Bab 20. Gigi busuk

Sepanjang jalan Deni dan Ria tenggelam dalam pikiran masing masing, ada rasa malu juga karena mereka sudah meminjam mobil Novan. padahal pria itu sudah pisah dari adik mereka, entah apa juga yang sudah membuat mereka pisah karena Novan juga tidak bilang alasan nya apa sampai hubungan mereka kandas di tengah jalan.

Siapa yang akan menyangka bahwa pasangan yang sangat saling mencintai itu pada akhir nya pisah juga. padahal mereka. Sudah berhubungan selama empat tahun terakhir, tali akhir nya pisah juga. memang jodoh tidak ada yang tahu tapi ini gebrakan nya sangat luar biasa sehingga membuat orang orang tidak bisa mempercayai nya.

"Apa Novan sudah sadar ya bahwa selama ini Diana hanya mempermainkan diri nya?" tanya Deni pelan.

"Bisa juga selama ini dia sudah tau, cuka masih menunggu apa Diana ada kesadaran." timpal Ria.

"Aku kalau jadi Novan pasti akan merasa sangat rugi, masa iya sudah begitu banyak harta yang dia berikan pada Diana." Deni berkata sambil melihat pemandangan.

"Menurut Uda, apa yang sudah mereka lakukan selama empat tahun bersama?" tanya Ria.

"Maksud mu apa?" Deni tidak paham dengan pikiran adik nya.

"Bisa kah di percaya bahwa selama empat tahun ini mereka tidak pernah melakukan apa apa." lirih Ria yang curiga juga.

"Kalau Novan aku berani jamin bahwa dia akan menjaga Diana, sebab aku pernah dengar saat mereka pacaran di depan rumah kita." sahut Deni yakin sepenuh nya pada Novan.

"Syukur lah bila mereka memang bisa menjaga diti dan tidak melakukan perbuatan kotor." Tia lega juga.

"Tapi tidak tau dengan pria yang pakai mobil, seratus persen aku yakin bahwa dia bukan pria yang baik." Deni curiga pada Beno.

Ria tidak pernah melihat wajah nya Beno secara langsung, maka nya dia tidak bisa menilai juga. sesama lelaki, Deni sudah bisa paham walau hanya satu kali lihat saja saat Deni mengantarkan Diana pulang.

"Uda rasa Novan tahu kalau Diana punya pacar lain." ucap Deni.

"Hah! apa karena itu mereka pisah?" kaget Ria.

"Tidak tahu juga, itu hanya dugaan sementara saja karena pria mana pun tidak akan bisa terima bila wanita yang di cintai bersama pria lain." jelas Deni panjang lebar tentu nya.

"Diana yang kurang ajar, aku kadang juga tidak habis pikir dengan kelakuan Diana." kesal Ria.

Mereka pun tiba lagi di rumah setelah mengantarkan mobil, Diana di dalam rumah sudah menjerit jerit tidak karuan karena kambuh lagi sakit gigi nya. membuat orang orang jadi kaget sekali mendengar nya, sebab mereka tidak kuat juga mendengar nya.

"Sakiiiit, Buuuu! aaaggkkk sakit sekali gigi ku." keluh Diana meraung.

"Jangan berteriak begitu, sini Ibu urut pelan pelan." bujuk Bu Hasnah, padahal baru saja dia mau terpejam.

"Saakiiitt, aaaagkkkhh!"

Diana sudah tantrum lagi karena gigi nya bagai kan di colok colok dan kepala nya juga berdenyut kencang, semua nya terasa sakit dan sakit nya ini tidak main main sekali. sungguh beda dengan sakit gigi biasa, karena yang Diana alami adalah akibat liur pocong.

"Hueeek."

"Minum dulu, ini kumur air garam nya." Bu Hasnah memberikan satu gelas air.

"Sakiiitt, aku tidak mau aaaaaakhh!" Diana menendangi dinding.

Terasa pula hangat pada lidah nya membuat Diana meludah sembarangan, ludah nya berwarna kuning berlendir. Bu Hasnah juga melihat dan dia memeriksa rongga mulut Diana, mencelos sekali hati orang tua ini melihat nya.

