Bab 16. Kerumah sakit

Tetangga sudah pada dengar dengan suara nya Diana yang terus menangis kesakitan tanpa henti seolah akan lepas semua gigi yang ada dalam rongga mulut, satu saja rasa nya sudah mau pingsan apa lagi bila semua nya sakit karena memang sakit gigi memang semua nya berdenyut nyeri dan Diana sudah gulung gulung sampai ruangan depan.

Banyak yang sudah mendengar dan mereka mulai bergerombol untuk melihat apa yang sedang terjadi, jerit pekik Diana membuat yang lain jadi heboh juga ingin tahu apa yang sudah terjadi, ada yang bilang kapok dan ada juga yang kasihan karena gigi memang luar biasa sakit nya bila sudah berdenyut.

Pak Bujang juga sudah mulai pusing karena semalaman anak nya terus menangis kesakitan, dia ingin pergi kedokter untuk memeriksakan apa memang sudah parah sekali sakit nya, pipi Diana bengkak dengan mata nya juga bengkak karena banyak menangis selama satu malam. karena tidak punya mobil, maka dia ingin minta tolong pada Novan.

Mengira Novan akan mau dan dia juga tidak tahu bahwa anak nya dan Novan sudah putus, maka nya dia nekat datang untuk minta tolong pada pemuda itu, banyak sekali orang yang bergerombol untuk melihat apa yang sudah menimpa Diana itu, karena suara nya menjerit kencang tiada henti.

"Assalamualaikum, Pak Hasan." Pak Bujang mengetuk pintu.

"Walaikum sallam, ada apa ya?" Pak Hasan menyambut menantu nya.

"Ini saya mau minta tolong pinjam mobil, rencana mau membawa Diana berobat." ujar Pak Bujang pelan.

"Loh Diana sakit apa, parah ya sakit nya?" Pak Hasan nampak kaget mendengar Diana yang sakit tiba tiba.

"Sakit gigi, mungkin saja gigi nya berlubang sehingga sakit sekali." jelas Pak Bujang dengan raut cemas.

"Oh cuma sakit gigi, saya kira sakit apa." Pak Hasan nampak meremehkan sakit gigi karena dia tidak tahu separah apa sakit Diana.

"Memang cuma sakit gigi, tapi sangat parah sehingga tidak tidur semalaman." Pak Bujang mengusap wajah nya kasar.

Pak Hasan memberikan kunci mobil karena dia memang tidak pelit, maka nya Bujang pun berani meminjam nya, terlebih memang mereka cukup dekat sebagai tetangga dan banyak juga yang sudah Hasan berikan pada keluarga Bujang ini karena Novan yang sangat tergila gila pada Diana si gadis minang.

"Saya pinjam dulu ya, Pak." pamit Bujang menghidup kan mobil.

"Isi bensin jangan lupa!" Norma berteriak sambil berangkat kerja.

"Ah jangan di pikiri ucapan anak saya, maklum lagi ngambek jadi asal saja bicara nya." Hasan jadi sungkan, bagai mana pun dia tidak enak pada Bujang yang meminjam mobil nya.

Bujang hanya tersenyum karena paham kenapa Norma bersikap begitu pada nya, karena Diana lah yang sudah kurang ajar dengan banyak memakan harta Novan, walau sebenar nya Novan juga mau memberi. namun orang orang banyak menilai Diana yang matre, Bujang juga mengatakan bahwa memang anak nya yang sudah banyak tingkah.

"Kenapa, Pak?" Bu Romlah keluar menegur suami nya.

"Bujang minjam mobil, Norma malah bilang jangan lupa isi bensin." jawab Hasan.

"Lah ya bener, kan kalau minjam ya isi bensin lah." Romlah setuju dengan anak nya.

"Tapi ya jangan ngomong gitu juga lah." Hasan tetap tidak enak karena merasa Norma tidak sopan pada orang tua.

"Nanti biar Ibu bilangi, Norma kadang memang suka kesal dengan Diana. maka nya kalau ngomong suka sembarangan, wajar lah anak masih muda." Bu Romlah berkata demikian.

"Yang bagus kalau ngomong, takut nya Norma malah salah tanggap." Ujar Pak Hasan karena takut istri nya malah asal ceplos saja.

Bu Romlah mengangguk dan dia memang bertekad akan membicarakan dengan anak nya, walau Diana adalah orang matre dan kurang sopan, tapi ya dengan orang tua harus sopan. Pak Bujang sama sekali tidak salah karena dia sudah berusaha untuk menasehati anak nya, namun dasar Diana nya saja yang suka makan uang kekasih nya.

