Bab 31. pernikahan Tian dan putri

Putri berdiri di samping Tian, mengenakan gaun pengantin berwarna merah muda yang anggun. Meski hatinya masih dipenuhi dengan kebingungan, senyumnya tak bisa dipungkiri. Di sekeliling mereka, suasana pernikahan berlangsung meriah. Keluarga dan teman-teman berkumpul, menantikan momen indah ini dengan penuh antusiasme.

Tian, yang tampak tampan dalam tuxedo hitamnya, memandang Putri dengan penuh cinta. "Putri, ini adalah hari kita. Kita akan memulai babak baru dalam hidup kita," katanya dengan suara yang lembut namun tegas. Ia meraih tangan Putri, menggenggamnya erat seolah ingin memberinya kekuatan.

Putri menatap Tian dengan tatapan campur aduk. "Tian, aku... aku tidak tahu harus berkata apa. Ini semua terlalu mendadak," ucapnya, suaranya bergetar. Dalam hatinya, ia merasa tidak siap, namun ada pula rasa bahagia yang menggelora.

Tian tersenyum, terlihat sabar. "Aku mengerti, Putri. Tapi aku ingin kamu tahu, aku sudah mempersiapkan ini karena aku mencintaimu. Aku ingin kita bersama, selamanya."

Belum sempat Putri merespons, upacara dimulai. Suara musik lembut mengalun, dan para tamu mulai mengambil tempat. Ketika mereka melangkah maju menuju altar, Putri merasakan jantungnya berdegup kencang. Ia melihat wajah-wajah penuh harapan dan cinta dari teman-teman dan keluarganya. Di antara kerumunan itu, ia juga melihat Naira dan Nauval, yang baru saja menikah, memberikan dukungan penuh.

Ketika mereka berdiri di hadapan penghulu, Putri merasa sedikit lebih tenang. Momen ini terasa sakral, dan ia berusaha mengingat semua hal baik tentang hubungan mereka. Tian dan Putri saling memandang, dan dalam tatapan itu, mereka menemukan ketenangan.

Upacara dimulai dengan ucapan sambutan dari penghulu, diikuti dengan janji-janji suci. Saat giliran Tian untuk berbicara, ia menatap Putri dengan penuh keyakinan. "Aku berjanji untuk mencintaimu, menghormatimu, dan menjagamu dalam setiap keadaan. Kamu adalah cahaya dalam hidupku."

Putri merasakan air mata haru menggenang di matanya. "Dan aku berjanji untuk mencintaimu tanpa syarat, mendukungmu dalam setiap langkah, dan menjadi teman sejatimu," jawabnya, suaranya penuh emosi.

Ketika mereka saling menukar cincin, Putri merasakan berat yang menghilang dari pundaknya. Momen itu membawa kejelasan bagi hatinya. Ia tahu bahwa meskipun ada ketidakpastian, cintanya pada Tian adalah nyata.

Setelah ucapan janji, penghulu mengumumkan mereka sebagai suami istri. Sorak sorai dan tepuk tangan menggema di ruangan. Putri dan Tian saling berpelukan, merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Dalam hati, Putri mengingat semua rasa bingung yang mengisi kepalanya, namun saat ini, semua itu terasa tidak berarti dibandingkan dengan cinta yang mereka miliki.

Pesta pernikahan dimulai dengan semarak. Musik mengalun, dan para tamu mulai menari. Putri dan Tian berdansa bersama di tengah ruangan, dikelilingi oleh teman-teman dan keluarga yang bersukacita. Senyum tak pernah pudar dari wajah mereka, dan dalam momen itu, Putri merasa seolah semua keraguannya lenyap.

Hari ini adalah hari bahagia mereka. Hari di mana mereka merayakan cinta dan komitmen yang baru saja dimulai. Dalam tawa dan tarian, Putri menemukan kekuatan baru dalam diri dan cintanya. Ia tahu, meskipun perjalanan hidup tidak selalu mudah, mereka akan menghadapi segalanya bersama. Dan di sampingnya, ada Tian yang siap menjadi pendukung setianya.

Cinta mereka, yang tumbuh dari sebuah pertemanan, kini telah membara menjadi sebuah ikatan yang tak terpisahkan. Dan seperti Naira dan Nauval, Putri dan Tian siap memulai petualangan baru dalam hidup mereka, dengan penuh harapan dan impian untuk masa depan yang cerah.

Malam Pertama Tian dan Putri: Harmoni dalam Keheningan

Malam telah larut. Cahaya lampu kamar hotel yang redup menciptakan suasana yang intim dan tenang. Putri duduk di tepi ranjang, masih mengenakan gaun pengantinnya yang indah, namun wajahnya terlihat sedikit tegang. Hari ini, ia telah melalui banyak emosi; kejutan, kebingungan, dan akhirnya, penerimaan. Pernikahannya dengan Tian terasa seperti mimpi, sebuah mimpi yang belum sepenuhnya ia pahami.

