Bab 5 ~ Arthur Dibantu Oleh Tania.

Arthur menyelamatkan diri lewat pintu belakang rumah kakeknya. Keadaan halaman belakang rumah Viktor ternyata seperti hutan. Banyak pepohonan yang membuat Arthur bingung, tetapi hal itu menjadi keberuntungan Arthur. Lord Devil dan anak buahnya jadi sulit menangkap Arthur, karena banyaknya pepohonan yang menghalangi pandangan Lord Devil dan anak buahnya.

Namun Lord Devil merasa kesempatan ini tidak akan kembali lagi. Dia harus menangkap Arthur untuk dibawa ke hadapan Ratu Queen Victoria.

"Kita harus menangkapnya hari ini, jangan sampai Arthur lepas!"

Lord Devil berseru kepada anak buahnya. Yang terlihat ragu untuk mengejar Arthur!

"Siap, Sir!"

Arthur kesusahan melewati pepohonan dihadapannya. Namun ia tidak mau menyerah, karena ia tidak mau tertangkap oleh Lord Devil.

"Aku harus melewati hutan kecil ini. Aku harus membuktikan kejahatan Queen Victoria!"

Arthur dengen penuh semangat mematahkan pepohonan yang menghalangi jalan dirinya. Walau banyak goresan ditangan Arthur karena terkena tajam ranting pohon yang kuat.

Akhirnya Arthur menemukan jalan keluar, yang mana jalan keluar itu menuju danau. danau itu terhubung oleh perkampungan, disanalah Arthur memulai mencoba berinteraksi dengan warga kampung tersebut. Arthur yakin otak mereka telah dicuci oleh Queen Victoria soal Raja Edward, ayahnya Arthur.

Arthur masuk dikandang sapi, dia menahan bau kotor sapi. "Aku yakin mereka masih mengejar!" firasat Arthur benar, Lord Devil beserta anak buahnya terus mengejar Arthur sampai perkampungan. Semua tempat diperiksa, kandang sapi dimasukin oleh anak buah Lord Devil. Arthur mengumpat di rerumputan, makanan sapi!

"Kotoran sapi sangat bau sekali," gumam Arthur dalam hati, tak kuat menghirup bau kotoran sapi yang sangat menyengat.

Arthur menahan napas, menghindari bau kotoran sapi. Tiba-tiba suara kaki melangkah terdengar didalam kandang sapi tersebut.

Plak ...!

Plak ...!

Plak ...!

Keringat Arthur langsung keluar, membasahi wajahnya. Dalam keadaan menahan napas karena bau kotoran sapi, ditambah rerumputan yang gatal dan rasa takut yang mendalam.

Suara langkah kaki itu berhenti di sapi, yang dekat dengan keberadaan Arthur.

"Bagaimana kalau ia menemukan keberadaan ku! Apa yang harus ku perbuat?" Arthur kembali bergumam dalam hati, saat situasi tegang. Ia mencoba mencari langkah untuk selamat dari sosok tersebut jika keberadaanya diketahui.

"Temukan ia jangan sampai lepas!"

Terdengar suara Lord Devil berseru memasuki kandang. Dan langkahnya berhenti di sosok tersebut.

Keringat Arthur mengucur, ia mengelai napas setelah menahan napas panjang. Membuat rerumputan bergerak karena perut Arthur bergerak waktu mengelai napas panjang. Untungnya sapi yang berada di dekat Arthur bergerak menutupi rerumputan yang bergerak.

Lord Devil melangkah dan berkata. "Dia tidak jauh dari perkampungan ini!"

Sosok tersebut melangkah juga entak kemana. Arthur dilema besar! Jika ia keluar dari rerumputan apakah sosok tersebut keluar dari kandang sapi.

Beberapa saat keadaan sudah sepi Arthur keluar memberanikan dari untuk keluar dari rerumputan. Setelah menghirup bau kotoran sapi dan menahan gatel karena rerumputan sangat kotor cukup lama.

"Akhirnya aku lega juga! Ucap Arthur lega dengan pernapasannya.

Dia melanjutkan perjalanannya keluar kandang sapi dengan perlahan. Takut masih ada Lord Devil dan anak buahnya diluar kandang sapi.

Pada saat Arthur mengintip kearah luar. Tiba-tiba Arthur dikagetkan dengan sosok wanita yang berada dibelakangnya.

"Hai! sedang apa kau disini?" tanyanya kepada Arthur. "Ah! Maaf aku sedang ...!

Arthur sontak kaget dengan keberadaan wanita tersebut. Ternyata sosok wanita itu pemilik kandang sapi. Yang bernama Tania. Arthur bimbang untuk mengakui dirinya sedang berlindung dari Lord Devil, dengan ucapan gugup ia berkata. Namun, sebelum Arthur jujur, wanita itu mengenali, Arthur.

"Arthur!" ucap Tania, mengenali Arthur ana

"Aku pemilik kandang sapi ini," ucapnya ketus kepada Arthur. "Kau Arthur?"

Sebelum wanita itu berteriak, Arthur langsung membekapnya. Karena posisi Lord Devil bersama anak buahnya, belum jauh dari perkampungan tersebut.

"Maaf kan aku, aku harus membekap mu! Tolonglah aku, Lord Devil akan menangkap ku!"

