Cemburu si pelakor

Firman menghela napas dengan kasar. Ia berkacak pinggang sambil mendongak menatap langit-langit.

"Kenapa harus begini sih, Sayang? Kenapa kamu benar-benar berubah? Sebenarnya, satu hari itu... kamu kemana? Siapa yang kamu temui sehingga kamu benar-benar berubah menjadi sosok yang tak bisa Mas kenali lagi, hah?"

"Bukannya, aku sudah jawab ya, Mas? Bukan orang lain yang merubah aku, tapi kamu!" tegas Kalila dengan tatapan berapi-api.

"Oh iya, sebaiknya kamu pertimbangkan ucapan aku barusan. Minta tolonglah kepada istri mudamu itu!" lanjut Kalila.

Kalila berlalu pergi dengan tawa kecil yang benar-benar meremehkan Firman. Hatinya kini semakin layu. Pikirannya semakin terbuka bahwa Firman selama ini memang hanya ingin memanfaatkan dirinya.

*

Firman akhirnya tiba di rumah lewat tengah malam. Ketika ia menyalakan lampu, betapa terkejutnya ia saat menjumpai rumah yang benar-benar terlihat seperti kapal pecah.

Sampah bekas makanan ringan berserakan dimana-mana. Bantal sofa juga tidak berada pada tempatnya. Belum lagi, mangkok bekas mie rebus juga menumpuk di meja ruang tengah.

"Kalila!!" teriak Firman memanggil sang istri pertama. Sayangnya, tak ada jawaban meski Firman mengulang teriakannya berkali-kali.

"Mas, sudah pulang?"

Bukan Kalila yang muncul melainkan Lia. Wanita itu turun dari lantai dua dengan rambut yang awut-awutan. Matanya menyipit, berusaha terbuka meski rasa kantuk masih membujuk untuk tetap terpejam.

"Kalila mana?" tanya Firman.

"Kalila udah tidur, Mas. Kenapa memangnya?"

Firman menghela napas kasar. "Itu... siapa yang habis makan mie dan makanan ringan tapi nggak dibersihkan?"

Lia langsung nyengir kuda. "Aku sama Ibu kamu, Mas."

"Sebanyak itu sampahnya?"

"Kan, dari tadi pagi."

"Kenapa Kalila nggak beresin?"

Wajah Lia langsung ditekuk. Ia menempelkan tubuhnya ke tubuh sang suami kemudian bergelayut dengan sangat manja dilengan pria itu.

"Itu dia, Mas! Istri tua kamu itu nggak mau diajak kompromi. Dari tadi, aku sama Ibu udah paksa dia buat beresin rumah.Tapi, dianya nggak mau. Katanya, itu bukan tugasnya dia."

Firman merenung sejenak. Kalila yang sekarang benar-benar berbeda dengan Kalila yang dulu. Sejak kapan, Kalila tahan melihat rumah yang sangat berantakan seperti ini? Bukankah istri pertamanya itu sangat menyukai kebersihan?

"Kamu harus tegur dia, Mas! Kalau perlu, kamu ancam cerai aja kalau dia nggak mau nurut sama kamu lagi," lanjut Lia mengompori.

"Ya, nanti Mas akan tegur Kalila," angguk Firman. "Untuk sekarang, kamu aja yang bersihkan semua sampah-sampah itu ya, Sayang!"

"Kok jadi aku lagi yang kena?" protes Lia dengan wajah merengut kesal.

"Ya, mau gimana lagi? Kalila kan masih marah."

"Ish!! Kamu jahat, Mas!" Lia menghentakkan kakinya dengan kesal.

"Please kamu ngertiin dong, Lia! Saat ini, keadaan memang lagi nggak baik. Selama Kalila masih marah, maka selama itu juga kamu wajib bersabar."

"Kamu nggak adil, Mas!" ucap Lia dengan mata berkaca-kaca.

"Kalau kamu nggak mau, ya sudah! Mas akan cari pembantu tapi bayarnya dengan cara memotong jatah kamu separuh setiap bulannya."

"Jangan dong, Mas!"

"Makanya, nurut apa kata Mas, Lia!"

Firman berlalu begitu saja tanpa menunggu komentar lebih lanjut dari istri mudanya itu. Kepalanya sudah hampir pecah akibat masalah yang ada di toko. Jika ditambah lagi dengan masalah rumah, maka kepala Firman benar-benar bisa meledak.

Tujuannya kini ke kamar sang istri pertama. Bayang-bayang wajah dan penampilan Kalila yang sungguh berbeda terus menari-nari dalam benaknya.

Ah, Firman mendadak rindu kepada istri pertamanya itu. Apalagi, kini ia baru sadar bahwa sudah lama sekali dia tak pernah lagi menyentuh Kalila.

Tok! Tok! Tok!

"Kalila! Buka pintunya, Sayang!" panggil Firman sambil mengetuk pintu.

