Sindiran

Tria pun mengarahkan Ben untuk ke perpustakaan Besar di daerah tersebut. Karena di kampus mereka tidak selengkap di perpustakaan Umum.

"HM. Kita ke sana Ya dek." Ujar Tria menarik tangan Cindy agar menjauh dari Ben dan Nabil.

"Eh.." Nabil tampak bingung. Namun akhirnya mengangguk. Ben bisa melihat kalau Nabil merasa terpaksa tinggal bersamanya.

"Apakah kamu nggak nyaman dengan ku.?" Tanah Ben lembut. Karena takut terdengar orang lain.

"Eh.. Oh. Bukan. hanya saja. Apa ya.." Pusing Nabil memegang keningnya.Kedua sahabatnya itu tertawa tertahan menutup mulut di balik rak buku sebelah.

"Apa dek.? Kalau memang adek nggak setuju. Beri Abang kepastian.. Abang nggak bisa tidur memikirkan adek yang menggantung Abang gini. Rasanya nggak nyaman dek." Lirih Beni. Ada rasa frustasi terlihat oleh kedua sahabatnya.

Nabil membuang nafasnya dalam. " Bang. Aku benar bingung harus milih yang mana. Aku nggak kebayang jika menikah secepatnya ini. Aku belum siap Bang." Lirih Nabil.

Beni tersenyum. Karena dari jawaban Nabil. Kalau setuju menikah dengannya. Hanya masalah waktu yang jadi topik mereka. .

"Adek mau nikah umur berapa.?" Tanya Ben tersenyum- senyum

"Ah..!" Nabil melotot kan matanya tidak paham. Kalau Masalah seperti ini Nabil emang lemot. tapi kalau masalah materi pelajaran sangat cekatan tanggap.

Jika tidak di perpustakaan. Pasti Ben akan memeluk gadis tersebut karena bahagia. Yang mau menerimanya. ini yang ditunggunya.

Tria yang gemes pun menghampiri Nabil dan Ben yang duduk di meja di sudut ruangan yang tidak ada orang. Ia membawa beberapa buku dan meletakkan di meja kecil sana.

"Abang tahu tentang hukum keluarga?" Tanya Tria duduk di sebelah Nabil.

Beni pun menjelaskan apa yang ia ketahui.

"Pada dasarnya Hukum Keluarga adalah keseluruhan sistem hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur sebuah hubungan, hukum yang timbul karena ikatan kekeluargaan, yang meliputi: Perintah perkawinan dengan segala urusan perkawinan." Jawaban Ben mantap. Ia telah membaca materi itu selama beberapa hari gabut di rumah.

"HM. Keren. kapan Abang belajarnya." Tanya Cindy yang juga bawa buku ke arah mereka.

"Yah. baru sih. sempat baca-baca untuk persiapan." Jawab Ben malu. Dia menatap Nabil yang menundukkan muka melihat ke arah buku yang ada di atas meja.

"Untuk persiapan ya Bang."? Ledek Cindy. Yang baru datang.

Ben terkekeh." Itu sudah pasti, apalagi mengahadapi mahasiswa pintar seperti kalian, tentu bisa kalah kalau berdebat." Nabil menatapnya jengkel karena merasa tersindir.

"Jadi Ilmu hukum keluarga itu meliputi apa saja Bang.?" Tanya Tria lagi.

"Yah. Ilmu hukum keluarga meliputi perkawinan, perceraian, harta perkawinan, nasab, dan perwalian. Dan mungkin ada yang lain yang berhubungan dengan Masalah keluarga." Jawab bijak Ben. Ben duduk santai menatap ketiga gadis tersebut bergantian.

"Keren. Sudah mantap berarti ya bang untuk nikah. Tinggal menunggu pasangannya saja." Goda Cindy menggoda Nabil yang dari tadi banyak diam.

"Ha. Ha.. untuk satu atau dua tahun lagi. Masih bisa nunggu kok." Jawab Ben bercanda. Namun terlihat kalau itu serius.

Tria menyikut Nabil yang dari tadi diam saja. "Gimana dek. Udah bagus kok. Jalani aja dulu," Usul Tria berbisik.

"Bagi Abang sih. Yang penting kita nikmati aja dulu yang ada. Gunakan waktu yang ada. masalah jodoh mah hanya Allah yang memastikan." Jawab tegas Ben.

Nabil menoleh pada Ben yang dari tadi menyindirnya. "Ini sudah selesai pilih bukunya." Nabil nampak kesal. Ia melangkah pergi duluan ke arah penjaga Pustaka. Untuk proses meminjam buku.

Mereka bertiga melongo dan mengikuti langkah Nabil yang sudah duluan.

"Sabar ya Bang." Bujuk Cindy.

Ia kasihan sekali dengan Ben. Ia seolah berada di posisinya dulu. Di cuekin, dan dianggap tidak ada. Rasanya sakit sekali. Nah sekarang posisinya malah terbalik. Sahabatnya yang bersikap begitu pada lelaki matang yang berjalan bersama mereka.

Tria lebih dulu mendekati Nabil. Ia menarik tangan Nabil ke pojok." Eh. sebaik itu anak orang kamu biarkan. Apa nanti nggak nyesal kalau di tinggal nikah dengan gadis lain." Bisik Tria gemes.

