Sandiwara meminang

Ben menyelesaikan tugas Nabil sampai menjelang pagi. setelah selesai. ia langsung mengirim pada Nabil. takutnya nanti ia ketiduran.

Nabil yang sudah bangun pagi melaksanakan sholat subuh. Ia pun segera membuka handphonenya setelah selesai melaksanakan kewajibannya.

"HM. Ternyata Bang Ben begadang sampai pagi menyelesaikan tugas ku. Apa yang membuatku ragu dengannya. Moga keputusan aku tidak salah ya Allah." Doa Nabil mantap memandang handphonenya.

Dia pun mengirim chat pada Ben.

Nabil: Makasih calon suami, sudah bantu siapkan tugas."

Nabil mengirim agak was-was. Namun akhirnya di kirim juga.

Ben yang baru tidur setelah sholat subuh. Benar-benar lelah dan ketiduran. Pak Andre yang tidak melihat pintu kamar anaknya yang dari tadi tidak buka merasa khawatir. Karena hari sudah menunjukkan jam 8 pagi.

Nabil pun sudah beberapa kali membuka handphonenya saat sudah ada di kelas. Menunggu balasan dari Ben.

"Begini rasanya menunggu ya. Harap-harap cemas." Jerit Nabil dalam hatinya.

"Hei. Kok melamun.?" Tanya Tria mengejutkannya yang duduk disebelahnya.

Nabil yang kaget merengut." Orang lagi ngantuk ngerjain tugas." Ujarnya malas.

"Ye... semua orang sama adek ku sayang.." Gemes Tria mencubit pipi Nabil.

Nabil makin merengut kesal. Dosen pun sudah masuk dan langsung ke materi. Nabil mencoba melupakan masalahnya. Takut nanti ia kena marah lagi sama dosen sat ia melamun.

Jam 9 pagi Ben pun bangun. Ia merenggang ototnya yang kaku rasanya. Ia pun membuka handphonenya takutnya nanti ada berita penting yang ia lewatkan.

"Wah. Calon suami. Berarti Nabil mau menerimaku. Alhamdulillah. Akhirnya penantianku tidak sia-sia." ujar Ben bahagia.

Ia pun membalas chat Nabil dengan semangat empat lima.

Beni: Sama-sama calon istri. sampai ketemu nanti malam. Siap-siap ya dengan penampilan cantiknya. Jadi nggak sabar."

Dengan wajah ceria Ben mengetik pesan ia tersenyum bahagia lalu mengirim ke Nabil.

Ben pun membersihkan diri baru sarapan yang sudah terlambat.

Tidak butuh lama. Ben selesai mandi dan keluar kamar Dnegan wajah cerianya. Ben kaget melihat susana rumahnya yang rame. Karena ngantuk ia tidak mendengar kesibukan di rumahnya.

Pak Andre yang melihat anaknya sudah rapi pun akhirnya mendekati. " Kok terlambat bangun sih calon pengantinnya." Ledek Lak Andre menggoda anaknya.

Ben melongo, ia bingung dari mana Ayahnya tahu kalau jadi ini ia akan meminta kedua orang tua untuk datang meminang Nabil.

"Dari mana Ayah tahu.?" Tanya Ben bingung.

Pak Andre terkekeh." Calon mertua mu yang mengabari pagi tadi." Jawab Pak Andre menggelengkan kepalanya karena gemes melihat anaknya seperti ABG labil.Malu-malu.

"Ya tahulah. Calon besan Ayah yang mengabari. Kan beliau sudah janji pada mu lagi ini kan.

Ben pun spontan memeluk ayahnya. "Akhirnya doa Ben terkabul Yah." Ujar Ben tidak bisa yang tak menyembunyikan kebahagiaannya pada ayahnya , mungkin karena ayahnya yang selama ini mendampinginya mencari jodoh. yang akhirnya bertemu gadis yang telah mengisi hatinya.. Gadis cuek bernama Nabil.

Malamnya, keluarga Ben pun datang ke rumah Nabil. Bunda Nabil pun telah siap menunggu calon besannya, dengan berbagai menu masakan. Bagitu juga sebaiknya, orang tuanya membawa seserahan yang sangat banyak. Saking bahagia mendapati menantu yang selama ini di inginkannya.

"Selamat datang calon Besan ke rumah kami." Pak Hendra menyambut Pak Andre.

"Terimakasih telah memberikan kami tempat di rumah Pak Hendra." Kedua ayah tersebut saling memeluk erat. Karena tujuan mereka akhirnya di ijabah Allah. Walau pun belum 100% karena anak mereka belum menikah.

Mereka pun akhirnya mengutarakan maksud dan tujuan mereka datang ke rumah Pak Hendra.

"Semoga kedatangan kami ini membuahkan hasil yang maksimal nantinya." Canda Pak Andre membuat tawa semua orang.

"Emang apa tujuan Tuan ke sini." Balas Pak Hendra dengan canda juga.

Pak Andre menatap sekeliling, ia belum melihat gadis yang akan di pinang untuk anaknya.

"Apakah Tuan menyembunyikan seorang gadis cantik.?" Tanya Pak Andre tersenyum.

"Oh jadi Tuan mencari anak gadis kami. Untuk apakah gerangan Tuan mencari anak gadis kami. Apakah anak kami telah mengganggu Tuan!" Sandiwara itu terus berlanjut.