Tian, yang telah berganti pakaian menjadi kemeja dan celana panjang yang nyaman, menghampiri Putri. Ia duduk di sampingnya, tangannya menyentuh lembut bahu Putri. "Putri," katanya dengan suara lembut, "aku tahu hari ini sangat menegangkan untukmu."

Putri mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Aku masih belum percaya ini benar-benar terjadi. Semuanya terasa begitu cepat."

Tian tersenyum, memahami perasaan Putri. "Aku mengerti. Tapi aku ingin kamu tahu, aku tidak pernah memaksamu. Aku mencintaimu, Putri, dan aku ingin menghabiskan hidupku bersamamu." Ia meraih tangan Putri, menggenggamnya erat. "Aku akan selalu ada untukmu, selalu mendukungmu, selalu mencintaimu."

Putri menatap Tian, melihat ketulusan dalam matanya. Ia merasakan kehangatan dan kenyamanan dalam sentuhan Tian. Perlahan, ketegangan di hatinya mulai mereda. Ia menyadari bahwa ia tidak sendirian. Ia memiliki Tian, yang selalu ada untuknya.

Mereka berbincang lama, berbagi cerita tentang masa lalu, mimpi, dan harapan untuk masa depan. Tian menceritakan tentang impiannya untuk membuka usaha bersama Putri, dan Putri menceritakan tentang keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya. Mereka saling mendengarkan, saling mendukung, dan saling memahami.

Di antara percakapan mereka, tercipta keheningan yang penuh makna. Keheningan yang dipenuhi dengan cinta, kepercayaan, dan harapan. Keheningan yang menjadi saksi bisu atas awal dari perjalanan baru mereka.

Tian menarik Putri ke dalam pelukannya. "Terima kasih, Putri," bisiknya di telinga Putri. "Terima kasih telah menerimaku, dan terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku."

Putri membalas pelukan Tian, merasakan kehangatan dan kenyamanan yang selama ini ia cari. "Terima kasih juga, Tian," jawabnya, suaranya bergetar. "Terima kasih telah mencintaiku."

Malam itu, mereka menghabiskan waktu berdua, saling berbagi kehangatan dan cinta. Mereka tidak terburu-buru, tidak ada tekanan, hanya ada ketenangan dan kebersamaan. Mereka saling memahami, saling menghargai, dan saling mencintai. Malam pertama mereka bukanlah tentang nafsu, tetapi tentang cinta, kepercayaan, dan komitmen. Itu adalah malam yang penuh dengan keheningan yang harmonis, yang menjadi awal dari sebuah perjalanan baru yang penuh dengan harapan dan impian. Perjalanan yang akan mereka lalui bersama, saling mendukung, saling menguatkan, dan saling mencintai, selamanya. Malam itu, di tengah keheningan, mereka menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Mereka menemukan harmoni dalam keheningan cinta mereka.