"Kok aku yang di salahin. Apa teteh nggak merasa dari tadi ia nyindir melulu. Aku kan kesal juga lama-lama. Bilang aja langsung kalau mau melamar atau cinta gitu. Nggak pakai di sindir gini. seolah aku cewek nggak peka. emang gitu caranya mengungkapkan cinta. Aku lihat nggak gitu deh di film-film." Ujar Nabil lambat. namun bisa di dengar oleh Ben yang mengikuti mereka bedua. Ia berdiri di balik buku.

"Oh. Jadi mau gitu dek. Ok. Nanti malam aku akan melamar mu. Langsung.. Apakah kamu berani menolak. Aku sudah merekamnya sebagai pegangan ku nanti jika kamu menolak." Beni tersenyum bahagia. Ternyata cintanya tidak sepenuhnya di tolak. mungkin belum sepenuhnya gadis tersebut mencintainya.

Hatinya yang galau tadi kini berganti bahagia. Rasanya ia ingin berteriak mengungkapkan kebahagiaannya.

.

Episodes
1 Wanita Tangguh
2 Bersyukur
3 Pertemuan
4 Jalan menuju Roma
5 Hilangnya Wibawa Beni
6 Gamangnya Pak Andre
7 Kebablasan
8 Di Goda Ayah
9 Manja
10 Izinkanlah ya Allah
11 Calon Mertua yang Heboh
12 Perdebatan membuahkan hasil
13 Pikirkan
14 Lagi Malas
15 Merasa Bersalah
16 Sindiran
17 Pertanyaan Ben
18 Gamang
19 Sandiwara meminang
20 Setuju
21 Saling Terbuka
22 Kepo
23 Posesif Nya Ben
24 Perkenalan
25 NCT
26 Suprise dapat suprise.
27 Ben yang Resek.
28 Balas Nabil pada Ben
29 Ide Ben
30 Bagi Kebahagian
31 Ibu Biang Gosip
32 Badai
33 Hinaan dan Cacian
34 Sahabat sejati
35 Gangguan mental
36 Julitnya Tetangga
37 Rencana kedepan
38 kapten Micellar
39 Perjuangan Ben
40 Tidak ingin di kejar
41 Malam romantis di Labuan Bajo
42 Candaan Fadhil
43 Bakpia
44 Ketegangan
45 Memanasnya Cindy dan Tria
46 Ulah Cicilia
47 Mencurigakan
48 Pameran
49 Ketegangan
50 Kemarahan Pak Winston
51 Kewaspadaan Ben
52 Cinta Sejati
53 Pacar Boongan
54 Kekesalan Ben
55 Kehadiran Ben
56 Barbekyu
57 Diporotin
58 Curiga
59 Usaha Mengejar prestasi
60 Salah paham
61 Terbuka
62 Terpecahkan
63 Jaga Diri
64 Sosmed
65 Pujian
66 Ketahuan
67 Cemburu dan penasaran
68 Pasrah
69 Ulah Nabil
70 Sahabat masa kecil Ben
71 Gara Oleh-oleh
72 Kegundahan
73 Rawat Jalan
74 Ujian Hidup
75 Keanehan Tria
76 Janji Ben
77 Interaksi Jarak Jauh
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Wanita Tangguh
2
Bersyukur
3
Pertemuan
4
Jalan menuju Roma
5
Hilangnya Wibawa Beni
6
Gamangnya Pak Andre
7
Kebablasan
8
Di Goda Ayah
9
Manja
10
Izinkanlah ya Allah
11
Calon Mertua yang Heboh
12
Perdebatan membuahkan hasil
13
Pikirkan
14
Lagi Malas
15
Merasa Bersalah
16
Sindiran
17
Pertanyaan Ben
18
Gamang
19
Sandiwara meminang
20
Setuju
21
Saling Terbuka
22
Kepo
23
Posesif Nya Ben
24
Perkenalan
25
NCT
26
Suprise dapat suprise.
27
Ben yang Resek.
28
Balas Nabil pada Ben
29
Ide Ben
30
Bagi Kebahagian
31
Ibu Biang Gosip
32
Badai
33
Hinaan dan Cacian
34
Sahabat sejati
35
Gangguan mental
36
Julitnya Tetangga
37
Rencana kedepan
38
kapten Micellar
39
Perjuangan Ben
40
Tidak ingin di kejar
41
Malam romantis di Labuan Bajo
42
Candaan Fadhil
43
Bakpia
44
Ketegangan
45
Memanasnya Cindy dan Tria
46
Ulah Cicilia
47
Mencurigakan
48
Pameran
49
Ketegangan
50
Kemarahan Pak Winston
51
Kewaspadaan Ben
52
Cinta Sejati
53
Pacar Boongan
54
Kekesalan Ben
55
Kehadiran Ben
56
Barbekyu
57
Diporotin
58
Curiga
59
Usaha Mengejar prestasi
60
Salah paham
61
Terbuka
62
Terpecahkan
63
Jaga Diri
64
Sosmed
65
Pujian
66
Ketahuan
67
Cemburu dan penasaran
68
Pasrah
69
Ulah Nabil
70
Sahabat masa kecil Ben
71
Gara Oleh-oleh
72
Kegundahan
73
Rawat Jalan
74
Ujian Hidup
75
Keanehan Tria
76
Janji Ben
77
Interaksi Jarak Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!