Pikirkan

Beni pun menemui orang tuanya. ia ceritakan semuanya tentang kesepakatannya Dnegan orang tua Nabil. Dan mereka pun setuju.

Beni menghubungi Mei. karena hanya nomor Mei yang ia punya di keluarga Nabil.

"Halo. Bund. Keluarga saya setuju. Ini nomor Ayah Bund. Mungkin Bunda perlu bicara secara langsung sama Ayah." Beni pun memberikan handphonenya pada Ayahnya.

Mei pun akhirnya menerima. Ia kembali kerumah. Duduk bersama suaminya. Ia sengaja pasang speakernya agar bisa di dengar suaminya juga.

"Halo Buk Mei. Apa kabar.?" Tanya Pak Andre basa basi.

"Hai. Langsung saja Pak Andre." Ujar pak Hendra yang mendengarkan basa basi Laki-laki lain lada istrinya.

"Oh. Ayahnya Nabil. Baguslah. Begini Pak. Tadi saya dengar kabar dari anak saya. Maaf ya Pak Buk. Anak saya bersikap grasak- grusuk begini. Saya saja kaget dengarnya. Menurut Balak ibu gimana baiknya.". Tanya Pak Andre sopan.

Panggilan yang tadinya lewat telepon sudah di pindahkan Hendra PC langsung. Dan terlihat di sana . Beni dan kedua orang tuanya.

"Begini Pak Buk. Kita ini kan orang tua. Dan tidak bisa sepenuhnya bisa memaksakan keinginan kita pada anak Kita. Jadi kita coba jalan begitu. Tapi nanti kami kabarin, kalau kami sudah punya keputusan darinya. Kami tanya dulu Nabil kan dia yang akan jalani. Dan kami akan usahakan secepatnya mengabari dan kami harap. Nak Ben tidak usah temui dulu Nabil agar ia menyadari keberadaan nak Ben itu penting baginya." Ujar Hendra.

Walau sedih tidak bisa ketemu gadis yang ia cintai. Namun Ben paham apa maksud Pak Hendra.

"Baik Yah. makasih sudah ijinkan saya dekat dengan anak Ayah. Saya harap sekali Nabil bisa jadi teman hidup saya selamanya." Jawaban Ben mantap.

"He.he...he.. Boy. Kamu sepertinya harus banyak belajar sama Ayah. Ayah ini jagonya rayu cewek. Bunda saja sampai klepek-klepek dengar gombalan Ayah..ha..ha." Suasana ayang canggung tadi mencair Karena ulah Hendra yang selalu saja bercanda.

"Ha.ha..ha.." Makasih pak Hen. Semoga Tuhan mengizinkan kita jadi besanan. Saya suka sekali dengan keluarga Bapak yang tidak seperti yang lain." Ujar Pak Andre apa adanya.

"Kami bisa besar kepala nanti Pak." Jawaban Mei menimpali.

"Apakah saya boleh berkunjung ke rumah Bundanya Nabil " Tanya Tina yang dari tadi diam. Karena anak dan suaminya yang wanti-wanti.

"Oh. Boleh saja mbak.." Jawab Mei sungkan.

"Jangan lupa bawa oleh-oleh ya mbak." Canda Pak Hendra yang di sambut tawa semuanya.

Setelah percakapan itu. Beni pun memberikan kabar pada Nabil. Kalau dia tidak bisa jemput. Karena ada urusan penting. Dan Nabil pun setuju.

Samali di rumah setelah sore. Karena Mata kuliahnya hari ini penuh. Dengan wajah lelah ia masuk rumah. .

"Duh.. Calon ibuk Kapten lelahnya." Canda Pak Hendra pada anak gadisnya.

"Ayah.. U..u. Bunda.. Ayah.. Bund." Adu Nabil pada Bundanya.

Mei hanya tersenyum. Karena itu sudah biasa saja, tapi karena topiknya sudah beda. Jadi Mei pun harus menanggapi.

