Bab 18. Ria melihat pocong

Ria kebagian untuk menunggu rumah karena semua nya pergi kerumah sakit untuk mengantarkan Diana, maka nya Ria mengambil cuti agar bisa menunggu saja diam di rumah. satu bulan di beri dua kali libur, maka nya Ria anteng saja dan mengambil jatah libur nya walau dengan begitu dia jadi tidak dapat tambahan.

Mau kerja juga pikiran tidak tenang karena biar bagai mana pun, Ria tetap saja kepikiran dengan adik nya yang sakit itu, aneh juga karena Diana kenapa bisa sangat parah begitu. Ria juga pernah sakit gigi, tapi tidak sampai parah dan menjerit menjadi tidak terkendali membenturkan kepala segala di sembarangan arah.

Tadi Deni sudah mengabari bahwa mereka tiba di rumah sakit dan sekarang Diana sedang di periksa oleh dokter, Ria menghembuskan nafas panjang mengingat bagai mana sikap adik nya itu. bila sakit begini akan menyusahkan banyak orang, tapi bila saudara nya yang sakit dia malah marah marah dan mengatakan suara rintihan itu sangat berisik.

"Semoga saja memang hanya sakit gigi biasa." harap Ria.

Dia memang tidak pernah dendam pada adik nya walau selama ini Diana juga sangat kurang ajar, namun Ria tetap punya kasih sayang yang besar karena dengan nama nya saudara. mereka satu kandung, mana bisa mau saling benci.

Sreeek.

"Kayak ada suara orang jalan ya." Ria yang sedang rebahan jadi kaget.

Masa iya ada orang mau maling kerumah nya, sedangkan tumah saja bisa di bilang paling jelek di desa ini. Ria memberanikan diri untuk mengintip dari dalam kamar nya, sekelebat dia melihat bayangan putih menuju ruangan belajang rumah.

"Beneran ada maling, ya allah mau cari apa juga kau di rumah yang buruk ini?" keluh Ria mencari senjata bila maling berniat jahat.

Masih dengan menggenggam ponsel nya maka dia pun segera kekuar dari kamar, perlahan berjalan agar maling itu tidak dengan suara langkah kaki nya yang menapaki lantai kayu ini.

"Kok tidak ada?!" heran Ria setelah sampai belakang.

Dapur sama sekali tidak ada orang nya, Ria mencari sampai masuk kamar mandi juga dan memang sama sekali tidak ada bentuk manusia yang tadi ia lihat sekali lewat. jantung gadis ini sudah tidak karuan, apa lagi terdengar lolongan anjing yang terdengar sangat memilukan.

"Jangan setan, Ya allah! aku sedang sendirian ini." keluh Ria gemetaran.

Glodaaak, brak.

"Allahu akbar!" Ria terloncat kaget mendengar suara berisik dari kamar Diana.

Meski kaki nya lemas mau masuk kedalam kamar adik nya, Ria tetap saja mendorong pintu kamar untuk melihat apa yang sudah sangat berisik itu. ternyata tidak ada apa apa juga di sana, sedangkan Ria tadi mendengar suara seperti benda yang jatuh.

"Cap kaki?" Ria berjongkok melihat bekas telapak kaki di lantai.

Gadis ini pun jongkok sambil menyalakan ponsel nya, dia mau loncat atau bahkan lari setelah melihat lebih jelas bahwa itu telapak kaki berdarah yang sangat amis bau nya. Ria lemas karena rasa takut yang sangat besar, namun dia cepat menghidupkan camera dan mengambil gambar.

Flasssh.

"Hah?!"

Ketika tadi cahaya flash nya hidup, Ria tidak sengaja melihat sesuatu sedang menatap nya juga di bawah ranjang Diana. maka gadis ini pun merapatkan kepala nya pada lantai untuk mengintip apa yang ada di sana, seketika dia menjerit keras.

"Aaaagkkkk, pocooooong!" Ria lari tunggang langgang karena ketakutan.

Braaak.

Dia mengunci kamar Diana dari luar agar pocong itu tidak ikut keluar juga, segera masuk kedalam kamar dan memeluk erat alquran yang selalu dekat dengan diri nya, Ria berkeringat dingin karena baru pertama melihat hantu.

"Tolong aku, Ya allah!" Ria sangat cemas karena dinding penghalang dari kamar Diana hanya lah triplek biasa.

Maka Ria cepat pakai mukena lagi dan mengaji agar setan itu pergi dan hati nya juga tenang, hanya alquran yang bisa menjaga nya dari setan terkutuk itu.

...****************...

