Intan

Aku berlari sekencang-kencangnya meningalkan desa itu bersama Jay hingga memasuki kawasan Gunung Kawi.

Rasanya tubuhku langsung merinding ketika memasuki hutan yang terkenal sebagai sarang lelembut dan kerajaan siluman monyet yang biasa didatangi ribuan orang untuk berburu pesugihan.

"Kita istirahat di sini saja Gilang, sepertinya aman,"' ujar Jay

"Aman gimana ini tuh di hutan, bagaimana bisa aman. Yang ada bisa-bisa kita dimakan Buto Ijo atau demit lainnya." jawabku kesal

"Tidak ada satupun demit atau lelembut yang berani menyentuh tubuh Aki Janitra, petapa sakti dari gunung Arjuno," ucap Jay sombong

"Kalau kamu sakti kenapa sampai bisa ketangkap sama Aki Swatatra,"

"Hmmm, aku memang sengaja untuk memancing kamu keluar dan membawamu kesini, karena aku punya utang sama kamu," jawab Jay

"Utang apa?" tanyaku

"Mengajarimu beladiri, aku masih ingat saat aku melarangmu melihat murid-murid ku berlatih, tampang melasmu mengingatkan aku akan diriku pada saat masih muda, untuk itulah aku tidak ingin kamu berlatih bersama murid-muridku, karena aku ingin melatihmu langsung. Karena aku suka karakter pemberanimu yang polos dan apa adanya," ujar Jay

"Tapi bukan karena kau menganggap aku sebagai titisan Ken Arok bukan?"

"Tentu saja tidak, walaupun aku tahu hal itu tapi bukan karena itu kok. Aku benar-benar sudah suka dengan kamu sejak pandangan pertama,"

"Diih homo dong," ucapku menjauh darinya

"Jangan geer deh aku tuh suka sikap kamu bukan suka karena cinta," jawab Jay kesal

"Iya tahu, canda doang kok Jay. Jangan baper dong," sahutku sambil terkekeh

Dari sinilah awal aku belajar ilmu beladiri dan kidung pemanggil arwah leluhur dan juga kidung untuk mengusir para demit atau lelembut.

Aku belajar ilmu beladiri dan juga ilmu gaib dengan Jay kurang lebih sampai dua tahun. Dan Jay juga yang membiayai aku sekolah lagi hingga ke perguruan tinggi.

Jay yang seorang yang sangat sakti namun hidup sendiri hingga mengangkatyku menjadi anaknya. Dan dari sini kehidupan ku mulai berubah.

Setelah aku kuliah aku jarang bertemu dengan Uma lagi, bahkan aku sudah mulai lupa dengan dia. Sebagai seorang Mahasiswa tentu aku lebih sibuk dengan urusan kuliah.

Saat aku kuliah inilah aku kenal dengan Yeni, dialah teman cewek aku satu-satunya. Kami berdua sangat akrab baik di kampus ataupun di luar, itu karena kami berdua memiliki hobi yang sama.

Kami berdua suka mendaki gunung hingga kami ikut klub mapala di Kampus. Yeni juga tertarik dengan hal-hal mistis sama seperti aku. Hingga suatu hari kami belajar ilmu pedukunan kepada seorang dukun tersohor di Gunung Kawi. Awalnya kami berdua cuma iseng-iseng, tapi lama-lama kami malah suka dan kecanduan. Mulai dari ilmu santet hingga ilmu pengasihan kami pelajari. Namun ilmu itu tidak pernah kami salah gunakan karena cuma sebagai pelengkap tugas skripsi saja.

Bahkan aku berhenti menjadi seorang rampok setelah berteman dengan Yeni. Hingga suatu hari Yeni yang merupakan anak broken home dijemput oleh ibu kandungnya dan dibawa pulang ke Pasuruan daerah tempat tinggalnya, sejak berpisah dengan Yeni aku merasa kesepian karena ditinggalkan oleh sahabat karib seperti kehilangan separuh jiwaku.

Aku yang kesepian akhirnya kembali menjadi rampok, dan jadi malas kuliah.

Hingga hari itu tiba, aku melakukan aksiku tanpa memperhitungkan hari pasaran, aku lalai karena merasa sudah ahli.

Malam itu aku beraksi pukul dua pagi, targetku pagi ini adalah rumah seorang petani kaya. Seperti biasa setelah membaca sjian sirep megananda aku langsung masuk dan mencongkel pintu rumah target operasi.

Mungkin ini adalah malam sial bagiku, ketika aku masuk ke kamar pemilik rumah untuk mengambil harta bendanya ternyata pemiliknya sedang sholat malam, dan sama sekali tidak terkena ajian sirep ku. Ketika aku berlari keluar ia justru menarikku dan membawaku ke ruang tamu.

"Kau pasti maling yang suka membagi-bagikan uang kepada orang-orang miskin di daerah ini ya?" tanyanya santai

"Bukan, Bapak salah orang," elakku

"Jangan bohong, atau aku akan bawa kamu ke kantor polisi," ancamnya membuat aku takut

"Iya itu aku, tapi jangan laporin aku ke polisi," jawabku lirih

"Hmmm, ternyata kau takut juga dengan polisi," ledeknya sambil terkekeh

"Karena polisi itu menyeramkan, ditangan polisi juga dua orang ayahku mati,"

"Pasti ayahmu rampok juga bukan?" tanya lelaki itu, dan aku hanya mengangguk.

