Calon Mertua yang Heboh

Beni pun membawa Nabil ke rumah orang tuanya. Karena ibunya dari tadi menelpon terus. .

"Hei. bocah nakal. Di suruh bawa ke sini langsung malah di bawa kemana-mana calon mantu ibu." Tuding Tina memukul anaknya yang turun dari mobil sopir.

"Maaf Bu.. Aku tadi bawa dulu makan." Lirih Beni yang memegang lengannya bekas pukulan ibunya dengan sapu lidi yang biasanya di gunakan untuk jemuran kasur atau sofa.

"Kenapa di ajak makan di luar. Ibu kan Masak banyak." Tina malah beralih menjewer telinga anaknya dengan gemes. Padahal tadi ia sudah pesan pada anaknya untuk bawa langsung ke rumahnya karena sengaja masak spesial buat calon mantunya.

Karena dengar cerita suaminya. Kalau gadis yang sedang di dekati anaknya gadis cantik dan baik. Tentu aja ia jadi penasaran. Karena sudah banyak calon yang di tawarkan untuk anaknya itu, tapi tak satupun ia terima.

Nabil yang sudah turun dari mobil Ben. Hanya terdiam kaku. Ada rasa khawatir di wajahnya. Pak Andre yang mendengar ributkan keluar. Ia menghampiri Nabil yang diam terpaku menyaksikan anak dan istrinya yang sedang gelut seperti biasanya.

"Hai. masuk yok nduk. biar aja mereka berdua emang begitu kalau sudah berdua." Pak Andre mandi Nabil untuk masuk ke dalam rumah.

Nabil pun duduk di temani Pak Andre, mereka berbincang sederhana. Sedangkan keributan berubah panik di luar sana.

Pak Andre yang tahu masalahnya pun hanya diam merasa tak bersalah. kedua anak dan ibu yang ribut tadi masuk tetap saja ribut.

"Kan ulah mama sendiri, jak aku ribut terus.. Nabil nya pergi kan. Gimana nih ma..pasti orangtuanya marah pada ku ma. Anggap aku nggak becus jaga anaknya." Oceh Beni yang kalut.

Tina yang sudah melihat suaminya yang bercakap-cakap dengan seorang gadis yang mereka ributkan di luar tadi. Malah antengnya duduk manis di dekan suaminya. Tina pun duduk di sebelahnya membiarkan Ben yang sedang kalut.

"Eh. Sudah di sini teh..eh. Kenalkan ibunya Ben, calon ibu mertua." Cengengesan Tina tanpa merasa tidak terjadi apa-apa.

Nabil pun percaya ucapan pak Andre tadi. Ia pun menyalami wanita yang lebih tua dari Bundanya.

"Salam balik Ibu. Saya Nabil." Jawaban singkatnya.

Beni yang mendengar suara Nabil pun masuk ke ruang keluarga. Ia masih di ruang tamu bolak balik nggak jelas karena panik. Biasanya ia selalu bersikap tenang. Tapi menyangkut Nabil ia jadi berlebihan nggak jelas.

"Kamu belum kenyangkan cantik. Ibu tadi masak spesial buat kamu. Tapi bocah itu malah bawa kamu makan di luar. Dasar bocah gendeng." Sungut Tina saat melihat Ben yang berdiri di depan mereka.

Tina menarik Nabil ke meja makan yang ada di ruangan tersebut. Nabil menoleh ke arah Ben. Tapi Ben malah mengangkat bahunya bingung.

Nabil pun akhirnya pasrah di suruh duduk. Di meja makan tersedia bermacam menu. Emang menggugah selera. Tapi ia tidak biasa makan banyak jadi kurang berselera.

Dengan cekatan Tina memasukan beberapa menu lauk di piring yang diletakkan di dekan Nabil.

Nabil melihat ke arah Ben dan juga Lak Andre. Ia bingung melihat Makana di piring yang di sediakan untuknya.

"Bu..itu makanan untuk berapa hari ?" Tanah Pak Andre yang paham dengan tatapan Nabil yang terlihat bingung.

"Kok Ayah tanya gitu. Ya untuk sekarang lah. coba ya cantik." Pinta Tina tulus.

Beni. Segera mengambil piring yang terisi penuh tersebut." Bu. Ini bukan porsinya Nabil. Dia itu terbiasa makan sedikit. Kami tadi kan sudah makan. Jadi biarkan dia ambil sendiri." Tina terdiam.

Nabil yang merasa tidak enak akhirnya bicara." Bu. Saya pasti akan makan masakan ibu. Hanya saja porsinya terlalu banyak.he.." Jawab Nabil sopan.

Tina yang tadinya sedih. Akhirnya tersenyum. " Benar yang di katakan Ayah sama Ben. Selain cantik kamu itu gadis yang baik. Lantas saja anak saya jadi terhipnotis." Ujar Tina senang. Tina mengangguk malu di puji begitu oleh wanita di sampingnya.

"Yok.. Nduk. silahkan ambil mana yang suka ya." Pak Andre memberikan piring kosong dirinya yang belum terisi. Nabil pun mengambil sendiri Makanan yang tersedia dengan jumlah sedikit.

