Gamangnya Pak Andre

Dua jam berlalu tak terasa bagi Beni, saat bersama dua gadis tersebut. para ibuk- buk sudah selesai dengan acaranya.

Mei mendekati kedua anaknya, Mei melihat Nia yang asyik main kelinci di kandang kecil tersebut.

"Ini kelinci siapa nak.?" Tanya Mei pada anak bungsunya.

"Punya Nia Bund. Di kasih Abang.." Jawaban polos Nia.

Beni yang asyik dengan handphonenya menoleh melihat Bunda kedua gadis tersebut sudah datang.

"Eh. Sudah siap Bund.?" Tanya Nabil mendekati Bundanya.

Mei menunjuk ke kandang kelinci." Bunda tanya aja tuh sama orangnya langsung." Ujar Nabil pada Bundanya

Beni yang merasa di sindir pun tersenyum. " Tadi si adek pengen kelinci. Jadi say ambil sepasang. Biar adek bisa makn di rumah. Ya kan dek.?" Tanya Beni pada Nia. Ia membelai rambutnya.

Nia mengangguk, ada rasa takut di wajahnya. Beni pun menyamakan tubuhnya pada gadis kecil tersebut.

"Kenapa takut. Kan Abang yang pengen kasih Adek. udah ayok kita balik.." Ajak Beni mengangkat kandang kelinci tersebut.

Mei dan anaknya pasrah saja. Ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Baginya anaknya tidak minta.

"Di sini juga di sediakan untuk pembeli yang ingin pelihara kelinci di rumahnya. Bukan hanya untuk di lihat saja." Beni menjelaskan.. Agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Oh. Kirain tadi diminta.." Ujar Mei lega..

Mereka pun naik ke mobil. Kali ini. Beni membawa mobil ke tempat jualan kuliner. Itu sudah biasa di lakukan kalau Beni ikut ayahnya. Ayahnya yang bawa pergi. nanti dia yang bawa pulangnya.

Hari sudah sore, saat mereka sampai di tempat kulineran. Bermacam kuliner di jual di sana. Ada yang basah dan ada yang kering.

Ibuk-ibuk antusias turun ingin menyerbu. Tidak hanya Mei saja yang bawa anak. Ada beberapa. Tapi mereka hanya bawa satu. Hanya Mei saja yang bawa anak dua.

"Yok. Sayang.. Nia bangun doing nak.. Mau makan Sate ayam nggak. ?" Tanah Mei pada si bungsu yang matanya ogahan di buka .

"Gimana Bund. Adek belum bangun juga.?" Tanya Nabil melihat Bunda menggoyang pili adeknya.

"Eh..di sana ada donat madu..HM. Enak.." Ujar Nabil yang berhasil membangunkan adeknya.

Nabil terkekeh.. melihat adeknya yang spontan berdiri melompat dari gendongan Bundanya.

"Kakak. Ada saja.. ayok kita turun.." Ujar Mei.. Nja sudah ada di tangga. Ternyata Beni sudah menunggu mereka dari tadi.

Beni langsung menggendong Nia yang melompat dari tangga." Aduh dek.. Kamu tuh ya..selalu bikin cemas." Omel Nabil yang tadinya tidak melihat Beni menunggu di bawah.

Nia cengengesan di gendongan Beni yang di ciumnya. Mei melihat keakraban Beni dengan anaknya. Begitu juga dengan Pak Andre.. Ia tersenyum. Dan menganggukkan kepalanya pada Mei.

"Akrab sekali Nia dengan kenek itu.." Tanah Buk Afi yang tidak tahu status Beni.

"Oh. Mungkin karena mereka bantu jaga Nia." Jawab Mei apa adanya.

"Sayang.. Nabil kan cantik, kok di biarkan dekat dengan kenek. Nggak sayang ya Buk Mei.?" Julit Buk Afi.

Mei tersenyum." Pekerjaan itu kan cuman status. Tidak ada larangan kan untuk bergaul dengan siapa saja kan buk." Jawaban Mei santai. Buk Afi terdiam mendengar jawaban Mei yang menggelitik hatinya.

"Iya Buk Mei. Yang penting tidak menyesatkan." Jawab Buk Kinan yang beriringan dengan mereka.

Buk Afi melengos pergi meninggalkan keduanya. Nabil mengikuti Beni yang menggendong Nia. Yang juga di ikuti Mei serta Pak Andre yang diam-diam juga.

Pak Andre bahagia. Anak bisa juga jatuh cinta dengan seorang gadis. Yang terlihat sangat baik. begitu juga orang tua gadis tersebut.

"Mau donat apa dek.?" Tanya Beni pada Nia yang sudah di turunkan dari gendongannya. Mei juga sudah ada di sana. Mereka duduk di kursi yang di sediakan. Banyak menu yang bermekaran di sana. Sepanjang jalan penuh dengan kuliner bermacam olahan.

Setelah Nia memesan. Beni berdiri, ia ingin memesan sate ayam yang ada di sebelahnya.

"Pak pesan lima porsi ya Pak. Kami duduk di sebelah.." Ujarnya.Beni memanggil Ayahnya yang pura-pura berjalan di depan.