"Paaaaak, Ya allah!" Bu Hasnah memanggil suami nya.

"Kenapa, Bu?!" Deni dan Ri berlari masuk kedalam rumah.

"Ini gigi nya Diana keluar nanah!" panik Bu Hasnah.

"Ya allah, ini semua nya keluar nanah." Ria menutup mulut.

"Hueeek!" Deni menjauh karena tidak kuat dengan bau nya.

Diana telungkup dengan mulut terbuka lebar agar nanah nya keluar semua, Bu Hasnah cepat mengambil kan obat dan memberikan pada sang anak agar sakit nya agak hilang. tadi Diana masih bisa tidur walau hanya sebentar, tapi lumayan juga dari pada kesakitan begini.

"Aku tidak kuat menahan sakit nya, Bu." rintih Diana sampai susah mau bicara.

Seluruh mulut terasa bengkak karena gigi berdenyut dengan nanah mengalir, padahal tidak ada lubang tapi ada nanah yang keluar. pasti ada yang tidak beres pada diri Diana, obat yang di minum belum bekerja hingga dia sangat frustasi merasakan sakit luar biasa ini.

"Aku mau cabut gigi saja, cabut semua gigi kuuu!" teriak Diana membenturkan kembali kepala nya.

Duaaak, Duaaak.

"Diana!"

"Kendalikan dirimu, istigfar lah." Deni memeluk erat adik nya.

Darah dari kening Diana kembali merembes karena kuat juga di membenturkan pada dinding, mana nanah nya juga masih berhamburan dan Deni hanya bisa menahan jijik nya melihat keadaan Diana yang jadi begini. sedih dan juga cemas karena ini keadaan yang parah, namun mereka masih belum tay harus bagai mana mengurus nya.

Klotaaak.

"Gigi Diana lepas, Bu!" pekik Ria tersurut mundur karena ngeri.

"Ya allah!" Bu Hasnah juga takut melihat nya.

"Ini semua nya busuk, Bu! gimana kok dokter nya bilang gigi dia bagus." Ria mengambil nya dengan tissu.

"Memang busuk semua, ini ada ulat nya!" Pak Bujang ikut memperhatikan.

"Wajar lah dia sangat kesakitan begitu, Pak! ya gigi dia busuk sampai begini, ku rasa yang lain juga sudah busuk itu." cetus Ria menyalahkan dokter.

Memang yang lepas sudah busuk dan ada ulat nya dengan bau sangat memual kan perut, serta ada pula lendir nya berwarna kuning yang tidak lain adalah nanah tadi. kini mereka tahu kenapa Diana sangat kesakitan, sebab ada satu yang jatuh dan sudah dalam keadaan busuk.

"Jadi gimana ini?" Pak Bujang kebingungan.

"Mau tidak mau pasti tunggu rontok semua, kan kalau lagi sakit tidak bisa mau di cabut." jawab Deni.

"Aku tidak kuaaaaat! aaaaaggghkhh, bangsaaaat!" Diana malah memaki bukan nya istigfar.

"Lepaskan akuuuuu, akan ku cabut semua nya!" Diana ingin lepas.

"Sadar kau ini, Diana! tahan lah walau sangat sakit, kalau kau cabut nanti malah bahaya." sentak Deni.

Sedang Diana kesakitan begitu, para tetangga sudah mulai datang untuk menjenguk, walau mereka hanya membawa roti satu setiap orang. namun mereka masih peduli dan tetap datang untuk menjenguk, kasihan pula mendengar dari tadi terus saja berteriak kencang.

"Mari masuk, Mas." ajak Pak Bujang menyambut tamu nya.

"Kok masih menjerit sakit juga ya Diana nya, Pak?" tanya Pak RT yang masuh bujangan itu.

"Entah lah, saya juga tidak tahu ini kenapa." Pak Bujang tertunduk pilu.

Mereka semua bisa melihat Diana yang terbaring di peluk oleh Deni, rambut dan semua bantal berserakan karena tadi Diana yang terus mengamuk karena kesakitan.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

waduh dokternya masih Abal Abal

2024-12-07

0

Mey-mey89

Mey-mey89

semangat

2024-11-17

2

Ali B.U

Ali B.U

next

2024-11-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!