"Kalau begini cara makan istri mu nanti. Kamu nggak usah pusing-pusing mikirin beras mahal." Ujar Tina yang membuat Ben dan Nabil tersedak.

Tina segera memberikan minuman pada Nabil. sedangkan Pak Andre memberikan pada Beni yang duduk dia sebelahnya.

"Bu. Bisa nggak bicara saat makan. Bisa nggak jadi makan nih ibu bicara juga." Tegur Pak Andre. Tina pun akhirnya fokus makan. Pak Andre menarik nafas dalam. Istrinya selalu heboh kalau menyangkut si sulung.

Yak anaknya yang kedua, Kuliah di daerah lain. Ia kost di dekat kampusnya. Sekarang sudah semester akhir. Jangan sangat sibuk dan belum sempat pulang ke. rumah mereka.

Episodes
1 Wanita Tangguh
2 Bersyukur
3 Pertemuan
4 Jalan menuju Roma
5 Hilangnya Wibawa Beni
6 Gamangnya Pak Andre
7 Kebablasan
8 Di Goda Ayah
9 Manja
10 Izinkanlah ya Allah
11 Calon Mertua yang Heboh
12 Perdebatan membuahkan hasil
13 Pikirkan
14 Lagi Malas
15 Merasa Bersalah
16 Sindiran
17 Pertanyaan Ben
18 Gamang
19 Sandiwara meminang
20 Setuju
21 Saling Terbuka
22 Kepo
23 Posesif Nya Ben
24 Perkenalan
25 NCT
26 Suprise dapat suprise.
27 Ben yang Resek.
28 Balas Nabil pada Ben
29 Ide Ben
30 Bagi Kebahagian
31 Ibu Biang Gosip
32 Badai
33 Hinaan dan Cacian
34 Sahabat sejati
35 Gangguan mental
36 Julitnya Tetangga
37 Rencana kedepan
38 kapten Micellar
39 Perjuangan Ben
40 Tidak ingin di kejar
41 Malam romantis di Labuan Bajo
42 Candaan Fadhil
43 Bakpia
44 Ketegangan
45 Memanasnya Cindy dan Tria
46 Ulah Cicilia
47 Mencurigakan
48 Pameran
49 Ketegangan
50 Kemarahan Pak Winston
51 Kewaspadaan Ben
52 Cinta Sejati
53 Pacar Boongan
54 Kekesalan Ben
55 Kehadiran Ben
56 Barbekyu
57 Diporotin
58 Curiga
59 Usaha Mengejar prestasi
60 Salah paham
61 Terbuka
62 Terpecahkan
63 Jaga Diri
64 Sosmed
65 Pujian
66 Ketahuan
67 Cemburu dan penasaran
68 Pasrah
69 Ulah Nabil
70 Sahabat masa kecil Ben
71 Gara Oleh-oleh
72 Kegundahan
73 Rawat Jalan
74 Ujian Hidup
75 Keanehan Tria
76 Janji Ben
77 Interaksi Jarak Jauh
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Wanita Tangguh
2
Bersyukur
3
Pertemuan
4
Jalan menuju Roma
5
Hilangnya Wibawa Beni
6
Gamangnya Pak Andre
7
Kebablasan
8
Di Goda Ayah
9
Manja
10
Izinkanlah ya Allah
11
Calon Mertua yang Heboh
12
Perdebatan membuahkan hasil
13
Pikirkan
14
Lagi Malas
15
Merasa Bersalah
16
Sindiran
17
Pertanyaan Ben
18
Gamang
19
Sandiwara meminang
20
Setuju
21
Saling Terbuka
22
Kepo
23
Posesif Nya Ben
24
Perkenalan
25
NCT
26
Suprise dapat suprise.
27
Ben yang Resek.
28
Balas Nabil pada Ben
29
Ide Ben
30
Bagi Kebahagian
31
Ibu Biang Gosip
32
Badai
33
Hinaan dan Cacian
34
Sahabat sejati
35
Gangguan mental
36
Julitnya Tetangga
37
Rencana kedepan
38
kapten Micellar
39
Perjuangan Ben
40
Tidak ingin di kejar
41
Malam romantis di Labuan Bajo
42
Candaan Fadhil
43
Bakpia
44
Ketegangan
45
Memanasnya Cindy dan Tria
46
Ulah Cicilia
47
Mencurigakan
48
Pameran
49
Ketegangan
50
Kemarahan Pak Winston
51
Kewaspadaan Ben
52
Cinta Sejati
53
Pacar Boongan
54
Kekesalan Ben
55
Kehadiran Ben
56
Barbekyu
57
Diporotin
58
Curiga
59
Usaha Mengejar prestasi
60
Salah paham
61
Terbuka
62
Terpecahkan
63
Jaga Diri
64
Sosmed
65
Pujian
66
Ketahuan
67
Cemburu dan penasaran
68
Pasrah
69
Ulah Nabil
70
Sahabat masa kecil Ben
71
Gara Oleh-oleh
72
Kegundahan
73
Rawat Jalan
74
Ujian Hidup
75
Keanehan Tria
76
Janji Ben
77
Interaksi Jarak Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!