Tamu nenek,,

☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️

Siang itu Nenek sudah menyiapkan

masakan untuk menyambut kedatangan temannya.Karena teman Nenek sangat menyukai masakan rendang dan sambel goreng hati ampela , maka dimintanya

Bi Ijah untuk membuatkan .

Tapi karena Bi Ijah tidak segera kembali

dari Pasar , akhirnya Joy yang membuatnya.

Akhirnya orang yang ditunggu pun datang, dengan perasaan senang nenek segera mempersilahkan tamunya masuk ke dalam rumah.

Karena jarang bertemu , mereka pun berbincang dan bersenda gurau , saling mengingat masa muda mereka, sampai

lupa waktu .

" Mel,, ,tumben kamu bisa di rumah, apa

kau tidak menjaga Toko bunga?, biasanya kalau aku ingin berkunjung ke rumahmu kau slalu tidak bisa ." Teman Nenek Melati bertanya karena merasa heran.

" Sekarang sudah ada cucuku yang membantuku menjaganya , jadi aku bisa bersantai di Rumah." Nenek menjawab.

" Oh ya Ratih !!, aku sudah menyiapkan masakan kesukaanmu, ayo kemari pasti

kau suka ." Lanjut Nenek menunjukkan sesuatu kepada temannya yang ternyata adalah Ratih, Oma nya David.

Oma Ratih menghampiri Nenek yang sudah menyiapkan makanan di Meja makan. selanjutnya mereka makan siang bersama.

" Masakanmu kok beda dari biasanya,

ini lebih enak, ." Kata Oma Ratih yang menambah porsi nasinya .

" Ini bukan masakanku , ini masakan

teman cucuku,dia baru datang kemarin bersama cucuku sekarang dia juga membantu untuk menjaga tokoku, biasanya pun bukan aku yang masak tapi Ijah ." sahut Nenek disela menyantap makanannya.

" Nanti aku akan memperkenalkannya padamu, dia gadis yang baik, kasian dia ,

dia sudah tidak mengetahui siapa orangtuanya, dia datang ke sini bersama dengan keponakannya untuk merantau . Keponakannya itu adalah cucu dari ibu angkatnya,dia sudah tidak mempunyai siapa siapa lagi." Nenek menjelaskan.

" Kasian sekali hidupnya, apa dia cantik? ."

" Apakah dia sudah menikah?" tanya Oma Ratih.

" Dia cantik ,dia gadis pekerja keras dan

kalo tentang menikah, aku belum tahu,

nanti aku akan menanyakannya pada

cucuku." Jawab Nenek setelah menyelesaikan makan siangnya.

" Begini Mel, aku ingin mencarikan calon

istri untuk cucuku , umurnya sudah cukup matang untuk ber rumah tangga, tapi dia belum bersedia menikah, ." kata Oma Ratih.

"Aku ingin David menikah dengan seorang wanita yang baik dan pandai memasak, agar dia betah di Rumah, dia jarang pulang ke rumah lebih sering ke Apartemennya." Oma mencurahkan kegundahannya pada temannya.

Selesai makan siang Nenek mengajak Oma Ratih ke tokonya yang berada tak jauh dari rumahnya.untuk memperkenalkannya pada Joy karena Oma Ratih yang memintanya.

Joy yang melihat Nenek dari kejauhan pun segera menghampirinya.

" Kenapa Nenek ke Toko? kalau butuh sesuatu nenek bisa menghubungi Joy."

Kata Joy saat berada di dekat Nenek,

lalu menuntunnya.

" Nenek tidak apa-apa, nenek kesini karena ada orang yang ingin berkenalan denganmu." kata nenek pada Joy.

"Ratih ,,ini Joy , gadis yang aku ceritakan,. Joy ini kenalan teman Nenek." Imbuh Nenek memperkenalkan mereka.

Mereka pun bersalaman, Joy mengajak

Nenek dan temannya untuk masuk ke

dalam Toko dan membuatkannya minum.

Oma Ratih masih memandang punggung

Joy yang menjauh saat Joy pergi untuk membuat minuman. Dia merasa suka

dengan Joy ,dan ingin menjodohkannya dengan cucunya.