"Pasti Kalila akan sangat senang sekali jika tahu aku mau tidur dengannya malam ini." Firman bermonolog dalam hati sambil mesem-mesem sendiri.

"Kalila, ini Mas. Buka pintunya, sayang! Ayo!"

Tak ada jawaban. Kalila sepertinya tertidur dengan lelap sekali.

"Kalila!! Mas kangen. Tolong buka pintunya! Mas mau tidur sama kamu malam ini."

"Apa kamu bilang, Mas? Kamu mau tidur sama perempuan burik itu?"

Glek!

Firman susah payah meneguk salivanya yang mendadak kering. Ketika dia berbalik, ia menemukan sosok istri mudanya yang sudah meneteskan air mata.

"Kamu benar-benar jahat, Mas! Kamu tega minta aku untuk membersihkan seisi rumah tengah malam begini, sementara kamu mau senang-senang sama perempuan burik itu, iya?"

"Bu-bukan. Bukan seperti itu, Kalila!" geleng Firman menyangkal.

"Lia, Mas! Namaku Lia! Bukan Kalila!" seru Lia dengan penuh luka. Tega sekali suaminya memanggil nama istri pertamanya saat berhadapan dengan dirinya.

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ga bayangin si lia kalo firman cerai sm kalila, jd isteri satu2 nya suami patriarki bin red flag gini 😂