"Kok nggak di jemput Ben. katanya tadi janji jemput.?" Tanya Mei pura-pura.

"Sibuk kali. Katanya ada urusan." Jawab jutek Nabil. Nggak tahu dia kesal sendiri itu bisa di lihat oleh kedua orang tuanya.

"Kok marah. Katanya nggak mau." Goda Pak Hendra.

Nabil memukul lengan ayahnya." Ayah kenalan sih. Kok usil sekali hari ini." Kesal Nabil pada ayahnya.

"Kak. Kelincinya belum makan. Wortelnya habis." Adu Nia yang baru saja datang. .

"Minta tolong Abang gih deh. Di sebelah kan ada jual wortel tuh." usir Nabil yang lelah. Ia mendudukkan dirinya di kursi di sebelah bundanya. Ia peluk lengan bundanya dengan manja. Nia pun cari abangnya agar belikan wortel untuk kelincinya.

"Kak. Bunda mau tanya. Apa Kakak tidak suka dengan Nak Ben.?" Tanya Mei hati-hati.

Nabil menatap Bundanya." Kenapa Bund.Kok Bunda tiba-tiba tanya begini?" Heran Nabil.

"Nggak.. Ben itu sudah dewasa. 2 tahun lagi umurnya udah 30 tahun. Dan kakak sudah berumur 22 tahun. Gimana kalau kalian tunangan dulu gitu. nanti kalau kakak sudah skripsi kan nggak apa menikah." Usul Mei.

Nabil terlihat diam. Saat ini dia emang nyaman. tapi kalau untuk menikah, belum terpikirkan olehnya.

"Bund. Ayah. kakak. emang nyaman dengan Bang Ben. Kalau bicara tanpa ada canggung dan di buat-buat. Tapi kan kakak belum tercapai cita-citanya. Kakak sudah janji untuk bahagiakan kalian dulu baru menikah." Nabil mengingat janjinya pada Bundanya dulu dn mungkin ayahnya tidak tahu.

"Nak. Setiap orang tua, pasti punya keinginan, jika anaknya bahagia. Itu merupakan kebahagiaan orang tua juga. Tapi kalau kakak menikah dengan Ben. Cita-cita kakak pasti akan terwujud juga. Ayah yakin Ben tidak mungkin halangi jika kakak mencapai cita-cita kakak ." Nasehat Pak Hendra pada anak gadisnya.

"Percayalah nak. Tidak mungkin kan Allah berikan jalan seperti ini. Jika kalian tidak berjodoh. Jadi terima dulu ya nak. Mungkin memang ini caranya Allah memberikan jodoh untuk kakak." Nasehat Mei membelai anaknya.

"Tapi Bunda. Beri Kakak waktu untuk berpikir ya Bund.." Harap Nabil.

Mei pun mengangguk. Ia tidak mungkin memaksakan anaknya untuk menerima semuanya.

"Ingat nak..Ben pria matang dengan karir yang mantap. Ayah yakin banyak gadis di luar sana yang ingin menjadi pendamping hidupnya. Jadi pikirkan itu baik-baik ya nak. pikirkan juga adik-adik mu." Nasehat bijak Pak Hendra.

Ia berharap anaknya bisa menerimanya. Bukannya matre. Tapi melihat Ben yang penuh tanggung jawab dan menyayangi anaknya. Jadi ia tidak gamang melepaskan anaknya pada orang yang terlihat jelas karirnya. pasti anaknya tidak akan kekurangan nantinya. Tidak seperti hidup mereka sekarang. Hidup semuanya Pas. Pas makan pas biaya sekolah. dan belum ada lebihnya untuk beli rumah besar mobil bagus. ( He. He. Itu athor)