" Oma Ratih, kenapa bisa ada di sini,Oma ingin membeli bunga? ." Pertanyaan

Andreas mengagetkan Oma Ratih.

" Tidak , Oma kesini untuk mengunjungi teman Oma , pemilik Toko Bunga ini." Jawab Oma Ratih pada Andreas.

" kau juga ,apa kau kesini untuk

membelikan bunga untuk kekasih mu?."

Oma Ratih balik bertanya.

" Oma jangan salah sangka, aku kesini

karena ada urusan dengan Joy , sekarang sudah beres karena sudah ku bicarakan dengan Roy," Roy menjawab Oma.

" Anggi sini.." panggil Nenek pada cucunya.

Anggi pun datang menghampiri Nenek nya.

" Ratih , ini cucuku namanya Anggi dan

yang ini Mery keponakannya Joy . Anggi,,,

Mery ini teman Nenek namanya Ratih,

ayo beri salam ." Nenek memperkenalkan mereka. Anggi mendekat kemudian bersalaman dengan Oma dilanjutkan oleh Mery.

Selesai berkenalan Anggi pun berpamitan pada Oma untuk melanjutkan pekerjaannya merangkai bunga , karena Toko sedang menerima pesanan banyak.

Setelah mereka pergi ,Nenek melati menceritakan perihal Joy yang meminta bantuan Andreas untuk mendaftarkan keponakannya di Sekolah SMA yg di dekat rumahnya ,dan ternyata milik keluarga Roy.

Tak terasa waktu sudah mulai sore ,

Oma pun berpamitan untuk pulang dengan menaiki mobilnya karena sopir pribadinya sudah menjemput.

Di dalam mobil Oma diberitahu oleh supir kepercayaannya kalau David sudah pulang ke Indonesia dari kemarin. Oma yang merasa marah langsung menelfon cucunya.

" Hallo , David kenapa kau pulang tidak mengabari Oma, kau juga tidak ke rumah Oma , apa kau sekarang sudah tak perduli dengan Oma?, jawab David ." Teriak Oma marah.

" Bukan seperti itu Oma,,, David tiba

di Jakarta tadi malam, karena David tidak ingin membangunkan Oma. Dan akhirnya David pulang ke Apartemen saja, plisss ,, ,,, Oma jangan marah ." David membujuk

Oma .

" Kalau begitu nanti pulang dari kantor,

kau harus pulang ke rumah Oma,

titik Oma tidak menerima alasan ." Tegas

Oma Ratih , dan mematikan telfonnya.

Jam ditangan David tak terasa sudah menunjukkan pukul 5 sore . Waktunya

untuk dirinya pulang , David pun

mengakhiri pekerjaannya dan bergegas pulang ke rumah Oma.

Dia terpaksa menuruti kemauan Oma

karena dia tak mau membuat Oma lebih

marah.

Pulang dari kantor David mengendarai mobilnya dengan kencang , supaya lebih cepat sampai , agar Oma tak memarahinya

lagi . karena hanya tinggal Oma

keluarganya saat ini , dan David sangat menyayanginya.

Tak berapa lama, David pun sampai

di Depan Rumah Oma, dia segera memarkir kan mobilnya . Kemudian dia turun , dan segera masuk kedalam rumah Oma..

"Oma,,,, maafkan David , omah jangan marah ya...aku sangat menyayangi Oma ."Ucap

David menghampiri dan memeluk Omanya.

" Sudah, sana cepat mandi dan ayo makan dengan Oma kau pasti lapar." Ucap Oma

pada cucu kesayangannya.

Merasa Omanya sudah tidak lagi marah padanya, David pun segera berlari ke kamarnya , untuk membersihkan diri dan beristirahat sejenak untuk menunggu waktu malam.

Di dalam kamar David merebahkan

tubuhnya di atas kasur empuk miliknya,

dia memejamkan matanya , rasanya ingin

sekali dia berteriak sekencang -kencang

nya karena , sudah banyak yang dia

perbuat atau pun dia usahakan untuk

mencari wanitanya itu, tapi rasanya itu

semua sia-sia .

Rasa lelah di dalam hati David , membuat

ketenangan hidupnya terusik . Hatinya

yang sangat merindukan Yana seakan

mengobrak - abrik pikiran David yang