Dibalik pohon rindang terdapat dua insan yang sedang mabuk asmara, mereka bercumbu seolah tidak ada hari esok. Bibir yang saling bertaut menimbulkan bunyi saat lidah itu membelit.
"Hhmmm." Si wanita mendesah menikmati permainan sang lelaki, tangannya bergerilya menjamah setiap lekuk tubuhnya. Meremas dengan lembut ketika sampai di puncak gunung kembar wanita itu.
"Cari kamar hotel sana, klo ga mampu gue bayarin!"
Pasangan itu terkesiap mendengar seseorang yang memergoki mereka.
"Shit, apa mau lo sih Har??" Farel mengumpat kesal.
Raisa sibuk merapikan bajunya sambil menunduk malu. Farel membisikkan sesuatu kemudian ia pergi.
"Tunggu aku di apartement pas pulang sekolah ya, sana ke kelas!" Sebelum itu Farel mengecup pelipis Raisa.
Haris berdecak jijik. "Ck, cewe modelan Raisa lo suka... Lo gak tau aja dia barang bekas."
"Jaga mulut lo, sok tau!"
"Nanti juga lo tau sendiri tanpa gue bongkar kedoknya di depan lo."
Farel tak menghiraukan, ia sibuk menyalakan sebatang rokok di antara jepitan jarinya.
"Gue ga kaya lo yang suka kasur berjalan." Farel menghembuskan asap lewat hidungnya.
"Brengsek lo! Klo ga suka, jangan bikin anak orang sakit donk!"
"Dia ga terlihat sakit tuh, kayanya juga kejadian kemarin ga berpengaruh." Farel merasa sedikit kesal, jauh di dalam hatinya. Merasa pendekatannya tidak menaruh dampak apa-apa pada Mia yang selalu riang.
Farel akui, Mia sosok yang enak di ajak berbagi cerita. Cerdas dan tidak sensitif, ia merasa jadi diri sendiri ketika itu. Namun egonya bangkit saat Mia biasa saja. Mia tidak marah saat Farel ketahuan membohonginya.
"Gue lebih tau dia kaya gimana, dia bukan cewe manja dan cengeng macam pacar lo."
Farel terkekeh "Tinggal bilang aja seh klo lo suka dia, ambil gue ga butuh!"
"Susah ngomong sama tembok kaya lo." Haris memilih pergi dari pada berujung adu tinju dengan sahabatnya itu.
Farel tertawa miris melihat kepergian Haris.
🌷🌷🌷
"Bye big girl, besok kita jelong-jelong ke mall ya." Laras melambaikan tangan perpisahan. Karena sudah waktunya pulang sekolah.
Mia tertawa kecil "Liat besok ya! Gue gak janji."
Mia akan memasuki mobil namun terhenti kala namanya dipanggil.
"Mia!"
"Haris... ada apa?"
"Besok ada waktu ga? Anterin gue ke toko buku."
Mia berfikir sejenak, mungkin besok bisa sekalian pergi dengan Laras.
"Ok, pulang sekolah ya." Mia memastikan sambil tersenyum manis.
"Gue suka liat senyum lo." Haris keceplosan
"Hah?" Mia seperti mendengar sesuatu yang aneh.
"Ngga, maksud gue... Udah ya gue pulang dulu." Haris langsung melesak pergi dengan wajahnya yang merah padam.
Mia hanya memandang penuh tanya sambil menggelengkan kepalanya. Di lain tempat Farel melihat interaksi Mia dan Haris, timbul rasa kesal.
"Ngapain gue ngurusin dia?" Farel melajukan mobilnya meninggalkan sekolah.
🌷🌷🌷
Sore itu cuaca agak mendung, langit yang menghitam menandakan akan turun hujan. Farel membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, saat di persimpangan jalan mobilnya dihadang oleh 2 motor besar.
Farel terkejut, ia ketakutan bahwa pengemudi motor itu begal. Salahnya memilih jalan yang sepi, niatnya memotong jalan agar cepat sampai apartement.
"Aduh, mana 3 orang. Gue pasti kalah." Batin Farel.
Tok tok tok
Kaca mobil diketuk dengan keras, Farel menegang. Ia menahan nafas dalam ketika suara salah satu begal itu terdengar.
"Turun!!! Klo ga mau kaca mobil lo gue ancurin."
Please rate, vote dan likenya yach!!
Tinggalkan jejakmu berupa komentar agar aku lebih baik lagi, Enjoy!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤
wahhh sukurin
2023-09-21
0
Miss asthura
mampus
2021-10-28
0
via tingting
hapuuuukkk
2021-03-18
0