Amarah Kalandra

"Aku rindu kamar ini!" ucap Kalila sembari mendaratkan tubuh lelahnya diatas tempat tidur yang terasa sangat nyaman.

"Abang berusaha menjaga supaya kamar ini selalu terlihat sama. Supaya, jika kamu pulang nanti, kamu tidak akan merasa asing,"celetuk Kalandra.

"Terimakasih, Abang!" Kalila kembali merasakan haru yang menyeruak didalam dadanya.

"Ganti pakaianmu sebelum tidur! Kalau Abang boleh jujur, Abang benar-benar sakit mata melihat penampilanmu yang seperti ini!"

Bola mata Kalila tampak membulat sempurna. Dia mencebik mendengar ucapan terus terang dari mulut sang kakak yang sedari dulu memang tak suka basa-basi.

"Iya,iya."

"Abang akan kembali ke kamar sekarang. Selamat tidur! Besok pagi, kita jumpa di meja makan!"

"Iya, Bang!" angguk Kalila antusias. "Selamat tidur!"

Entah sudah berapa lama, Kalila tak melihat baju-baju bagus seperti yang saat ini ia jumpai didalam lemari pakaiannya. Semua itu adalah model terbaru dengan harga yang hampir semuanya benar-benar fantastis.

"Abang ternyata masih ingat sama seleraku. Semua bajunya cantik-cantik." Kalila tersenyum. Ia benar-benar bingung untuk memilih piyama mana yang harus ia kenakan karena semuanya sungguh sangat bagus.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Kalila kemudian duduk didepan meja rias. Diperhatikannya wajah yang kini benar-benar sangat kusam.

Tanpa sadar, Kalila memegang pipinya sendiri. Tersenyum miris, kala membandingkan penampilannya yang dulu dengan penampilannya yang sekarang.

"Kenapa aku baru sadar kalau selama ini aku benar-benar terlihat seperti seorang pembantu?" lirih Kalila. "Bukan. Bahkan, pembantu saja, mungkin jauh lebih terawat dibanding aku."

"Aku benar-benar ditipu oleh Mas Firman. Selama ini, aku percaya bahwa dia benar-benar mencintaiku apa adanya. Tapi, ternyata tidak. Dia memintaku untuk tidak membeli skincare dan pakaian bagus bukan karena ikhlas menerimaku apa adanya. Tapi, karena dia memang tidak sudi mengeluarkan uangnya untuk aku."

Sudut hati Kalila bergetar. Ia tiba-tiba teringat akan penampilan selingkuhan suaminya.

Lia sangat seksi. Meski kulitnya tidak terlalu putih, namun wajahnya benar-benar mulus dan terawat. Belum lagi, ia pandai berpenampilan menggoda dengan make-up dan lingerie yang membuat Firman sampai mabuk kepayang.

"Kenapa aku terlalu dibutakan cinta, Tuhan!? Andai dulu aku menolak Mas Firman, tidak mungkin nasibku akan semenyedihkan ini!"

Tangan Kalila kemudian terkepal dengan sangat erat. Bencinya terhadap Firman semakin menggunung saat dia mengingat-ingat seperti apa perlakuan Firman selama ini terhadap dirinya.

"Kita benar-benar harus membuat perhitungan, Mas! Aku yang mengantarkan kamu menuju ke puncak kesuksesan. Maka, aku pula yang harus mengantarkan kamu untuk turun ke dasar kebangkrutan . Kita lihat, apakah gundikmu masih akan memujamu jika kamu sudah kembali ke asalmu?"

*

"Masih belum ada kabar dari Kalila, Man?"

"Belum, Bu," geleng Firman lemas.

"Kalau begitu, lebih baik kamu tidur saja, Man! Ini sudah malam. Kasihan, kalau kamu harus begadang hanya demi menunggu perempuan seperti dia."

"Iya, Mas! Kita bobo, yuk! Lia udah ngantuk," rengek sang istri muda.

"Kamu tidur duluan saja, Sayang! Mas masih ingin menunggu Kalila."

"Tapi, Lia nggak mau bobo sendiri. Pengennya dikeloni sama Mas Firman!"

Tingkah manja Lia benar-benar seperti anak kecil. Hal itu yang membuat Firman jadi jatuh cinta.

