Bab 15. Sakit gigi

Sampai malam kina larut tangis Diana pun semakin menjadi, kepala rasa nya kau pecah sangking sakit gigi ini. air mata juga sudah kering, membuat orang tua nya sangat panik dengan penyakit Diana yqng datang secara tiba tiba itu, Bu Hasnah memberi air garam untuk kumur kumur supaya meredakan rasa sakit walau hanya sedikit.

Sebab Diana sudah pontang panting tidak mau diam, dia tantrum sambil menjerit jerit memegangi gigi dan kepala, semua menjadi satu rasa sakit itu sehungga Diana sungguh tidak sanggup untuk menahan nya. Bu Hasnah juga kasihan melihat putri nya, selama ini Diana tidak pernah sakit gigi karena gigi nya bagus.

"Sakiiiit, aduuuh sakit sekali gigi ku!" pekik Diana meronta.

"Kebanyakan makan manis dia ini pasti, maka nya sakit gigi karena mau berlubang itu." ujar Ria yang sudah pengalaman sakit gigi.

"Memang gini ya sakit nya, Nak?" tanya Bu Hasnah pada anak kedua nya.

"Iya, sakit sekali memang, Bu!" angguk Ria.

"Ria sering sakit gigi tapi tidak menjerit begitu walau dia juga menangis, dasar Diana nya saja yang lebay!" Deni masih saja kesal pada adik nya.

"Den!" Pak Bujang menatap putra nya.

"Memang Diana nya saja yang lebay, orang sakit gigi pun tidak menjerit begitu!" Deni masih saja menuduh adik nya lebay.

"Gigi ku ini memang sangat sakit, Anjing!" Diana marah pada Uda nya.

"Lihat kan, dia masih bisa mengumpat!" Deni menunjuk wajah Diana.

Bu Hasnah menyuruh putra nya masuk kamar dulu karena Diana sedang kesakitan, kasihan pula sedang sakit tapi masih di ajak debat, bahkan Ria juga berlalu pergi karena merasa itu bukan penyakit yang parah. masih teringat dalam pikiran nya saat dia sakit dulu, Diana malah melempar dengan air satu teko.

Ria memang menangis saat sakit gigi, kamar mereka yang bersebelahan membuat Diana terganggu dan langsung melemparkan air satu teko pada Uni nya, memang sangat kurang ajar gadis satu ini.

"Sakiiit, Buk!" Diana sudah jungkir balik tidak karuan.

"Ini Ibu pijit sedikit leher nya, biar rasa sakit nya berkurang." ujar Bu Hasnah.

"Huhuhuuu, sakit sekali." keluh Diana terisak isak menahan nya.

"Kamu kan tidak pernah sakit gigi, maka nya pertama sakit jadi begini." ucap Bu Hasnah pelan.

"Huhuuuuu, sakiiiit!"

Diana masih saja terus menangis sebab gigi nya berdenyit kencang hingga kepala dan mata menjadi imbas nya, bagian kepala belakang seperti di tusuk oleh benda yang sangat tajam sekali. membuat Diana tiba tiba saja pandangan nya menjadi buram, seketika dia ambruk di kaki Bu Hasnah yang duduk di belakang nya.

"Paaaak! Diana pingsan ini." pekik Bu Hasnah sangat kaget.

"Astagfirullah!" Pak Bujang ikut kaget dengan Diana yang pingsan.

"Bagai mana ini, Pak?!" Bu Hasnah mengguncang tubuh nya Diana agar sadar.

"Diana! Na bangun, Na." Pak Bujang juga menepuk pipi anak bungsu nya.

"Ya allah bangun lah, Nak!" Bu Hasnah juga sudah menangis.

"Apa lagi sih, Buk?!" Deni keluar lagi dari kamar nya.

"Adik mu pingsan ini, Den!" Bu Hasnah panik sekali.

"Dia kenapa sih banyak sekali tingkah nya, paling cuma pura pura saja!" ketus Deni.

"Deni!"

"Aku sudah tau kelakuan nya Diana, Yah! dia hanya suka cari perhatian." Deni tetap tidak percaya.