"Itu sudah pasti.! Anak gadis Tuan telah mengganggu hati dan memporak-porandakan jiwanya yang sedang berkelana mencari cinta. Hingga singgah di hati Anak Tuan. Apakah Tuan bisa memberikan anak gadis Tuan untuk kami pinang."

Ben yang di sebelah Ayahnya menyenggol nya, Ia jadi malu sekali. Ayahnya telah membuka tabir cintanya pada orang tua Ayah calon mertuanya.

"Oh. Bagaimana kalau kita tanya dulu sama yang punya diri. apakah anak gadis saya itu mau jadi persinggahan cinta anak Tuan." Jawabnya Pak Hendra membuat suasana jadi cemas. Karena Nabil belum juga muncul.

Sementara Nabil di dalam sedang resah di kamarnya. Dia sahabatnya menemani di kamarnya.

"Yuk kita keluar yuk. Calon suaminya sudah cemas menunggu tuh." Goda Cindy mencairkan suasana hati Nabil yang cemas.

Nabil pun akhirnya keluar di apit kedua sahabatnya. Wajahnya menunduk malu. Ben yang melihat kemunculan Nabil pun lega. Tadi ia sempat was-was kalau Nabil menolak nya karena tak kunjung keluar.

Episodes
1 Wanita Tangguh
2 Bersyukur
3 Pertemuan
4 Jalan menuju Roma
5 Hilangnya Wibawa Beni
6 Gamangnya Pak Andre
7 Kebablasan
8 Di Goda Ayah
9 Manja
10 Izinkanlah ya Allah
11 Calon Mertua yang Heboh
12 Perdebatan membuahkan hasil
13 Pikirkan
14 Lagi Malas
15 Merasa Bersalah
16 Sindiran
17 Pertanyaan Ben
18 Gamang
19 Sandiwara meminang
20 Setuju
21 Saling Terbuka
22 Kepo
23 Posesif Nya Ben
24 Perkenalan
25 NCT
26 Suprise dapat suprise.
27 Ben yang Resek.
28 Balas Nabil pada Ben
29 Ide Ben
30 Bagi Kebahagian
31 Ibu Biang Gosip
32 Badai
33 Hinaan dan Cacian
34 Sahabat sejati
35 Gangguan mental
36 Julitnya Tetangga
37 Rencana kedepan
38 kapten Micellar
39 Perjuangan Ben
40 Tidak ingin di kejar
41 Malam romantis di Labuan Bajo
42 Candaan Fadhil
43 Bakpia
44 Ketegangan
45 Memanasnya Cindy dan Tria
46 Ulah Cicilia
47 Mencurigakan
48 Pameran
49 Ketegangan
50 Kemarahan Pak Winston
51 Kewaspadaan Ben
52 Cinta Sejati
53 Pacar Boongan
54 Kekesalan Ben
55 Kehadiran Ben
56 Barbekyu
57 Diporotin
58 Curiga
59 Usaha Mengejar prestasi
60 Salah paham
61 Terbuka
62 Terpecahkan
63 Jaga Diri
64 Sosmed
65 Pujian
66 Ketahuan
67 Cemburu dan penasaran
68 Pasrah
69 Ulah Nabil
70 Sahabat masa kecil Ben
71 Gara Oleh-oleh
72 Kegundahan
73 Rawat Jalan
74 Ujian Hidup
75 Keanehan Tria
76 Janji Ben
77 Interaksi Jarak Jauh
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Wanita Tangguh
2
Bersyukur
3
Pertemuan
4
Jalan menuju Roma
5
Hilangnya Wibawa Beni
6
Gamangnya Pak Andre
7
Kebablasan
8
Di Goda Ayah
9
Manja
10
Izinkanlah ya Allah
11
Calon Mertua yang Heboh
12
Perdebatan membuahkan hasil
13
Pikirkan
14
Lagi Malas
15
Merasa Bersalah
16
Sindiran
17
Pertanyaan Ben
18
Gamang
19
Sandiwara meminang
20
Setuju
21
Saling Terbuka
22
Kepo
23
Posesif Nya Ben
24
Perkenalan
25
NCT
26
Suprise dapat suprise.
27
Ben yang Resek.
28
Balas Nabil pada Ben
29
Ide Ben
30
Bagi Kebahagian
31
Ibu Biang Gosip
32
Badai
33
Hinaan dan Cacian
34
Sahabat sejati
35
Gangguan mental
36
Julitnya Tetangga
37
Rencana kedepan
38
kapten Micellar
39
Perjuangan Ben
40
Tidak ingin di kejar
41
Malam romantis di Labuan Bajo
42
Candaan Fadhil
43
Bakpia
44
Ketegangan
45
Memanasnya Cindy dan Tria
46
Ulah Cicilia
47
Mencurigakan
48
Pameran
49
Ketegangan
50
Kemarahan Pak Winston
51
Kewaspadaan Ben
52
Cinta Sejati
53
Pacar Boongan
54
Kekesalan Ben
55
Kehadiran Ben
56
Barbekyu
57
Diporotin
58
Curiga
59
Usaha Mengejar prestasi
60
Salah paham
61
Terbuka
62
Terpecahkan
63
Jaga Diri
64
Sosmed
65
Pujian
66
Ketahuan
67
Cemburu dan penasaran
68
Pasrah
69
Ulah Nabil
70
Sahabat masa kecil Ben
71
Gara Oleh-oleh
72
Kegundahan
73
Rawat Jalan
74
Ujian Hidup
75
Keanehan Tria
76
Janji Ben
77
Interaksi Jarak Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!