Dan, akhirnya Firman tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti permintaan wanita itu.

"Ya sudah, ayo kita tidur!"

"Ayo, Mas!"

Bu Midah tersenyum puas melihat putranya bersedia menuruti permintaan Lia. Wanita paruh baya itu pun gegas kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

"Mas, kok kita malah ke kamar ini, sih?" tanya Lia saat Firman membawanya menuju ke kamar yang bersebelahan dengan kamar Kalila.

"Terus, maunya dimana?"

"Aku mau kamar yang itu," tunjuk Lia ke arah kamar milik Kalila.

"Itu kamarnya Kalila, Sayang. Mana mungkin kita tidur di kamarnya."

"Aku maunya kamar yang itu." Lia mengerucutkan bibirnya dengan manja. "Boleh, ya?"

"Tapi..."

"Katanya, Mas mau jadiin aku ratu di rumah ini. Tapi, kenapa mengabulkan satu permintaan kecil kayak gini aja, Mas Firman nggak mau?"

"Bukannya nggak mau, Lia Sayang! Tapi..."

"Pokoknya, Lia mau kamar yang itu. Kalau Mas Firman nggak mau kabulin, lebih baik Lia pergi aja," ancam Lia.

"Oke. Kamu boleh tidur di kamar Kalila. Bagaimana? Sudah puas?"

"Yey!!!" Lia memekik senang. "Terimakasih, Mas!" dipeluknya Firman dengan erat.

"Maafkan Mas, Kalila! Mas harap, kamu bisa mengerti dengan posisi Mas saat kamu pulang nanti," bisik Firman dalam hati.

*

Pagi akhirnya tiba. Kalila sudah bergabung bersama Kalandra di meja makan untuk sarapan bersama.

"Kalila, makan pelan-pelan! Tidak ada yang berniat merebut makanan dari piringmu!" tegur Kalandra saat melihat cara makan sang adik yang benar-benar rakus.

Ia seperti tak mengenali adiknya lagi. Keanggunan yang dulu selalu diperlihatkan Kalila, kini seolah hilang dan tak pernah ada.

"Maaf, Bang! Tapi, Kalila benar-benar sangat lapar. Dan, baru kali ini setelah sekian lama, Kalila bisa memakan makanan yang layak."

"Makanan yang layak? Apa maksud kamu, La?"

Kalila menarik napas panjang. Sepersekian detik berikutnya, ia menggeleng pelan.

"Bukan apa-apa. Abang nggak perlu pikirin itu."

"Jujur, Kalila!" pinta Kalandra dengan penuh penekanan. "Makanan seperti apa yang diberikan oleh Firman semenjak kamu menjadi istrinya?"

Glek!

Kalila mendadak kesulitan untuk menelan makanannya. Ia pun segera meraih air minum yang ada didekat lengannya lalu meminumnya hingga tersisa setengah.

"Jawab, Kalila!" desak Kalandra tak sabaran.

"Kadang nasi sama tempe. Kadang juga, dikasih nasi sama ikan asin. Dan..." Kalila ragu untuk melanjutkan. Ia hanya bisa menggigit bibir bawahnya karena ragu.

"Apa lagi?" tanya Kalandra.

"Kalila juga sering dipaksa makan nasi dan lauk basi."

Degh!

Dada Kalandra mendadak terasa sangat sesak. Sepasang matanya memerah dengan air mata yang mulai berlinang.

Tak ia sangka, adik yang ia jaga dengan sepenuh hati bak putri raja, justru diperlakukan seperti sampah oleh orang lain.

"Anj ing! Abang nggak bisa tinggal diam! Abang akan bikin perhitungan dengan laki-laki bajingan itu!"

Kalandra berdiri. Ia akan membuat perhitungan dengan Firman sekarang juga!

"Abang!! Jangan!"

