Bab 2. Kalem nya Ria

Gadis berkulit hitam manis duduk sendirian karena kesal dengan tingkah orang tua nya yang selalu menyuruh dia untuk menikah, padahal masih ada dua Kakak nya dan sama sekali tidak ada niat untuk menikah, toh mereka sama sekali tidak di suruh menikah oleh Bu Hasnah dan Pak Bujang sehingga mereka anteng saja.

Sebenar nya karena Ria dan Deni tidak banyak tingkah, Deni sudah punya calon dan rencana nya akhir tahun nanti akan menikahi gadis pujaan nya itu, sedangkan Ria memang masih jomblo tak punya pasangan, tujuan hidup nya adalah tentang uang dari hasil kerja keras sendiri, bukan dari minta pada pasangan yang masih berstatus pacar.

Beda dengan Diana yang begitu banyak menghabiskan uang dan juga kebutuhan lain dari Novan, mulai dari beras dan segala macam nya lagi semua nya dia ambil sehingga banyak orang yang membicarakan masalah itu. mereka menduga bila nanti saat putus, pasti Novan merasa sangat di rugikan oleh kekasih nya ini.

Meski Novan sendiri tidak merasa di rugikan oleh kekasih nya, namun orang tua nya sendiri pasti juga merasa keberatan dengan uang serta barang lain yang sudah Diana habiskan dari Novan, apa lagi dia juga tak seberapa sopan untuk ukuran nya orang jawa yang begitu kuat tata krama nya.

"Maaf ya nunggu lama, ini tadi antri pesanan kamu." Novan datang membawa makanan dan minuman nya Diana.

"Aku kira kamu tidak mau datang lagi, karena merasa bosan sama aku." Diana memasang wajah sedih.

"Kamu kenapa sih, Sayang?" Novan membelai kepala kekasih nya.

"Pusing aku tuh dengerin omongan tetangga dan akhir nya Ibu sama Ayah pun termakan omongan mereka." keluh Diana.

"Enggak usah lah di pikirin, kan yang menjalani nya aku sama kamu." hibur Novan yang tidak ingin Diana kecil hati.

"Tapi Ibu marah terus karena aku menerima uang dari kamu." Diana menunduk sedih akibat tertekan dengan orang orang dan juga orang tua nya.

Diana menghembuskan nafas nya karena sangat kesal sekali, menurut dia itu sama sekali tidak salah karena Novan juga ihklas memberikan uang dan juga segala macam lain nya, memang Novan sekerang bagai kan sudah menafkahi Diana bagai kan istri nya saja. padahal mereka baru pacaran, tapi sudah habis habisan sekali.

"Bagai mana bila kita menikah saja?" tawar Novan yang memang sudah siap lahir dan batin untuk jadi suami.

"Gila kamu, Mas! masih ada Uda dan juga Kak Ria yang belum nikah, emang kamu mau memberi uang langkah? lagi pula aku belum siap untuk menikah, ribet pasti nya." tolak Diana atas usul kekasih nya.

"Ya enggak ribet banget lah, cuma saling ngerti saja." Novan agak memaksa juga.

"Enggak! aku tidak bisa kalau menikah sekarang." tolak Diana kekeh.

"Ya sudah kalau kamu belum mau nikah, aku juga tidak akan memaksa! tunggu saja nanti sampai kamu siap." Novan tersenyum.

Wajah yang sangat tampan dan banyak yang tergila gila itu membuat mata siapa pun menjadi teduh, namun secantik apa pun gadis yang mendekati nya. tetap di tolak oleh Novan karena dia cinta mati pada Diana, wanita yang ia cintai sejak SMA dan sekarang sudag empat tahun lama nya mereka bersama sama.

"Mas rencana nya mau kekota, kamu mau nitip sesuatu enggak?" tawar Novan mencium kepala Diana yang bersandar di pundak nya.

"Enggak usah, nanti orang akan semakin julid pada aku." tolak Diana yang merengut masam.

"Tuh kan masih saja mikirin omongan orang, kan Mas juga ndak masalah." Novan berusaha membujuk agar kekasih nya senang lagi.