...****************...

Deni membawa mobil dengan kecepatan tinggi karena Diana sudah kalang kabut mengamuk dalam mobil, walau sudah di pegang oleh Ayah nya tapi tetap saja Diana masih tantrum. sampai pintu mobil juga di tendangi dengan kasar, Pak Bujang takut bila sampai pintu nya lepas maka akan mengganti pula, mau uang dari mana nanti.

Ini saja berobat kerumah sakit hasil dari mengorek tabungan milik istri nya, dia juga tidak kerja yang memiliki gaji tinggi. Pak Bujang hanya buruh di sawah milik orang juga, maka tak punya uang banyak, kerja keras sampai jungkir balik pun tidak menghasil kan uang banyak.

"Saakiiiit, aku tidak kuat! aaaaahhkkk, sakiiit." jerit Diana.

"Sabar, Nak! istigfar, ini kita akan berobat ya." bujuk Pak Bujang.

"Tidak kuat aku, aaaahkkk sakit sekali." Diana sampai membenturkan kepala nya.

"Cepat lah, Den!" Pak Bujang panik juga dengan keadaan Diana.

"Jalan lagi ramai, Yah! bagai mana aku mau cepat." Deni memang tidak bisa mau ngebut, karena jalan sangat ramai.

Kehebohan terus terjadi di dalam mobil karena Diana tidak mau berhenti berteriak, Bu Hasnah saja sampai tidak bisa berkata kata lagi karena sangking bingung nya dengan keadaan Diana yang sangat parah. sejak tadi dia gemetar tidak karuan, karena cemas nya yang semakin menjadi.

"Aku tidak kuat lagiiiii, sakiiiit!" pekik Diana meronta ronta.

"Sebut nama tuhan mu, jangan hanya berteriak saja bisa nya!" bentak Deni.

"Aaaaghhhhhkkk, sakit sekali." Diana berontak sampai rambut pun berantakan karena dia tidak mau diam.

Duaaaak, Duaaak.

"Diana!"

"Bagai mana ini, Ya allah." Pak Bujang mulai ragu dengan sakit Diana.

Kening Diana sampai memar karena di hantam kan berulang kali kearah kaca jendela mobil, tidak sanggup menahan rasa sakit yang kian menjadi saja, bukan nya kurang karena sudah minum obat dari apotik. namun kian jadi saja, sama sekali tidak ada sedikit pun kurang nya tetap cenat cenut.

"Tolong jangan terlalu panik gitu lah, Yah! Diana ini cuma sakit gigi saja, dasar dia nya saja yang lebay." kesal Deni dengan ulah adik nya.

"Bukan nya Ayah membela Diana, tapi ini memang kelihatan nya sangat parah." lirih Pak Bujang.

"Ibu justru takut kalau ini adalah gejala kanker pula." ujar Bu Hasnah.

"Ibu terlalu berpikir jauh, kita sudah sampai sekarang." Deni memarkirkan mobil nya.

Pak Bujang turun dan menggendong putri nya dan menuju masuk, Deni kesal sekali karena orang tua nya sangat berlebihan, sebab dia sering sakit gigi dan tidak selebay ini juga, dasar Diana nya saja yang membuat orang cemas tidak karuan.

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

merinding deh,,soalnya aq pernah merasakan sakit gigi,rasanya kepala mau pecah,,gigi berdenyut Sampek ke kepala rasanya,,Sampek guling² dikasur saking sakitnya,,telinga juga ikutan sakit,,denger orang berisik rasanya mau tak bogem pokok e...apalagi si Diana yg semua giginya sakit,,satu saja sudah modyar rasanya ,,hiiii

2024-11-15

1

Al Fatih

Al Fatih

ngeri membayangkan,, aq sering sakit gigi,, padahal cuma 1,, rasanya.......,,kayak mau tembus kepala,,telinga,, tapi Alhamdulillah minum obat hilang,, bahkan berakhir dgn d cabut,, selesai kisah ...,, lha ini gigi semuanya,, minum obat tetep ga hilang2 sakitnya,, sungguh membunuh secara perlahan

2024-12-29

0

Puji Rahayu

Puji Rahayu

kdg emg org2 tuh pd nyepelein org skt gigi.pd gk tw aj rasanya.
kl q dh dr kecil mpe dh punya ank skt gigi.tp skrg dh jarang kl sakit lgsg k dokter n cucok obatnya.
mk nya kl q mending skt hati bs cari pacar lg.coba skt gigi kl q dh nyerah..🙌🙌🙌

2025-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!