Bab 10. Diana vs Norma

Karena Ibu nya hanya memberi uang dua ratus ribu dan Diana juga masih merasa kurang dengan uang segitu, maka dia pun nekat mendatangi rumah nya Novan, sebelum itu dia sudah datang kesawah karena mengira Novan ada di sana sedang bercocok tanam. nyata nya sawah tidak ada orang, kebun kentang nya juga sudah bersih sama sekali tidak ada tanaman lagi.

Diana agak ragu mau datang karena dia tahu respon orang tua Novan yang kurang bagus dengan diri nya, apa lagi Norma yang begitu terang terangan menolak diri nya dengan kata kata yang sangat tidak bagus karena mereka tidak suka pada Diana.

Bukan karena masalah harta atau masalah darah minang nya, melainkan karena dia sangat suka membuat uang Novan habis, seharus nya agak sungkan lah sedikit bila mau minta uang pada pria yang bukan suami nya. Diana memang tidak punya rasa malu, bagi dia yang penting dapat uang tanpa kerja keras banting tulang.

Bu Romlah malah sering bilang bahwa lebih baik Novan memilih Ria saja yang sangat giat kerja serta sangat sopan, bila Bu Romlah punya acara maka mereka pasti akan datang, Diana hanya duduk makan saja. Ria yang bergerak cuci piring serta membereskan barang lain nya, sungguh bagus sikap yang satu itu.

"Mas Novan ada enggak, Bu?" Diana yang baru datang langsung bertanya.

"Walaikum sallam, tanda nya ada manusia yang datang." ujar Bu Romlah.

"Lah dia kan bukan manusia, Bu!" Norma kesal sekali bila melihat wajah nya Diana.

"Ya ampun kalian ini loh belum jadi mantu nya saja aku sudah di katai begitu, ternyata benar ya kalau mertua dan ipar sangat jahat!" Diana malah menjawab demikian.

"Sadar diri kau! siapa juga yang mau jadi ipar nya manusia tukang kuras harta." Norma mendorong bahu nya Diana.

"Jangan pegang aku kau ya! akan ku laporkan kau pada Novan." ancam Diana kesal sekali dengan Norma.

Bu Romlah juga kesal karena Nadia datang tidak mengucap salam, di tegur pun sama sekali tidak ada malu nya, malah yang ada di bertengkar dengan Norma karena mereka memang kerap bersitegang dengan kekasih Abang nya ini. Diana juga sama sekali tidak punya kesopanan, harus nya tadi dia pun mengucap kan salam dulu ketika datang.

"Pergi lah bila hanya ingin bertengkar di rumah ku!" usir Bu Romlah.

"Aku juga tidak akan datang kalau tidak ada masalah yang penting, Bu!" Diana berani membentak calon mertua nya.

Byuuur.

Norma yang tadi pergi kebelakang ternyata mengambil air satu ember, dengan kekuatan penuh dia menyiram muka nya Diana hingga tubuh pun ikut basah kuyup. sontak gadis ini kian berang di buat nya, tanpa sungkan langsung menjambak rambut Norma yang sangat panjang halus.

"Kurang ajar kau ya!" geram Diana menarik kencang.

"Aduh, bangsat kau!" Norma juga melawan sekuat tenaga.

"Apa yang kalian lakukan?! lepaskan rambut Norma, Diana!" teriak bu Romlah sangat panik sekali.

Diana sama sekali tidak mau melepaskan jambakan nya di kepala Norma, maka gadis ini pun tidak punya pilihan lain sekarang, tega dan juga sangat geram Norma meremas PD nya Diana hingga gadis itu menjerit keras akibat kesakitan.

"Aaaaghkk!"

"Rasakan ini, kau akan ku balas sampai tulang!" geram Norma.

"Sakiiiitt!" Diana menjerit keras sampai jatuh telentang.

Akibat basah karena di siram tadi dan sekarang malah jatuh, maka tubuh nya pun jadi kotor, Norma masih belum puas dan terus menyerang Diana ganti menjambak karena rambut dia sudah ada yang terlepas dari batok kepala, kesal sekali rasa nya bila sampai tidak terbalas kan rasa sakit ini.

"Hentikan, Norma!" Bu Romlah menarik putri nya, namun tidak kuat.

"Tolooong, ya allah ini gimana?" orang tua ini jadi panik.

"Kenapa ini, Buk?" Pak RT lewat dengan motor butut nya yang menjadi kesayangan.

"Tolong ini, aduh tolong pisahkan mereka." Bu Romlah sampai lemas sangking panik nya.

Pak RT yang masih bujangan itu pun berusaha memisahkan Norma yang duduk di atas perut Diana, dia begitu berambisi ingin bertengkar dengan wanita yang sudah lama di benci nya ini. selama ini mau mengajak bertengkar selalu di lerai oleh Novan, karena pria itu begitu cinta dengan Diana.

"Hentikan, Norma! malu di lihat orang." bujuk RT manis ini.

"Rambut ku sampai lepas ini, Mas!" Norma menunjukan rambut nya.

"Iya sudah, kan kamu sudah membalas juga." bujuk RT yang bernama Fatan.

"Kamu jangan pilih kasih jadi RT, Fatan!" Diana memarahi RT nya karena terlihat membela Norma.

Fatan menatik nafas berat, dengan bujukan lembut dia menyuruh Diana untuk pulang saja, lagi pula tujuan dia pasti hanya ingin mencari Novan. sedangkan Novan nya sudah tidak ada di rumah, entah pergi kemana karena Pak RT juga tidak tahu, maka Diana pun akhir nya setuju untuk pulang kerumah nya.

****************

Sepanjang jalan Diana menahan rasa malu karena banyak orang yang melihat dia sangat berantakan akibat rambut nya yang di tarik oleh Norma, banyak anak anak yang mengejek orang gila. Diana hanya bisa menahan rasa dongkol, sudah tidak dapat uang juga dari Novan dan malah di ajak berantem dengan adik nya Novan.

"Dari mana kamu kok bentuk nya begini?" tegur Ria yang sedang dapat jatah libur.

"Enggak usah banyak tanya!" sentak Diana bengis sekali.

"Aku nanya baik baik sama kamu, di jawab nya yang bagus juga dong." Ria masih sabar dengan tingkah adik bungsu nya.

Diana bergegas masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri, namun langkah nya malah di hadang oleh Pak Bujang, dia juga heran kenapa bentuk putri nya sangat kotor begini. sebagai orang tua ya pasti ada rasa cemas, walau Diana sangat susah untuk di nasehati tapi ya tetap dia adalah putri nya juga mau bagai mana pun.

"Kamu jatuh atau gimana?" tanya Pak Bujang heran.

"Norma itu mengajak ku bertengkar, maka nya aku jadi kotor begini." Diana mengadi dengan hati kesal.

"Wajar lah dia kesal sama kamu, karena uang Abang nya habis kau makan." cetus Ria yang sedang menanam bunga.

"Jangan ikut campur urusan ku, Uni!" teriak Diana marah sekali.

"Tidak ikut campur bagai mana, gara gara kamu aku juga ikut dapat nama buruk dari orang orang." sentak Ria.

Diana yang kesal dan malas debat langsung masuk kedalam rumah, pokok nya cepat mandi dan mengurung diri dalam kamar, bekas luka di dengkul saat tadi bertengkar bisa di gunakan sebagai alasan pada teman teman nya yang mengajak kekota.

Terpopuler

Comments

Santi Rizal

Santi Rizal

rasain tuh Diana

2024-12-08

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

serunya berantem

2024-12-06

0

Mey-mey89

Mey-mey89

semangat

2024-11-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!