"Aku tuh sebenar nya mau emas yang satu set itu loh, ku lihat teman ku banyak yang pakai itu." lirih Diana.

"Besok Mas cari ya, sambil video call kamu juga ya biar tidak salah." Novan selalu sanggup apa pun yang Diana ingin kan, ini lah yang membuat Bu Romlah tak suka.

"Uang nya aku trasnfer sama kamu nanti." Diana pura pura mau memberi uang.

"Apa sih kamu?!" Novan mencubit pipi kekasih nya gemas.

"Aku takut nanti orang orang akan semakin tidak suka!" Diana menghentakan kaki kesal.

Novan merasa sangat gemas dengan tingkah kekasih nya yang mode merajuk begini, maka dia pun memeluk erat kekasih nya agar tidak semakin parah saja merajuk nya. bila sudah begini maka Diana akan merasa di sanjung oleh kekasih nya dan dia akan semakin banyak mau, bodo amat orang mau bilang ala karena yang penting dia dapat segala nya dari Novan yang sangat cinta.

...****************...

Ria pulang kerja dengan tubuh yang sangat lelah karena dia mengambil lembur juga, harus nya tadi pukul lima sore sudah pulang kerumah dan bisa main atau istirahat, namun dia malah mengambil lemburan sehingga dia pun pulang nya pukul sebelas malam. memang dia sangat gila kerja, dari pada cuma diam di rumah saja.

"Harus nya tadi kamu kabarin Uda kalau pulang malam, biar bisa di jemput." Deni cemas karena Ria seorang gadis.

"Masih pukul sebelas, tadi ramai kok orang di sana, Da!" jawab Ria membuka sepatu nya.

"Enggak usah lah lembur begitu kalau malam, Uda takut ada orang jahat." Deni sangat pethatian pada adik nya yang satu ini.

"Insya allah tidak ada, kan mereka semua kenal dengan kita semua." Ria tersenyum dengan wajah letih nya.

"Kenal itu tidak menjamin merek akan baik, sebab kita juga tidak tahu pikiran orang." ujar Deni.

Ria tersenyum karena Deni sangat perhatian kepada diri nya, beda bila pada Diana karena dia terus sana bertengkar tidak jelas. Diana yang begitu keras saat di nasehati membuat Deni kerap naik darah, tidak seperti Ria yang kalem ini.

"Giliran sama Kak Ria saja Uda baik sekali." Diana muncul dengan wajah masam.

"Orang baik ya di balas baik lah, memang nya kamu kalau di beri nasehat selalu saja melawan." Deni langsung menyala.

"Uda itu kalau menasehati terlalu dalam, urusan percintaan itu tidak boleh di campuri oleh orang luar." bantah Diana.

"Dasar mata duitan, tau nya cuma minta uang sama pacar!" sengit Deni.

"Nah kan selalu begitu, karena Uda pelit sama pacar mu maka nya sewot saat Novan memberikan uang atau pun benda padaku!" Dian tetap saja tak suka.

"Pacar ku tidak matre seperti kau, dia mencari uang sendiri." bentak Deni yang mulai emosi.

"Bilang saja kau pelit maka nya tidak memberi dia uang!" Diana tetap melawan.

"Kerja keras dan uang nya sangat nikmat!"

Ria membuka suara dan kedua nya langsung diam, bila yang kalem sudah bicara maka semua nya akan langsung diam, terutama Diana.

