Bab 3. bertemu pria lain

Diana menggunakan motor nya untuk jalan jalan sendiri malam ini karena bosan hanya diam di rumah dan selalu saja ada perbandingan antara diri nya dan Ria, sangat kesal sekali sebab Deni terus saja memuji Kakak kedua nya yang memang begitu kalem pembawaan nya sehingga banyak yang memuji dan banyak juga orang suka.

"Ria kalau kulit nya hitam tak akan ada orang yang menandang nya, cuma menang putih saja dia dari aku!" kesal Diana sepanjang jalan.

Ria memang lebih putih dari Diana dan banyak jua yang memuji dia, sedangkan Diana hitam manis, walau pun hitam namun dia sangat enak di pandang sehingga banyak yang suka juga dengan dara satu ini.

Hanya sifat Diana saja yang kurang bagus karena dia tidak pernah bisa menerima masukan dari siapa pun, bahkan nasehat orang tua nya saja hanya di anggap angin lalu oleh dia. Diana merasa apa pun yang dia lakukan adalah hal yang benar, orang orang hanya tahu menghujat saja.

"Untuk apa juga kerja, tidak kerja pun aku sudah punya uang!" Diana berhenti di pinggir jalan dan makan jajanan.

Sifat buruk nya adalah suka menghabiskan uang sang kekasih, walau Novan juga ihklas saja memberikan pada dia karena rasa cinta nya yang besar, namun itu bukan hal yang bisa di bilang baik. karena orang tua Novan juga tidak setuju akan hal itu, kecuali bila Diana sudah Novan nikahi maka itu memang tanggung jawab Novan sepenuh nya.

"Sendirian saja?" tegur pria yang sedang memakan jajanan pinggir jalan.

"Gila ganteng nya!" batin Diana menjerit karena kagum.

"Kok malah bengong, mikirian apa?" pria itu duduk di sebelah Diana.

"Eh enggak, ini cuma kaget saja kamu mau tegur aku." Diana tersenyum malu.

"Ya tentu mau dong, masa secantik ini tidak di tegur." pria itu mengeluarkan jurus maut nya.

"Bisa saja kamu!" Diana makin malu mendengar nya karena dia memang sangat suka di puji, apa lagi dengan pria setampan ini.

"Aku Beno, kamu siapa?" Beno mengulurkan tangan ingin kenalan.

"Diana."

Beno tersenyum senang karena gadis ini menyambut baik ajakan kenalan dia, selangkah lebih maju harus ia lakukan agar Diana tidak lepas, dia sangat terpesona melihat senyum Diana yang sangat manis dengan gigi nya yang putih rata.

Diana yang melihat dari penampilan tentu saja tidak menolak, sebab Beno sangat cocok dengan tipe nya, bukan dari fisik melainkan dari bentuk kekayaan yang ia punyai sehingga membiat jiwa matre Diana bergetar kencang ingin menguras banyak harta nya Beno yang pasti sangat banyak sekali.

"Naik apa tadi kesini, benaran cuma sendiri?" Beni menatap sana sini.

"Naik motor, memang cuma sendiri kok karena cari angin." sahut Diana.

"Sayang sekali gadis secantik ini harus sendirian." Beno kembali mengeluarkan kata manis nya.

"Kamu sama siapa?" ganti Diana yang bertanya untuk melihat latar belakang nya Beno.

"Sendiri juga, aku naik mobil yang di sana warna hitam." tunjuk Beno pada mobil nya.

Bersorak hati Diana karena orang di desa ini nya ini kalau sudah bermobil maka pasti nya kaya raya, sudah tidak bisa lagi untuk di ragukan masalah itu karena bila hanya orang biasa maka akan naik motor butut atau juga sepeda ontel.

Novan saja tidak punya mobil karena dia hanya punya sawah beberapa petak, walau Novan ekonomi nya lebih tinggi dati keluarga Diana, gadis ini lahir dari keluarga yang kurang berada. namun gaya nya sungguh luar biasa sekali, Novan yang selama ini membiayai diri nya hingga punya banyak perhiasan.