Terpopuler

Comments

Roro Rodhiyah

Roro Rodhiyah

cuihh💦💦

2025-02-23

1

Mak e Tongblung

Mak e Tongblung

saya suka kata2 ini

2024-12-13

1

Ma Em

Ma Em

Kalandra balas perbuatan Firman pada Kalila dan tunjukan siapa Kalila sebenarnya yg selalu dia hina dan dijadikan pembantu dirumah suaminya sendiri biarkan bu Midah dan si Firman menyesal dan lbh baik Kalila segera gugat cerai sama Firman

2024-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Memergoki
3 Pelajaran pertama
4 Rancangan balas dendam
5 Adik kecil
6 Kuras isi ATM ini !
7 Dulu dan sekarang
8 Amarah Kalandra
9 Tuduhan
10 Kalila mengamuk
11 Kelakuan si miskin
12 Surat perjanjian
13 Rasa kehilangan
14 Firman pusing
15 Pasti bisa!
16 Cemburu si pelakor
17 Dimana uangku?
18 Shopping
19 Jendral
20 Fitnah teman kantor
21 Rencana Firman dan Fika
22 Gagal
23 Salah satunya?
24 Menginginkan Kalila
25 Masuk jebakan
26 Jendral yang mana?
27 Siapa Kalandra Hardian?
28 Perubahan rencana Kalila
29 Meminta perhiasan kembali
30 Harapan Firman
31 Menantang cerai
32 Alasan mempertahankan Kalila
33 Senjata baru
34 Ada rahasia?
35 Kebakaran
36 Meminjam kembali
37 Berusaha menghasut
38 Zonk
39 Ancaman Firman
40 Bukan Kakak kandung Kalila?
41 Talak aku!
42 Rencana selanjutnya
43 Vivi si manipulatif
44 Dugaan perselingkuhan
45 Rekaman video
46 Tuntutan di persidangan nanti
47 Pembalasan untuk Sindi bag. 1
48 Pembalasan untuk Sindi bag. 2
49 Percaya diri
50 Tak mau membantu
51 Tanah harapan terakhir
52 Ditagih hutang
53 Permintaan Firman
54 Main keroyokan
55 Masukan sesat
56 Selingkuh yang sebenarnya
57 Talak untuk istri kedua
58 Siapa!?
59 Tamu
60 Toko milikku
61 Keadaan Bu Midah
62 Fika dan misinya
63 Jadi makmum saya, mau?
64 Kehadiran Fika
65 Firman pasrah
66 Mendatangi Firman
67 Video yang hilang
68 Dadakan
69 Aku... kangen
70 Modus
71 Penyelamat
72 Selingkuhan yang lain
73 Klarifikasi
74 Mendatangi Lia
75 Nasib Firman
76 Lumpuh
77 menghadapi kenyataan
78 Rekomendasi Kalila
79 Diandra menang
80 Siapa yang ganteng?
81 Saat jatuh
82 Dijenguk Kalila
83 Pertengkaran
84 Memangnya, bisa apa?
85 Aksi Riko
86 Fika ikut-ikutan
87 Istri harus patuh!
88 Jebakan Jendral
89 Kebangkitan Diandra
90 Rapat keluarga Jendral
91 Sebuah pilihan
92 Diusir?
93 Hari terburuk Firman
94 Ingin bantuan Kalila
95 Mau jadi menantu Tante?
96 Bertemu mereka lagi
97 Mengerjai mereka
98 Menyiksa mertua
99 Keluar dari rumah
100 Benalu di rumah Vivi
101 Obat
102 Tekad Firman
103 Gagal traktir
104 Dua wanita
105 Kembali teringat mantan
106 Riko ketahuan selingkuh
107 Inikah rasanya?
108 Kedatangan Tamu
109 Izinkan!
110 Ayo, klarifikasi!
111 Ketakutan
112 Jadi pengemis
113 Perlawanan Fika
114 Kehilangan akal sehat
115 Mengusir anak-anak
116 Ancaman untuk pasangan selingkuh
117 Permintaan Kakak
118 Hasil ngemis
119 Menjelang akad
120 Misi menjodohkan Kalandra
121 Ketiban sialnya saja
122 Terpaksa memilih
123 Fika pergi
124 Mencari tumpangan
125 Bukan perkara sepele
126 Ipar
127 Dihina ternyata menyakitkan
128 Firman pergi
129 Mulai dari awal
130 Kehidupan Riko
131 Harus kemana?
132 Babak bahagia