Seluruh warga kampung membicarakan sakit nya Diana yang luar biasa itu, namun tidak ada satu pun yang mengatakan bahwa itu adalah santet, mereka berpikir bahwa gadis angkuh itu terkena penyakit kanker yang menjalar hingga sampai pada gigi. Beno sudah dengar semua nya dan dia merasa kasihan juga, sebab Diana adalah partner sex nya yang sangat nikmat.

"Kok kau malah di sini, pacar mu sakit kata nya." Erik duduk di sebelah Novan saat mereka kewarung.

"Dia bukan pacar ku lagi, jangan bawa bawa nama ku!" sergah Novan tidak suka.

"Beneran kau sudah putus sama Diana?" tanya Erik lagi.

"Bener lah, untuk apa aku bersama gadis tulang selingkuh." geram Novan.

Beno yang sedang mampir di warung beli rokok jadi agak kikuk, Novan tahu bahwa Beno adalah selingkuhan nya Diana. namun dia tidak ingin melakukan apa apa karena hubungan mereka juga sudah kandas, biar lah Beno menikmati Diana yang sudah di gerogoti penyakit mematikan.

"Mungkin kan dia kena kanker ya?" tanya Erik pelan.

"Parah sekali apa sakit nya?" Novan pura pura bertanya.

"Parah, aku kemarin juga sempat lihat pas dia mau berangkat." angguk Erik

"Allah tidak tidur, biar lah dia dapat balasan atas sakit hati ku." lirih Novan pelan dan sangat puas sekali.

"Ini bukan ulah mu kan?"

Erik menatap teman nya yang kelihatan senang karena Diana sakit, namun Novan cepat menggeleng agar Erik tidak curiga pada diri nya. semoga saja tidak akan ada yang tau sampai nanti Diana mati, lagi pula waktu Diana hanya satu bulan menderita sakit gigi yang sangat parah.

"Maksud mu aku yang membuat dia sakit gigi?" Novan berlagak bodoh.

"Aku takut kau nekat dan mencari santet." Erik memelan kan suara.

"Kemana aku mau cari nya, kalau ada maka tidak akan ku buat sakit gigi saja dia." balas Novan.

"Pasti lah kau belum melihat bagai mana sakit gigi Diana, rasa nya sangat tidak pantas bila sakit gigi saja bisa parah begitu." Erik mengusap wajah nya kasar.

"Nama nya sakit gigi yang memang sakit lah, aku juga sering kok sakit gigi." Novan tetap pada mode bodoh.

"Besok kalau Diasa sudah pulang kita jenguk bersama." ajak Erik.

"Malas lah, ngapain aku harus jenguk dia." tolak Novan.

"Tidak baik begitu, besok bareng saja sama aku." paksa Erik.

Novan diam saja karena dia masih ingat perihal semalam, di mana dia melihat pocong yang di makam keramat, hati nya bertanya tanya apa memang pocong itu akan mengikuti orang yang sudah mengambil liur nya tersebut.

"Meski pun putus tapi masih harus berhubungan baik, kita tidak boleh bermusuhan." nasihat Erik.

"Kau bisa bilang begitu karena kau tidak mengalami nya, coba saja kau yang merasakan maka tak akan bisa bilang demikian." sergah Novan.

"Maafkan aku, tapi aku juga kasihan bila melihat dia." lirih Erik.

"Maka pergi lah sana, kasihan saja pada Diana!" sentak Novan.

Erik menarik nafas panjang karena dia berada di posisi yang sangat rumit, sebab Novan dan Diana sama sama teman nya saat sekolah. lalu sekarang mereka malah pisahan begini dengan nasib yang sama sama tragis tentu nya, Novan sakit hati mendalam karena di selingkuhi oleh Diana.

"Kurang apa aku dengan Diana itu, semua sudah aku berikan untuk nya dan dia masih saja tetap banyak tingkah dengan selingkuh! sama saja menginjak harga diriku, aku yang pacaran lama dengan nya saja tidak pernah macam macam." Novan mengeluarkan keluh kesah nya.

"Diana pasti dapat balasan dari allah, lihat lah sekarang dia menderita karena sakit nya." Erik masih berusaha membujuk.

"Biarkan dia menderita, aku tidak akan peduli mau dia bagai mana pun karena sakit hati ini." Novan membuang kasar minuman nya.

Memang sangat kesal sekali bila mengingat kelakuan Diana yang sangat rusak, bisa bisa nya dia selingkuh sampai melakukan hal hina bersama pria lain, sedangkan Novan yang sudah lama bersama nya saja tidak pernah menyentuh Diana.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

lagian Lo Novan pacarn nya lebay segala apa dikasih

2024-12-07

0

bunjun🥰

bunjun🥰

rugi ya Novan,,,uang udah keluar byk tapi GK dapet apa2

2024-12-01

0

Mey-mey89

Mey-mey89

semangat

2024-11-14

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!