"Kalau bisa dua kenapa harus satu." batin Diana yang punya niat buruk.

"Ngomong ngomong apa enggak ada yang marah kalau aku ngobrol sama kamu?" Beno mulai mancing kearah sana.

"Siapa yang marah?" Diana pura pura tidak tahu saja.

"Pacar kamu gitu." Beno melirik gadis yang sedang makan buah potong ini.

Diana menggeleng sambil tersenyum sehingga kesan nya dia sangat manis dan kalem, padahal nyata nya dia adalah pemain handal yang siap mengobrak abrik hati pria mana pun. siap siap saja Beno akan di habiskan harta nya oleh Diana, karena Novan sudah mengalami hal itu tapi belum juga sadar dan tak mau melepaskan.

"Boleh minta nomor kamu?" Beno mengeluarkan ponsel nya, mata Diana berbinar melihat benda mahal itu.

"Hmmmm gini, aku sekarang belum punya ponsel karena yang kemarin tercebur di parit sehingga tidak bisa di pakai lagi." Diana menunduk malu.

"Loh kok bisa?!" kaget Beno karena merasa kasihan juga.

"Enggak sengaja pas main sama temen, jadi masih di perbaiki." Diana tersenyum lagi.

Senyum yang begini yang bisa membuat iman lelaki lemah bila menatap nya, Beno juga tersenyum manis kepada gadis yang baru di temui nya ini dan dia menarik Diana agak jauh dari pedagang kaki lima agar mereka tidak dengar.

"Apa?!"

Diana kaget ketika Beno membisikan sesuatu di telinga nya, mau menolak tapi yang mau di belikan itu harga nya lumayan juga, wah pasti semua orang akan sangat kaget bila Diana tiba tiba saja punya ponsel mahal incaran banyak gadis muda dan juga para Ibu Ibu berduit lah tentu nya.

"Ta-tapi aku masih perawan." lirih Diana agak takut juga.

"Sungguh?!" Beno agak kaget mendengar nya barusan.

"Iya, aku sama sekali tidak pernah berhubungan dengan pria mana pun." angguk Diana yang memang masih bermahkota.

"Boleh lah di coba, akan ku berikan tambahan bila kamu memang masih perawan." Beno kembali mengimingi dengan uang dan iphone.

Agak lama juga Diana berpikir karena dia masih ragu untuk mengambil keputusan itu, karena dia takut bila nanti memang di nikahi dengan Novan lalu tiba tiba saja dia sudah tidak perawan, maka pasti nya Novan akan kecewa besar. apa lagi uang kekasih nya sudah habis banyak kepada dia, namun godaan dari Beno juga luar biasa sehingga sayang sekali bila di tolak.

"Aku akan pakai pengaman kalau kamu takut hamil." Beno berusaha merayu.

"Beli dulu barang nya lalu main." Diana pun menyanggupi.

"Oke saja, ayo kita cari counter nya biar kamu bisa milih." Beni setuju dengan ucapan nya Diana.

"Terus motor aku gimana?" Diana tidak mungkin meninggalkan motor nya.

"Ya kamu tetap naik motor dan aku naik mobil, kamu bisa ikuti aku dari belakang." ucap Beno.

Padahal Diana sudah berharap mau di ajak naik mobil nya, namun ternyata malah di suruh naik motor sendiri, tapi ya tidak masalah lah karena nanti yang di terima juga bakal banyak.

Terpopuler

Comments

Budi Paryanti

Budi Paryanti

Astagfirullohaladziim.....diana benar" gadis yg g punya harga diri juga ternyata bukan hanya matre, novan emang g layak buat diana. mending sama eia ajj dweh

2024-11-21

0

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

hais Diana selain MATRE juga iman'y sangat tipis ya😌😌😌

2024-12-06

2

Dewi

Dewi

Mgkn dgn cara gini novan bisa sadar nntinya klo diana matre dan gk setia..

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!