Arthur terpaksa membekapnya dan meminta bantuan kepadanya.

"Aku akan membalas kebaikanmu! mengangguk lah jika kamu ingin membantuku?!"

Dengan berat hati wanita itu menganggukkan kepalanya kepada Arthur. Ia tidak tahu peristiwa barusan terjadi di kandang sapinya. Karena ia baru selesai mandi dan ingin memberi makan untuk sapi-sapinya. Namun ia melihat sosok pria yang mengendap-endap melihat situasi diluar dari kandang sapi. Ia pikir sosok pria tersebut adalah pencuri, ternyata Arthur anak Raja Edward yang sedang dicari oleh pihak kerajaan. Ia mengikuti permintaan Arthur karena terpaksa dan ingin tahu cerita yang sebenarnya dari Arthur sendiri.

"Maaf aku harus membawamu kedalam rumahmu." ucap Arthur yang takut Lord Devil, akan kembali ke kandang sapi bersama anak buahnya.

Setelah didalam rumah Arthur berjanji akan menceritakan yang sebenarnya kepada Tania. Asalkan Tania berjanji tidak akan berteriak sehingga Lord Devil bersama anak buahnya menangkapnya.

Setelah mereka saling berjanji. Mulailah Arthur menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Tania. Arthur mulai membuka bekapan tangannya dari mulut Tania. Dan mereka memulai cerita dikamar Tania agar tidak terlihat oleh tetangga jika mereka di ruang tamu.

"Setelah ibuku meninggal, aku tidak lagi memikirkan hal lain termasuk kerajaan. Aku menyerahkannya kepada ayahku yang dibantu oleh Queen Victoria! Aku hanya fokus pada diriku sendiri untuk menjalankan perintah ibuku yang belum aku turuti. Ternyata semua itu membuat mudah Queen untuk memperdaya ayahku yang lemah karena cinta!"

Arthur menceritakan yang sebenarnya kepada Tania. dengan wajah serius dan mata berkaca-kaca. Tania yang mendengarkan cerita Arthur, merasa Arthur masih membual. Akhirnya Tania, memberikan pertanyaan kepada Arthur agar ia mengetahui apakah cerita Arthur benar adanya.

"Apakah ayahmu menikah dengan Queen Victoria karena setelah ibumu meninggal?" tanya Tania kepada Arthur. "Ayahku menikah dengannya, waktu ibuku sakit keras. Ia berbaring dirumah sakit dengan keadaan koma."

Arthur teringat hal itu membuatnya kesal dan mengepalkan tangannya. Tania melihat ekspresi Arthur dengan serius dan penuh penyesalan.

Arthur menangis dihadapan Tania, seperti anak bayi yang kehilangan ibunya. Tania mengelai napas Yang dalam dan akhirnya ia percaya denga cerita Arthur. Tania berterus terang akan membantu asalkan ia mau menjadi kekasih gelapnya.

Tania bersikap seperti ini agar ia lebih mengetahui sosok Arthur sebagai anak seorang raja. yang notabenenya sebagai raja Edward yang lemah dengan wanita.

Arthur menyetujuinya dan mereka saling memegang komitmen yang mereka buat. Tania mencoba Arthur lebih dari itu, untuk lebih tahu apakah Arthur sosok pria mudah terpancing dengan nafsunya.

Setelah Tania mandi ia berpakaian hanya menggunakan daster sampai sepaha. Dan ia tidak memakai daleman yang membuat terlihat dalemannya.

Dihadapan Arthur ia berpura-pura merasa gatel abis ke kandang sapi. Ia mengangkat kaki kanannya dan terlihat pakaian dalam bawah Tania, yang membuat Arthur menjadi berekspresi kebingungan melihat tingkah Tania. Seperi sengaja memperlihatkan daleman tubuhnya keada Arthur.

"Apa maksudnya? Ia baru mengajak aku menjadi kekasih gelapnya dan ia langsung bertingkah seperti demikian?!"

Arthur berkata-kata dalam hati. Pandangannya mengarah Tania, dengan keadaan asik memperlihatkan daleman tubuhnya, yang merubah suasana Haru menjadi suasana membingungkan

"Hem!"

Arthur sengaja membuat kaget Tania dengen bersuara. Akhirnya Tania berpura-pura kaget dengan menutup daleman tubuhnya.

"Ternyata ia benar-benar merasakan pilu oleh kelakuan Queen Victoria," gumam Tania dalam hati, berusaha berpikir jernih memahami keadaan Arthur yang kian bersedih.

"Sekarang, bagaimana keadaan ayahmu? tanya Tania kepda Arthur dengan lembut.

"Ayahku didalam penjara dengan keadaan sakit karena perbuatan Queen Victoria. Ia dipenjara dengan tuduhan, atas perbuatan yang ia tidak pernah lakukan!"

Arthur kembali bersedih dihadapan Tania dengan keadaan lemas dan kepala menunduk.

"Istirahatlah, tenangkan dirimu, Arthur! kuatkan dirimu, untuk melawan persoalan yang sedang kau hadapi."

Arthur yang lelah, setelah melewati berbagai persoalan dan pengejaran pasukan Lord Devil. Akhirnya ia hanya bisa menganggukkan kepala dan mengistirahatkan dirinya diatas kasur Tania yang empuk.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!