Aku Pelarianmu

Aku Pelarianmu

bab 1

Kulangkahkan kakiku menuju gerbang Universitas aku berhenti tepat di depan pos satpam. Kutatap gedung kampus dengan mata berkaca-kaca.

Aku bernafas lega akhirnya cita-citaku untuk melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi akhirnya tercapai. Setelah sebelumnya aku menganggur setahun karena kendala ekonomi. Aku bukan berasal dari keluarga mapan, hidupku sangat pas- pasan bahkan terdengar miris jika kuceritakan bagaimana sulitnya hidupku. Meski begitu aku tetap bersyukur memiliki Ibu Ayah kakak dan adik-adikku yang sangat mendukung perjuanganku untuk mendaftar di kampus ini. Bahkan aku mengambil jurusan non eksakta untuk menghindari biaya iuran semester, karena iuran Fakultas eksakta besar biayanya dua kali lipat dari iuran non eksakta, padahal aku adalah siswa lulusan SMA jurusan Ipa. Tapi aku tak perduli jurusan apapun yang penting aku bisa melanjutkan pendidikanku ke jenjang Perguruan Tinggi.

Hari ini adalah hari pertama ospek universitas, aku banyak berkenalan dengan teman-teman baru, karena teman-teman semasa SMA sudah tingkat lanjut. Cecil teman pertamaku, kami sama sama mengambil jurusan Hukum.

Dengan cecil aku akhirnya bisa punya kenalan banyak, termasuk kakak kakak senior. Hari ini penampilan kami sangat lucu rambut di kepang sebanyak tanggal lahir, aku yang kebetulan lahir ditanggal 31 dan cecil lahir tanggal 1, menjadi partner yang paling seru di barisan anak-anak Maba.

Menjelang sore kegiatan berakhir , aku di antar Cecil pulang ke rumah. Sebagai info Cecil anak orang berada dan aku adalah kebalikannya. Cecil berasal dari kota berbeda dengan kampus kami, jadi maminya membelikan rumah sederhana untuk Cecil di kota ini. Sepanjang hari aku bagai benalu di hidup Cecil makan minum transport ditanggung cecil. Aku merasa tidak enak, tetapi Cecil memaksa sampai merengek ke aku, Cecil sudah menganggap aku seperti kakanya, begitupun dengan orang tuanya. Mereka sangat baik dan menitipkan Cecil kepadaku, karena akan tinggal jauh dari mereka.

Tanpa terasa hari ini adalah hari terakhir kegiatan ospek, hari dimana aku berkenalan dengan Eko, pria tampan pintar baik idaman banyak cewek-cewek kampus. Eko menjabat sebagai wakil presiden BEM Fakultas Ekonomi. Saat ini dia semester 3, kebetulan Eko temanya sekelasnya Roy sahabatku semasa SMA.

Aku berteman dengan Roy sejak kelas 1 SMA hingga lulus. Roy kucintai dalam diam , tapi aku tak ingin merusak persahabatan kami. Dan akupun tak ada waktu untuk pacaran ketika itu. Hidupku sangat sulit, tak perlu kutambah dengan rumitnya percintaan. Apalagi Roy pada saat itu pacaran dengan adik kelas tercantik.

Roy menghampiriku dan Cecil

" Dara " sambil memberi pelukan kecil ke bahuku

" Kangen banget aku sama kamu, kemana aja setahun belakangan?" lanjutnya

" Kerja " jawabku

" Hah ? " Eko menimpali

Roy berpaling menatap Eko, dan tersenyum

" Oh iya, kenalin teman aku Eko "

" Dara " sambil menjabat tangan

" trus, aku ga dikenalin nih sama cewe cantik disamping kamu? " Roy senyum-senyum menggoda ke arah Cecil

"oh iya, kenalin namanya Cecil, tapi ga usah pegang-pegang yah, Cecil udah ada yang punya, pacarnya posesif hahahaha "

"yee kamu ni " Cecil sambil menepuk bahuku

" hahha, aku cuma mau lindungin kamu dari buaya darat sayang hahhah " lanjutku sambil tertawa,

" enak aja aku dibilang buaya darat, sahabat ga ada akhlak kamu ya " ucap Roy sambil menyentil jidatku