"Duduk di sini aja yah. udah Ben pesankan. Atau Ayah mau yang lain, biar Ben pesankan.?" Tanya Beni.

Pak Andre bisa melihat kebahagiaan anaknya hari ini. biasanya anaknya sangat pendiam. Hari ini Ben terlihat berbeda.

"Samakan saja." Kata Ayahnya.

Pak Andre pun duduk. Beda meja dengan Mei yang duduk bertiga anaknya. "Eh. Pak Andre." Ujar Mei yang baru sadar kedatangannya.

"HM. Sama lagi ya Buk tujuan kita." Jawab Pak Andre ambigu.

Ada rasa gamang pada dirinya. Anaknya baru kali ini jatuh cinta. Padahal sangat banyak gadis yang sukarela menjadi istrinya. Bahkan tetangga saja juga ingin menjodohkan anaknya dengan Ben, tapi Ben menolak dengan lembut.

****

Jangan lupa like dan komentarnya ya

Episodes
1 Wanita Tangguh
2 Bersyukur
3 Pertemuan
4 Jalan menuju Roma
5 Hilangnya Wibawa Beni
6 Gamangnya Pak Andre
7 Kebablasan
8 Di Goda Ayah
9 Manja
10 Izinkanlah ya Allah
11 Calon Mertua yang Heboh
12 Perdebatan membuahkan hasil
13 Pikirkan
14 Lagi Malas
15 Merasa Bersalah
16 Sindiran
17 Pertanyaan Ben
18 Gamang
19 Sandiwara meminang
20 Setuju
21 Saling Terbuka
22 Kepo
23 Posesif Nya Ben
24 Perkenalan
25 NCT
26 Suprise dapat suprise.
27 Ben yang Resek.
28 Balas Nabil pada Ben
29 Ide Ben
30 Bagi Kebahagian
31 Ibu Biang Gosip
32 Badai
33 Hinaan dan Cacian
34 Sahabat sejati
35 Gangguan mental
36 Julitnya Tetangga
37 Rencana kedepan
38 kapten Micellar
39 Perjuangan Ben
40 Tidak ingin di kejar
41 Malam romantis di Labuan Bajo
42 Candaan Fadhil
43 Bakpia
44 Ketegangan
45 Memanasnya Cindy dan Tria
46 Ulah Cicilia
47 Mencurigakan
48 Pameran
49 Ketegangan
50 Kemarahan Pak Winston
51 Kewaspadaan Ben
52 Cinta Sejati
53 Pacar Boongan
54 Kekesalan Ben
55 Kehadiran Ben
56 Barbekyu
57 Diporotin
58 Curiga
59 Usaha Mengejar prestasi
60 Salah paham
61 Terbuka
62 Terpecahkan
63 Jaga Diri
64 Sosmed
65 Pujian
66 Ketahuan
67 Cemburu dan penasaran
68 Pasrah
69 Ulah Nabil
70 Sahabat masa kecil Ben
71 Gara Oleh-oleh
72 Kegundahan
73 Rawat Jalan
74 Ujian Hidup
75 Keanehan Tria
76 Janji Ben
77 Interaksi Jarak Jauh
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Wanita Tangguh
2
Bersyukur
3
Pertemuan
4
Jalan menuju Roma
5
Hilangnya Wibawa Beni
6
Gamangnya Pak Andre
7
Kebablasan
8
Di Goda Ayah
9
Manja
10
Izinkanlah ya Allah
11
Calon Mertua yang Heboh
12
Perdebatan membuahkan hasil
13
Pikirkan
14
Lagi Malas
15
Merasa Bersalah
16
Sindiran
17
Pertanyaan Ben
18
Gamang
19
Sandiwara meminang
20
Setuju
21
Saling Terbuka
22
Kepo
23
Posesif Nya Ben
24
Perkenalan
25
NCT
26
Suprise dapat suprise.
27
Ben yang Resek.
28
Balas Nabil pada Ben
29
Ide Ben
30
Bagi Kebahagian
31
Ibu Biang Gosip
32
Badai
33
Hinaan dan Cacian
34
Sahabat sejati
35
Gangguan mental
36
Julitnya Tetangga
37
Rencana kedepan
38
kapten Micellar
39
Perjuangan Ben
40
Tidak ingin di kejar
41
Malam romantis di Labuan Bajo
42
Candaan Fadhil
43
Bakpia
44
Ketegangan
45
Memanasnya Cindy dan Tria
46
Ulah Cicilia
47
Mencurigakan
48
Pameran
49
Ketegangan
50
Kemarahan Pak Winston
51
Kewaspadaan Ben
52
Cinta Sejati
53
Pacar Boongan
54
Kekesalan Ben
55
Kehadiran Ben
56
Barbekyu
57
Diporotin
58
Curiga
59
Usaha Mengejar prestasi
60
Salah paham
61
Terbuka
62
Terpecahkan
63
Jaga Diri
64
Sosmed
65
Pujian
66
Ketahuan
67
Cemburu dan penasaran
68
Pasrah
69
Ulah Nabil
70
Sahabat masa kecil Ben
71
Gara Oleh-oleh
72
Kegundahan
73
Rawat Jalan
74
Ujian Hidup
75
Keanehan Tria
76
Janji Ben
77
Interaksi Jarak Jauh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!