Bab 4. Ria terjebak

Masih di jalan saja Novan sudah membayangkan bagai mana nanti bahagia nya Diana saat tahu bahwa dia berhasil membawa perhiasan yang sangat ia inginkan, agak susah Novan mencari nya karena itu bisa di bilang barang langka akibat banyak ornag yang menginginkan perhiasan satu set ini, padahal sudah di kota saat mencari nya.

Untung nya Novan berhasil membawa perhiasan dengan harga yang tidak murah, namun demi pujaan hati dia rela membeli nya, meski resiko bila sampai ketahuan maka akan kena amuk oleh orang tua nya. sebab itu bukan lah uang yang sedikit, banyak dan harus beberapa hari kerja baru bisa dapat uang segitu.

Beda dengan Diana yang tahu nya cuma minta saja, kerja tidak mau dengan alasan yang bermacam macam, tidak mau kerja tapi apa saja yang di lihat dia selalu ingin memiliki nya. itu yang membuat Bu Romlah tidak suka, kelihatan selaki bahwa dia adalah wanita yang matrealistis, belum lagi saat dia ajak Novan kerumah untuk berkunjung.

Diana sama sekali tidak mau menyentuh pekerjaan, apa salah nya saat sudah makan dia membantu Bu Romlah membereskan piring yang sudah di pakai bersama adik nya Novan juga yang bernama Norma. rasa nya wajar dan sudah sepantas nya bila usai makan di rumah orang, maka bantu lah saat berkemas, lah ini sama sekali tidak ada.

"Woi, Van! mau kemana to, naik motor ngebut saja." tegur Yoto.

"Eh maaf, aku ndak lihat tadi kalau kalian lagi ngumpul." Novan pun berhenti sebentar karena sudah di panggil.

"Pasti mau menemui Diana, kalau udah ngebut gitu pasti." ucap Yoto teman sekolah nya.

"Tau ni bocah, tergila gila sekali sama Diana." sahut Baim.

"Itu nama nya cinta yang tulus, kalian saja yang tidak tahu." sanggah Novan duduk di sebelah Baim.

"Walah masalah tulus pula yang di bawa, sana lah segera nikah." Yoto bergurau enteng pada teman nya.

"Kau kan sudah empat tahun pacaran sama dia, mulai dari kelas tiga SMA dan sekarang sudah umur dua puluh." cetus Baim.

Novan mengambil oleh oleh jeruk dari kota yang sebenar nya mau di berikan pada calon mertua nya, namun tidak enak pula karena teman teman sudah melihat jeruk yang tergantung di motor.

"Aku sih mau mau saja nikah sekarang sama Diana, lagi pula kan aku juga sudah punya penghasilan." jawab Novan meletakan jeruk di lantai pos.

"Lah terus apa lagi? dari pada kau pacaran tidak jelas cuma nambah dosa saja, ku lihat kau juga sudah seperti menafkahi Diana." ucap Yoto gamblang saja.

"Ibu mu itu kalau cerita sama Emak ku sudah kayak mau nelan Diana saja sangking jengkel nya." Baim sering dengar Bu Romlah cerita sama Mak Rina.

"Biasa lah nama nya juga orang tua, mereka juga kan pacaran nya di zaman dulu sehingga pikiran pun masih kolot." sahut Novan tak ingin menyalahkan orang tua atau pun Diana kekasih nya.

"Tapi aku sih setuju sama Ibu mu, Van! dari pada cuma pacaran dan kau cuma memberi uang dan juga harta, tapi kau sama sekali tidak mendapat apa pun, lebih baik nikah saja lah." saran Yoto.

"Jangan jangan sudah kau cicip pula dia." tuduh Baim.

"Sembarangan saja kau! aku tidak begitu ya, Diana yang belum mau ku nikahi." Novan melempar jeruk pada Baim.

Mereka tertawa terpingkal pingkal karena mengejek Novan yang di nilai bodoh, tidak dapat apa apa namun mau membelikan apa pun yang Diana mau. tapi sama sekali tidak dapat balasan dan hanya percaya dengan cinta tulus saja, usia mereka masih muda dan kemungkinan Diana untuk berpaling masih lah banyak.