Episodes
1 Wanita Tangguh
2 Bersyukur
3 Pertemuan
4 Jalan menuju Roma
5 Hilangnya Wibawa Beni
6 Gamangnya Pak Andre
7 Kebablasan
8 Di Goda Ayah
9 Manja
10 Izinkanlah ya Allah
11 Calon Mertua yang Heboh
12 Perdebatan membuahkan hasil
13 Pikirkan
14 Lagi Malas
15 Merasa Bersalah
16 Sindiran
17 Pertanyaan Ben
18 Gamang
19 Sandiwara meminang
20 Setuju
21 Saling Terbuka
22 Kepo
23 Posesif Nya Ben
24 Perkenalan
25 NCT
26 Suprise dapat suprise.
27 Ben yang Resek.
28 Balas Nabil pada Ben
29 Ide Ben
30 Bagi Kebahagian
31 Ibu Biang Gosip
32 Badai
33 Hinaan dan Cacian
34 Sahabat sejati
35 Gangguan mental
36 Julitnya Tetangga
37 Rencana kedepan
38 kapten Micellar
39 Perjuangan Ben
40 Tidak ingin di kejar
41 Malam romantis di Labuan Bajo
42 Candaan Fadhil
43 Bakpia
44 Ketegangan
45 Memanasnya Cindy dan Tria
46 Ulah Cicilia
47 Mencurigakan
48 Pameran
49 Ketegangan
50 Kemarahan Pak Winston
51 Kewaspadaan Ben
52 Cinta Sejati
53 Pacar Boongan
54 Kekesalan Ben
55 Kehadiran Ben
56 Barbekyu
57 Diporotin
58 Curiga
59 Usaha Mengejar prestasi
60 Salah paham
61 Terbuka
62 Terpecahkan
63 Jaga Diri
64 Sosmed
65 Pujian
66 Ketahuan
67 Cemburu dan penasaran
68 Pasrah
69 Ulah Nabil
70 Sahabat masa kecil Ben
71 Gara Oleh-oleh
72 Kegundahan
73 Rawat Jalan
74 Ujian Hidup
75 Keanehan Tria
76 Janji Ben
77 Interaksi Jarak Jauh
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Wanita Tangguh
2
Bersyukur
3
Pertemuan
4
Jalan menuju Roma
5
Hilangnya Wibawa Beni
6
Gamangnya Pak Andre
7
Kebablasan
8
Di Goda Ayah
9
Manja
10
Izinkanlah ya Allah
11
Calon Mertua yang Heboh
12
Perdebatan membuahkan hasil
13
Pikirkan
14
Lagi Malas
15
Merasa Bersalah
16
Sindiran
17
Pertanyaan Ben
18
Gamang
19
Sandiwara meminang
20
Setuju
21
Saling Terbuka
22
Kepo
23
Posesif Nya Ben
24
Perkenalan
25
NCT
26
Suprise dapat suprise.
27
Ben yang Resek.
28
Balas Nabil pada Ben
29
Ide Ben
30
Bagi Kebahagian
31
Ibu Biang Gosip
32
Badai
33
Hinaan dan Cacian
34
Sahabat sejati
35
Gangguan mental
36
Julitnya Tetangga
37
Rencana kedepan
38
kapten Micellar
39
Perjuangan Ben
40
Tidak ingin di kejar
41
Malam romantis di Labuan Bajo
42
Candaan Fadhil
43
Bakpia
44
Ketegangan
45
Memanasnya Cindy dan Tria
46
Ulah Cicilia
47
Mencurigakan
48
Pameran
49
Ketegangan
50
Kemarahan Pak Winston
51
Kewaspadaan Ben
52
Cinta Sejati
53
Pacar Boongan
54
Kekesalan Ben
55
Kehadiran Ben
56
Barbekyu
57
Diporotin
58
Curiga
59
Usaha Mengejar prestasi
60
Salah paham
61
Terbuka
62
Terpecahkan
63
Jaga Diri
64
Sosmed
65
Pujian
66
Ketahuan
67
Cemburu dan penasaran
68
Pasrah
69
Ulah Nabil
70
Sahabat masa kecil Ben
71
Gara Oleh-oleh
72
Kegundahan
73
Rawat Jalan
74
Ujian Hidup
75
Keanehan Tria
76
Janji Ben
77
Interaksi Jarak Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!