2025-03-18

0

Uthie

Uthie

Hahahaa..... drama suami beristri dua 😂😂😂

2024-11-17

0

guntur 1609

guntur 1609

mimpi x ye

2025-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Memergoki
3 Pelajaran pertama
4 Rancangan balas dendam
5 Adik kecil
6 Kuras isi ATM ini !
7 Dulu dan sekarang
8 Amarah Kalandra
9 Tuduhan
10 Kalila mengamuk
11 Kelakuan si miskin
12 Surat perjanjian
13 Rasa kehilangan
14 Firman pusing
15 Pasti bisa!
16 Cemburu si pelakor
17 Dimana uangku?
18 Shopping
19 Jendral
20 Fitnah teman kantor
21 Rencana Firman dan Fika
22 Gagal
23 Salah satunya?
24 Menginginkan Kalila
25 Masuk jebakan
26 Jendral yang mana?
27 Siapa Kalandra Hardian?
28 Perubahan rencana Kalila
29 Meminta perhiasan kembali
30 Harapan Firman
31 Menantang cerai
32 Alasan mempertahankan Kalila
33 Senjata baru
34 Ada rahasia?
35 Kebakaran
36 Meminjam kembali
37 Berusaha menghasut
38 Zonk
39 Ancaman Firman
40 Bukan Kakak kandung Kalila?
41 Talak aku!
42 Rencana selanjutnya
43 Vivi si manipulatif
44 Dugaan perselingkuhan
45 Rekaman video
46 Tuntutan di persidangan nanti
47 Pembalasan untuk Sindi bag. 1
48 Pembalasan untuk Sindi bag. 2
49 Percaya diri
50 Tak mau membantu
51 Tanah harapan terakhir
52 Ditagih hutang
53 Permintaan Firman
54 Main keroyokan
55 Masukan sesat
56 Selingkuh yang sebenarnya
57 Talak untuk istri kedua
58 Siapa!?
59 Tamu
60 Toko milikku
61 Keadaan Bu Midah
62 Fika dan misinya
63 Jadi makmum saya, mau?
64 Kehadiran Fika
65 Firman pasrah
66 Mendatangi Firman
67 Video yang hilang
68 Dadakan
69 Aku... kangen
70 Modus
71 Penyelamat
72 Selingkuhan yang lain
73 Klarifikasi
74 Mendatangi Lia
75 Nasib Firman
76 Lumpuh
77 menghadapi kenyataan
78 Rekomendasi Kalila
79 Diandra menang
80 Siapa yang ganteng?
81 Saat jatuh
82 Dijenguk Kalila
83 Pertengkaran
84 Memangnya, bisa apa?
85 Aksi Riko
86 Fika ikut-ikutan
87 Istri harus patuh!
88 Jebakan Jendral
89 Kebangkitan Diandra
90 Rapat keluarga Jendral
91 Sebuah pilihan
92 Diusir?
93 Hari terburuk Firman
94 Ingin bantuan Kalila
95 Mau jadi menantu Tante?
96 Bertemu mereka lagi
97 Mengerjai mereka
98 Menyiksa mertua
99 Keluar dari rumah
100 Benalu di rumah Vivi
101 Obat
102 Tekad Firman
103 Gagal traktir
104 Dua wanita
105 Kembali teringat mantan
106 Riko ketahuan selingkuh
107 Inikah rasanya?
108 Kedatangan Tamu
109 Izinkan!
110 Ayo, klarifikasi!
111 Ketakutan
112 Jadi pengemis
113 Perlawanan Fika
114 Kehilangan akal sehat
115 Mengusir anak-anak
116 Ancaman untuk pasangan selingkuh
117 Permintaan Kakak
118 Hasil ngemis
119 Menjelang akad
120 Misi menjodohkan Kalandra
121 Ketiban sialnya saja
122 Terpaksa memilih
123 Fika pergi
124 Mencari tumpangan
125 Bukan perkara sepele
126 Ipar
127 Dihina ternyata menyakitkan
128 Firman pergi
129 Mulai dari awal
130 Kehidupan Riko
131 Harus kemana?
132 Babak bahagia
133 Percaya diri Riko
134 Ingin cerai saja
135 Mengusir mereka
136 Tidak diakui
137 Bukan anakku?
138 Hasil test DNA
139 Merebut segalanya
140 Kena tipu
141 Menolak membantu
142 Ending
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal
2
Memergoki
3
Pelajaran pertama
4
Rancangan balas dendam
5
Adik kecil
6
Kuras isi ATM ini !
7
Dulu dan sekarang
8
Amarah Kalandra
9
Tuduhan
10
Kalila mengamuk
11
Kelakuan si miskin
12
Surat perjanjian
13
Rasa kehilangan
14
Firman pusing
15
Pasti bisa!
16
Cemburu si pelakor
17
Dimana uangku?
18
Shopping
19
Jendral
20
Fitnah teman kantor
21
Rencana Firman dan Fika
22
Gagal
23
Salah satunya?
24
Menginginkan Kalila
25
Masuk jebakan
26
Jendral yang mana?
27
Siapa Kalandra Hardian?
28
Perubahan rencana Kalila
29
Meminta perhiasan kembali
30
Harapan Firman
31
Menantang cerai
32
Alasan mempertahankan Kalila
33
Senjata baru
34
Ada rahasia?
35
Kebakaran
36
Meminjam kembali
37
Berusaha menghasut
38
Zonk
39
Ancaman Firman
40
Bukan Kakak kandung Kalila?
41
Talak aku!
42
Rencana selanjutnya
43
Vivi si manipulatif
44
Dugaan perselingkuhan
45
Rekaman video
46
Tuntutan di persidangan nanti
47
Pembalasan untuk Sindi bag. 1
48
Pembalasan untuk Sindi bag. 2
49
Percaya diri
50
Tak mau membantu
51
Tanah harapan terakhir
52
Ditagih hutang
53
Permintaan Firman
54
Main keroyokan
55
Masukan sesat
56
Selingkuh yang sebenarnya
57
Talak untuk istri kedua
58
Siapa!?
59
Tamu
60
Toko milikku
61
Keadaan Bu Midah
62
Fika dan misinya
63
Jadi makmum saya, mau?
64
Kehadiran Fika
65
Firman pasrah
66
Mendatangi Firman
67
Video yang hilang
68
Dadakan
69
Aku... kangen
70
Modus
71
Penyelamat
72
Selingkuhan yang lain
73
Klarifikasi
74
Mendatangi Lia
75
Nasib Firman
76
Lumpuh
77
menghadapi kenyataan
78
Rekomendasi Kalila
79
Diandra menang
80
Siapa yang ganteng?
81
Saat jatuh
82
Dijenguk Kalila
83
Pertengkaran
84
Memangnya, bisa apa?
85
Aksi Riko
86
Fika ikut-ikutan
87
Istri harus patuh!
88
Jebakan Jendral
89
Kebangkitan Diandra
90
Rapat keluarga Jendral
91
Sebuah pilihan
92
Diusir?
93
Hari terburuk Firman
94
Ingin bantuan Kalila
95
Mau jadi menantu Tante?
96
Bertemu mereka lagi
97
Mengerjai mereka
98
Menyiksa mertua
99
Keluar dari rumah
100
Benalu di rumah Vivi
101
Obat
102
Tekad Firman
103
Gagal traktir
104
Dua wanita
105
Kembali teringat mantan
106
Riko ketahuan selingkuh
107
Inikah rasanya?
108
Kedatangan Tamu
109
Izinkan!
110
Ayo, klarifikasi!
111
Ketakutan
112
Jadi pengemis
113
Perlawanan Fika
114
Kehilangan akal sehat
115
Mengusir anak-anak
116
Ancaman untuk pasangan selingkuh
117
Permintaan Kakak
118
Hasil ngemis
119
Menjelang akad
120
Misi menjodohkan Kalandra
121
Ketiban sialnya saja
122
Terpaksa memilih
123
Fika pergi
124
Mencari tumpangan
125
Bukan perkara sepele
126
Ipar
127
Dihina ternyata menyakitkan
128
Firman pergi
129
Mulai dari awal
130
Kehidupan Riko
131
Harus kemana?
132
Babak bahagia
133
Percaya diri Riko
134
Ingin cerai saja
135
Mengusir mereka
136
Tidak diakui
137
Bukan anakku?
138
Hasil test DNA
139
Merebut segalanya
140
Kena tipu
141
Menolak membantu
142
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!