Episodes
1 Bab 1. Perkenalan
2 Bab 31. pernikahan Tian dan putri
3 Bab 32. Cinta dan dendam
4 Bab 33. Persiapan pernikahan
5 Bab 34. konfrontasi di balkon
6 Bab 35. Ciara Hamil
7 Bab 36. Naira di Culik
8 Bab 37. Naira hamil
9 Bab 38. periksa kehamilan citra
10 Bab 39. Tian dan putri
11 Bab 2. apa kamu masih mengingat ku
12 Bab 3. Saingan Nauval
13 Bab 4. Pergi berdua
14 Bab 5. Geng motor
15 Bab 6. Terlambat
16 Bab 7. arena balap
17 Bab 8. Terluka
18 Bab 9. bertemu Daddy
19 Bab 10. Sayang
20 Bab 11. Berubah status
21 Bab 12. melihat seseorang
22 Bab 13. Nonton bioskop
23 Bab 14. Pantai
24 Bab 15. Pacaran
25 Bab 16. acara keluarga
26 Bab 17. Cemburu buta
27 Bab 18. Pengakuan dan pemaafan
28 Bab 19. Keyla dan Arga pacaran
29 Bab 20. Rahasia Naira
30 Bab 21. melepaskan luka masa lalu
31 Bab 22. Maura dan pencarian cinta sejati
32 Bab 23. Cinta baru
33 Bab 24. Vino dan cia sebuah kisah cinta baru
34 Bab 25. Pertemuan tidak terduga
35 Bab 26. Rahasia terkuak
36 Bab 27. Surat untuk Nauval
37 Bab 28. Untuk mu nauval
38 Bab 29. menatap masa depan
39 Bab 30. persiapan pernikahan
40 Bab 31. Hari bahagia
41 Bab 32. pernikahan Tian dan putri
42 Bab 33. persiapan pernikahan
43 Bab 34. konfrontasi di balkon
44 Bab 35. Ciara hamil
45 Bab 36. Naira di culik
46 Bab 37. Naira hamil
47 Bab 38. periksa kehamilan citra
48 Bab 39. Tuan dan putri
49 Bab 40. kebahagiaan Tian dan putri
50 Bab 41.berkumpul di rumah Naira
51 Bab 42. persalinan Naira
52 bab 43.ciara melahirkan
53 Bab 44. sadarnya putri dari koma
54 Bab 45. Kembali ke rumah
55 Bab 46. Retaknya sebuah ikatan
56 Bab 47.Keputusan yang Mengubah Segalanya
57 bab 48. Ciara dan Tian pulang ke rumah
58 Bab 49. Riko yang menyesal
59 Bab 50. Berkumpul di rumah Riki dan Citra
60 Bab 51. Aldi yang terbangun dari tidurnya
61 Bab 52. Ulang tahun Bagaskara putra
62 Bab 53. Kirana ulang tahun
63 Bab 54. Hari ulang tahun Aldi
64 Bab 55. Riko datang menemui putra nya
65 Bab 56. Taman bermain
66 Bab 57. Aldi yang berkunjung ke rumah putra
67 Bab 58. Perasaan yang tidak terucap
68 Bab 59. Jam istirahat sekolah
69 Bab 60. Bermain bersama
70 Bab 61. Raka yang memendam perasaan suka sama Kirana
71 Bab 62. Raka yang kecewa
72 Bab 63.kirana bicara sama ayahnya tian
73 Bab 64. olimpiade di sekolah TK
74 Bab 65. di sudut aula
75 Bab 66. selesai olimpiade
76 Bab 67. Petualangan Baru di Dunia Penulisan
77 Bab 68.Tantangan Baru, Dunia Baru
78 Bab 69. berkumpul bersama
79 Bab 70. Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Perkenalan
2
Bab 31. pernikahan Tian dan putri
3
Bab 32. Cinta dan dendam
4
Bab 33. Persiapan pernikahan
5
Bab 34. konfrontasi di balkon
6
Bab 35. Ciara Hamil
7
Bab 36. Naira di Culik
8
Bab 37. Naira hamil
9
Bab 38. periksa kehamilan citra
10
Bab 39. Tian dan putri
11
Bab 2. apa kamu masih mengingat ku
12
Bab 3. Saingan Nauval
13
Bab 4. Pergi berdua
14
Bab 5. Geng motor
15
Bab 6. Terlambat
16
Bab 7. arena balap
17
Bab 8. Terluka
18
Bab 9. bertemu Daddy
19
Bab 10. Sayang
20
Bab 11. Berubah status
21
Bab 12. melihat seseorang
22
Bab 13. Nonton bioskop
23
Bab 14. Pantai
24
Bab 15. Pacaran
25
Bab 16. acara keluarga
26
Bab 17. Cemburu buta
27
Bab 18. Pengakuan dan pemaafan
28
Bab 19. Keyla dan Arga pacaran
29
Bab 20. Rahasia Naira
30
Bab 21. melepaskan luka masa lalu
31
Bab 22. Maura dan pencarian cinta sejati
32
Bab 23. Cinta baru
33
Bab 24. Vino dan cia sebuah kisah cinta baru
34
Bab 25. Pertemuan tidak terduga
35
Bab 26. Rahasia terkuak
36
Bab 27. Surat untuk Nauval
37
Bab 28. Untuk mu nauval
38
Bab 29. menatap masa depan
39
Bab 30. persiapan pernikahan
40
Bab 31. Hari bahagia
41
Bab 32. pernikahan Tian dan putri
42
Bab 33. persiapan pernikahan
43
Bab 34. konfrontasi di balkon
44
Bab 35. Ciara hamil
45
Bab 36. Naira di culik
46
Bab 37. Naira hamil
47
Bab 38. periksa kehamilan citra
48
Bab 39. Tuan dan putri
49
Bab 40. kebahagiaan Tian dan putri
50
Bab 41.berkumpul di rumah Naira
51
Bab 42. persalinan Naira
52
bab 43.ciara melahirkan
53
Bab 44. sadarnya putri dari koma
54
Bab 45. Kembali ke rumah
55
Bab 46. Retaknya sebuah ikatan
56
Bab 47.Keputusan yang Mengubah Segalanya
57
bab 48. Ciara dan Tian pulang ke rumah
58
Bab 49. Riko yang menyesal
59
Bab 50. Berkumpul di rumah Riki dan Citra
60
Bab 51. Aldi yang terbangun dari tidurnya
61
Bab 52. Ulang tahun Bagaskara putra
62
Bab 53. Kirana ulang tahun
63
Bab 54. Hari ulang tahun Aldi
64
Bab 55. Riko datang menemui putra nya
65
Bab 56. Taman bermain
66
Bab 57. Aldi yang berkunjung ke rumah putra
67
Bab 58. Perasaan yang tidak terucap
68
Bab 59. Jam istirahat sekolah
69
Bab 60. Bermain bersama
70
Bab 61. Raka yang memendam perasaan suka sama Kirana
71
Bab 62. Raka yang kecewa
72
Bab 63.kirana bicara sama ayahnya tian
73
Bab 64. olimpiade di sekolah TK
74
Bab 65. di sudut aula
75
Bab 66. selesai olimpiade
76
Bab 67. Petualangan Baru di Dunia Penulisan
77
Bab 68.Tantangan Baru, Dunia Baru
78
Bab 69. berkumpul bersama
79
Bab 70. Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!