"Ada Pak Bujang, kau sembarangan saja bicara!" Yoto menepuk paha teman nya.

"Lah aku tidak lihat, ku rasa tidak dengar lah." Baim panik juga.

"Kau sih sembarangan saja kalau bicara! semoga saja dia tidak dengar, soal nya menghadap sana kok." Novan juga cemas.

Padahal Pak Bujang dengar semua nya dan dia merasa sangat malu atas perbuatan putri nya, semua orang tidak muda dan juga tua semua nya asik membicarakan masalah itu sehingga yang dapat nama buruk adalah Pak Bujang dan juga istri nya.

Sangat susah sekali memberi nasihat pada Diana yang terus saja menghabiskan uang nya Novan, bila merka sampai tidak jadi menikah maka pasti akan jadi pembicaraan yang sangat besar oleh para warga desa sini dan pasti nya keluarga Diana yang akan mendapat nama buruk karena yang banyak tingkah adalah Diana.

...****************...

Ria mengeluh kesal karena lagi lagi motor nya harus mogok sama sekali tidak mau jalan, dugaan pertama adalah oli nya yang kering, untung dia tidak lembur sehingga pulang nya masih agak sore. bila tadi sampai lembur, maka sudah pasti malah ajan mendorong dengan rasa takut tentu nya karena bisa saja ada orang jahat.

"Ponsel ku juga habis batrai nya, sial sekali aku hari ini." keluh Ria mengusap peluh nya.

Sedangkan menuju pulang kerumah masih jauh sekali, naik motor saja sekutar dua puluh menit baru sampai, lalu sekarang dia harus mendorong nya pula. mau kebengkel dia sama sekali tidak bawa uang, Ria selalu bawa uang pas bila berangkat kerja.

"Eh itu ada orang di sana, apa aku minta tolong saja ya." batin Ria agak ragu.

Namun akhir nya dia pun nekat mendatangi pemuda yang sedang duduk di pinggir jalan, niat nya mau pinjam ponsel untuk menghubungi Deni agar menjemput nya di sini sambil membawakan uang untuk masuk bengkel.

"Maaf permisi, boleh minta tolong sebentar?" Ria bertanya sopan.

"Boleh, ada perlu apa?" pemuda tampan itu melihat kearah Ria.

"Motor saya mogok, Mas! boleh pinjam ponsel nya ndak, saya mau menghubungi Uda saya?" tawar Ria berharap penuh.

"Ini paling habis oli, kenapa tidak kebengkel saja? dekat lagi ada bengkel yang buka kok." suruh Andi yang paham motor.

"Saya lupa bawa uang, maka nya mau menghubungi Uda saja dulu." Ria tersenyum malu.

Andi pun mengambil ponsel nya memberikan pada Ria, maka Ria mengambil sambil mengucap kan terima kasih, untung nya dia hapal nomor Deni sehingga bisa menghubungi.

"Aduh Uda kemana sih kok cuma memanggil saja." keluh Ria, mana hari juga sudah mau maghrib.

"Tidak tersambung ya?" Andi tahu dari gelagat Ria.

"Iya, seperti nya nomor dia sedang tidak aktif." Tia sudah asli panik sekarang.

Hanya Deni saja yang nomor nya dia hapal karena selama ini dia selalu menghubungi Uda nya saat takut pulang, sekarang malah nomor Deni tidak aktif di saat sedang genting dan hari juga sudah mau maghrib.

Terpopuler

Comments

Budi Paryanti

Budi Paryanti

semoga tak ada suatu yg bikin ria susah, cukup dwngan motor yg mogok ajj ea thor, karna kasian ria dia wanita yg gigih dan rajin serta baik, semoga deni segera liat ponsel xa dan menghubungi balik

2024-11-21

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

wah ternyata klw dsana motor mati yg habis oli ya
bukan bensin

2024-12-03

0

Dewi

Dewi

Yee akhrny ktemu andi ini tmen2 davin sm lupi kan hehe

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!