133 Percaya diri Riko
134 Ingin cerai saja
135 Mengusir mereka
136 Tidak diakui
137 Bukan anakku?
138 Hasil test DNA
139 Merebut segalanya
140 Kena tipu
141 Menolak membantu
142 Ending
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal
2
Memergoki
3
Pelajaran pertama
4
Rancangan balas dendam
5
Adik kecil
6
Kuras isi ATM ini !
7
Dulu dan sekarang
8
Amarah Kalandra
9
Tuduhan
10
Kalila mengamuk
11
Kelakuan si miskin
12
Surat perjanjian
13
Rasa kehilangan
14
Firman pusing
15
Pasti bisa!
16
Cemburu si pelakor
17
Dimana uangku?
18
Shopping
19
Jendral
20
Fitnah teman kantor
21
Rencana Firman dan Fika
22
Gagal
23
Salah satunya?
24
Menginginkan Kalila
25
Masuk jebakan
26
Jendral yang mana?
27
Siapa Kalandra Hardian?
28
Perubahan rencana Kalila
29
Meminta perhiasan kembali
30
Harapan Firman
31
Menantang cerai
32
Alasan mempertahankan Kalila
33
Senjata baru
34
Ada rahasia?
35
Kebakaran
36
Meminjam kembali
37
Berusaha menghasut
38
Zonk
39
Ancaman Firman
40
Bukan Kakak kandung Kalila?
41
Talak aku!
42
Rencana selanjutnya
43
Vivi si manipulatif
44
Dugaan perselingkuhan
45
Rekaman video
46
Tuntutan di persidangan nanti
47
Pembalasan untuk Sindi bag. 1
48
Pembalasan untuk Sindi bag. 2
49
Percaya diri
50
Tak mau membantu
51
Tanah harapan terakhir
52
Ditagih hutang
53
Permintaan Firman
54
Main keroyokan
55
Masukan sesat
56
Selingkuh yang sebenarnya
57
Talak untuk istri kedua
58
Siapa!?
59
Tamu
60
Toko milikku
61
Keadaan Bu Midah
62
Fika dan misinya
63
Jadi makmum saya, mau?
64
Kehadiran Fika
65
Firman pasrah
66
Mendatangi Firman
67
Video yang hilang
68
Dadakan
69
Aku... kangen
70
Modus
71
Penyelamat
72
Selingkuhan yang lain
73
Klarifikasi
74
Mendatangi Lia
75
Nasib Firman
76
Lumpuh
77
menghadapi kenyataan
78
Rekomendasi Kalila
79
Diandra menang
80
Siapa yang ganteng?
81
Saat jatuh
82
Dijenguk Kalila
83
Pertengkaran
84
Memangnya, bisa apa?
85
Aksi Riko
86
Fika ikut-ikutan
87
Istri harus patuh!
88
Jebakan Jendral
89
Kebangkitan Diandra
90
Rapat keluarga Jendral
91
Sebuah pilihan
92
Diusir?
93
Hari terburuk Firman
94
Ingin bantuan Kalila
95
Mau jadi menantu Tante?
96
Bertemu mereka lagi
97
Mengerjai mereka
98
Menyiksa mertua
99
Keluar dari rumah
100
Benalu di rumah Vivi
101
Obat
102
Tekad Firman
103
Gagal traktir
104
Dua wanita
105
Kembali teringat mantan
106
Riko ketahuan selingkuh
107
Inikah rasanya?
108
Kedatangan Tamu
109
Izinkan!
110
Ayo, klarifikasi!
111
Ketakutan
112
Jadi pengemis
113
Perlawanan Fika
114
Kehilangan akal sehat
115
Mengusir anak-anak
116
Ancaman untuk pasangan selingkuh
117
Permintaan Kakak
118
Hasil ngemis
119
Menjelang akad
120
Misi menjodohkan Kalandra
121
Ketiban sialnya saja
122
Terpaksa memilih
123
Fika pergi
124
Mencari tumpangan
125
Bukan perkara sepele
126
Ipar
127
Dihina ternyata menyakitkan
128
Firman pergi
129
Mulai dari awal
130
Kehidupan Riko
131
Harus kemana?
132
Babak bahagia
133
Percaya diri Riko
134
Ingin cerai saja
135
Mengusir mereka
136
Tidak diakui
137
Bukan anakku?
138
Hasil test DNA
139
Merebut segalanya
140
Kena tipu
141
Menolak membantu
142
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!