Terpopuler

Comments

Dewi

Dewi

Novan kn nnti biar tau rasa sudh di mnfaatin sm diana klo pun nnti nikah juga dia mnjain diana dr pcran bkal rsain susah nya di uji stlh nikah.. beda klo mnjain nya stlah nikah

2024-11-05

2

Budi Paryanti

Budi Paryanti

kalau memang diana matre sah" ajjseh tapi g segitu xa juga, yg di lakukan diana emang dagh kelawatan atau berlebihan layak xa seorang istri wajar kalau bikin reaah abang xa dan ortu xa

2024-11-21

0

Dewi

Dewi

Eh ada ria nnti sm andi aja thor lupi sudh ada hendra jg lgi pdkt sm andini davin sm slsa tinggal andi kan nnti sm ria aja

2024-11-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. pengenalan
2 Bab 2. Kalem nya Ria
3 Bab 3. bertemu pria lain
4 Bab 4. Ria terjebak
5 Bab 5. Bengkel Andi
6 Bab 6. Purnama
7 Bab 7. Novan tidak percaya
8 Bab 8. Novan tahu
9 Bab 9. Minta uang
10 Bab 10. Diana vs Norma
11 Bab 11. Teluk Seketi
12 Bab 12. Berhasil
13 Bab 13. Memberikan racun
14 Bab 14. Sakit gigi
15 Bab 15. Sakit gigi
16 Bab 16. Kerumah sakit
17 Bab 17. Motor baru Novan
18 Bab 18. Ria melihat pocong
19 Bab 19. Hubungan kandas
20 Bab 20. Gigi busuk
21 Bab 21. Novan datang
22 Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23 Bab 23. Di suruh sholat
24 Bab 24. Seminggu berlalu
25 Bab 25. Cap tangan
26 Bab 26. Di tengah rawa
27 Bab 27. Flasback
28 Bab 28. Flasbcak part 2
29 Bab 29. Cap tangan berdarah
30 Bab 30. Novan ikut mencari
31 Bab 31. Ria di ganggu
32 Bab 32. Diana kaku
33 Bab 33. Ustad Basri
34 Bab 34. Penyesalan
35 Bab 35. Aksara dapat tugas
36 Bab 36. Video Diana
37 Bab 37. Bertemu Arya lagi
38 Bab 38. hanya bisa mengumpat
39 Bab 39. Arya naik darah
40 Bab 40. Di tebas Aksara
41 Bab 41. sisi lain Arya.
42 Bab 42. Tidak menemukan penawar
43 Bab 43. Di penjara
44 Bab 44. Bertemu Diana
45 Bab 45. Purnama beraksi
46 Bab 46. Gantung diri
47 Bab 47. Melayat
48 Bab 48. pindah penjara
49 Bab 49. memandikan jenazah
50 Bab 50. Selesai di kubur
51 Bab 51. Beno datang
52 Bab 52. Novan
53 Bab 53. Menunggu Arya
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Hukuman Arya
56 Bab 56. Yoto
57 Bab 57. Fatma mencari suami nya
58 Bab 58. Setan Diana
59 Bab 59. Ada yang menolong
60 Bab 60. Nilam
61 Bab 61. Di kandang sapi
62 Bab 62. Terbakar
63 Bab 63. Ria dan Andi
64 Bab 64. Mengandalkan Purnama
65 Bab 65. Deni
66 Bab 66. Kematian Deni
67 Bab 67. Mendatangi lembah
68 Bab 68. Arya di bebaskan
69 Bab 69. Laba laba
70 Bab 70. Ria ingin minta tolong
71 Bab 71. Barok
72 Bab 72. Tumbang dua
73 Bab 73. Ternyata Diana
74 Bab 74. Arwah Diana
75 Bab 75. Rawa rontek
76 Bab 76. Mencari kelemahan
77 Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78 Bab 78. Mencari bambu
79 Bab 79. Mendapatkan bambu
80 Bab 80. Leha
81 Bab 81. berhasil
82 Bab 82. Cacing
83 Bab 83. Ternyata tabib
84 Bab 84. Ujian
85 Bab 85. Ujian part 2
86 Bab 86. Ingin menikah
87 Bab 87. Terbakar