"Kau ini masih muda, masih banyak pekerjaan lain yang bisa kamu kerjakan, bukan menjadi seorang maling. Aku tidak akan melaporkan kamu ke polisi dengan satu syarat," ucap lelaki itu

"Berhenti jadi maling, dan bekerjalah denganku," ucap lelaki itu

"Kerja apa?"

"Menggarap sawahku,"

"What, jadi petani, aku tidak bisa," tolakku

"Kau pasti bisa, nanti aku ajari, ingat kalau kamu menolak berarti kamu akan saya bawa ke kantor polisi supaya diadili dan di penjara," ujar lelaki itu membuat aku takut

"Baik, sekarang lepaskan aku," ucapanku lirih

"Besok temui aku jam enam pagi,"

"Aku belum bangun jam segitu, sekarang saja aku belum tidur gimana mau bangun pagi,"

"Aku tidak mau tahu, yang jelas aku menunggumu jam enam pagi, jika kau tidak datang maka bersiap-siaplah untuk masuk hotel prodeo," ancamnya sembari tersenyum sinis

"Janc*k, kenapa hari ini aku salah kamar ya, bukannya masuk rumah orang kaya yang serakah malah masuk rumah Kyai, jadi gini. deh bukannya dapat emas atau permata malah dapat siraman rohani," keluhku sembari berjalan pulang menuju ke rumah Jay.

Aku langsung memasang alarm di jam bekerku dan juga ponselku agar tidak bangun kesiangan, tidak lupa aku berpesan pada bantal ku untuk membangunkan aku jam setelah enam pagi.

**Kriiing, kriiing, kriiing!!!

Bunyi berisik alarm dari jam beker dan juga ponselku akhirnya membuat aku bangun juga, kulirik jam di ponselku menunjukkan pukul setengah enam pagi, aku langsung bergegas menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi menemui Kyai Sholeh.

Sesampainya di rumah Kyai Sholeh, ternyata lelaki itu sudah menungguku di depan rumahnya, ia memberiku sebuah cangkul dan membawaku menuju ke sebuah area persawahan.

Iya mengajariku bagaimana caranya mencangkul sawah. aku membantunya mencangkul sawah yang lumayan luas hingga membuatku sangat kelelahan.

Pukul sepuluh pagi, seorang gadis cantik menghampiri kami dan membawakan makanan untuk kami berdua.

Gadis berhijab itu sangat cantik, apalagi kalau tersenyum membuat hatiku berdesir setiap menatapnya. Baru kali ini aku mulai menyukai seorang wanita dan aku sudah menyukainya sejak pandangan pertama.

Namanya intan, dia sangat cantik khas seorang gadis desa. Kulitnya sawo matang dengan senyum lesung pipit membuatnya semakin mempesona. Aku yang tadinya enggan dan males-malesan bekerja di tempat Kyai Sholeh, akhirnya menjadi semangat bahkan aku bisa melupakan Yeni yang selama ini membuat hidupku kacau.

Hari-hari ku menjadi lebih berwarna semenjak mengenal Intan, aku sampai belajar sholat dan mengaji hanya untuk mendekatinya. Tapi intan adalah wanita soleha yang susah untuk didekati, jangankan mengajaknya kencan jika kami bertemu saja dia langsung menundukkan pandangannya ketika aku memandangnya ataupun menolak jika aku ajak bergandengan tangan.

Aku tahu sebenarnya Intan suka padaku, hanya saja dia adalah seorang anak yang penurut yang tidak mau membuat abinya kecewa karena Intan dilarang berpacaran.

Aku juga tidak tahu kenapa Intan dilarang pacaran, hingga suatu hari aku melihat ada rombongan yang datang ke rumah Kyai Sholeh seperti hendak melakukan lamaran.

Benar saja rombongan itu memang akan melamar intan untuk dijadikan istri oleh orang kaya dan terpandang dari kamu sebelah. Yang membuatku kaget adalah lelaki yang akan melamar Intan, dia adalah ki Lurah Joko orang yang selama ini ingin ku bunuh karena sudah membunuh Om Dhanu. Tentu saja aku tidak rela jika Intan menjadi istri lelaki jahat itu.

Belakangan aku tahu ternyata Intan juga tidak mau dijodohkan dengan Ki Lurah, karena ia tidak suka dengan Ki Lurah dengan alasan dia sudah terlalu tua untuk menjadi suaminya.

Intan bahkan memintaku untuk mengajaknya pergi agar tidak menikah dengan bandot tua itu, tentu saja hal itu membuat aku senang karena aku juga tidak rela intan menikah dengan Ki Lurah.

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

ya ga mungkin lah seorang kyai menikahkan anaknya sm orang yg jauh dr agama

2022-11-03

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

Oalah kok tepak ngrampok Nang omahe kyai Sholeh terus ketemu ros

2022-09-05

1

Afrida Afrida

Afrida Afrida

lanjut

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!