Dhisa menemui agent apartement dan langsung melihat apartement yang siap ia huni. Setelah 20 menit perjalanan menggunakan taxi, akhirnya Dhisa sampai di depan gedung Apartemen Xander.
Setelah perbincangan hangat bersama pihak agent, akhirnya Dhisa deal menempati salah satu apartement mewah nya dan langsung membayar lunas. Secara Dhisa jadi kaya guys.
Dhisa pulang dengan hati riang, hingga tak terasa sudah menunjukkan pukul 8 malam. Sebelum pulang, Dhisa menyempatkan ke Restoran terdekat untuk mengisi perutnya yang kosong karena belum makan malam.
Dhisa pulang menggunakan Taxi hingga sampai di depan Mansion nya sudah menunjukkan pukul 9 malam. Sampai di luar Mansion, rumah sudah tertutup dan lampu kamar kamar sudah mati semua, termasuk Ruang Tamu.
Dhisa membuka pintu, namun ada gerakan tangan yang ingin memukul nya. Karena Dhisa ahli beladiri yang telah terlatih, ia sangat peka akan gerakan. Akhirnya tangan yang akan menamparnya ia pelintir. Dengan suara teriakan orang tersebut, maka mereka menghidupkan lampu.
"Aaah aaah sakit sakit" teriak Daddy Damian kesakitan dengan muka merah menahan amarah.
"Dasar gadis gak tau diri. Berani-beraninya melawan Daddy. Kamu ngelonte pulang jam segini. Apa kurang uang saku yang diberikan Daddy tiap bulan, apa kau tak pernah diajari sopan santun kepada orang tua. Lihatlah Bella, dia lemah lembut, baik hati, dan gak pernah ngelawan orang tua, pulang sekolah langsung ke Rumah, tidak seperti kamu yang pulang sekolah gak tau kemana pulang malam tiap hari. Jangan-jangan kamu sudah tidak perawan, jual diri di club. JAWAB AYU" teriak Daddy Damian tidak bisa menahan amarah lagi.
Dhisa yang mendengar perkataan Daddy nya hanya tersenyum smrik dengan tatapan yang tajam serta jari telunjuk tangan kanan yang mengorek kuping nya yang menandakan bahwa ia merasa ucapan Daddy nya terlalu berisik. Tak sampai disitu, sang Mommy juga ikut berbicara, dan ingin menampar Dhisa. Tapi, tangan sang Mommy langsung ditangkap dan ditepis dengan keras sehingga Mommy Anna terjatuh.
"AYU" teriak Daddy, Awan, Langit dan Bella.
"Kau kurang ajar Ayu, gue beri loe pelajaran" teriak Awan sambil tangannya menonjok wajah Dhisa.
Bukan hanya tangan Awan yang di tangkap oleh Dhisa, tapi Dhisa membalasnya dengan menonjok wajah Awan dan menendang perut nya dengan keras. Awan yang tidak siap ditendang, akhirnya jatuh dan mengeluarkan darah di hidung dan sudut mulut nya. Awan yang merasakan kesakitan di bagian perut berteriak. Langit yang melihat saudara kembarnya kesakitan, menghajar Dhisa membabi buta. Namun tak satupun pukulan Langit yang mengenai Dhisa, tapi Langitlah yang terluka dibagian wajah, tangan, kaki dan seluruh tubuh nya merasakan sakit.
"Ayu, kau kelewatan. Mereka saudara mu, bahkan Mommy dan Daddy mu juga kau sakiti. Mau jadi apa kau kelak dewasa, perempuan gak tau diri. Apa yang kau lakukan ini sungguh keterlaluan"
"Udahlah Mommy Daddy, dari pada berdebat ayo kita bawa kakak Langit dan Awan ke Rumah Sakit terlebih dahulu, nanti kita bicarakan lagi dengan kak Ayu. Pasti kak Ayu gak sengaja, ia kan kak?" Bella berbicara seakan membela Dhisa dihadapan keluarga nya. Sedangkan di sisi Dhisa, ia hanya menatap Bella dengan santai dengan memainkan jari kuku nya seakan tak mendengarkan ucapan si teratai putih itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
R@3f@d lov3😘
kereen 😍 aq sukaaaaaaaa 🤗,,cerita yang memuaskan begitu dong sat...set...buuugh hajar lha wong emang gak pantas dihormati 😏
2024-12-21
1
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
ok ini agak berbeda dibagian sininya..
yg ono dipukul masih terima pas balik kerumah..
kalo ini langsg lawan josss
2025-03-17
0
Atiek Kartika
huuuuh,suka banget aq cerita kl kayak gini,gk pandang bulu semua di hajar...kereeeen...
2025-02-03
0