88 Bab 88. kisah kembar beda ibu
89 Bab 89. kisah part 2
90 Bab 90. kisah part 3
91 Bab 91. Tidak jadi kompor
92 Bab 92. Di temui Novan
93 Bab 93. Pernikahan A&R
94 Bab 94. Pembahasan cinta
95 Bab 95. Penolakan Bagas
96 Bab 96. Acara Norma
97 Bab 97. Penolakan kejam
98 Bab 98. Keluhan Andi
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. pengenalan
2
Bab 2. Kalem nya Ria
3
Bab 3. bertemu pria lain
4
Bab 4. Ria terjebak
5
Bab 5. Bengkel Andi
6
Bab 6. Purnama
7
Bab 7. Novan tidak percaya
8
Bab 8. Novan tahu
9
Bab 9. Minta uang
10
Bab 10. Diana vs Norma
11
Bab 11. Teluk Seketi
12
Bab 12. Berhasil
13
Bab 13. Memberikan racun
14
Bab 14. Sakit gigi
15
Bab 15. Sakit gigi
16
Bab 16. Kerumah sakit
17
Bab 17. Motor baru Novan
18
Bab 18. Ria melihat pocong
19
Bab 19. Hubungan kandas
20
Bab 20. Gigi busuk
21
Bab 21. Novan datang
22
Bab 22. Mendatangi teluk lagi
23
Bab 23. Di suruh sholat
24
Bab 24. Seminggu berlalu
25
Bab 25. Cap tangan
26
Bab 26. Di tengah rawa
27
Bab 27. Flasback
28
Bab 28. Flasbcak part 2
29
Bab 29. Cap tangan berdarah
30
Bab 30. Novan ikut mencari
31
Bab 31. Ria di ganggu
32
Bab 32. Diana kaku
33
Bab 33. Ustad Basri
34
Bab 34. Penyesalan
35
Bab 35. Aksara dapat tugas
36
Bab 36. Video Diana
37
Bab 37. Bertemu Arya lagi
38
Bab 38. hanya bisa mengumpat
39
Bab 39. Arya naik darah
40
Bab 40. Di tebas Aksara
41
Bab 41. sisi lain Arya.
42
Bab 42. Tidak menemukan penawar
43
Bab 43. Di penjara
44
Bab 44. Bertemu Diana
45
Bab 45. Purnama beraksi
46
Bab 46. Gantung diri
47
Bab 47. Melayat
48
Bab 48. pindah penjara
49
Bab 49. memandikan jenazah
50
Bab 50. Selesai di kubur
51
Bab 51. Beno datang
52
Bab 52. Novan
53
Bab 53. Menunggu Arya
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Hukuman Arya
56
Bab 56. Yoto
57
Bab 57. Fatma mencari suami nya
58
Bab 58. Setan Diana
59
Bab 59. Ada yang menolong
60
Bab 60. Nilam
61
Bab 61. Di kandang sapi
62
Bab 62. Terbakar
63
Bab 63. Ria dan Andi
64
Bab 64. Mengandalkan Purnama
65
Bab 65. Deni
66
Bab 66. Kematian Deni
67
Bab 67. Mendatangi lembah
68
Bab 68. Arya di bebaskan
69
Bab 69. Laba laba
70
Bab 70. Ria ingin minta tolong
71
Bab 71. Barok
72
Bab 72. Tumbang dua
73
Bab 73. Ternyata Diana
74
Bab 74. Arwah Diana
75
Bab 75. Rawa rontek
76
Bab 76. Mencari kelemahan
77
Bab 77. Berusaha melumpuhkan
78
Bab 78. Mencari bambu
79
Bab 79. Mendapatkan bambu
80
Bab 80. Leha
81
Bab 81. berhasil
82
Bab 82. Cacing
83
Bab 83. Ternyata tabib
84
Bab 84. Ujian
85
Bab 85. Ujian part 2
86
Bab 86. Ingin menikah
87
Bab 87. Terbakar
88
Bab 88. kisah kembar beda ibu
89
Bab 89. kisah part 2
90
Bab 90. kisah part 3
91
Bab 91. Tidak jadi kompor
92
Bab 92. Di temui Novan
93
Bab 93. Pernikahan A&R
94
Bab 94. Pembahasan cinta
95
Bab 95. Penolakan Bagas
96
Bab 96. Acara Norma
97
Bab 97. Penolakan kejam
98
Bab 98. Keluhan Andi
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!