Kediaman Jack Adinata
Mia sampai rumahnya agak terlambat, ia sedang menyusun alasan apa yang cocok jika Mommy-nya bertanya nanti. Setelah turun dari mobil, Mia mendekati Pak Hasan yang ingin membawa mobil ke garasi.
"Pak, tolong masalah tadi jangan sampai Daddy tau!" Mia memohon Pak Hasan tidak mengadukan aksi nekatnya tadi.
Pak Hasan bingung, sudah kewajibannya memberi tahu Tuan Jack semua yang terjadi pada Mia. Tapi tatapan memelas yang diberikan Mia mampu meluluhkan niatnya.
"Bapak ga akan kasih tau Tuan, asal nona janji tidak nekat lagi!"
"Siap Pak." Mia memberi hormat pada Pak Hasan seperti memberi hormat saat upacara sekolah.
"Aku masuk dulu ya pak." Mia pamit meninggalkan Pak Hasan.
Pak Hasan menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Nona mudanya.
Maya menyambut Mia dengan raut wajah khawatir. "Kok telat pulangnya?"
"Hm... tadi mampir ke mini market dulu Mom... biasa beli coklat." Mia tersenyum menyembunyikan kebohongannya.
Maya memicingkan mata membuat Mia mendadak kikuk. Ia menyelipkan rambutnya ditelinga untuk menetralkan rasa gugup. Tangan Maya terangkat kearah kepala Mia.
"Aduh, ketauan ga ya?" Batin Mia.
Kini dia pasrah jika ketahuan oleh Mommy-nya, sambil memejamkan mata Mia menunduk.
"Kamu kenapa nutup mata?" Mia membuka mata perlahan dan mendongakkan kepala menatap Mommy-nya.
Maya mengelus rambut Mia lembut. "Lain kali kasih kabar klo mau pulang telat, minimal WA Mommy. Ok?"
"Maafin Mia ya, ga akan gitu lagi." Mia memeluk Maya erat.
"Maaf diterima, ya udah sana mandi. Udah bau kecut." Ucap Maya sambil menutup hidungnya.
Mia cemberut sambil menggembungkan pipinya yang chabi menjadi semakin chabi. Maya terkekeh dan melepas pelukan. "Ayo cepat mandi!"
Dengan langkah malas Mia menaiki anak tangga menuju kamarnya, ia menghempas tubuhnya di atas kasur yang empuk mengelus-elus mencari posisi nyaman. Mia menatap langit-langit kamar, pikirannya menerawang pada lelaki yang baru saja ia tolong.
Semoga dia baik-baik aja.
"Hei, untuk apa aku memikirkan orang yang senang menyakitiku?" Mia bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi ranjang.
"Pada dasarnya dia orang yang baik." Mia kembali bermonolog. "Sudah lah, lebih baik aku mandi."
🌷🌷🌷
Apartement Farel
Klik
Suara pintu apartement terbuka, dengan tertatih-tatih Farel memasukinya. Dia berjalang gontai menuju sofa ruang TV, merebahkan tubuhnya yang nyeri. Farel menghela nafas dalam dan meringis saat sakit diperutnya terasa.
"Ya ampun Babe, kamu kenapa?" Raisa memekik melihat keadaan Farel. ia mendekat dan duduk di sisi sofa tempat Farel berbaring.
Farel mengerutkan kening melihat Raisa yang ada di apartemennya. Dia lupa bahwa ia sendiri yang menyuruh Raisa datang. "Aku gak apa-apa."
"Gak apa-apa gimana? Muka mu memar Babe!" Raisa hendak menyentuh wajah Farel namun Farel menahan tangannya.
"Kamu bisa pulang sendirikan? Aku lagi pengen sendiri!"
"Aku gak mau ninggalin kamu sendiri, biar aku yang obatin kamu ya."
Tatapan Farel berubah tajam. "Kamu tau kan aku gak suka mengulang bicara."
Raisa menelan ludahnya sesaat mendengar nada suara Farel yang berubah menjadi dingin. "Ok, aku pulang!"
Suaranya parau karena menahan tangis. Baru kali ini Farel bersikap dingin padanya. Raisa pergi dengan membanting pintu hingga membuat suara cukup keras.
"Damn it!" Umpat Farel kaget karena suara bantingan pintu. Farel menaruh lengan diatas matanya yang terpejam, ia teringat kejadian tadi. Bayangan Mia yang tersenyum manis lalu pergi membuat hatinya gundah.
Perasaan apa ini?
Please rate, vote dan likenya yach!
Sertakan comment kalian agar aku lebih baik lagi, Enjoy!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ney Maniez
il feel dluan sihh sm kamu
2023-10-16
0
via tingting
daebaaakk
2021-03-18
1
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔
aku mampir 5 bab, nyicil dulu bacanya
2021-01-05
4