Karena Deni yang menganggap adik nya cuma pura pura, maka orang tua nya pun tidak lagi meyakin kan dia karena Deni juga orang nya sangat keras, lebih baik mereka membangun kan Diana yang tak kunjung sadar dari pingsan nya ini, hanya sakit gigi tapi bisa membuat sampai pingsan.

Tidak ada yang tahu bahwa Novan ada di bawah rumah karena rumah Diana ini panggung, maka nya orang bisa masuk kebagian bawah, Novan di sana sambil tertawa puas mendengarkan penderitaan nya Diana. racun gigi sudah bekerja mulai hari ini, pasti hidup Diana akan selalu dalam penderitaan besar selama satu bulan kedepan.

...****************...

Diana mendadak saja berada di tempat yang sangat sepi dan sekeliling nya penuh dengan rawa rawa, dia meraba pipi nya dan tidak merasa sakit gigi lagi, sontak dia pun jadi senang karena sudah merasakan sakit yang berdenyut denyut tidak karuan, sampai mau pingsan rasa nya karena begitu sakit.

"Tapi aku ada di mana? rasa nya tadi aku ada di kamar sedang sakit gigi." heran Diana menatap sekitar.

"Banyak sekali rawa rawa ini, kapan ya aku datang kesini nya kok mendadak saja sudah ada di sini aku." heran Diana, sebab dia tiba tiba saja ada di bawah pohon beringin.

Tatapan gadis ini beralih di makam yang terlihat sangat tua, dia ketakutan dan ingin lari, namun jalan lari hanya lewat rawa saja. tidak ada jalan lain selain rawa ini saja, tapi mau masuk juga sangat takut karena pasti ada sesuatu juga yang di dalam rawa berair hitam pekat sekali.

Bluuusssh.

"Aaah, apa itu?!" Diana kaget karena makam tiba tiba saja berasap tebal.

Asap yang keluar itu mendadak saja jadi bergulung gulung dan menjadi sosok yang sangat menyeramkan, Diana menjerit keras karena itu adalah pocong yang menunggu makam atau juga dia adalah pemilk makam yang sangat seram di bawah pohon beringin ini.

"Hohohoooo....makanan ku." pocong menyeringai seram.

"Aku harus lari!" Diana tidak punya pilihan lain selain masuk saja kedalam rawa.

Meski air nya sangat hitam dan takut juga, namun Diana tetap masuk kedalam air untuk lari meninggalkan tempat yang sangat seram ini. Diana berlari cepat karena pocong itu juga mengejar diri nya, bahaya bila sampai tertangkap.

"Tolooooong, siapa pun tolong lah aku!" pekik Diana.

"Kemari lah makanan ku!" pocong terus mengejar.

Diana yang berlari itu mendadak saja ada tangan yang menangkap dari dalam air, sontak dia pun tenggelam tidak bisa bernafas, Diana bisa melihat bahwa mahluk yang menarik nya itu adalah sejenis manusia juga. namun dari mulut nya banyak akar yang keluar, akar itu yang sudah menarik Diana.

"Kau akan menjadi seperti ku, begini lah kau nanti nya." ujar mahluk itu.

"Tidaaaaak!" Diana menjerit keras dan terbangun.

"Alhamdulilah, Ya allah!" Bu Hasnah bersorak senang melihat anak nya sadar.

"Ibu! aku tidak kemana mana kan?" Diana kebingungan menatap kesana kemari sambil menggigil ketakutan.

"Kamu pingsan, inu baru sadar." Bu Hasnah mengusap air mata nya.

Masih bingung karena dia ada di dalam kamar lagi, padahal tadi dia merasa ada di tengah rawa yang sangat seram. sekarang malah gigi nya berdenyut lagi, sungguh sakit sekali rasa nya.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

nah loh rasain Diana

2024-12-06

0

Suharnani

Suharnani

Sekarang lempar balik Ria

2024-11-28

0

Mey-mey89

Mey-mey89

semangat thorrr

2024-11-12

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!