"auu, ih Roy kamu ini "

Tanpa kami menyadari Eko memperhatikan interaksi aku dan Roy

" Oh ya Ra, kamu mau gabung ke organisasi ga?" Eko mengalihkan kami

" ga deh kayaknya, aku sibuk " jawabku

"kenapa? "

"Dia kerja part time" Roy menimpali

" hah? Beneran Dar? " kini Cecil yang penasaran

" iya benar nona Cecil yang imut, aku kerja. Lagian aku ga mau ikut organisasi, aku pengen cepat-cepat selesai kuliah " jawabku

" kata siapa kuliah sambil kerja ga boleh ikut organisasi? " imbuh Eko

"Boleh kok Dar, aku rekom deh organisasi apa yang cocok buat kamu " lanjut Eko sedikit memaksa

" aku aja kak " jawab Cecil

" iya kamu juga ikut, tapi berdua ya sama Dara " Jawab Eko

"ga bisa , Dara ikut apapun harus berdasarkan persetujuan gue " Roy melerai

"yeh, emang kenapa? " tanya Eko

" Dara kerja di cofeeshop milik kakakku, jadi dia ga punya waktu selain kuliah " jawab Roy

"Loh, katanya tadi kangen sama Dara setahun ga ketemu" cecil menimpali

" basa -basi kok Cil, orang gue tiap hari yang antar dia pulang kalo shif malam " jawab Roy

"malam doank ? Kalo pulang sore atau siang gimana? " tanya Eko

" Jalan kaki lah, cuma sekilo jaraknya, udah gue kasi payung juga "

"Heheh"

" gila, sekilo jalan kaki" Eko menimpali

" udah-udah ah, emang penting apa bahas hidup aku? Iya deh aku emang ga punya apa-apa, makanya aku ga mau ikut organisasi aku cuma pengen fokus kuliah aja ya" ungkapku

" jangan gitu donk sayang " Roy sambil memelukku

" Meski kamu ga punya apa-apa, tapi kamu pintar cantik baik rajin sholeha pokoknya komplit deh, ntar kalo udah selesai kuliah aku kawinin deh kamu " lanjutnya

" yee, maunya " aku sambil memukul bahu Roy

" oh ya, habis ini kita kemana? Nongki yuk ! " ajak Cecil

"Ga deh aku capek, mau bobok" jawabku

"aku antar ya " Eko menawarkan

" ga usah, dara pulang bareng gue, kita searah kok " jawab Roy

"Yuk Dar " lanjut Roy

" Sayanggg...... " terdengar suara cempreng dari arah belakang

Rina pacar Roy menghampiri

" mau kemana? Katanya mau nemenin aku nyalon hari ini " kata Rina sambil bergelayut manja di tangan Roy

" aduh, aku lupa sayang "

"iya iya, yuk kita jalan "

" Dar, sory ya ga bisa antar kamu pulang "

" iya gapapa Roy"

Mereka beranjak pergi, Rina tak menyapaku sama sekali padahal aku sebagai sahabatnya Roy yang dia kenal sejak kita sama-sama SMA.

" kalo gitu Dara aku antar pulang ya? " tanya Eko

" ga usah Ko, aku bareng Cecil aja, malam ini aku nginap di rumahnya Cecil" ucapku berbohong sambil memberi kode ke Cecil, padahal aku hanya menghindari pulang bareng Eko, mana mungkin aku baru kenal sehari sudah mau diantar pulang. Untungnya Cecil mengerti dan langsung mengiyakan.

" Kami duluan ya Eko " pamitku sambil menggandeng tangan Cecil meninggalkan Eko sendirian.

" Iya, nanti dipikir-pikir lagi tawaranku ya Dar " jawab Eko sambil mengiringi langkah kami ke parkiran.

" Liat nanti deh, " jawabku

" boleh kak, nanti aku bakal bujuk Dara " cecil menimpali

" nanti infokan kalo fix organisasi mana yang cocok ya kak " lanjutnya

" oke cil, oya mana nomor Hpnya cil "

Lalu Cecil memberikan no Hpnya , bertepatan kami sampai di parkiran.

" thx ya " ucap Eko

" sma-sama kak "

" bye"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!