Kalau melihat caramu bicara aku yakin kamu tidak akan bergantung sama dia lagi."

Setelah melihat Angel dilepaskan, dia terhuyung berjalan ke arah Amar. Amar lega melihat Angel dilepaskan dia yakin Angel pintar dan bisa mengelabui para penculik itu, buktinya sekarang dia bisa lepas.

Amar melambaikan tangannya "Angel, kemari lah." namun yang mengejutkan adalah ia tidak mendekat bahkan Angel berlari mendekati jendela.

Amar dipenuhi rasa tidak percaya dan panik. Lalu berlari mendekat tapi dia hanya sempat memegang bajunya sedikit dan terdengar suara bruk orang jatuh.

Amar memandang Angel yang sudah penuh dengan genangan berwarna merah, dia tidak percaya Angel protes atas ketidakadilan nya dengan cara seperti ini.

Setelah beberapa saat datang lah polisi dan mengamankan para penculik itu.

...

Ketika membuka mata Angel heran melihat sekelilingnya berwarna putih dan bau disinfektan menyengat, bukan kah aku sudah mati? tapi kenapa badanku terasa sangat sakit.

Tiba tiba sebuah suara terdengar "Apakah kamu sudah bangun?"

Matanya menoleh melihat pria itu, dia terkejut melihat paman nya Amar duduk disampingnya. "Pergi"

Theo mengerucutkan bibirnya "Angel yang menyakitimu itu keponakan ku, jadi kamu tak perlu melampiaskan amarahmu padaku. Justru aku yang menyelamatkan mu, harusnya kamu berterima kasih padaku tapi karena kamu sudah mempunyai suami jadi kamu makan ini saja sebagai ucapan terima kasihnya."

"Aku tidak meminta mu menyelamatkan ku, lebih baik biarkan saja aku mati."

Theo membungkuk dan menggoda nya "Angel lihatlah dirimu begitu kusut dan tak terawat, sebelumnya aku belum pernah melihat mu acak acakan seperti ini."

Theo senyum mengejek "Tidak mudah bagiku untuk menyelamatkan mu Angel, aku sudah berinvestasi dalam hidupmu selama tujuh hari, apapun yang terjadi aku adalah pemegang saham mu jadi jika terjadi sesuatu bertanya lah terlebih dahulu padaku keputusannya sekarang aku yang menentukan."

Angel tercengang, dia merasa malu. Hidupnya telah diberikan orang tuanya, namun dia malah melompat dari gedung dan merasa benar benar mengecewakan orang tuanya.

Angel tiba tiba ingin hidup "Theo tolong aku, aku tak ingin cacat."

Rupanya Angel tidak percaya pada kemampuan Theo, dia adalah seorang dokter terbaik disini kalau begitu aku akan membuktikan kalau aku bisa membuatnya sembuh tanpa cacat.

Dengan sangat lembut Theo membuka baju Angel.

"Theo aku ini istri keponakan mu, berani nya kamu membuka bajuku begitu saja. Kamu memanfaatkan ku?"

Theo tidak menghentikan nya, dia malah menggodanya dengan sinis "Sudah tahu aku penggoda wanita, jadi kenapa aku harus bersembunyi padamu?"

Angel sangat marah sehingga terlihat dari napas dan telinga nya menjadi merah. Melihat ekspresi nya Theo tidak ingin pasien nya marah bagai manapun Angel adalah seorang pasien.

"Aku hanya memeriksa lukamu, apa yang kamu pikirkan?"

Angel menjadi malu melihat sikapnya sendiri lalu berkata "Aku tak ingin diperiksa olehmu, tolong panggilkan dokter perempuan saja."

Theo berkata dengan sungguh sungguh, "Angel seluruh rumah sakit tahu kalau hanya aku yang bisa menyelamatkan mu. Jika kamu tidak ingin cacat seumur hidupmu buanglah rasa malu itu karna beberapa bulan ke depan aku akan menemani dan memeriksa setiap inci kulitmu setiap hari."

Setelah mendengar hal itu Angel langsung terdiam tak bisa berkata kata dan membiarkan Theo mengobati lukanya.

Pada saat ini wajah Angel memerah karena menahan rasa malu, setelah diberikan obat Theo berdiri dan memasukan tangannya ke dalam jas putihnya.

"Amar menunggu diluar selama tujuh hari tujuh malam. Jika kau mau menemui nya aku akan memanggilnya masuk."

Tangan Angel tiba tiba memegang seprei, melihat ekspresi nya Theo kembali berkata "Jika kau tak ingin menemui nya, aku akan menyingkirkan nya."

Pikiran Angel tenang dalam sekejap "Panggil dia masuk."

Theo mengerutkan kening lalu berbalik berjalan ke arah pintu "Masuklah."

Amar masuk begitu melihat Angel kurus kering berantakan dia merasa sedikit terganggu namu dia berusaha menyingkirkan pikiran itu.

"Angel kenapa kamu melompat dari gedung? Aku tidak bilang aku tidak akan menyelamatkanmu. Aku hanya menyelamatkan Alin terlebih dahulu karena kamu tahu kan kalau Alin begitu lemah, dia tidak sekuat dirimu. Itulah sebabnya aku menyelamatkan nya terlebih dahulu."

"Angel apa kamu masih menyalahkan ku? Aku tidak ada hubungan apapun dengan Alin hanya mitra bisnis saja."

"Ayo kita cerai." ucap Angel

Dia tahu Amar bertahan dengan nya karena setelah menikah banyak aset yang meningkat pesat, makanya dia mempertahankan pernikahan tersebut. Karena jika berpisah dia harus membagi aset itu.

"Cerai?" Amar tidak bisa bercerai dengan Angel bahkan jika dia tidak mencintai nya pun Amar akan tetap mempertahankan nya.

"Angel aku tidak bisa menceraikan mu, kamu sedang dalam masa sulit pantaskah mengucapkan kata itu? Aku minta maaf ke depannya aku akan lebih baik lagi memperhatikan mu." Amar mengira Angel masih polos seperti dulu.

Angel tersenyum "Pikiran ku sudah bulat."

Perhitungan Amar meleset, dia berpikir setahun ke depan dia akan mendekat Alin dan membuang istrinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!